commit to user 47
D. Media Placement
Media adalah segala sesuatu untuk menyampaikan mengaplikasikan iklan atau pesan yang disampaikan melalui alat atau sarana komunikasi, misalnya
melalui media cetak maupun media elektronik. Strategi media diperlukan agar pesan-pesan periklanan yang akan disampaikan dapat dirancang dan dilakukan
dengan baik dan dapat diterima masyarakat luas sehingga promosi Kota Surakarta sebagai kota batik berhasil . Dalam dunia periklanan media dibedakan menjadi 2
yaitu:
1. Media lini Atas Above The Line Media Traffic Ad.
1. Alasan pemilihan media :
Traffic Ad, merupakan petunjuk arah letak suatu instansi ataupun wilayah. Traffic ad sangat dibutuhkan oleh seseorang publik yang
masih awam dengan suatu tempat dan dimana keberadaannya. Hal ini sangat efektif untuk dijadikan sebagai media promosi “Solo the city of
batik” karena yang strategis dan terjangkau oleh publik letaknya keberadaannya.
2. Konsep desain :
Konsep desain dari traffic ad sendiri dengan memunculkan logo “Solo the city of batik” pada bidangnya dan juga nama Bandara Adi
Soemarmo. Selain logo dan nama bandara, tentunya keterangan jarak dan lokasi juga tertera pada traffic ad tersebut. Pada bagian atas bidang
commit to user 48
media dituliskan headline “Wilujeng rawuh dumateng kutho Solo” dan pada bagian bawah dimunculkan tagline “the world understand” .
Ukuran media ini ialah 60 cm x 30 cm dan tinggi 2 m. 3.
Penempatan media : Penempatan traffic ad tersebut yakni :
a. Di perempatan pasar Mangu sebelah utara bandara
b. Di perempatan gagak sipat Jembatan Sebelah Selatan Bandara Adi
Sumarmo c.
Perempatan Pasar Colomadu.
2. Media lini bawah Below The Line Media
Berdasarkan hal tersebut maka 4 media yang akan dipilih untuk menjadi media promosi Kota Surakarta sebagai kota batik melalui Bandara Adi Soemarmo yaitu:
a. Billboard Wilujeng Rawuh
1. Alasan pemilihan media :
Billboard wilujeng rawuh merupakan media komunikasi secara tidak langsung yang ditujukan kepada para penumpang pesawat yang singgah
di kota Surakarta dan hendak berkunjung ke kota Surakarta. wilujeng rawuh dalam bahasa Indonesia “selamat datang” merupakan komunikasi
khas masyarakat Surakarta dalam menyambut tamu. Baliho wilujeng rawuh ini sangat efektif sebagai media promosi “ Solo
The City Of Batik” karena letaknya strategis dalam menyambut tamu pendatang dan mampu untuk menguatkan memorable para pengunjung
commit to user 49
akan kota Surakarta saat menginjakkan kaki yang pertama kali di Bandara Adi Sumarmo.
2. Konsep desain :
Konsep desain Billboard Sugeng Rawuh ini memadukan headline, subheadline, tagline serta logo “Solo The City Of Batik” dengan
ilustrasi vector tangan yang sedang memegang canthing. Dalam hal ini batik diexpose dan diharapkan mampu mempengaruhi audiences.
Ukuran baliho ini yakni : 6 m x 4 m. 3.
Penempatan media : Media ini ditempatkan di area parkir “Bandara Adi Sumarmo” di
sebelah sisi utara dan barat.
b. Name Board Adi Sumarmo
1. Alasan pemilihan media :
Name board merupakan media yang digunakan untuk mempublikasikan suatu instansi. Name board fungsinya sangatlah penting dan pokok
sebagai promosi. Name Board bandara sangat efektif digunakan sebagai media untuk memperkenalkan kepada publik “Solo The City Of Batik”
karena dalam perancangan media ini konsep tersebut diexpose dalam name board tersebut selain nama Bandara Adi Sumarmo.
2. Konsep desain :
Konsep desain name board Bandara Adi Soemarmo sendiri yakni dengan diberi sentuhan archigraphic berupa tulisan “Bandara Adi
commit to user 50
Soemarmo” dengan menempatkan juga logo “Solo The City Of Batik” yang berupa archigraphic juga yang penempatannya dibawah nama
identitas bandara tersebut. Selain itu, headline beserta tagline juga ditampilkan dalam name board bandara tersebut. Ukuran media ini
yakni : 50 cm x 1 m dengan tinggi 2 m. 3.
