PERAN PENERJEMAH BAHASA CHINA DI TOURIST INFORMATION CENTRE BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA

(1)

commit to user

PERAN PENERJEMAH BAHASA CHINA

DI TOURIST INFORMATION CENTRE

BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO

SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Sebagai Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh : Dwi Santoso

C9608021

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

commit to user

MOTTO

Kesuksesan bisa kita peroleh bila kita mau melalui rintangan demi rintangan tanpa mengendurkan semangat kita.


(5)

commit to user

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, Karya ini penulis persembahkan kepada : Bapak Ibuku tercinta Saudara – saudara seperjuangan Almamater


(6)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ PERAN PENERJEMAH BAHASA CHINA DI TOURIST INFORMATION CENTRE BANDARA INTERNASIONAL ADI SOEMARMO SURAKARTA“, tugas akhir ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Segala usaha dan kerja keras yang dilakukan penulis tidak akan banyak berarti tanpa adanya bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta, beserta staf yang telah memberikan izin kepada penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum, selaku Ketua Program Studi

Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku pembimbing kedua, yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir.


(7)

commit to user

3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Feng Huai Zhong, selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Diploma III Bahasa China yang telah banyak memberikan ilmu dan wawasan yang sangat berguna bagi penulis.

6. Kepala Staf Dinas Pariwisata Surakarta yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

7. Mama, Papa serta Nenek yang selalu mendoakan dan menyayangiku, maafkan aku yang sering mengecewakan kalian, serta kakakku Yuni yang menjadi semangatku untuk tetap maju. Untuk saudara yang mampu membuat penulis mengutarakan semua yang ada di benak dan pikiran.

8. Teman – teman seperjuangan di program Diploma III Bahasa China, terima kasih atas kasih sayang, arahan, dan motivasinya selama masa kuliah dan proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

9. Mas Jati Sasongko, yang sudah memberikan dorongan semangat dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini.


(8)

commit to user

10.Teman – temanku magang Bapak Yohanes Martopo, Mas Ponco, Mbak Pipit, Mbak Woro, yang telah memberikan motivasi dan dukungan untuk terus berjuang dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis, namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis juga berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Juli 2011


(9)

commit to user

ABSTRAK

Dwi Santoso. 2011. Peran penerjemah Bahasa China di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta. Progam Diploma III Bahasa China, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusunan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi tugas sebagai persyaratan mencapai derajad ahli madya pada diploma III Bahasa China FSSR Universitas Sebelas Maret Surakarta, dari tahun ke tahun semakin bertambahnya pengguna Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dari wisatawan asing berbahasa China yang sering bertanya di Tourist Information Centre. Maka penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta diperlukan untuk memberikan pelayanan kepada wisatawan asing yang berbahasa China. Rumusan masalahnya ialah apakah peran penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dianggap penting. Maka dari itu penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre mempunyai tujuan agar para wisatawan asing yang berbahasa China dapat dengan mudah mendapatkan informasi sehingga para wisatawan merasa puas.

Metode penelitian dan pengumpulan data dalam kegiatan praktik menggunakan observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi dokumentasi. Dan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Tourist Information Centre Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

Hasil dari penyusunan tugas akhir ini adalah bahwa penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre Bandara internasional Adi Soemarmo Surakarta sangat dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan asing berbahasa China. Agar tercipta kepuasan bagi wisatawan asing yang berbahasa China. Selain itu pengguna Bandara Internasional Adi Soemarmo dan tempat-tempat wisata yang ada di Surakarta mengalami peningkatan,

Disimpulkan bahwa penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Sumarmo Surakarta adalah upaya untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan yang berbahasa China


(10)

commit to user

摘要

中文翻译员在

Adi Soemarmo

机场旅游信息中心

作 在

Adi Soemarmo

机场旅游信息中心实 了两个 。

现在汉语很重要跟

时代

发展一起。外国旅游来

Adi

Soemarmo

机场 越来越很多。他们常常来机场旅游信息

中心找信息旅行的地方。

翻译员在机场旅游信息中心能给外国情报旅馆,租出汽

车和旅行的地方。所以会去见情报容易和觉得很满意。


(11)

commit to user

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... ix

提要 ... x

DAFTAR ISI ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Teknik Pengumpulan Data ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Pariwisata ... 5

B. Wisatawan ... 7

C. Museum ... 9


(12)

commit to user

E. Komunikasi ... 14

F. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan ... 16

G. Penerjemahan Bahasa China ... 17

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

A. Gambaran Umum Instansi ... 19

B. Kegiatan yang Dilakukan Selama PKL ... 29

C. Pembahasan ... 30

BAB IV PENUTUP ...41

A. Kesimpulan ...41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 43 LAMPIRAN ...


(13)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak permulaan tahun 2000 keberadaan bahasa China atau yang lebih dikenal dengan bahasa Mandarin mulai digemari diberbagai kalangan masyarakat, mulai dari pelajar, pengusaha, hingga dalam kegiatan pariwisata dan pelayanan. Penduduk China yang menyebar di berbagai belahan dunia, merebaknya bisnis antar negara serta majunya kegiatan pariwisata mendorong berbagai kalangan untuk mempelajari dan menasionalisasikan bahasa China sebagai bahasa pengantar ke-2 setelah bahasa Inggris. Selain itu penguasaan berbagai bahasa sangatlah diperlukan terutama bahasa China untuk persiapan AFTA (Asean Tread Free Area) maka tidak mengherankan, di era globalisasi seperti saat ini kebutuhan akan pembelajaran bahasa China merupakan kebutuhan yang sangat mendesak atau sangat penting.

Meski perkembangannya masih belum begitu luas, namun pemerintah sudah mulai menasionalisasikan Bahasa China sebagai bahasa pengantar Ke-2 setelah Bahasa Inggris. Akan tetapi bahasa yang digunakan atau yang diperkenalkan disini adalah bahasa Nasionalnya China, bukan bahasa daerahnya. Mengingat sebagian rakyat Indonesia masih menggunakan bahasa daerah China. Namun seiring dengan berjalannya waktu, bahasa China bukanlah suatu bahasa yang awam lagi dikalangan masyarakat Indonesia pada umumnya.


(14)

commit to user

Bahasa China mengalami perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang, dalam dunia pendidikan, kurikulum pendidikan mulai memasukan bahasa China sebagai mata pelajaran pada umumnya. Pertukaran mahasiswa Indonesia-China juga sudah mulai dilakukan. Dalam dunia bisnis, bahasa Indonesia-China sudah mulai digunakan dalam perdagangan bisnis antar negara, terutama dalam kegiatan Ekspor – Impor, baik berupa barang maupun jasa. Hal ini nampak dalam jenis barang yang masuk ke Indonesia dan berbagai kerajinan industri yang diekspor ke China. Dalam dunia Pariwisata Indonesia, bahasa China juga sudah mulai berkembang. Mengingat banyaknya turis mancanegara terutama yang berasal dari China, Taiwan, Hongkong yang datang ke Indonesia untuk melakukan perjalan wisata atau ingin berinvestasi di Indonesia. Dari situ Bandara Internasional Adi sumarmo dalam unit pelayanan berperan sangat penting untuk memberikan informasi kepada turis yang berasal dari luar negeri.

Bandara internasional Adi Sumarmo adalah salah satu cabang bandar udara yang dikelola PT. (PERSERO) Angkasa Pura I yakni BUMN yang secara teknis dibawah menteri perhubungan yang bergerak dibidang pengelolaan dan pengusahaan jasa kebandar udaraan yang mempunyai tugas utama menyelenggarakan pelayanan keselamatan dan keamanan. Kemudian Bandara Internasional Adi Sumarmo berada 14 km dari kota solo ditinjau dari sistem transportasi Nasional maupun Internasional, Bandara Internasional Adi Soemarmo mempunyai peran yang sangat penting sebagai pintu gerbang utama masuknya pelaku bisnis, para investor asing dan wisatawan mancanegara ke Jawa Tengah.


