Kejahatan kesusilaan dalam perspektif hukum Islam dan hukum positif (analisa putusan Nomor 401/Pid.B/ 2007/ PN.Jak.Sel)

KEJAHATAN KESUSILAAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM DAN
HUKUM POSITIF
(Analisis Putusan Nomor 401/pid.B/2007/PN.Jak.Sel)
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

Oleh :
Fitrotul Amalia HF
105045101486

PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH
KONSENTRASI PIDANA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H / 2009 M

!

"


"

#

$
%"
!

" "
"
)

*

+

/

0


&
,-

.+

' (

'

". 1 $

+ $

$$ 1

*

)


+
2

1

! $

"

/

+
$

"

3

4


+

5

/
4

*
/

- .

)

4

+

"


,-

. +

!

..

.
6

!

..

/
#

"
7


8

+
$

#

+/
#

#

$

- ":

"

. 9" +


"
!

")

;

/
*

-

+*

*
$

+*


+*

" :

."
")

#

<

#
#

0

#

+* 4
$9


+*

"

&

(

"

" :
=
" "
."
'>

"

#

?
"

"

"
"

.
*

"

+*

1 *

1 *

- -


- -

4 4'

:

1 +,@,
@

$

'

4

$

A

$

=

.

=

1 $ "

'>

: !

'2

*
4 4 ''

'=
- / ,

,$,$

@ A +

/ +

, -@

1

, @
2'

4 4
A

25
4

#

32

4 4 '''

@ A +

- @ $1

, @ 1- - / , 1 @ $
+, ,$ 8 - -*

#

1

'

1

2 +

#

+

+

-

3<

-

3<
55

3

#

4

#

1

'

4 4 'B

-* +, ,$

5;

+
1

"
+

.
"

63
.

63

2 +

#

6;

3

#

7>

, ,

1-@

4C 2>>;C

-/

8$8 5>'C

/

+
'

@

7<

" ""

!

7<

2

/

;'

3

+

;3

4

+

4 4B

, ,


+8
"

!
9

#
4 # !

"

#

" "

F

9

''

#
.

"

.

#

.
1

#
#

#

9
"

#
+

.
*

0&G

-

C30

'5 (

10

Galuh Wandita dkk, Hukum pidana Internasional dan perempuan : Komnas Perempuan ,

(Jakarta)
11

Oemar seno Adji , Hukum acara pidana dalam perspeksi, (Jakarta : Erlangga, 1981),
Cet.Ke-3 , h.3

$ % & ' ( ) * +‫ﻥ‬- .
@HH?H>= 9 < ; 56
01

&
0 !
1

!

/0

! "#
34
‫ﻥ‬8 )

.12
78 9 :!

(

#

!

&

( &G

4

-

C 30 '5(

" "

"

-

!

#
+
#

35
0

AB+‫ ﺏ‬D!9 E 1+‫ ﺏ‬:! /1F ‫ﺏ‬
D!9 =
‫ ﺏ‬I! J KF J %‫ ﻥ‬G ) L F E
M
OF 3 P3
3 K+F 3# ‫ = ﻥ‬F 0‫ ﺕ‬O‫! ﺕ‬
:! =R S! ‫! ﺱ‬9 I ‫! ﺕ‬F EU + M =VF 3 ‫ﺽ ﺏ‬
@HH?H>
; S

G ' C

4

4 C 2>>; C

/

(

$
4

"

.

0

14

Suparman Marzuki, Perempuan Dalam Wacana Perkosaan, ( Yogyakarta: PKBI, 1997 ), h.

80
15

Wahbah Az-Zuhaili, Al-Fiqhu Al- Islamy Wa Adillatuhu, (Damaskus : Dar al-Fikr, 1984),
Juz v, h. 386

' 4

.

-

#

"

.

I

2

#
-

3 4

"

+
" 5>'C -1 4C2>>;C
&

A

$

.I
&

(

/

"

9

(I

.
#
0

' ,

.

-

"

.

#
2 ,
#

-

3 ,

"
/

" 5>'C

4C2>>;C
&

/

"

9

(

.
'

.

0

#
#

.

0

$

.

! #

#
"

-

.

$
#
2

#
'

0

1
#

2

$

"

#
!

1

$ "
1

"
#

"

#

"

/
.