Penempatan media : Media ini ditempatkan di jalan masuk bandara kearah parkiran bandara
yang bertujuan mengenalkan kepada publik terlebih dahulu tentang image kota yang disinggahinya yakni Kota Surakarta.
c. Wayfinding system Eksterior
1. Alasan pemilihan media :
Wayfinding system merupakan kesatuan suatu sistem petunjuk arah yang dimiliki oleh setiap bandara di dunia khususnya Bandara Adi
Soemarmo. Wayfinding system ini digunakan untuk mempermudah para pengunjung bandara calon penumpang ataupun penumpang pesawat
terbang dalam menemukan fasilitas yang akan digunakan bandara tersebut dengan waktu yang relatif singkat. Karena fungsinya sangatlah
penting di bandara ini sebagai alat komunikasi, maka perlulah dirancang kesatuan wayfinding system yang terintegrasi integrated wayfinding
system untuk menarik perhatian para pengunjung bandara dan juga bisa digunakan sebagai sarana promosi kepada publik “Solo The City Of
commit to user 51
Batik” baik interior wayfinding maupun eksterior bandara Adi Soemarmo.
Wayfinding eksterior merupakan wayfiding system yang terdapat di luar ruangan utama Bandara Adi Soemarmo. Wayfinding ini terdiri dari :
a. Penunjuk arah parkir
b. Penunjuk arah transit
c. Penunjuk arah untuk masuk keluar area parkir
2. Konsep desain :
Seluruh wayfinding system eksterior ini akan terintegrasi menjadi satu kesatuan dengan konsep desain yang terpadu. Pengecualian atau
pembeda hanya terletak pada fungsinya masing-masing dan icon yang sesuai dengan ilustrasi masing-masing. Dan masing-masing item
wayfinding tersebut akan dibubuhkan logo “Solo The City Of Batik” dan tagline the world understand ukuran masing-masing item :
a. Penunjuk arah parkir : 1 m x 30 cm
b. Penunjuk transit : 40 x 40 cm
c. Penunjuk arah keluar dan masuk : 40 x 40 cm
3. Penempatan media
Penempatan media wayfinding system khusus eksterior ini akan ditempatkan pada area parkir Bandara Adi Soemarmo.
d. Palang pintu parkir post parkir
1. Alasan pemilihan media :
commit to user 52
Palang pintu parkir merupakan item yang strategis dan efektif dalam mempromosikan “Solo The City Of Batik” karena palang pintu ini selalu
berhadapan dengan publik ketika mereka mau masuk ataupun meninggalkan Bandara.
2. Konsep desain :
Konsep desain palang pintu parkir ini yakni hanya memunculkan logo “Solo The City Of Batik” dan juga tagline wilujeng rawuh dumateng
kutho Solo pada palangnya dan garis crossnya menggunakan main colour logo yakni coklat muda dengan ukuran desain 100 cm x 20 cm
dengan teknik cutting sticker pada logo “Solo The City Of Batik”. 3.
Penempatan media : Media ini ditempatkan pada palang pintu parkir.
e. Archigraphic pos parkir
1. Alasan pemilihan media :
Pos parkir merupakan media yang paling awal bertatap muka dengan publik media ini sangat strategis untuk diberikan sentuhan promosi
“Solo The City Of Batik” karena medianya cukup besar dan banyak terdapat ruang kosong.
2. Konsep desain :
Archigraphic yang berupa “Solo The City Of Batik” dan juga main colour logo tersebut untuk memberikan sentuhan warna pada pos parkir
commit to user 53
tersebut. Selain itu, sentuhan elemen huruf “S” pada logo yang ditransparansi akan menjadi background pos parkir tersebut.
3. Penempatan media :
Archigraphic ini akan ditampilkan pada media Pos Parkir bandara.
f. Seragam petugas parkir
1. Alasan pemilihan media :
Uniform atau seragam sangat berperan dalam menguatkan identitas suatu instalasi. Media ini tergolong strategis dan efisien untuk
melakukan promosi yang dalam hal ini promosi “Solo The City Of Batik” yang dilakukan di Bandara Adi Soemarmo. Kembali ke
integrated desain, visual branding Adi Soemarmo, maka seragam untuk petugas parkir perlu di serasikan dengan konsep branding.
2. Konsep media :
Konsep yang diambil ialah dengan menempatkan logo “Solo The City of Batik” dan merubah visual seragam dengan main colour coklat soga
dengan sedikit motif batik dalam seragam tersebut. 3.
