BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan Tabel 4.1 Data Analisa Sampel dengan Inductively Coupled Plasma ICP
No Parameter
Hasil Analisa mgL Rata – rata mgL
1 Zink Zn
0,01060 0,00405
0,00238 0,00275
0,00050 2
Kromium Cr 0,0 3981
0,04042 0,04007
0,04128 0,04055
3 Selenium Se
0,00066 0,00033
0,00027 0,00016
0,00024
4.2 Perhitungan 4.2.1 Perhitungan Kadar Zink Zn
V
rata-rata
Zn = 4
4 3
2 1
V V
V V
+ +
+
V
rata-rata
Zn = 4
00050 ,
00275 ,
00238 ,
01060 ,
+ +
+
V
rata-rata
Zn = 4
01623 ,
V
rata-rata
Zn = 0,00405
Universitas Sumatera Utara
4.2.2 Perhitungan Kadar Kromium Cr
V
rata-rata
Cr = 4
4 3
2 1
V V
V V
+ +
+
V
rata-rata
Cr = 4
04055 ,
04128 ,
04007 ,
03981 ,
+ +
+
V
rata-rata
Cr = 4
16171 ,
V
rata-rata
Cr = 0,04042
4.2.2 Perhitungan Kadar Selenium Se
V
rata-rata
Se = 4
4 3
2 1
V V
V V
+ +
+
V
rata-rata
Se = 4
00024 ,
00016 ,
00027 ,
00066 ,
+ +
+
V
rata-rata
Se = 4
00133 ,
V
rata-rata
Se = 0,00333
Universitas Sumatera Utara
4.2 Pembahasan
Dari hasil pemeriksaan sampel air sungai Denai Jln. Tuba 3 yang sudah tersedia di laboratorium yang dilaksanakan di laboratorium BTKLPP Balai
Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit pada bulan Januari 2013, diperoleh hasil analisa dengan metode Inductively Coupled Plasma ICP
untuk kromium Cr 0,04042 mgL, zink Zn 0,00405 mgL, dan selenium Se 0,00033 mgL. Hasil tersebut belum melewati batas normal berdasarkan baku
mutu air sungai menurut Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, dimana untuk zink, kromium dan selenium masing-masing adalah 0,05 mgL,0,05 mgL, dan
0,01 mgL. Hal ini dikarenakan dalam perjalanan aliran sungai tersebut belum
mengalami kontaminasi, baik karena adanya erosi dari pinggiran air sungai, pencemaran dari limbah domestik penduduk yang tinggal disekitar aliran sungai
dan juga karena limbah Industri, karena tidak terdapatnya industri-industri kimia di dekat sungai yang kemungkinan membuang limbahnya ke sungai tersebut.
Sehingga air sungai tersebut masih dapat dikonsumsi untuk keperluan sehari-hari masyarakat, namun sebaiknya dilakukan pengolahan telebih dahulu.
Pencemaran air pada dasarnya berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga dan pertanian. Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni
sumber air minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. Bahan
anorganik biasanya berasal dari kegiatan industri yang melibatkan penggunaan berbagai jenis logam didalamnya seperti zink, kromium dan selenium. Bahan
Universitas Sumatera Utara
anorganik ini sulit didegradasi oleh mikroorganisme. Akibatnya jika kadarnya berlebih akan membahayakan.
Apabila konsentrasi logam berat zink dalam perairan berada pada konsentrasi yang tinggi, maka kemungkinan besar logam zink dapat terakumulasi
dalam tubuh biota air. Pada konsentrasi yang tinggi logam berat zink dapat bersifat racun bagi mikroorganisme dan makhluk hidup lainnya. Khususnya
diperairan, kadar zink sebesar 0,015 ppm dapat menurunkan aktivitas fotosintesa tumbuhan perairan dan konsentrasi 0,02 ppm dapat menurunkan proses
pertumbuhan fitoplankton, yang jika berkelajutan dapat memutus hubungan rantai makanan Widowati, 2008.
Kadar kromium maksimum yang diperkenankan bagi kepentingan air minum adalah 0,05 mgliter. Kadar kromium diperkirakan aman bagi kehidupan
akuatik adalah 0,05 mgliter. Kadar kromium 0,1 mgliter dianggap berbahaya bagi kehidupan organism Effendi, 2003.
Pencemaran selenium pada air dapat meracuni tanah yang sangat berbahaya bagi pertanian. Konsentrasi selenium yang tinggi dapat menyebabkan
keracunan. Rata-rata kadar selenium diperairan adalah sebesar 0,02 ppm. Sumber lain selain dari alam, juga berasal dari aktivitas manusia, antara lain dari
pembakaran batubara, penambangan, peleburan buji sufida, pemberian warna pada produk enamel, kaca, dan keramik dan industri karet Widowati, 2008
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa yang telah dilakukan pada sampel air sungai Denai diperoleh kadar kromium Cr 0,04042 mgL, zink Zn 0,00405 mgL, dan
selenium Se 0,00033 mgL. Kadar ini masih berada dibawah nilai ambang batas yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001
5.2 SARAN
a. Sebaiknya hasil analisa tersebut dapat digunakan sebagai informasi bagi masyarakat yang tinggal disepanjang aliran sungai tersebut, sehingga masyarakat
yang menggunakan sumber air tersebut mengetahui apakah air itu baik atau tidak untuk dikonsumsi dan agar masyarakat dapat lebih menjaga kebersihan
lingkungan air tersebut. b. Sebaiknya dilakukan pengolahan air bersih yang diperoleh dari air sungai
secara rutin sebelum disalurkan ke masyarakat luas untuk dikonsumsi.
Universitas Sumatera Utara