'

1
&

# (
.

#

,
&.

@

# (

#
:
#" "
"

/

0
G
& ,+ (

,
"

2

,

)

+

.

1
-

0

# (

&

"
"
.

3

1
1

.

"
1

"
/
"

"
+

,-

"

.

*

.+

: !
1
#
!

"

0
1

"
'

! .
/

+

0

0

"
"0 6'7C
0$

+

4C2>>3>56'2'>53222>;'
!

"

"
"

"

,

.
1

-

!

-

" "

$

#

-

!
1

@4+

/

"

"
@4+

"

4

!

-

.

#

5

"
.

"

"

/

A

9 !

2>>6

1

2>;C

" ""

!

1
"
4 4B

$

/

.

4 4 -- / ,

,$,$

/ +

1

@ A +

, -@
, @

"
$

"

"

"
.

.

:
+
#

"

"

"

"
"

!
.

!
.

$

-

"
"

"

';

$

$

9

!

"
'<

$

4
"

17

Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
pustaka, 1998), Cet. Ke-1, h.874
18

Suparman Marzuki, Pelecehan Seksual,( Yogyakarta: FH UI, 1995) h. 75

&
(

"

'=

@"

@"%

4

! J

" ""
$
#

" "

2>

@

2? @1A:+
;<
H
, TU : :9
E< F
,
7*B*C+ D
3
VW 7 B
: A
3
VW 7Y
*2
Z
3 VW 7 [
: 2
Z
*2
Z
3
VW 7Y
\G12 3
3 VW 7 [
: 2 Z
\G12 3
I_9*2
3
,
7 ]^
% F

I_9*2
3
VW 7 ]^
% F
3
,
7 ^
8% 3
&
aQ#*
*
3 ,
7Y
/
`

3
,
7:
8! + 3
Pef g3
J1 4d =>b
A cB
k 8 .l
%
h*21i j
=>?
p
m )5 no

3
OPQ*:
H
: 87&(*+
;<
H
Z
/
rG
q^ i1 *:
,
7 #:91i f 2
*I)
J&K\s
*Ib 5)+Z6
*
%qQ#
:L
H t 2

O
,
7 B*C+ D
* v+ 3

PQe F
2Zax#8
=w :
!)
=w
#)5 
0

!

0 L+
#

&

(
#

!

!
&

!

(

!

+

"

"

1
"

"

"

#

""
.

2

9
#

""

9
#

""
!

9
.

&:

(
!

27

A" "

"

!
"

1

.

!
!

9

"

"

:

1

9
!

" "

.)

"
.

9

2;

"

9

+

.

! 9
!
%
26

&
&:

(
(

Muhammad Ali al-Shabuni, Rawa,I al-Bayan, Tafsir Ayat al-Ahkam, (t. tp: Dar al- Fikr, t.
th) Jilid 11, h. 8
27
Muhammad Ali al-Shabuni, Rawa’I al-Bayan, Tafsir Ayat al-Ahkam, (t. tp: Dar al FIKR,
T.TH), JILID 11, H.8

" "

"

:

&

(

"

&"

(

9
3

"
"

9

"

9

"
"

$

!
2<

2

,

"

#
E

$

4

0

:
#

"

#
5 &

!

#

"

E

!

" "

#
(

"

"

#
" "

#

5'

1

"
!

"

#
4

"

:
!

#

52

"

#

#

#

40

Wahbah Az-Zuhaili, Al- Fiqhu Al- Islamy Wa Adillatuhu, ( Damaskus : Dar al- Fikr, 1984),
Juz V, h. 386
41

Khaeruddin, Pelecehan Seksual terhadap Isteri, (Yogyakarta: Pusat penelitian
Kependudukan UGM, 1999), Cet. Ke-1 h. 3
42

Ibid, h. 3

#
.

#

&

" "

#
#"
.

#

.

#

:
"

.

J

"

#
&

(

"

1

#
"

"

.
#

"
#

#

"

"
1

!

#

"
.

" .

"
#
.

.

:
"

"
"

"
"

1

#
"

"

1

-

#

"
"
9

"

"
!

!

4 4 --@ A +

, @1 @ $
1

#

1

'

1

-* +, ,$ - @ $

+, ,$ 8 - -*

+

-

+

-

+

"

1
#

&

(

"

/

!