(15)

commit to user

Dalam bidang transportasi udara merupakan salah satu sarana perhubungan yang mempunyai keunggulan teknologi dan kecepatan dibanding sarana transportasi lainnya. Pengaruh yang timbul dari suatu kemajuan dibidang transportasi, telekomunikasi dan pariwisata membawa beberapa konsekuensi yang harus di tingkatkan. Salah satunya adalah kesiapan berkompetisi dalam bidang pelayanan. Dalam hal ini yang menjadi fokusnya adalah Tourist Information Centre di bandara Internasional Adi Sumarmo. Tourist Information Centre merupakan suatu unit yang berada di bawah dinas pariwisata propinsi Jawa Tengah .

Pelayanan yang bergerak dalam sektor Pariwisata harus dapat dilaksanakan tepat waktu, sehingga keseluruhan pelayanan dapat dikatakan baik dan berkualiatas. Sektor pelayanan pariwisata mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan perekonomian Negara Indonesia, sektor pariwisata merupakan salah satu aset negara terbesar kedua setelah pajak, Saat ini, pariwisata telah tumbuh menjadi sebuah industri yang sangat menguntungkan dan memiliki prospek di masa yang akan datang. Pembangunan sektor pariwisata dirasakan dapat menjadi sektor andalan yang mampu meningkatkan ekonomi sektor-sektor lain yang terkait untuk meningkatkan pendapatan negara. Kepariwisataan harus mampu memperluas kesempatan berusaha dan bekerja serta mampu mendorong daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


(16)

commit to user

Menurut Zulyani (1995), Pilihan untuk mengembangkan industri pariwisata sangatlah menjajikan dengan desakan pada beberapa pertimbangan antara lain:

1. Pemerintah tidak dapat mengandalkan sepenuhnya pada cadangan sumber minyak dan gas bumi untuk membiayai pembangunan negara 2. Pengembangan industi pariwisata di Indonesia mempunyai masa

depan yang cerah mengingat banyaknya potensi obyek wisaata alam dan budaya yang menarik dan pantas untuk dijual di pasar Internasional

3. Dalam upaya pengembangan industri pariwisata tidak perlu mendatangkan mesin-mesin atau teknologi canggih lainnyasebagai penunjang, Industri pariwisata utamanya adalah membutuhkan promosi untuk memrpenalkan kepada masyarakat luar tentang daya tarik produk dan potensi apa yang terkandung didalamnya.

Untuk mengembangkan sektor pariwisata memeng tidak mudah. Pemerintah pusat harus bekerja sama dengan pemerintah daerah dan masyarakat untuk dapat mengembangkan sektor ini. Sistem pelayanan yang baik serta memuaskan memegang peranan penting dalam mengembangkan sektor pariwisata. Untuk memberikan pelayanan yang memuaskan, salah satu cara untuk mengembangkan pariwisata adalah dengan menyediakan petugas / pramuwisata /penerjemah yang berada di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi


(17)

commit to user

Soemarmo urakarta.yang dia tidak hanya menguasai bahasa Inggris tetapi menguasai bahasa China adalah nilai tambah.

Dari tahun ke tahum penggunaan jasa transportasi udara Bandara Internasional Adi Soemarmo semakin meningkat. Begitu juga wisatawan dari luar negeri semakin bertambah. Tidak hanya wisatawan dari Belanda, Singapura, Amerika, Perancis, dan Kanada saja yang mengalami peningkatan, tetapi wisatawan dari China, Taiwan, Hongkong juga dari tahun ketahun juga semakin bertambah. Dari situ penggunaan Bahasa China di Tourist Information Centre di Bandara Internasional Adi Soemarmo berperan sangat penting. Karena wisatawan dari China, Hongkong, Taiwan sering bertanya di Tourist Information Centre untuk bertanya tentang beberapa informasi.

Berdasarkan uraian di atas bahwa tidak hanya bahasa Inggris saja yang berperan dalam memberikan pelayanan tetapi Bahasa China juga sangat berperan penting dalam memberikan pelayanan bagi wisatawan asing yang berasal dari China, Hongkong, Taiwan. Selain itu juga bahwa bahasa China juga berperan penting dalam mengembangkan tempat-tempat wisata atau mempromosikan wisata-wisata yang ada di Indonesia kepada para wisatawan asing. Dan memberikan informasi kepada wisatawan dengan menggunakan bahasa China. Dengan adanya pelayanan dengan menggunakan bahasa China di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta merupakan salah satu daya tarik untuk meningkatkan pengguna jasa Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.


(18)

commit to user

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam “Peran Penerjemah Bahasa China di Tourist Information Centre Bandara

Internasional Adi Sumarmo Surakarta”

B. Rumusan Msalah

Perumusan masalah yang diulas dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah: 1. Bagaimanakah peran penerjemah bahasa China di Tourist Information

Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

2. Bagaimanakah langkah bagian Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam Penyusunan Tugas Akhir ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana peran penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

2. Untuk mengetahui bagaimana langkah bagian Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dalam memberikan pelayanan kepada wisatawan.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak dinas pariwisata surakarta agar mempersiapkan penerjemah/petugas Tourist Information Centre yang mampu berbahasa


(19)

commit to user

China, yang secara tidak langsung dapat meningkatkan pendapatan daerah asli dari wilayah Surakarta.

.2 Manfaat Praktis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penelitian bagi pemerintah daerah wilayah Surakarta dan Touris Information Centre Bandara Adi Soemarmo Surakarta, serta menambah wawasan para pembaca dan pihak laen dalam bidang pariwisata dan pelayanan.

E. Tenik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah dengan menggunakan teknik

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang bersumber dari catatan atau dokumen-dokumen instansi atau lembaga yang terkait yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Data tersebut diperoleh dari:

a. Arsip Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

b. Arsip Unit pelayanan Bandara Internasional Adi Sumarmo Surakarta.


(20)

commit to user

2. Observasi

Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan secara langsung di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta.

3. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewancara atau pengumpul data kepada responden dicatat. Jenis wawancara yang dilakukan pada penelitian ini adalah bebas.

Adapun nara sumber yang diwawancarai sebagai berikut:

1. Asisten Manager Bandar Internasional Adi Soemarmo Surakarta

2. Dinas Pariwisata Surakarta.

3. Petugas di Tourist Information Centre.

4. Petugas Money Changer


(21)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Tourist Information Centree

Tourist Information Centree adalah sebuah Counter di lokasi bandara Adi Sumarmo yang dikelola oleh Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI). Fungsi Tourist Information Centree adalah memberikan informasi kepada para wisatawan dari dalam negeri dan luar negeri tenteng obyek-obyek wisata di kota Surakarta dan sekitarnya, termasuk akomodasi dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pariwisata.

Para pramuwisata dari eks karisidenan Surakarta yang membutuhkan infornmasi tentang obyek wisata di Surakata dan sekitarnya juga dilayani oleh staf Tourist Information Centree. HPI yang merupakan penanggung jawab terhadap Tourist Information Centree adalah sebuah organisasi para pemandu wisata di seluruh Indonesia dan tiap wilayah tertentu terutama kota besar di Indonesia selalu terdapat perwakilan, tidak ada struktur organisasi seperti lazimnya organisasi yang permanen tetapi top manager HPI dijabat oleh seorang ketua didampingi oleh seorang wakil ketua dan keduanya bertugas mamberikan informasi dan pembinaan terhadap para anggota yang terdiri dari berbagai profesi sperti guru, dosen, wiraswasta, dan lain-lain. Profesi sebagai pramuwisata bersifat free lance atau part time.

Mekanisme dalam melaksanakan tugas sebagai pramuwisata adalah menunggu job order dari ketua HPI untuk mengawal wisatawan dari biro jasa


(22)

commit to user

pariwisata yang melakukan keja sama dengan HPI. Dalam melaksanakan profesi ini, seorang pemandu wisata dapat menentukan sanggup atau tidaknya menunaikan tugas sesuai dengan waktu dan tempat yang diatur oleh biro jasa pariwisasa.