Penempatan media : Media ini digunakan oleh setiap petugas parkir di Bandara Adi
Soemarmo.
commit to user 54
g. Standing floor tentang peraturan parkir
1. Alasan pemilihan media :
Standing floor peraturan parkir merupakan media diam yang mengkomunikasikan atau menginformasikan peraturan-peraturan dan
tata tertib perparkiran. Dalam hubungannya dengan pemakai jasa tersebut sangatlah penting agar para pengguna jasa perparkiran tersebut
mengetahui segala peraturan-peraturan yang ada pada perparkiran tersebut. Oleh karena itu standing floor peraturan parkir ini juga efektif
sebagai media promosi “Solo The City Of Batik” di Bandara Adi Soemarmo, karena letak dan fungsi publikasinya sangat penting.
2. Konsep media :
Media ini nanti berisi informasi tentang peraturan perparkiran di bandara dan juga dibubuhi logo “Solo The City Of Batik” dengan warna main
colour logo yakni coklat muda dengan ukuran bidang informasi 30 x 25 cm dengan tinggi 150 cm. Selain itu ditampilkan pula ilustrasi tangan
yang memegang canthing ,headline wilujeng rawuh dumateng kutho Solo serta tagline “the world understand” .
3. Penempatan media :
Media ini ditempatkan di setiap area parkir mobil dan motor di Bandara Adi Soemarmo sebagai media informasi dan komunikasi kepada
pengguna jasa parkir Bandara Adi Soemarmo.
commit to user 55
h. Standing floor peraturan memasuki bandara.
1. Alasan pemilihan media :
Standing floor merupakan peraturan tatatertib memasuki bandara merupakan informasi yang diberikan bandara kepada pengunjung
bandara baik penumpang ataupun penjemput penumpang yang ada di bandara agar mereka mengetahui semua peraturan tata tertib yang
dikeluarkan oleh bandara dengan tujuan terciptanya ketertiban dan kelancaran dalam penyelenggaraan di bandara. Media ini juga bisa
dijadikan sebagai media komunikasi untuk memperkenalkan “Solo The City Of Batik” kepada publik karena fungsinya yang lebih ke informatif
dan publikatif. 2.
Konsep media : Media ini nanti berisi informasi tentang peraturan perparkiran di bandara
dan juga dibubuhi logo “Solo The City Of Batik” dengan warna main colour logo yakni coklat muda dengan ukuran bidang informasi 30 x 25
cm dengan tinggi 150 cm. Selain itu ditampilkan pula ilustrasi tangan yang memegang canthing ,headline wilujeng rawuh dumateng kutho
Solo serta tagline “the world understand” . 3.
Penempatan media : Media ini ditempatkan di lobi bandara tepatnya di dekat pintu masuk ke
ruang utama bandara dan di ruang tunggu kedatangan.
commit to user 56
i. X-banner bandara 1.
Alasan pemilihan media :
X-banner bandara memberikan pengenalan seputar pengetahuan tentang “Solo The City Of Batik” pada publik. X-banner ini menginformasikan
pada para penumpang yang singgah tentang kebudayaan khas kota Surakarta yakni “batik” melalui ilustrasi layoutnya. X-banner ini sangat
strategis dan efektif dalam memberikan informasi kepada publik karena penempatannya berada di depan pintu masuk ruang utama Bandara Adi
Soemarmo sehingga mampu dijangkau oleh publik. 2.
Konsep media : Media ini nanti berisi ilustrasi vector tangan yang memegang canthing
yang merupakan cirikhas dari batik. Headline ”we are the gate to the city of batik” ditempatkan pada bagian atas head banner Tagline “the
world understand” diletakkan pada bagian footnya. Logo “Solo The City Of Batik” akan menjadi pusat perhatian ditengah-tengah x-banner
tersebut. Ukuran X- banner ini yakni 160 cm x 60 cm. 3.
Penempatan media : X-banner ini ditempatkan pada setiap pintu akses menuju ke ruangan
sentral dan berakhir di lobi tunggu kedatangan. Titik penempatannya diantaranya disamping depan pintu masuk awal bandara lobi bandara
tangga escalator menuju ke ruang tunggu kedatangan dan pemberangkatan, lobi stand pameran batik di bandara, lobi tunggu
kedatangan pemberangkatan.
commit to user 57
j. Seragam karyawan di Bandara Adi Soemarmo.