.

%
!

!

!

!
"

.

&

) . '=;> 0 30 2'

0

y 3
5“
[ *+
Z
&
1qZa• (5] 3 &
r 2Za
*}Q#8~
H t : Za
*B $
” ^
)D 3
q(•
–*2 ; 8 89
87)
F
P I …y F O ^h8!&
i
\…

U™1 F $

*+˜8
8A
^ •
&c\?ab 0 HHHHH (*y : pa45*[*+
Artinya: “ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang berfikir. (Q.S: Ar-Rum/30:21)

( $

!

!

"
!

!

#( 1
+
.
(

,

"
57

4

#
.
.
#

&

(

2

+

"

#
+

-

.

!

"

.
!

46

"

"

.
"

Fathi Yakan, Islam dan seks (terj), oleh Syafril Halim dari Al-Islam Wa Al-Jins, (Jakarta:
CV. Firdaus, 1991), h. 2-25

$

#

#

-

#

G

+

#
#

"

"

"
#

"
#

"

"

"
!
+

#
"

#
&

#

+
(

:

"
/

)

-

"

#
!

#

"

1

"
"
1

#
"
)

-

%C "

""

"

5;

@

"

-

#

.

"
.

47

Lihat Istilah Moral dan Dialektika Hukum dan Moral, karangan Gunawan Setiardjo, h.90

+

&9

(

$
G

3

0

E< F
4•a *+
;<
h4z J&›:
3
87 •a *+ ;< h L
O
œ• J&›:
3
PQ*:
8A
^ •
&a?cdC H )HHHH .m *Ib

P ‘ …š
^h
] 8D
] …š
ky 8D
E< F
*€.l :
!)

Artinya:Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang
berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak
dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang
demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin. (QS. An-Nur 24/ : 3)

. 9
#

9

4
(

9

&

9

#

9
"

&
(
#

3

#
#
"

1

-

"
"

!

$

#

#

-

#

+

G

#

)

1

#

#
G

)

+

"

)9
G

"

)

+

"

.
9

"

#

" "

#

"
#" "

)9
"

#"

9

"

9

#
" "

BA1

"

"

"

"
$

-

/

5<

1

#
"

#
&9

"

48

(

9

H. Ahmad Djazuli, Fiqih Jinayah: Upaya Menanggulangi Kejahatan Dalam Islam,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), cet ke-3, h. 181

1

-

9

"

#

& #

&

(
( 4

&

9

(

9
9

"

&

(

#
'&

.

G

'>> &

(

(
2 30

P ‘ …š
h L ] …š
A@ Q^
… Zz H
(
&9
"
H —\* " 89 h žH
8!T „ r
8!TU
2ZzL ~"f 
;<
y F
mI?
P I h ""3 i
2
*y :

ˆZ‰ Zz
H
. •%B8
™1
L)
8!T U 4L*:
&@hT&¡
)
%
r
h45Y

¢m
*Ib
!)
E< F
4•a *+
;<
P ‘ …š
h4z J&›:
3
^h
] 8D
87 •a *+ ;< h L ] …š
O
œ• J&›:
3
ky 8D
E< F
PQ*:
8A
^ •
*€.l :
&2-3 H/ )HHHH .m *Ib
!)

Artinya: Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiaptiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada
keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman
kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka
disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman. (2) Laki-laki yang berzina
tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang
musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki
yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oranorang yang mukmin. (3) (Q.S. An-Nur/24: 2-3)

G

)

+
9

0

: 9 e < ‫ﺱ‬f < G ? < G : 9 e D‫ﺽ‬f g L ‫ ﺏ‬h 9 9
.i 8!H k ‫ ﺏ‬k j. ‫ ﺱ‬O2‫ ﻥ‬.i 8!H U ‫ ﺏ‬U ? E!‫ﺱ‬
5=
l@E! 7 f; EH
0 E&4

9

(!

!
'

9

(!
#

E &+

&
9

49

11, h. 48

&4

$

"

(

(
0

Imam Muslim, Shahih Muslim, (Indnesia: Daar Ilhya al-Kutub al- Arabiyyah, t. th.), jilid

$

-

!

#

$

-

& "

#

(

+

.

!

"

$

-

$

!
!

1

"

!
$

-

. )-

G

)

!