B. Wisatawan

Menurut IUTO (International Union of Official Travel Organization), istilah wisatawan pada prinsipnya harus diartikan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu minimal 24 jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negara yang bukan negara di mana biasanya ia tinggal. Mereka ini meliputi :

1. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, kesehatan dan sebagainya.

2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk maksud menghadiri pertemuan, konferensi, musyawarah atau di dalam hubungan sebagai utusan berbagai badan atau organisasi (ilmu pengetahuan, administrasi, diplomatik, olahraga, keagamaan dan sebagainya).

3. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan maksud bisnis.

4. Pejabat pemerintah dan orang-orang militer beserta keluarganya yang diposkan di suatu negara lain hendaknya jangan dimasukkan dalam kategori ini; tetapi apabila mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka hal itu dapat digolongkan sebagai wisatawan (Oka, 1996).


(23)

commit to user

Menurut WTO (World Tourism Organization), wisatawan adalah seorang pengunjung untuk sekurang-kurangnya satu malam tetapi tidak lebih dari satu tahun dan yang dimaksud utama kunjungannya adalah tidak lain dari melaksanakan suatu kegiatan yang mendatangkan penghasilan dari negeri yang dikunjungi (Gamal, 2004).

Jenis dan macam wisatawan berdasarkan sifat perjalanan, lokasi di mana perjalanan dilakukan. Wisatawan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Foreign Tourist

Orang asing yang melakukan perjalanan wisata, yang datang memasuki negara lain yang bukan merupakan negara di mana biasanya ia tinggal. Wisatawan asing disebut juga wisatawan mancanegara atau disingkat wisman.

2. Domestic Foreign Tourist

Orang asing yang berdiam atau bertempat tinggal di suatu negara karena tugas, dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negara di mana ia tinggal. Misalnya, staf kedutaan Belanda yang mendapat cuti tahunan, tetapi ia tidak pulang ke Belanda, tetapi melakukan perjalanan wisata di Indonesia (tempat ia bertugas)

3. Domestic Tourist

Seorang warga negara suatu negara yang melakukan suatu perjalanan wisata dalam batas wilayah negaranya sendiri tanpa melewati perbatasan negaranya. Misalnya, warga negara Indonesia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali


(24)

commit to user

atau Danau Toba. Wisatawan ini disebut juga wisatawan dalam negeri atau wisatawan nusantara (wisnus).

4. Indigenous Foreign Tourist

Warga negara suatu negara tertentu, yang karena tugasnya atau jabatannya berada di luar negeri, pulang ke negara asalnya dan melakukan perjalanan wisata di wilayah negaranya sendiri.

5. Transit Tourist

Wisatawan yang sedang melakukan perjalanan ke suatu negara tertentu yang terpaksa mampir atau singgah pada suatu pelabuhan, bandara, atau stasiun bukan atas kemauannya sendiri.

6. Business Tourist

Orang yang melakukan perjalanan untuk tujuan bisnis bukan wisata, tetapi perjalanan wisata akan dilakukannya setelah tujuannya yang utama selesai. Jadi, perjalanan wisata merupakan tujuan sekunder, setelah tujuan primer yaitu bisnis selesai dilakukan (Gamal, 2004).

C.Informasi

Kata Informasi secara etimologi dari bahasa Perancis kuno yaitu Informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa latin informationem berarti garis besar, konsep dan ide. Informasi merupakan kata benda dari informare yang berarti aktifitas dalam pengetahuan dikomunikasikan (Online Etymology Dictionary)


(25)

commit to user

Secara harfiah informasi adalah data yang telah diolah berbentuk lisan atau tulisan seperti simbol dan isyarat bagi penerima informasi dan menjadi bahan dalam mengambil suatu keputusan (Decision Maker). Informasi berarati pula pengetahuan yang didapat dari pembelajaran, pengalaman atau interaksi. Namun demikian istilah ini memiliki banyak arti bergantung pada konteksnya dan secara umum berhugubungan erat dengan konsep seperti arti, pengetahuan, komunikasi, kebenaran, representasi dan rangsangan mental.

Dalam beberapa hal pengetahuan tentang pariwisata-pariwisata tertentu atau situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui komunikasi, pengumpulan data intelejen, ataupun liputan pariwisata yang didapat dari berita juga dinamakan informasi. Informasi yang berupa koleksi data dan fakta dinamakan informasi statistik. Dalam bidang ilmu komputer informasi adalah data yang disimpan, diproses, dan ditranmisikan.

Noto Atmodjo mengemukakan bahwa semakin bayak informasi didapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya (Ridjal D.Samsul 1992:20)

Kualitas informasi bergantung pada 3 hal yaitu:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kekeliruan dalam penyampaian, tidak biasa atau menyesatkan bagi penerima informasi.


(26)

commit to user

2. Tepat

Informasi yang juga tepat sasaran bagi penerima dan jelas serta tepat waktu

3. Relevan

Informasi yang telah sampai pada penerima sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

D. Komunikasi

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu Communicatio yang berarti “sama makna”. Suatu komunikasi dapat terjadi bila antara orang – orang yang berhubungan memiliki kesamaan makna pengenal permasalahan yang disampaikan. Menurut Wilbur Schrahman, komunikasi berarti menyatakan gagasan untuk memperoleh kesamaan dengan pihak lain mengenai objek tertentu (Euis, 2004 : 13). William C. Himstreet mengatakan komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antara individu – individu melalui suatu sistem biasa baik dengan simbol – simbol, sinyal – sinyal maupun perilaku (Euis, 2004 : 13). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman atau penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih, sehingga yang dimaksud dapat dipahami (Euis, 2004 : 13).

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan komunikasi dapat terjadi bila ada orang yang menyampaikan pesan atau komunikator dan yang menerima pesan atau komunikan.


(27)

commit to user

Komunikasi memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari – hari. Melalui komunikasi, seseorang atau lembaga dapat saling mengadakan interaksi satu dengan lainnya. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai “membuat orang lain menjadi tahu”. Maka dengan komunikasi orang yang semula tidak tahu menjadi tahu. Apabila komunikasi yang kita lakukan berhasil, maka dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian barang atau jasa. Adapun manfaat komunikasi antara lain, menumbuhkan keinginan yang baru, mempercepat omset penjualan, dan mempercepat proses pembelian. Akan tetapi tidak semua komunikasi berjalan dengan baik. Komunikasi juga memiliki berbagai hambatan. Salah satunya adalah mengenai penafsiran pesan, kesalahan menafsirkan pesan dapat terjadi karena latar belakang, perbedaan bahasa, dan pernyataan emosi.

Dalam dunia pariwisata komunikasi memegang peranan penting. Penguasaan bahasa menjadi salah satu kunci utama dalam keberhasilan usaha tersebut, karena dengan menguasai berbagai bahasa, akan meningkatkan omset penjualan pariwisata tersebut. Masalah yang sering dihadapi dalam bidang pariwisata adalah bahasa akan tetapi ditinjau dari aspek ekonomi penguasaan bahasa merupakan kunci utama dalam usaha keberhasilan tersebut. Maka dalam bidang ini,penguasaan berbagai bahasa untuk memperlancar komunikasi sangat perlu dikembangkan (Ayu Riandriani, 2007).


(28)

commit to user

E. Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan

Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan. Pemberian pelayanan yang baik kepada pelanggan bukan merupakan hal yang mudah mengingat banyak kendala yang akan dihadapi, baik dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Upaya memberikan pelayanan yang optimal kepada pelanggan harus dilakukan dengan sungguh – sungguh. Pelayanan yang baik berarti menyiapkan sumber daya yang handal dengan segala kelebihannya. Kesiapan sumber daya ini harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.