1. Alasan pemilihan media :
Seragam atau uniform merupakan item identitas yang dimiliki oleh suatu instansi. Identitas ini berguna untuk mengangkat image dan mencitrakan
atau juga menambah unsur unik yang ada pada instansi tersebut. Dalam hal ini Bandara Adi Soemarmo sebagai media dalam menguatkan image
“Kota Solo sebagai Kota Batik”.Menguatkan image malalui item tersebut, diharapkan mampu mengkomunikasikan barand “Solo The
City of Batik” kepada publik di Bandara Adi Soemarmo dengan baik. 2.
Konsep media : Seragam ini berupa baju dinas yang dikalborasikan dengan unsur batik
di dalam baju seragam tersebut tapatnya di saku dibubuhi logo “Solo The City Of Batik”.
3. Penempatan media :
Seragam ini merupakan seragam dinas yang harus dipakai atau wajib oleh semua karyawan PT. Angkasa Pura I PERSERO cabang Bandar
Udara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.
k. Wayfinding system interior
1. Alasan pemilihan media :
Wayfinding system interior bandara berisi informasi tentang petunjuk arah dimana suatu tempat atau fasilitas-fasilitas yang ada di Bandara itu
berada. Wayfinding system interior dibuat untuk memudahkan para
commit to user 58
penumpang yang masih asing dengan Bandara Adi Soemarmo dalam mencari tempat atau fasilitas yang diperlukan. Wayfiding system ini
terdiri dari : a.
Board petunjuk arah kedatangan dosmetik, internasional, kamar kecil dan penukaran uang.
b. Board petunjuk arah pelayanan jasa penumpang pesawat udara
PJP2U. c.
Board petunjuk arah ruangan tunggu Waiting Room. d.
Board petunjuk arah kamar kecil dan lift penyandang cacat. e.
Board petunjuk arah ruangan P3K Fist Aid Room. f.
Board petunjuk arah pembayaran fiscal. g.
Archigraphic petunjuk arah emergency exit. h.
Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan Departure Waiting Room.
i. Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan internasional dan
domestik. j.
Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan domestik k.
Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan internasional l.
Board petunjuk arah pengambilan barang. m.
Board petunjuk arah kamar kecil dan mushola. 2.
Konsep media : Konsep desain seluruh wayfiding system ini jadi satu kesatuan desain
integrated wayfiding agar tercipta suatu image yang kuat yang muncul
commit to user 59
pada visual branding tersebut. Motif batik dan petunjuk anak panah yang dibuat decorative menghiasi setiap wayfinding system ini. logo
“Solo The City Of Batik” pun akan dibubuhkan pada setiap item wayfiding indoor Bandara Adi Soemarmo tersebut.
Ukuran media : a.
Board petunjuk arah kedatangan dosmetik, internasional, kamar kecil dan penukaran uang.
Ukuran board tersebut yakni 1.5 m x 1 m. b.
Board petunjuk arah pelayanan jasa penumpang pesawat udara PJP2U
Ukuran board tersebut yakni 1 m x 40 cm. c.
Board petunjuk arah ruang tunggu Waiting Room Ukuran board tersebut yakni 1 m x 40 cm.
d. Board petunjuk arah kamar kecil dan lift penyandang cacat.
Ukuran board tersebut yakni 120 cm x 50 cm. e.
Board petunjuk arah ruang P3K Fist Aid Ukuran board tersebut yakni 1 m x 40 cm.
f. Board petunjuk arah pembayaran fiskal.
Ukuran board tersebut yakni 120 cm x 40 cm. g.
Board petunjuk arah emergency exit. Ukuran board tersebut yakni 25 cm x 15 cm.
h. Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan.
Ukuran board tersebut yakni 150 cm x 40 cm.
commit to user 60
i. Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan internasional dan
domestik. Ukuran board tersebut yakni 150 cm x 60 cm.
j. Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan dosmetik.
Ukuran board tersebut yakni 2 m x 50 cm. k.
Board petunjuk arah ruang tunggu keberangkatan internasional. Ukuran board tersebut yakni 2 m x 50 cm.
l. Board petunjuk arah pengambilan barang.
Ukuran board tersebut yakni 150 cm x 60 cm. m.
Board petunjuk arah kamar kecil dan mushola. Ukuran board tersebut yakni 1 m x 40 cm.
3. Penempatan media :
Seluruh media wayfiding system interior tersebut diaplikasikan penempatannya di dalam Bandara Adi Soemarmo dan peletakannya
sesuai dengan masing-masing fungsi informasinya.
l. Signage identitas atau penamaan fasilitas.