.

!
9

"

6>

"
"

1

.
"

9

50

&

!
9

(

/
"

Asyhari Abd. Ghafar, pandangan Islam Tentang Zina dan Perkawinan Sesudah Hamil,
(Jakarta: Grafindo Utama, 1987), h. 28-29

& )9 (
6'

"

"
$

+

&$

(
%

4 %

. )-

';3

G
0

:q(•)LQ#*•
*€ 8
8!£] F
*€¤
h*[) 8!)
*
 +.šG ¥)
%q
H
J1 *

2 …
-g3
•) *2
J1 4d
Zo&{
8! "
O
)LQ#*: %q)
F ¦4 " A
*: ;<

i
§i (54d
p
…y F
(nop m 0 C H )HHHHH {©.m

Artinya: Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah,
daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah
tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. AlBaqarah/ 2 : 173)

51

Menyeret Pemerkosa ke Rumah Jagal, h. 71

9

.

9

"
62

"
!

!

.

"

#

,

"
9

"
!

6> &
&

.

,

(

'

(
63

+
"
!

!
"

"

52

Jalal al-Din Abd al-Rahman ibn Abi Bakar al-Suyuthi, al-jami’ al-Saghir, (Beirut: Dar alFikr, t.th), juz 11, h.13
53

Fauzan al-Anshari dan Abdurrahman Madjri menurut Sigman Freud, Hukuman Bagi
Pezina dan Penuduhnya, (Jakarta: Khoirul Bayan, 2002), cet ke-1, h. 13

-

"

9

"

"
"
9

&

"

.

(
+

C

#
"

4

#

1

+

'

1

"
+

.
"

.
#
8

."

#
#

#

*

#"

&'=67 '=3=(
!

" "

0

"

4

" "

.

"

F

1

"

D

"

*

F

E

" "
"

"

&

(

65

*

#
"
*

"
!

66

@

*

"

"

!

"

"
"
#

!
67

54

Humaidi Tatapangrasa, Seks Dalam Islam, (Surabaya : Bina Ilmu, 1980), h. 21

55

Murthada Muthahari, Etika Seksual Dalam Islam. (terj), oleh M. Hashem dari Ethies In
Islam and In the Western Word, (Jakarta: Lentera, 1993), h.24
56

Fathi Yakan, Islam dan Seks (terj), Oleh Syafril Halim dari Al-Islam Wa Al-Jins, (Jakarta:
CV. Firdaus, 1991), h. 16

8

"

+
.

"

.
#
""
"

! A

""
"

"

"

"
.

A

#
"

8

.
!

6;

A

!
.

#

(

.
.

57

&

Suparman Marzuki, Pelecehan Seksual, (Yogyakarta:FH UI, 1995) h. 98

.

A
.

#

:

4
#

"

1

:

&

:

(

"

#

:

"
#

,+
#

#
2

4

#
4

#
0

# 4
#

59

Ibid.

60

Ibid, h. 12

1

,+

-

"
4

#

,

,

,+
,+
"
"

#
D
2 ,+

;2

2=' ,+

;3

69

(1) Barang siap bersetubuh dengan seorang wanita di luar perkawinan, padahal
diketahuinyaatau sepatutnya harus diduga, bahwa umurnya belum lima belas tahun, atau kalau
umurnya sembilan tahun. (2) Penuntutan hanya dilakukan atas pengaduan, kecuali jika umurny
wanita belum sampai dua belas tahun atau jika ada salah satu hal berdasarkan pasal 291 dan pasal
294
70

(1) Barang siapa bersetubuh dengan seorang wanita yang diketahuinya atau sepatutnya
harus diduganya bahwa yang bersangkutan belum waktunya dikawin, apabila perbuatan
mengakibatkan luka-luka diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan. (2) Jika perbuatan
mengakibatkan lika-luka berat, dijatuhkan hukuman pidana penjara paling lama delapan tahun. (3) Jika
mengakibatkan mati, dijatuhkan pidana penjara paling lama dua belas tahun
71
Barang siap dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang untuk
melakukan atau membiarkan perbuatan cabul, diancam karena melakukan perbuatan yang menyerang
kehormatan kesusilaan, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
72