Fandy Tjiptono (1996) dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Jasa” mengatakan bahwa pelayanan atau jasa merupakan hal yang bersifat personal, artinya dilakukan oleh individu tertentu kepada individu yang lain. Oleh sebab itu setiap pelanggan harus dilayani secara personal sesuai dengan kebutuhannya masing – masing. Secara garis besar ada empat unsur pokok dalam pelayanan yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan dan kenyamanan. Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang terintergrasi, maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak optimal bila ada komponen yang kurang. Untuk mencapai tingkat yang optimal setiap karyawan harus memiliki suatu keterampilan tertentu, diantaranya berpenampilan baik dan rapi, bersikap ramah, tenang dalam bekerja, dan lain sebagainya. Dengan demikian upaya untuk mencapai tingkat yang paling optimal bukan pekerjaan yang mudah. Akan tetapi bila hal tersebut dilakukan, maka perusahaan atau instansi yang bersangkutan


(29)

commit to user

akan dapat meraih manfaat besar terutama berupa kepuasan dan loyalitas pelanggan yang besar.

Semakin baik pelayanan yang diberikan, semakin puas para pelanggan. Kepuasan pelanggan sendiri adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan dibandingkan dengan harapannya (Kotler, 2000).

F. Penerjemahan Bahasa China

1. Pengertian Penerjemahan

Penerjemahan adalah proses pengalihan bahasa, kata demi kata dari satu bahasa ke bahasa lain. Catford dalam Rachmadie (1988:1.2) menyatakan bahwa penerjemahan sebagai kegiatan mengganti materi teks/ujaran/tuturan dalam bahasa sumber ke materi teks/ujaran/tuturan yang sepadan ke dalam bahasa sasaran. Penerjemah merupakan kegiatan yang memerlukan kesungguhan dan ketekunan. Oleh sebab itu, penerjemahan seharusnya dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah tata bahasa yang ada. Juga dapat diartikan sebagai ilmu yang digunakan untuk membantu dalam Pengertian Bahasa.

1. Pngertian Bahasa.

Bahasa China/Mandarin adalah bahasa yang mengedepankan intonasi sebagai pembeda arti. Sama halnya dengan penerjemahan pada umumnya, penerjemahan bahasa Mandarin juga terdiri atas dua macam yaitu:


(30)

commit to user

pengertian bahasa asing yang diiginakan dalam suatu percakapan

a. Penerjemahan Lisan

Penerjemahan secara lisan berarti penerjemahan secara langsung atau interpretation atau pengalih bahasaan yang dalam bahasa mandarin biasa disebut Tingli ( 听 力 ). Penerjemahan ini merupakan

penerjemahan dengan sistem mendengarkan dan dilakukan secara langsung saat melakukan pembicaraan tanpa melihat bentuk tulisannya. Kelemahan penerjemahan lisan adalah seseorang tersebut tidak mengenal seperti apa tulisan dari kata yang diucapkan, penutur bahasa sumber berbicara langsung ke pendengar sehingga waktunya terikat, dan tempatnya pun biasanya ditentukan.

Untuk penerjemahan lisan harus paham tentiang yang diucapkannya. 1. Cara pengucapan yang benar

Contoh:

a. B dibaca P (ada hembusan) e. K dibaca G b. P dibaca B (tidak ada hembusan) f. G dibaca K c. D dibaca T (ada hembusan) g. X dibaca S d. T dibaca D (tidak ada hembusan) h. S dibaca X 2. Cara nada yang benar

a. ( - ) nada pertama dilafalkan dengan nada panjang yang dibaca panjang dan datar


(31)

commit to user

c. (V) nada ketiga biasa dibaca mendayu

d. (\) nada keempat biasa digunakan jika anda ingin memberikan perintah kepada orang lain.

b. Penerjemahan Tulis.

Penerjemahan tulis biasa dikenal dengan istilah translation atau penerjemahan. Penerjemahan tulisan China berarti penerjemahan yang berkaitan dengan tulisan aksara China/Hanzi (汉字). Penerjemahan ini

adalah penerjemahan dengan menggunakan tulisan dibuku atau teks. Kelebihan penerjemahan bahasa Mandarin secara tulisan adalah waktunya tidak terikat, dapat dikerjakan dimanapun dan dapat menggunakan referensi (bertanya), serta seseorang akan mampu membaca dan berbicara bahasa mandarin secara baik karena mengetahui apa yang diucapkan dan bagaimana penulisannya.

Contoh:

Berikut adalah kalimat indonesia diterjemahkan ke kalimat Mandarin a. Aku membeli sebuah buku di toko buku.

S P O Ket.Tempat

Maka kalimat diatas untuk diterjemahkan ke bahasa mandarin menjadi :

Aku di toko buku membeli sebuah buku.


(32)

commit to user

wo

zai

shu

dian

mai

一yiben本 shu书 。

Pengungkapan kembali suatu pesan atau pengalihan pesan ini baik dalam penerjemahan tulis maupun lisan memiliki tujuan yang sama yaitu untuk terciptanya komunikasi. Namun satu hal utama yang harus diperhatikan dalam penerjemahan tulis maupun lisan adalah kesepadanan makna/pesan/amanat yang dibuat dan kemudian menampilkan/mengungkapkan tersebut dengan gaya bahasa yang sama.


(33)

commit to user

PEMBAHASAN

A. Profil PT Angkasa Pura I

PT Angkasa Pura (Persero) merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Perhubungan yang bergerak di bidang pengelolaan dan pengusahaan bandara di Indonesia. Didirikan pada tanggal 20 Februari 1962 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1962 dengan nama Perusahaan Negara (PN) Angkasa Pura Kemayoran yang memiliki tugas pokok sebagai pengelola Bandara Internasional Kemayoran Jakarta.

Pada tanggal 17 Mei 1965 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1965, pemerintah mengubah nama PN Angkasa Pura Kemayoran menjadi PN Angkasa Pura dengan maksud untuk lebih membuka kemungkinan mengelola bandara lain di wilayah Indonesia.

Pada tanggal 24 Oktober 1974 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 1974, pemerintah mengubah status badan hukum perusahaan dari Perusahaan Negara (PN) menjadi Perusahaan Umum (Perum). Pada tanggal 1 Oktober 1985 Bandara Internasional Kemayoran ditutup dan seluruh kegiatan operasinya dialihkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Dalam rangka pembagian wilayah pengelolaan bandara, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 1987 tanggal 19 Mei 1987 nama PN Angkasa Pura diubah menjadi Perum Angkasa Pura I. Hal ini sejalan dengan dibentuknya Perum Angkasa Pura II yang secara khusus diberi tugas untuk


(34)

commit to user

Perdanakusuma.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 1992 bentuk Perum Angkasa Pura I diubah menjadi bentuk Perusahaan Terbatas (PT), yaitu PT Angkasa Pura I (Persero) dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H. tanggal 3 Januari 1993 dan telah memperoleh persetujuan Menteri Kehakiman dengan keputusan Nomor C2-470.HT.01.01 tahun 1993 tanggal 24 April 1993 serta

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 52 tanggal 29 Juni 1993 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor

2914/1993.

Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 14 Januari 1998 dan telah diaktakan

dengan akta Notaris Imah Fatimah, S.H. Nomor 30 tanggal 18 September 1998. Perubahan Anggaran Dasar telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman

Republik Indonesia Nomor C2-25829.HT.01.04 Tahun 1998 tanggal 19 November 1998 dan dicantumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia

Nomor 50 tanggal 22 Juni 1999 dengan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 3740/1999.

PT Angkasa Pura I mengelola bandara wilayah Indonesia Barat, Tengah dan bandara wilayah Indonesia Timur, yaitu :

1. Bandara Ngurah Rai 2. Bandara Juanda

3. Bandara Sepinggan (cargo warehousing) 4. Bandara Hasanuddin (cargo warehousing)


(35)

commit to user

6. Bandara Adi Soemarmo 7. Bandara Frans Kaisiepo 8. Bandara Selaparang 9. Bandara Pattimura 10. Bandara Ahmad Yani 11. Bandara Adi Sutjipto 12. Bandara Syamsuddin Noor 13. Bandara El-Tari

1. Visi dan Misi Visi :

Menjadi perusahaan pengelola bandara kelas dunia yang dapat memberikan manfaat dan nilai tambah kepada stakeholder.

