Indikator Pencemaran Air AIR

c. Pertanian dan Perkebunan Polutan air dari pertanianperkebunan dapat berupa : 1 Zat kimia Misalnya : berasal dari penggunaan pupuk, pestisida seperti DDT, Dieldrin dan lain-lain 2 Mikrobiologi Misalnya : virus, bakteri, parasit yang berasal dari kotoran ternak dan cacing tambang dilokasi perkebunan. 3 Zat radioaktif Berasal dari penggunaan zat radioaktif yang dipakai dalam proses pematangan buah, mendapatkan bibit unggul, dan mempercepat pertumbuhan tanaman.

2.1.5 Indikator Pencemaran Air

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :

1. Perubahan Suhu Air

Alam kegiatan industri seringkali suatu proses disertai dengan timbulnya suatu panas reaksi atau panas dari suatu gerakan mesin. Agar proses industri dan mesin-mesin yang menujang kegiatan tersebut dapat berjalan baik maka panas yang terjadi harus dihilangkan. Penghilangan panas dilakukan dengan proses pendinginan air. Air pendingin akan mengambil panas yang terjadi. Air yang menjadi panas terebut kemudian dibuang ke sungai maka air sungai akan menjadi panas. Air sungai yang suhunya naik akan mengganggu kehidupan hewan air dan organism air lainnya karena kadar oksigen yang terlarut dalam air akan turun Universitas Sumatera Utara bersamaan dengan keadaan suhu. Padahal setiap kehidupan memerukan oksigen untuk bernafas. Oksigen yang terlarut dalam air berasal dari udara yang secara lambat terdifusi ke dalam air. Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen terlarut didalamnya.

2. Perubahan pH atau Konsentrasi Ion Hidrogen

Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkiksar anatara 6.7 – 7,5. Air dapat bersifat asam atau basa tergantung pada besar kecilnya pH air atau besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Air yang mempunyai pH lebih kecil dari pH normal bersifat asam, sedangkan air yang mempunyai pH lebih besar dari normal akan bersifat basa. Air limbah dan bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang pada akhirnya dapat mengganggu kehidupan organisme di alam air.

3. Perubahan Warna, Bau, dan Rasa Air

Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan anorganik dan bahan buangan dan air limbah industri dapat larut dalam air maka akan terjadi perubahan warna air. Air dalam keadaan normal dan bersih tidak akan berwarna, sehingga tampak bening dan jernih. Bau yang juga keluar dari dalam air dapat langsung berasal dari bahan buangan atau air limbah dari kegiatan industri, atau dapat pula berasa dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba yang hidup didalam air. Timbulnya bau pada air lingkungan secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang cukup tinggi. Air yang mempunyai rasa biasannya berasal dari garam–garam yang terlarut. Bila hal ini terjadi maka berarti juga telah terjadi pelarutan ion–ion logam Universitas Sumatera Utara yang dapat mengubah konsentrasi ion hidrogen dalam air. Adanya rasa pada air pada umumnya diikuti pula dengan perubahan pH air.

4. Timbulnya Endapan, Koloidal, Bahan Terlarut

Endapan dan koloidal serta bahan terlarut berasal dari adanya bahan buangan industri yang berbentuk padat. Bahan buangan industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat larut sebagian akan menjadi koloidal. Apa bila endapan dan koloidal yang terjadi berasal dari bahan buangan organik, maka mikroorganisme, dengan bantuan oksigen yang terlarut di dalam air, akan melakukan degradasi bahan organik tersebut sehingga menjadi bahan yang lebih sederhana. Dalam hal ini kandungan oksigen, yang terlarut di dalam air akan berkurang sehingga oganisme lain yang memerlukan oksigen akan terganggau pula. Kalau bahan buangan industri berupa bahan anorganik yang dapat larut maka air akan mendapat tambahan ion-ion logam yang berasal dari bahan anorganik tersebut. Banyak bahan anorganik yang memberikan ion-ion logam berat yang pada umumnya bersifat racun, seperti kadmium. kromium dan timbal.

5. Mikroorganisme

Seperti telah dibahas pada bagian sebelumnya, bahwa mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke air lingkungan, baik sungai, danau maupun laut. Kalau bahan buangan yang harus didegradasi cukup banyak , berarti mikroorganisme akan ikut berkembang biak. Pada perkembang biakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemugkinan bahwa mikroba patogen ikut berkembang pula. Mikroba patogen adalah penyebab timbulnya berbagai macam penyakit. Pada umumnya industri Universitas Sumatera Utara pengolahan bahan makanan berpotensi untuk menyebabkan berkembang biaknya mikrorganisme, termasuk mikroba patogen.

6. Meningkatnya Zat Radioaktif Pada Lingkungan

Mengingat bahwa zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apalagi apabila tidak ditangani dengan benar, maupun melalui efek langsung maupun efek tertunda, maka tidak dibenarkan dan tidak etis bila ada yang membuang bahan sisa radioaktif ke lingkungan sudah ada sejak terbentuknya bumi ini, namun kita tidak boleh menambah radioaktif lingkungan dengan membuang secara sembarangan bahan sisa radioaktif ke lingkungan. Secara nasional sudah ada peraturan perundangan yang mengatur masalah masalah bahan sisa limbah radioaktif. Mengenai hal ini Badan Tenaga Atom Nasional BATAN secara aktif mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan tersebut.

2.1.6 Dampak Pencemaran Air