Aspek Pengukuran Instrumen dan Aspek Pengukuran .1 Instrumen

3.6 Instrumen dan Aspek Pengukuran 3.6.1 Instrumen Alat untuk pengumpulan data adalah kuesioner, yang berisi pertanyaan tentang jarak, pengetahuan dan biaya terhadap pemilihan alat kontrasepsi hormonal di Puskesmas Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016.

3.6.2 Aspek Pengukuran

1. Pemilihan alat Kontrasepsi Hormonal a. Hormonal, jika akseptor menggunakan alat kontrasepsi pil, suntik dan implan. b. Non Hormonal, jika akseptor menggunakan alat kontrasepsi IUD, MOP dan MOW. 2. Jarak yang dimaksudkan disini adalah mudahnya jangkauan akseptor dari rumah ke pelayanan KB BKKBN dan Puskesmas. Selanjutnya dari hasil pengukuran jarak dikategorikan menjadi: a. Sulit artinya masih bisa dilalui dengan berjalan kaki tetapi jalan yang dilalui tersebut menuju Puskesmas banyak kendala sehingga akseptor menjadi malas ke pelayanan KB Puskesmas dan akseptor merasa rugi untuk mengeluarkan biaya untuk menuju ke pelayanan KB Puskesmas. b. Mudah artinya masih bisa dilalui dengan berjalan kaki dan menggunakan kendaraan. Universitas Sumatera Utara 3. Pengetahuan Pengetahuan di ukur melalui jawaban kuesioner, pertanyaan yang di ajukan adalah 40 pertanyaan. Setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1 dan jawaban yang salah akan diberi skor 0. Total skor maksimal 40 dan total skor minimal adalah 0. Tingkat pengetahuan dapat dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu: a. Baik : Apabila respo nden memperoleh ≥60 atau ≥ 24 skor total yang benar dari 40 pertanyaan. b. Kurang : Apabila responden memperoleh 60 atau 24 skor yang benar dari 40 pertanyaan. Effendi,2012. 4. Biaya pemasangan KB merupakan jumlah pengeluaran yang dikeluarkan diperoleh responden pada pelayanan alat kontrasepsi dan alat itu sendiri. Biaya pemasangan dikategorikan menjadi 2 dua kategori yang harus diberikan yaitu: a. Biaya sendiri untuk pemasangan alat kontrasepsi b. Gratis biaya alat kontrasepsi dari pemerintah 5. Sumber pelayanan dimaksudkan disini adalah pelayanan kesehatan yang tidak terhalang oleh keadaan geografis, sosial budaya,organisasi atau hambatan bangsa . a. BKKBN b. Puskesmas Universitas Sumatera Utara

3.7 Metode Pengolahan Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB HORMONAL SUNTIK DAN PIL DENGAN MASA RENTANG TERJADINYA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB DI DESA WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAJINAN KABUPATEN MALANG

3 10 23

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 3 12

HUBUNGAN FUNGSI KELUARGA DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI IUD DAN NON IUD PADA AKSEPTOR KB Hubungan Fungsi Keluarga Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi IUD Dan Non IUD Pada Akseptor KB.

0 2 13

C. Jarak ke Pelayanan KB Puskesmas - Hubungan Akses KB dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal dan non Hormonal pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

0 0 29

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akses KB - Hubungan Akses KB dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal dan non Hormonal pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Hubungan Akses KB dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Hormonal dan non Hormonal pada Akseptor KB Aktif di Wilayah Kerja Puskesmas Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2016

0 0 12

HUBUNGAN AKSES KB DENGAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN NON HORMONAL PADA AKSEPTOR KB AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN SIABU KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 15

59 EFEK SAMPING PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL PADA AKSEPTOR KB HORMONAL AKTIF DI DESA JATIROWO DAWAR BLANDONG MOJOKERTO Sri Wardini

0 0 18

GAMBARAN EFEK SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

0 0 11

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN AKSEPTOR KB HORMONAL TENTANG EFEK SAMPING KONTRASEPSI HORMONAL DI PUSKESMAS GENTUNGAN KABUPATEN GOWA TAHUN 2016

0 0 122