Misi :

a. Menjadi pengusahaan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan yang memenuhi keamanan, keselamatan dan kenyamanan.

b. Memberikan pengalaman suasana kebandarudaraan yang berkesan bagi pengguna jasa.

c. Meningkatkan nilai perusahaan dan kesejahteraan pegawai.

d. Mendukung peningkatan perekonomian untuk kesejahteraan masyarakat.

2. Nilai-nilai Budaya Perusahaan a. Terpercaya


(36)

commit to user

c. Kebersamaan

d. Kewirausahaan yang sesuai dengan budaya setempat.

e. Proaktif dan responsif berlandaskan good corporate governance. f. Saling menghargai

B. Profil Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta

Bandara Adi Soemarmo (SOC/WRSQ) adalah bandara internasional yang terdapat di kota Surakarta dan merupakan salah satu dari 13 bandara yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Angkasa Pura I (Persero). Sejarah Bandara Adi Soemarmo dimulai pada tahun 1940, ketika pemerintah Hindia Belanda membangun lapangan terbang darurat di sebelah barat kota Surakarta (± 14 km), tepatnya di Panasan yang berfungsi untuk menghadapi serangan tentara Jepang. Pada tahun 1942, lapangan terbang tersebut dihancurkan oleh tentara Belanda ketika bala tentara Jepang menyerbu ke Indonesia, kemudian dibangun kembali oleh pemerintahan penjajah Jepang dan digunakan sebagai basis militer penerbangan Angkatan Laut Jepang (Kaigun-Bokusha).

Ketika Republik Indonesia telah terbentuk, kesanggupan dan kemampuan menyelenggarakan penerbangan dimanifestasikan dalam bentuk organisasi bernama Penerbangan Surakarta yang diresmikan pada tanggal 6 Februari 1946 dan selanjutnya berubah nama menjadi Pangkalan Udara Utama Panasan (Lanuma Panasan). Pada bulan Mei 1946, kegiatan penerbangan hanya difokuskan untuk penerbangan militer.


(37)

commit to user

(PATA), fasilitas pangkalan udara digunakan sebagai penerbangan komersial selain penerbangan militer. Pada tanggal 23 April 1974, penerbangan komersial secara resmi dilayani oleh perusahaan penerbangan PT Garuda Indonesia Airways dengan rute Jakarta-Solo-Jakarta selama 3 kali setiap minggu.

Dasar-dasar penggunaan bersama Lanuma Panasan diatur dalam SKB MENHANKAM PANGAB MENHUB dan MENKEU No. Kop/30/IX/1975 dan KM 393/S.PHB-1975 dan KEP 927 a/KM/IV/8/1975 tanggal 21 Agustus 1975. Berdasarkan Surat Keputusan KSAU No. SKEP/07/VII/1977 tanggal 25 Juli 1977, Lanuma Panasan diubah namanya menjadi Lanuma Adi Soemarmo. Nama ini diambil untuk menghormati jasa dari pahlawan bangsa Adi Soemarmo Wiryo Koesoemo yang gugur bersama dengan Adi Sutjipto dan Abdoelrahman Saleh di daerah Ngoto, selatan Yogyakarta akibat pesawat DAKOTA VT-CLA yang mereka awaki dan mengangkut bantuan berupa bahan-bahan obat untuk pejuang Indonesia, tertembak oleh pesawat tempur Kittyhawk milik tentara Belanda. Insiden ini terjadi pada masa perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan Belanda di Indonesia (29 Juli 1947).

Sejak 9 Agustus 1986, arus angkutan penumpang dan barang ke Bandara Adi Soemarmo semakin meningkat, maka frekuensi penerbangan ditingkatkan menjadi 5 kali dalam sehari. Peningkatan kemampuan bandara, saat ini mampu melayani operasi penerbangan pesawat DC-09 atau pesawat jenis lain yang spesifikasinya hampir sama.

Sesuai kebijakan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan dalam bentuk kemudahan transportasi udara maka Departemen


(38)

commit to user

melayani penerbangan luar negeri. Kebijaksanaan pemerintah tersebut ditetapkan dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. KP. 2/AU. 005/ PHB-89 tanggal 31 Maret 1989 dan Menteri Kehakiman No. M.04-um.01.06 tahun 1989 tanggal 10 April 1989. Penerbangan perdana Singapura-Jakarta-Solo PP (pergi pulang) diresmikan pada tanggal 1 Mei 1986 oleh maskapai Garuda Indonesia.

Terhitung mulai 1 April 1992 Bandara Adi Soemarmo secara resmi masuk jajaran Perum Angkasa Pura I berdasarkan PP No. 5 tahun 1992. Pada tanggal 15 Maret 1997, Bandara Adi Soemarmo digunakan sebagai terminal embarkasi haji untuk untuk provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pada tanggal 7 Maret 2009, Bandara Adi Soemarmo menempati area (terminal) baru sebelah utara terminal lama yang terletak di luar kota Surakarta yaitu di Ngemplak Boyolali. Terminal baru dibangun di atas lahan seluas 13.000 meter persegi, lebih luas dari kompleks terminal lama yang hanya 4.000 meter persegi, memiliki terminal khusus Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Terminal baru mampu menampung 2,5 juta orang per tahun, memiliki fasilitas parking stand 9 pesawat narrow body seperti Boeing 737-200, 737-300 dan 737-400 atau 3 pesawat wide body. Terminal lama hanya dapat menampung 4 pesawat narrow body. Bandara baru ini dilengkapi sarana internasional seperti runway untuk pesawat berbadan lebar, garbarata, serta fasilitas internasional seperti money changer. Bentuk bangunan Bandara Internasional Adi Soemarmo paling artistik di Indonesia dengan area gunungan wayang Kayon Gapuran serta arsitektur bangunan yang mengadopsi rumah joglo ciri khas Surakarta seperti adanya


(39)

commit to user

menghabiskan anggaran lebih dari Rp 100 miliar.

Berikut adalah fasilitas dan pelayanan serta struktur organisasi yang terdapat di Bandara Internasional Adi Soemarmo :

1. Perusahaan Penerbangan a. Penerbangan Domestik :

 Garuda Indonesia tujuan Jakarta

 Sriwijaya Air tujuan Jakarta

 Lion Air tujuan Jakarta

 Batavia Air tujuan Jakarta b. Penerbangan Internasional :

 Air Asia tujuan Kuala Lumpur

 Silk Air tujuan Singapura 2. Instansi di Bandara

1) PT Jas 2) LL Gapura

3) Gapura Operasional 4) Administrasi

5) Natra 6) Bea Cukai 7) Fiskal

8) Karantina Tumbuhan dan Hewan 9) Imigrasi


(40)

commit to user

12)Cargo Solo Murni 3. Fasilitas dan Peralatan

1) Informasi (penerangan) 2) Airport Duty Manager (ADM) 3) Apron Movement Control (AMC) 4) Telekomunikasi Navigasi (Telnav) 5) Mechanical

6) Kamera CCTV 7) Listrik

8) Pelayanan Jasa Penumpang Udara (PJP2U) 9) Ruang rapat

10)General Manager (GM) 11)Sekretaris General Manager 12)Manajer Operasi dan Teknik

13)Sekretaris Manajer Operasi dan Teknik 14)Teknisi Elektro

15)Tata Usaha dan Personalia 16)Tower

17)Briefing Office 18)Meteorologi (Meteo)

19)Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK) 20)Telnav Selatan (Bandara lama)


(41)

commit to user

23)International Boarding 24)Domestic Boarding 25)X Ray Timur 26)X Ray Barat

27)Teknik Umum (TUM) 28)Staf Teknik Umum 29)Boarding Gate Domestic 30)Boarding Gate International