1. Alasan pemilihan media :
Signage merupakan suatu identitas atau penamaan yang tertera pada masing-masing fasilitas tertentu yang ada di Bandara Adi Soemarmo.
Signage berfungsi memperjelas tempat fasilitas setelah dibantu dengan adanya wayfinding system tersebut. Dengan signage bandara, maka
lebih mempermudah para penumpang dalam menentukan lokasi fasilitas
commit to user 61
yang dicari signage tersebut sangatlah tepat dan efektif untuk dilakukan visualisasi promosi tentang “Solo The City Of Batik” karena semua
signage ini merupakan media publik dan pastinya setiap penumpang selalu berkomunikasi searah dengan media tersebut diantaranya :
1 Signed pelaporan Chek In.
2 Signed penjualan tiket masing-masing maskapai penerbangan.
3 Signed oleh-oleh dan souvenir shop.
4 Signed coffee shop.
5 Signed money changer.
6 Signed hotel reservation dan car rental.
7 Signed tourist information center.
8 Signed kedatangan internasional.
9 Signed batik gallery I.
10 Signed perkantoran offices.
11 Signed batik gallery II.
12 Signed restaurant.
13 Signed garment.
14 Signed dilarang merokok.
15 Signed mushola.
16 Signed kamar kecil.
17 Signed book store.
18 Signed xecutive lounge.
19 Signed amar kecil dan perawatan bayi.
commit to user 62
20 Signed gate 1, 2, 3 pintu keberangkatan.
21 Signed family reflexology.
22 Signed kamar kecil dan mushola.
23 Signed pengambilan barang.
24 Signed kehilangan dan penemuan.
2. Konsep Desain :
Seluruh wayfinding interior Bandara Adi Soemarmo memiliki kesatuan desain yang terintegrated untuk lebih menguatkan konsep visual
branding Bandara Adi Soemarmo yakni “ Solo the city of batik “. Olehkarena itu, keseluruhan item signed ini juga memiliki desain dan
bentuk yang sama dengan pengecualian ilustrasi icon dan penempatan yang sesuai dengan fungsinya.
Masing – masing item signed tersebut memiliki ukuran yakni : 1
Signed pelaporan Chek In, berukuran 100 cm x 40 cm 2
Signed penjualan tiket masing-masing maskapai penerbangan, berukuran 300 x 40 cm.
3 Signed oleh-oleh dan souvenir shop, berukuran 200 x 40 cm.
4 Signed coffee shop, berukuran 200 x 40 cm.
5 Signed money changer, berukuran 200 x 40 cm.
6 Signed hotel reservation dan car rental, berukuran 200 x 40 cm.
7 Signed tourist information center, berukuran 200 x 40 cm.
8 Signed kedatangan internasional, berukuran 200 x 40 cm.
9 Signed batik gallery I, berukuran 200 x 40 cm.
commit to user 63
10 Signed perkantoran offices, berukuran 100 x 50 cm.
11 Signed batik gallery II, berukuran 200 x 40 cm.
12 Signed restaurant, berukuran 300 x 40 cm.
13 Signed garment, berukuran 300 x 40 cm.
14 Signed dilarang merokok, berukuran 30 x 15 cm.
15 Signed mushola, berukuran 100 x 50 cm.
16 Signed kamar kecil, berukuran 100 x 50 cm.
17 Signed book store, berukuran 300 x 40 cm.
18 Signed xecutive lounge, berukuran 300 x 40 cm.
19 Signed kamar kecil dan perawatan bayi, berukuran 120 x 60 cm.
20 Signed gate 1, 2, 3 pintu keberangkatan, berukuran 100 x 50cm.
21 Signed family reflexology, berukuran 300 x 40 cm.
22 Signed kamar kecil dan mushola, berukuran 120 x 60 cm.
23 Signed pengambilan barang, berukuran 300 x 60 cm.
24 Signed kehilangan dan penemuan, berukuran 200 x 40 cm.
3. Penempatan media :
Seluruh item signed interior ini ditempatkan didalam ruang utama bandara dengan mengacu pada masing-masing fungsinya pada
penempatannya.
m. Cover Kursi Tunggu
1. Alasan Pemilihan Media :
commit to user 64
Cover kursi tunggu di ruang kedatangan atau keberangkatan di Bandara Adi Soemarmo merupakan media yang publikatif sehingga cocok
dijadikan sebagai item visual branding bandara dengan konsep “Solo the city of batik”.
