BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Analisis jalur
Analisis jalur yang dikenal dengan path analysis dikembangkan pertama pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright Joreskog dan Sorbom, 1996; Johnson dan
Wichern, 1992. Teknik analisis jalur sebenarnya merupakan perkembangan korelasi yang diuraikan menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Lebih lanjut, analisis
jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda. Dengan kata lain, regresi berganda merupakan bentuk khusus dari analisis jalur. Teknik ini juga dikenal sebagai model sebab
akibat causing modeling. Penanaman ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan pengguna dapat menguji proposisi teoritis mengenai hubungan sebab akibat
tanpa memanipulasi variabel-variabel Sarwono, 2007.
2.2 Pengertian Analisis Jalur
Telaah statistika menyatakan bahwa untuk tujuan peramalan atau pendugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai X
1
, X
2
, ….., Xi, pola hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti model regresi, sedangkan untuk menganalisis pola hubungan kausal antar variabel
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung, secara serempak atau mandiri beberapa variabel penyebab terhadap sebuah variabel akibat, maka pola yang
tepat adalah model analisis jalur. Analisis jalur path analysis dikembangkan oleh Sewall Wright 1934. Path analysis digunakan apabila secara teori kita yakin berhadapan dengan
masalah yang berhubungan sebab akibat. Tujuannya adalah menerangkan akibat langsung dan tidak langsung seperangkat variabel, sebagai variabel penyebab, terhadap variabel
Universitas Sumatera Utara
lainnya yang merupakan variabel akibat. Terdapat beberapa defenisi mengenai analisis jalur,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Analisis jalur adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak
hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung Robert D. Rutherford 1993. 2. Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi berganda dengan tujuan
untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan magnitude dan signifikansi significance hubungan sebab akibat hipotetikal dalam seperangkat variabel Paul
Webley, 1997. 3. Model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi
dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah dimana anak panah
tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung pemberi respon sedang yang lain sebagai
penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan juga dilakukan
perhitungan uji keselarasan statistik David Garson, 2003.
Dari defenisi-defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis regresi berganda. Jadi, model path analysis digunakan
untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas eksogen terhadap variabel
terikat endogen. Oleh sebab itu, rumusan masalah penelitian dalam kerangka path analysis berkisar pada:
Universitas Sumatera Utara
a. Apakah variabel eksogen X
1
, X
2
, ….., X
k
berpengaruh terhadap variabel endogen Y? b. Berapa besar pengaruh kausal langsung, kausal tidak langsung, kausal total maupun
simultan seperangkat variabel eksogen X
1
, X
2
, ….., X
k
terhadap variabel endogen?
2.3 Kegunaan Analisis jalur