(42)

commit to user GENERAL MANAGER Andri Iskandri KEPALA UNIT PENGADAAN Shofwan, S.T. MANAGER OPSTEK ASISTEN MANAGER KESELAMATAN DAN KEAMANAN Siswadi, S.E. ASISTEN MANAGER PELAYANAN BANDARA Rini Sri RH, S. E, Msc. ASISTEN MANAGER OPS LALIN PENERBANGAN Mario, S.Si ASISTEN MANAGER TIM DAN PERALATAN Ir. A. Indah P, MM ASISTEN MANAGER

TELNAV T. Soeminto, S.Si

AIRPORT DUTY MANAGER 1. Edy Martono

2. R. L Sudarto 3. A. Djoko Santoso MANAGER KEU, KOM

DAN UMUM Herdiyanto, S.E. ASISTEN MANAGER KOMERSIAL DAN PENGELOLA USAHA Zulhaidir, S.Kom ASISTEN MANAGER AKUNTANSI DAN ANGGARAN Hatik, S.E ASISTEN MANAGER PERBENDAHARAAN DAN PKBL Lilis Sri M, S.E. ASISTEN MANAGER PERSONALIA DAN UMUM


(43)

commit to user

Kantor TIC (Tourist Information Centre) terletak di dalam komplek Bandara Internasional Adi Soemarmo, tepatnya di bagian sebelah timur depan pintu kedatangan internasional Bandara Internasional Adi Soemarmo. Dengan lokasi yang strategis tersebut, diharapkan TIC dapat memberikan pelayanan yang prima dan memuaskan bagi semua pihak, terutama dalam memberikan layanan berbagai informasi yang dapat disampaikan kepada wisatawan.

Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan di TIC (Tourist Information Centre) Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta mulai tanggal 1 Februari 2011 s/d 31 Maret 2011, kegiatan dimulai pukul 08.00 s/d 13.00 WIB.

No. Hari/Tanggal Jenis kegiatan selama praktik

1.

Minggu pertama (1-5 Februari)

Minggu pertama, penulis dikenalkan dengan staf TIC

(Tourist Information Centre) Bandara Internasional Adi Soemarmo dari HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia)

pengenalan tentang berbagai sarana yang ada di TIC

(Tourist Information Centre) Bandara Internasional Adi Soemarmo.seperti Garbarata, Ruang Tunggu Keberangkatan, Ruang Tunggu Kedatangan, Terminal Kedatangan,Terminal Keberangkatan. Pengenalan tentang tata tertib di Bandara Adi Soemarmo dan tugas-tugas selama praktik kerja lapangan

2.

Minggu kedua (7-12 februari)

Aktif memberikan informasi kepada wisatawan Memberikan informasi tentang pemesanan taksi bandara kepada wisatawan yang datang dari singapura atau malaysia.

3.

Mingg Ketiga (14-19 Februari)

Memberikan informasi tentang obyek-obyek wisata yang ada di Surakarta dan sekitarnya

kepadawisatawan domestik maupun internasional, tapi penulis masih dibantu oleh pembimbing untuk memberikan informasi.


(44)

commit to user

brosur buwat bahan referensi

4.

Mingu keempat dan kelima (21-25 Februari)

Memberikan informasi kepada para wisatawan yang terbang dari Malaysia dan Singapura yang ingin menginap di hotel atau penginapan yang terdapat di Surakarta

Memberikan informasi tentang jadwal keberangkatan kereta api Prameks tujuan Yogyakarta kepada wisatawan mancanegara asal Malaysia. Penulis mendapatkan jadwal

keberangkatan kereta api Prameks yang bersumber dari koran Joglo Semar.

Memberikan informasi kepada wisatawan asing berbahasa China waktu itu tanya tentang Terminal Kedatangan Internasional

5. Minggu keenam dan ketujuh (7-10 Maret)

Memberikan informasi tentang letak counter Car Rental (Persewaan Mobil) di bandara kepada satu rombongan keluarga asal Malaysia yang ingin menyewa sebuah mobil. Penulis mengantarkan ke counter tersebut dan membantu dalam proses menyewa mobil tersebut.

Memberikan informasi kepada para wisatawan yang terbang dari Malaysia dan Singapura yang ingin menginap di hotel atau penginapan yang terdapat di Surakarta.

6. Minggu kedelapan (21-31Maret)

Memberikan informasi tentang objek-objek wisata yang ada di Surakarta dan sekitarnya kepada wisatawan baik wisatawan domestik maupun internasional. Selain itu juga mengantarkan seorang wisatawan asal Singapura yang kehilangan tasnya ke bagian informasi bandara untuk melaporkan

kehilangannya tersebut

Membantu petugas TIC memberikan informasi berkaitan dengan paket wisata Kereta Uap Jaladara kepada wisatawan yang berasal dari Belanda


(45)

commit to user

A. Peran Penerjemah bahasa China di Touris Information Centre

Berikut adalah peran penerjemah bahasa China di Tourist Information Centre yaitu:

1. Bahasa China digunakan untuk memberikan pelayanan

Semakin bertambahnya pengguna bandara Adi Soemarmo Surakarta dari wisatawan asing yang menggunakan bahasa China dan juga seringnya wisatawan asing yang bertanya di Tourist Information Centre bandara Adi Soemarmo maka bahasa China dianggap penting untuk memberikan pelayanan yang memuaskan kepada wisatawan yang berbahasa China.

Karena tahun-tahun sebelumnya dalam memberikan pelayanan hanya terpaku dengan dua bahasa saja yaitu bahasa Inggris dan Indonesia.

Berikut adalah contoh ketika penulis memberikan pelayan kepada wisatawan asing waktu itu wisatawan yang bwenama Zhang Lu Xun.

Berikut dialog dengan menggunakan Bahasa China

Zhang Lu: 你 nǐ

好 hǎo

! 请qǐngwèn问 ,在zài机jīch场ǎngděng等 接jiēsòng送 chē车zai在那nà里li?

(hai! Saya mau bertanya , dimana saya bisa menunggu bus antar jemput bandara)


(46)

commit to user

Dwi: 清 等 在 儿,机 场 接 送 车 来的时 候 , 我 们 告 诉

您 nín

, 好hǎoma吗?

(silahkan menunggu disini, nanti kalau sudah waktunya datang , nanti kami beritahu)

Zhang Lu : 好 hǎo

!yǒu机jīch场ǎng接jiēsòng送 chē车piào票 ma吗?

(baiklah ! Apakah harus menggunakan tiket ?)

Dwi: 没 meiyou

(tidak perlu)

Zhang Lu : 机 jī

chǎng

接 jiē

送 sòng

车 chē

给 gěi

送 sòng

到 dào

旅lǚgu馆ǎn, 可ge yi以吗ma?

(apakah bisa bus antar jemput bandara mengantar saya sampai ke hotel)

Dwi: 您 nin

预 yù

定 dìng

了lefáng房 jiān间ma吗?

(apakah bisa bus antar jemput bandara mengantar saya sampai ke hotel)

Zhang Lu : 没 meiyou

, 为weishenme什么 呢ne?

(apakah anda sudah memesan hotel)

Dwi: 如 ru

guǒ

您 nín

预 yù

定 dìng


(47)

commit to user

jemput hotel)

Zhang Lu: 你 nǐ

们 men

能 néng

bāng

我 wǒ

预 yù

定 dìng

房 fáng

jiān

吗 ma

(apakah kalian bisa membantuku memesankan hotel?)

Dwi: 可以 geyi

, 您要nin yaoshe什 me么fan guan旅馆 ?

(boleh, anda ingin hotel yang seperti apa?)

Zhang Lu: 我要 wo yao

非常 fei chang

好的 haode

旅馆 fanguan

。 (boleh, anda ingin hotel yang seperti apa?)

Dwi: 您 nin

要 住 yaizhu

几jitian?

(anda ingin menginap berapa hari?)

Zhang Lu: 我要 woyao

住 zhu

一个 yigeyue

(saya ingin menginap selama satu bulan)

Dwi: 好 hao

! 等deng一回儿yi hu er。

(baik! Tunggu sebentar...)