2. Konsep Desain :
Cover kursi ini dikonsep dengan menempatkan logo “ Solo the city of batik” di tengah-tengah cover tersebut. Teknisnya cover ini nanti dibuat
dengan sablon manual. Ukuran cover kursi tunggu ini sendiri yakni 30 cm x 30 cm.
3. Penempatan Media :
Media ini nantinya akan ditempatkan di kursi tunggu kedatangan dan keberangkatan dan kursi-kursi yang ada di Lobi bandara Adi Soemarmo.
n. Poster Indoor Bandara
1. Alasan Pemilihan Media :
Poster merupakan media komunikasi searah yang efektif jika penempatannya mampu menjangkau publik. Poster sangat berguna
untuk menguatkan visual branding Bandara Adi Soemarmo karena nantinya akan di visualisasikan ilustrasi vector tentang batik di Kota
Surakarta ini. 2.
Konsep Desain : Konsep desain dari poster indoor ini nantinya yakni dengan
memvisualisasika ilustrasi vector tangan yang memegang canthing
commit to user 65
peralatan untuk membatik dengan memainkan headline, tagline, dan juga subheadline. Ilustrasi desain vector tangan yang memegang
chanting ini merupakan konsep yang diusung agar target audience langsung memahami pesan yang disampaiakan pada konsep “ Solo the
city of batik” . Ukuran poster ini sendiri yakni 33 cm x 48 cm. 3.
Penempatan media : Poster ini akan ditempatkan di dalam ruang utama bandara karena
merupakan indoor poster dan penempatanya berada di tmpat-tempat sebagai jalan yang dilalui oleh publik di ruang utama bandara tersebut.
o. Brosur
1. Alasan Pemilihan Media : Brosur merupakan sarana komunikasi searah yang efektif, dimana
mampu menjangkau publik dan mampu menarik perhatian public dengan informasi yang sangat lengkap. Olehkarena itu, brosur dipilih sebagai
media komunikasi visual branding Bandara Adi Soemarmo kepada publik.
2. Konsep Media : Didalam brosur ini nanti akan diinformasikan tentang semua tempat di
Kota Surakarta ini yang memproduksi batik khususnya Kampung Kauman dan juga Kampung Laweyan. Selain itu, pada bagian belakang
brosur akan di bubuhi peta wisata Kota Surakarta. Ukuran brosur ini yakni 30 cm x 21,5 cm.
commit to user 66
3. Penempatan Media : Brosur ini nanti akan ditempatkan di kotak dispenser yang berada di lobi
bandara dan akses menuju ruang tunggu kedatangan atau keberangkatan.
p. Kotak Dispenser
1. Alasan Pemilihan Media : Kotak dispenser di Bandara Adi Soemarmo merupakan tempat untuk
meletakkan pamflet, brosur ataupun flayer yang berfungsi untuk memberikan sejumlah informasi tentang Kota Surakarta ataupun
sejumlah penawaran jasa pariwisata yang lain di Kota Surakarta. Media ini efektif sebagai item visual branding bandara karena mampu
mempromosikan Kota Surakarta sebagai kota batik dengan bentuk dan stylenya yang dirancang sedemikian rupa.
2. Konsep Media : Ukuran media ini yakni 40 cm x 20 cm x 30 cm dengan bentuk pola
huruf “S” pada logo. Konsep kotak dispenser sendiri yakni menempelkan unsure huruf “S” pada logo “Solo the city of batik”
dengan main colour logo. 3. Penempatan Media :
Kotak dispenser ini nanti akan ditempatkan di tiga titik di bandara Adi Soemarmo, yakni di lobi bandara, ruang tengah bandara, dan di jalan
menuju ruang tunggu kedatangan atau keberangkatan.
commit to user 67
q. Flag Chain
1. Alasan Pemilihan Media : Flag chain merupakan media promosi yang terkesan meramaikan. Flag
chain digunakan sebagai item visual branding Bandara Adi Soemarmo karena dinilai flag chain mampu mempengaruhi publik dengan
frekuentifnya yang sangat banyak dan dapat ditempatkan dimana saja dengan syarat tempatnya sempit dan tidak terlalu luas karena akan sangat
ramai jika tempatnya terlalu luas. 2. Konsep Desain :
Flag Chain ini dimunculkan logo “Solo the city of batik” dan juga tagline “the world understand” dan juga diberikan sentuhan batik.
