commit to user
27 3 Bila diperlukan, guru membantu siswa untuk mengembangkan gagasan pokok
tersebut dengan menuliskan kata tanya kapan, dimana, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4 Siswa mengembangkan
Mind Map
kerangka karangannya
dengan menambahkan keterangan lagi disetiap cabang yang telah dibuat sebelumnya.
5 Siswa memberikan warna, simbol dan gambar yang menarik pada Mind Map kerangka karangannya.
6 Setelah siswa selesai membuat Mind Map kerangka karangannya, baru diberikan tugas untuk membuat cerita berdasarkan Mind Map kerangka
karangan yang telah dibuat. 7 Ide yang muncul di tengah aktivitas menulis dapat dituangkan dalam cabang-
cabang atau ranting mana pun dalam peta pikiran untuk selanjutnya ditambahkan dalam karangan cerita.
Berikut ini adalah contoh Mind Mapping kerangkan karangan sebuah cerita yang ditampilkan pada gambar 01.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini seperti yang dilakukan oleh Tutiek Yunita R 2008 yang berjudul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran Menulis
Cerpen Dengan Metode Peta Pikiran Mind Mapping pada Siswa Kelas IX D SMP AL-MUAYYAD Surakarta Tahun Ajaran 2007 2008”. Tutiek Yunita
menyimpulkan bahwa dengan metode peta pikiran Mind Mapping dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis cerpen. Penelitian tersebut mempunyai
kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu mengenai metode yang digunakan dan mata pelajaran yang diteliti. Perbedaan dari penelitian tersebut adalah
pada subjek penelitian dan kedalaman materi yang diambil. Penelitian yang Gambar 01. Contoh Mind Mapping
commit to user
28 dilakukan oleh Yunita cenderung pada peningkatan kemampuan menulis cerpen
yang sudah dimiliki oleh siswa sejak Sekolah Dasar. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan cenderung pada peletakan konsep cara menulis cerita, dimana siswa
belum pernah nmendapatkan pelajaran menulis cerita sebelumnya.
C. Kerangka Berpikir
Penggunaan metode pembelajaran yang berbeda dapat menunjukkan aktivitas belajar yang berbeda. Setiap metode pembelajaran mempunyai karakteristik
masing-masing baik kelebihan maupun kekurangan. Pemilihan metode pembelajaran tersebut akan memberikan pengalaman bagi siswa untuk menguasai kompetensi dasar
yang telah ditentukan. Untuk itu dalam pembelajarannya perlu digunakan metode pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa berpartisipasi secara aktif dalam
kegiatan pembentukan konsep sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada kelas IV SD Sondakan No. 11 Surakarta,
khususnya materi menulis cerita sampai sejauh ini masih menggunakan metode yang konvensional yaitu ceramah. Hal itu menyebabkan siswa kurang mampu memahami
inti dari materi pelajaran yang diajarkan sehingga sebagian besar siswa tidak menguasai pelajaran tersebut. Penggunaan metode ceramah menyebabkan siswa
kurang mampu menuangkan ide dan gagasannya secara tertulis dalam bentuk cerita. Sehingga kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SD Negeri Sondakan No. 11
Surakarta masih rendah. Dari keadaan tersebut, maka perlu diterapkan suatu metode pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta. Metode pembelajaran tersebut adalah Mind Mapping.
Metode Mind Mapping merupakan salah satu alternatif untuk menanggulangi metode konvensional yang biasa dilakukan oleh guru. Metode Mind Mapping dipilih karena
metode tersebut sangat menyenangkan dan mengaktifkan siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran dan pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SD.
Pada kondisi akhir setelah penelitian ini dilakukan diketahui bahwa kemampuan menulis cerita siswa kelas IV SD Negeri Sondakan No. 11 Surakarta
meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata pada siklus
commit to user
29 1 dan siklus 2. Secara skematis kerangka berpikir dapat digambarkan pada gambar 02
di bawah ini
Gambar 02. Alur Kerangka Berpikir
D. Hipotesis