Zhang Lu: 怎么办呢 zhenmebanne

? (bagaimana ?)


(48)

commit to user

Dwi: 我 们 已经预 定 了 房 间。LOR IN 旅馆 是非 常的 旅馆 。

们 men

预 yù

dìng

了lefáng房 jiān间yào要 zhù住 一yígèyuè个 , 对duìma吗?

(kami telah memesankan anda hotel. LOR IN adalah hotel paling bagus disolo. Kami memesankan anda kamar untuk selama 1 bulan,benarkan)

Zhang Lu: 对啊 dui a

!离 lizhe

儿多元 er duo wan

(benar ! Kira kira dari sini berapa jauh?)

Dwi: 离 lizhe

儿erbu tai yuan不 远 。

(benar ! Kira kira dari sini berapa jauh?)

Zhang Lu: 我要 wo yao

去 qu

搜楼 sou lou

的 de

旅游的 地方di fang, 在zainar er那儿na哪儿erdu shu地 ?

(saya ingin pergi ketempat wisata disolo , dimana saya bisa mendapatkan peta solo?)

Dwi: 您要 nin yao

买 mǎi

sōu

楼 lóu

地dì túma吗?

(apakah anda ingin membeli peta solo ?)

Zhang Lu : 在 zai zhe

儿 e r

吗 you ma

? (apakah disini ada?)


(49)

commit to user

Dwi : 啊! (ada lah...!)

Zhang Lu: 多 duo

少钱 shao qian

呢 ne

? (harganya berapa ?)

Dwi : 五万 wu wan

, 很贵hen guaima吗?

(50.000, apakah menurut anda mahal?

Zhang Lu : 没 mei

什么 shen me

! 我要wo yaoyi ge一个, 请qingnin您叔叔!

(tak masalah ! Saya ingin membelinya satu. Silahkan dihitung dulu...)

Dwi : 好吧 hao ba

!hai youbie de别的 wen ti问题ma吗?

(baiklah! Apakah masih ada yang ingin anda pertanyakan?)

Zhang Lu : 你们

ni menyǒu

华 huá

文 wén

fān

译yìma吗?

(apakah disini menyediakan penerjemah yang bisa bahasa china?)

Dwi : 一 yí

定 dìngyǒu

啊ā!

(yang pastinya ada lah...)

Zhang Lu : 他 tā

/她 tā

是 shì

哪 nǎguó

人 rén


(50)

commit to user

Dwi : 她

是 shì

印 yìn

尼ní guórén人,dàn但 shì是她tāzài在gu广ǎngzhōu州 大dàxué学xué学习xíhàn汉语yǔ四sì个gènián年 。

们 men

告 gào

诉 sù

她tā以yǐqián前 , 然ránhòu后 gào告 sù诉nín您。 您níngěi给w我ǒnín您de的míng名 字zìpiàn片 ,

好 hǎo

不 bù

好 hǎo

(dia adalah orang asli indonesia, tapi dia pernah belajar bahasa china di GUANGZHOU UNIVERSITY, selama 4tahun. Jika anda berminat, kami akan menghubunginya terlebih dahulu lalu memberitahu anda. Silahkan memberikan kartu nama anda, bagaimana?)

Zhang Lu : 好了 hao le

! 请qingw我ǒde的míng名 字zìpiàn片 。

(baik ! Silahkan ini kartu nama saya.)

Dwi: 好 hǎo

吧 ba

!q请ǐngděng等 zài在nà那儿er,旅lǚgu馆ǎn接jiēsòng送 chē车zài再来lái一yìdi点ǎn。

(baiklah ! Silahkan menunggu disana, nanti bus antar jemput hotel 1jam lagi akan tiba.)

Zhang Lu: 好 hǎo

吧 ba

!谢xièxiè谢。

(Baiklah ! Terim akasih)

Dwi : 不用谢 bu yong xie


(51)

commit to user

2. Peran bahasa China sebagai brosur wisata

Semakin banyaknya wisatawan asing berbahsa China yang membutuhkan informasi tertulis tentang daerah-dareah wisata, maka brosur bahasa China berperan sangat penting untuk memberikan informasi tertulis kepada wisatawan yang berbahasa China

Berikut adalah salah satu brosur wisata yang manggunakan bahasa China yang dibuat oleh penulis agar wisatawan yang berbahasa China dapat dengan mudah mendapatkan informasi.

Keraton Kasunanan Surakarta.

Keraton yang merupakan kebanggaan masyarakat kota Solo. Ini dibangun pada tahun 1745 oleh Paku Buwono II. Salah satu keistemawan bangunan ini adalah arsitektur Jawa dan Eropa, dengan bangunan menara yang terkenal yaitu

“Panggung Songgo Buwono”

Di dalam kompleks keraton ini pengunjung dapat melihat galeri seni yang menyimpan bermacam-macam benda koleksi yang bernilai tinggi seperti kereta kencana, pusaka keraton, berbagai patung antik dan lain –lain.

Dibuka untuk umum : 08:30 WIB- 14:00WIB

Jum’at : tutup

Telepon: (0271) 656432


(52)

commit to user

皇宫里 座著名的“Songgo Buwono”。塔 建筑 欧洲和瓜的冈格特色。

除之外皇宫里 一条艺廊,可供游客在那里观几辆做的马车 kereta

kencana 传统,古董像等古伐物品 kasunanan 皇宫除了星期五外,每日 年

八点半到 午点都对外开放。

电话: 零二七一 六五六四 二。

B. Langkah-langkah Tourist Information Centre dalam Menangani Wisatawan.

Ada beberapa langkah dalam menangani wisatawan, antara lain:

1. Mengucapkan salam, seperti “hai, hello, good morning, good evening, dan lain-lain”.

2. Menawarkan bantuan kepada wisatawan yang membutuhkan bantuan 3. Mendengarkan pembicaraan wisatawan dengan baik serta tidak memotong

ataupun mercmehkan pembicaraan wisatawan.

4. Berusaha mernberikan feedback atau jawaban dengan jelas dan bisa dimengerti o':eh wisatawan.


(53)

commit to user

bagi tourist information officer adalah keterbatasan media informasi karena tourist information center hanya menyediakan brosur - brosur khusus untuk pariwisata di Jawa Timur. Selain itu, bahasa juga menjadi kendala bagi tourist information officer karena bahasa asing yang di kuasai oleh tourist information officer hanya bahasa inggris. Oleh karena itu, untuk mengatasi hal tersebut maka disediakan buku - buku referensi mengenai pariwisata di Indonesia. Sedangkan mengenai bahasa 'elah disediakan brosur - brosur yang menggunakan berbagai bahasa diantaranya Bahasa Cina, Bahasa Jerman, bahasa Jepang, Bahasa Belanda dan Bahasa Inggris.

Sampai saat ini belum ada wisatawan yang komplain atau mengeluh dengan pelayanan tourist information officer. Apabila ada wisatawan yang komplain, ada beberapa aluran khusus dalam melayani wisatawan yang komplain yaitu:

1. Mendengarkan keiuhan wisatawan dengan baik dan tidak memotang, mencela, serta rneiemehkan pembicaraan wisatawan.

2. Memberikan simpati dan pengertian atas,persoalan yang dihadapi wisatawan serta menunjukkan rasa turut merasakan kekecewaannya.

3. Mengakui kesalahan dan segera minta maaf apabila memang kesalahan anda dan tidak berdebat walau anda benar, serta melupakan kata-kata wisatawan yang kasar.

Selama kegiatan Praktek Kerja Lapangan, penulis berhasil menyelesaikan beberapa tugas yang telah diberikan. Selama menjalankan tugas sebagai pnerjemah, penulis banyak mendapatkan pengalaman yang tidak didapatkan saat masa perkuliahan. Penulis bisa lebih mendalami proses pnerjemah di Tourist Information


(54)

commit to user

pembimbing penulis dalam praktik kerja lapangan selama dua bulan, beliau mengajarkan beberapa hal tentang memberikan informasi kepada wisatawan,baik wisatawan lokal maupun internasional.