Ukuran flag chain ini 15 cm x 10 cm. 3. Penempatan Media :
Media ini ditempatkan di tempat pembelian tiket masing-masing maskapai penerbangan.
r. Stationery atau Perlengkapan Kantor 1 Amplop
1. Alasan Pemilihan Media : Amplop merupakan media promosi dan salah satu item visual branding
yang efektif dan ditujukan secara tidak langsung kepada publik atau instansi yang ditujunya. Amplop berfungsi sebagai sarana untuk
commit to user 68
mengantarkan informasi kepada seseorang atau suatu instansi dalam suatu instansi.
2. Konsep Desain : Ada dua konsep desain untuk amplop tersebut, konsep pertama yakni
Amplop ini tersebut diberi visualisasi logo PT. Agkasa Pura I PERSERO dan juga logo “ Solo the city of batik ” dibagian pojok
kanan atas. Sentuhan main colour logo terdapat pada bagian penutup belakangnya. Konsep kedua yakni dengan menampilkan visual ilustrasi
vector tangan yang memegang canthing dengan logo “ Solo the city of batik ” berada di bawahnya dan juga PT. Agkasa Pura I PERSERO
disamping kiri . Ukuran amplop ini ialah 23cm x 11cm.
2 Kertas Surat
1. Alasan Pemilihan Media : Kertas surat memiliki fungsi yang hampir sama dengan amplop. Kertas
surat dapat dijadikan sebagai media promosi kepada publik secara tidak langsung. Karena dalam surat, Kertas surat menunjukkan dari mana asal
suatu surat tersebut dikirim dan menunjukkan surat itu resmi dikeluarkan dari suatu perusahaan.
2. Konsep Desain : Kertas surat dibuat dengan menempatkan logo “ Solo the city of batik ”
pada bagian kanan atas, dan pada bagian kiri atas ditempatkan logo PT. Angkasa Pura I PERSERO Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo
Surakarta dan pada bagian tepi bawah footer di beri tag line “ the world
commit to user 69
understand ”. Ukuran kertas surat ini yakni berukuran folio 21,5 cm x 33,0 cm .
3 Kartu Pos
1. Alasan Pemilihan Media : Kartu Pos merupakan media penunjang promosi secara tidak langsung
kepada publik yang dalam hal ini “ Solo the city of batik ” denga menggunakan bandara sebagai medianya. Kartu pos digunakan untuk
keperluan kedinasan yang ditujukan kepada seseorang atau instansi lain. 2. Konsep Desain :
Desain kartu pos ini dibagi menjadi dua, yakni desain depancover dan desain bagian dalam isi. Pada bagian cover, desain kartu pos ini dibuat
dengan menampilkan logo “ Solo the city of batik “ dan juga tagline “the world understand” pada bagian sisi kanan. Pada bagian sisi kiri
ditampilkan visual ilustrasi vector tangan yang memegang canthing dengan ornament khusus. Pada bagian sisi dalam kartu pos
menampilkan“ Solo the city of batik “ dan juga logo PT. Angkasa Pura I PERSERO. Kartu Pos ini berukuran 20 cm x 10cm.
4 Kartu Nama
1. Alasan Pemilihan Media :
Kartu Nama berfungsi sebagai tanda pengenal. Elemen desain yang dibuat pada kartu nama harus jelas karena berisi nama dan jabatan
pemilik kartu, logo serta alamat perusahaan. Kartu nama dipilih sebagai media visual branding Bandara Adi Soemarmo karena kartunama
commit to user 70
memiliki unsur promosi secara tidak langsung kepada satu orang ke orang lain.
2. Konsep Desain :
Konsep desain dalam kartu nama ini nanti akan diberi sentuhan warna dominan main colour dan logo “ Solo the city of batik”.Terdapat tiga
layout desain dalam kartu nama. Intinya sama, yakni memperkenalkan atau mempromosikan batik Solo kepada publik untuk lebih menguatkan
konsep “ Solo the city of batik” . Dalam kartu nama tersebut dituliskan identitas karyawan dan alamat Bandara Adi Soemarmo sebagai baseline
nya. Ukuran kartunama tersebut ialah 9 cm x 5,5 cm.