Diancam dengan pidana penjara paling lama tujih tahun (1) barang siapa dengan seorang
padahal diketahuibhwa seorang itu pingsan atau tidak berdaya, (2) dan melakukan perbuatan cabul
denagan seorang padahal umurnya belum lima belas tahun, bahwa belum mampu kawin .(3) Barang
siapa membujuk seorang yang sepatutnya harus diduga, bahwa umurnya belum lima belas tahun atau
umurnya tidak jelasyang bersangkutan belum di kawin, untuk melakukan atau membiarkan dilakukan
perbuatan cabul, atau bersetubuh diluar perkawinan.
73

(1) Jika salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 286, 287,289, dan 290
mengakibatkan lika berat, dijatuhkan pidana penjara penjara paling lama lima belas tahun. (2) Jika
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal 285, 286,, 287, dan 290 itu mengakibatkan mati,
dijatuhkan pidana penjara paling lama lima belas tahun.

2=2 ,+

;5

2=3 ,+

;6

2=5
2=5 ,+

;7

2=5

2>6

)
'3 >>

!
B' 4A '2

@

":

-4

":

+

'<

2>>6

>;C >';

"

"

#

"

/
/
;<

4

!

!

-

78

" :

"

!

&!

3'

+

B' 4A '2

Putusan Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan Tentang kejahatan seksual No.
401/PID.B/2007/PN. JAKSEL, h. 5.

(

>; C >';

"

"

#

"

@

/
;=

#

4

!

/

'3 >>

)

'<

":

2>>6

-4

"

!

!
"

!

#
!

!

#
#

!
#

"

!

"

!

!
"

!

!
"

"

!

!
!

"

!
"

#

#

!

!
"
!

!
"

4+ #

#

!

79

Ibid., h.5.

"

!

"

!

&

(

!

"

!
!

&

(
&:

"

!

(

#
!

#

&:
"

4

(

!
!

!
"

!

#

"

#

#

!

"

!

"

!

!

.

4

!

!
"

!

"
4

:
22

"

1"

"

1"

" 2

!

1

'

&M K(

@"#
&

41

( #"#"
$A &
!

"

$A

&

#

(

( 1
41

*

== === N 8

""
2

-/ $

.

""
41

*

$A

/
,
!

0

*

$

!

#

#

"

!

!
2

/

0@

-

"

0-

0

0

>'>C >'
-

#

4"

7

" 6<

#"

/

B

4" "

#

4" "

#
D
*

E +
#

#

/
!

&

:"
/

( 1

#

4

,+

M-B

!
#
"
!

!
:"

7 &

(

!
!
$
!

!

"

!

!

!

!
! 0
(

!
2'C -1C 4C2>>;C

/

@

$

:"

+
&7(

1
-

!
&

9

#

(

&

9

9

(

(

#

&

9

"

'>>

'
"

.
M'B

.
"

.
#

"

#

4
1

"

.

#
-

"

.&

" "

5>'C

4C2>>;C

/

(
0

'

,+

"

"

#

!

"" "

!
"

!

-

"

-

#

..

"

#
2

$

#
+

,+

-

"

#
#
#

#

3

8

1

#
,+

:
#

4

5

$
!

"

" "
#

6

"

!
"

9

DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur;an al-Karim
KUHP, kitab Undang-Undang Hukum Pidana
Hasyim, Syafiq Hasyim, Menakar Harga perempuan: Eksplorasi lanjut Atas Hak
Reproduksi Perempuan dalam Islam, Bandung Mizan,1999
Drever, James, Dictionary Of Psychology, Jakarta: PT Bina Aksara, 1998, Cet. Ke-2
Hathaut, Hasan, Revolusi Seksual, Bandung : Mizan,1994
1

.
'==' A

" "0

$

%

'

WJ.S. Poerwadarminto, Kamus umum bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
1983, h. h. 387
Kamus Besar Bahasa Indonesia, hal 245
1
"

"

9

#

D
2' ":

! #
"

A

P

E

'==5

0
0

" " "
2>>' A

"

'

YLKI dan The Ford Fondation, Program Seri Loka Karya Kesehatan dan Kekerasan
terhadap Perempuan, Jakarta YKLI dan The Ford Foundation, 1998
Galuh Wandita dkk, Hukum pidana Internasional dan perempuan : Komnas
Perempuan (Jakarta)
"
'=