5 ID Card Karyawan
1. Alasan Pemilihan Media : ID Card Karyawan merupkan identitas atau tanda pengenal masing-
masing karyawan di suatu instansi. ID Card ini bisa dijadikan sebagai promosi secara tidak langsung kepada publik dengan konsep visual
branding “Solo the city of batik” tersebut. 2. Konsep Desain :
Konsep desain ID Card ini dengan menampilkan logo “Solo the city of batik” dan juga memberikan sentuhan main colour logo di ID Card
tersebut. Ukuran ID Card karyawan ini yakni 9 x 5,5 cm.
6 ID Card Pass
1. Alasan Pemilihan Media :
commit to user 71
ID Card Pass merupakan tanda identitas resmi yang diberikan pihak Bandara Adi Soemarmo kepada seseorang yang memiliki kepentingan
untuk masuk kedalam ruang utama bandara dengan tujuan tidak untuk menggunakan jasa penerbangan. ID Card Pass ini tepat untuk dijadikan
media visual branding bandara karena keefektifannya dan juga sangat publikatif.
2. Konsep Desain :
Layout desain ID Card Pass ini sama dengan ID Card karyawan yakni dengan menampilkan logo dengan main colournya sentuhan warna logo
“Solo the city of batik”. Ukuran ID Card Pass ini yakni 9 x 5,5 cm.
s. Gimmick Souvenir
1. Alasan Pemilihan Media :
Gimmick merupakan souvenir atau bingkisan yang diberikan kepada seseorang dengan persyaratan tertentu. Gimmick ini nantinya akan
berupa: Mug, Pin, Stiker dan Paper bag. Gimmick itu nantinya akan diberi sentuhan logo “Solo the city of batik” yang bertujuan untuk
menguatkan visual branding Bandara Adi Soemarmo. 2.
Konsep Desain :
1 Mug
Mug merupakan gelas seperti cangkir yang terbuat dari bahan keramik. Mug ini nantinya akan di beri sentuhan logo “Solo the city of batik”
pada bagian sisi kiri dan headline “wilujeng rawuh dumateng kutho Solo” samping kanan. Ukuran mug ini ialah diameter 9 cm, tinggi 9 cm.
commit to user 72
2 Pin
Pin merupakan semacam merchandise yang berfungsi sebagai penguat identitas dalam uniform atau pakaian atau media yang dipakai oleh
seseorang. Konsep dari pin ini sendiri yakni menampilkan logo “Solo the city of batik” dengan ukuran diameter 5,8 cm.
3 Stiker
Stiker ini nanti hanya menampilkan logo “Solo the city of batik”. Terbuat dari bahan graftac dengan teknis mirror dengan ukuran 10 cm x
10 cm.
4 Paper Bag
Paper Bag merupakan wadah yang digunakan untuk membawa barang- barang yang telah dibeli dan disini dapat dimanfaatkan sebagai media
iklan gratis. Konsep Desain paper bag ini hanya menggunakan logo “Solo the city of batik”. Media ini dipilih karena cukup efektif dan lebih
mudah dalam promosi. 3. Penempatan Media
Seluruh item gimmick tersebut, akan ditempatkan di stand Tourist Information Center, di Lobi Bandara Adi Soemarmo.
commit to user
73
BAB IV VISUALISASI KARYA
A. Media Lini Atas ATL
1. Traffic ad
Media Bahan : Steinlist Hairline dengan cover aluminium
pada belakang dan samping kanan-kiri kemudian pada bagian cover memakai acrylix susu 3 mm. Untuk
penyinaran memakai 4 lampu + ballast + conntecting cable sedangkan huruf memakai stiker scotlitte.
Ukuran : 60 cm x 30 cm dan tinggi 2 m
Ilustrasi desain : memunculkan logo “Solo the city of batik” pada
bidangnya dan juga nama Bandara Adi Soemarmo.
commit to user
74
Selain logo dan nama bandara, tentunya keterangan jarak dan lokasi juga tertera pada traffic ad tersebut.
Pada bagian atas bidang media dituliskan headline Wilujeng rawuh dumateng kutho Solo dan pada
bagian bawah dimunculkan tagline the world understand .
Tipografi : Katy Berry, Harabara, Myriad Pro, Calibri, dan
Century Format Desain
: Portrait Proses Visualisasi
: CorelDraw X4 Realisasi :
Neon Box Media Placement
: - Di perempatan Pasar Mangu sebelah utara bandara
- Di perempatan gagak sipat Jembatan Sebelah
Selatan Bandara Adi Sumarmo -
Perempatan Pasar Colomadu.
commit to user
75
B. Media Lini Bawah BTL
1. Billboard Wilujeng Rawuh