Pada tahap awal penulis masih didampingi seorang pembimbing karena penulis belum cukup lancar dalam memberikan informasi. Oleh karena itu, penulis baru diizinkan memberi informasi wisatawan lokal yang masih menggunakan bahasa Indonesia. Beberapa hari berikutnya penulis mencoba memberikan informasi kepada wisatawan asal Malaysia, kemudian di hari – hari berikutnya penulis mencoba memberikan informasi kepada wisatawan asing yang datang dari Negara Malaysia tanpa ada bimbingan dari Ibu Pipit. Wisatawan tersebut menggunakan Bahasa Inggris, Melayu dan juga Bahasa China. Walaupun kurang lancar, penulis mencoba menjelaskan Informasi dengan Bahasa China, jika terdapat kosakata yang sulit, penulis menyampaikan materi dengan Bahasa Indonesia.

Penulis tidak dapat menjalankan tugas secara maksimal karena dalam proses penerjemah belum ada pembimbing yang menguasai Bahasa China, sehingga penulis tidak bisa berkonsultasi secara langsung bagaimana seharusnya memberikan informasi menggunakan Bahasa China dengan baik. Penulis juga tidak mengetahui letak kesalahan selama proses pemberian informasi dengan bahasa China berlangsung.

Meskipun kurang maksimal ketika menjalankan tugas, keberadaan penulis dapat sedikit mewujudkan proses penerjemah yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya, di mana tidak ada petugas/penerjemah yang mampu


(55)

commit to user

Lapangan di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, tingkat kunjungan wisatawan berbahasa China masih terhitung rendah. Namun setelah penulis menjalankan Praktek Kerja Lapangan tingkat kunjungan wisatawan berbahasa China mengalami peningkatan.

Penulis juga mendapatkan pengalaman banyak bagaimana memberikan informasi kepada wisatawan dengan baik. Selain itu juga penulis dapat pengalaman tentang tempat-tempat wisata yang ada di Surakarta yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing.


(56)

commit to user

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuaraikan dapat diambil kesimpulan :

1. Selama penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan selama dua bulan di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta sebagai penerjemah bahasa China ternyata membuat wisatawan asing berbahasa China merasa senang, puas dan dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi, selain itu ketika penulis menjadi penerjemah bahasa China pengguna Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dari wisatawan asing yang berbahasa China semakin meningkat dan kunjungan dari wisatawan asing yang berbahasa China untuk berwisata ke tempat-tempat wisata di Surakarta dan sekitarnya semakin bertambah. Karena penulis selama praktik selama dua bulan banyak dari wisatawan asing berbahasa china yang bertanya tentang tempat-tempat wisata yang ada di Surakarta dan sekitanya. Karena tahun-tahun sebelumnya di Tourist Information Centre dalam memberikan pelayanan hanya dengan dua bahasa saja yaitu bahasa Inggris dan Indonesia.

2. Langkah Tourist Information Centre dalam memberikan pelayanan adalah memberikan informasi yang akurat, tepat, cepat dan tidak mengecewakan para wisatawan, penulis dalam memberikan informasi kepada wisatawan, tidak membeda-bedakan wisatawa yang bertanya. Penulis juga merasa senang apabila memberikan informasi kepada wisatawan baik wisatawan lokal maupun internasional.


(57)

commit to user

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Mengingat pentingnya Tourist Information Centre, maka Tourist Officer perlu untuk lebih mengefektifkan kinerja serta meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

2. Untuk mempermudah dan memperlancar dalam memberikan pelayanan dan berkomunikasi maka Tourist Officer sebaiknya lebih meningkatkan kemampuan dalam menguasai bahasa asing.


(58)

(59)

commit to user

43

DAFTAR PUSTAKA

Kusmadi, Endar Sugiarto. 2000. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia.

Ridjal, D. Samsul. 1997. Peluang Pariwisata Mutiara Sumber Widya. Bandung: Benih Kecerdasan.

Soekardijo, R.G. 1997. Anutomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai "Systemic Lingkage "). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sofield, H.B. Trevor. 1995. The Nature of Tourism and Planning for Ecologically Sustainable Tourism Development. James Cook University.

Tim Kamus Universitas Peking. 2006. Kamus Praktis Indonesia-Tionghoasiu. Jakarta : Dian Rakyat.

Xian Guo, Zheng. 2007. Kamus Praktis Tionghoa Indonesia. Jakarta Media Edukasi Lestari.

Yoeti, Oka. A. 1994. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa... 29 juni 2007. Wisata Kab. Boyolali. Boyolali : Republik Indonesia.


(1)

commit to user

Centre. Ibu Pipit selaku anggota HPI yang ada di Touris Information Centre dan selaku pembimbing penulis dalam praktik kerja lapangan selama dua bulan, beliau mengajarkan beberapa hal tentang memberikan informasi kepada wisatawan,baik wisatawan lokal maupun internasional.

Pada tahap awal penulis masih didampingi seorang pembimbing karena penulis belum cukup lancar dalam memberikan informasi. Oleh karena itu, penulis baru diizinkan memberi informasi wisatawan lokal yang masih menggunakan bahasa Indonesia. Beberapa hari berikutnya penulis mencoba memberikan informasi kepada wisatawan asal Malaysia, kemudian di hari – hari berikutnya penulis mencoba memberikan informasi kepada wisatawan asing yang datang dari Negara Malaysia tanpa ada bimbingan dari Ibu Pipit. Wisatawan tersebut menggunakan Bahasa Inggris, Melayu dan juga Bahasa China. Walaupun kurang lancar, penulis mencoba menjelaskan Informasi dengan Bahasa China, jika terdapat kosakata yang sulit, penulis menyampaikan materi dengan Bahasa Indonesia.

Penulis tidak dapat menjalankan tugas secara maksimal karena dalam proses penerjemah belum ada pembimbing yang menguasai Bahasa China, sehingga penulis tidak bisa berkonsultasi secara langsung bagaimana seharusnya memberikan informasi menggunakan Bahasa China dengan baik. Penulis juga tidak mengetahui letak kesalahan selama proses pemberian informasi dengan bahasa China berlangsung.

Meskipun kurang maksimal ketika menjalankan tugas, keberadaan penulis dapat sedikit mewujudkan proses penerjemah yang lebih baik daripada keadaan sebelumnya, di mana tidak ada petugas/penerjemah yang mampu


(2)

commit to user

berbicara China sama sekali. Sebelum penulis menjalanankan Praktik Kerja Lapangan di Tourist Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta, tingkat kunjungan wisatawan berbahasa China masih terhitung rendah. Namun setelah penulis menjalankan Praktek Kerja Lapangan tingkat kunjungan wisatawan berbahasa China mengalami peningkatan.

Penulis juga mendapatkan pengalaman banyak bagaimana memberikan informasi kepada wisatawan dengan baik. Selain itu juga penulis dapat pengalaman tentang tempat-tempat wisata yang ada di Surakarta yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing.


(3)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan yang telah diuaraikan dapat diambil kesimpulan :

1. Selama penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan selama dua bulan di Tourist

Information Centre Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta sebagai

penerjemah bahasa China ternyata membuat wisatawan asing berbahasa China merasa senang, puas dan dapat dengan mudah untuk mendapatkan informasi, selain itu ketika penulis menjadi penerjemah bahasa China pengguna Bandara Internasional Adi Soemarmo Surakarta dari wisatawan asing yang berbahasa China semakin meningkat dan kunjungan dari wisatawan asing yang berbahasa China untuk berwisata ke tempat-tempat wisata di Surakarta dan sekitarnya semakin bertambah. Karena penulis selama praktik selama dua bulan banyak dari wisatawan asing berbahasa china yang bertanya tentang tempat-tempat wisata yang ada di Surakarta dan sekitanya. Karena tahun-tahun sebelumnya di Tourist

Information Centre dalam memberikan pelayanan hanya dengan dua bahasa saja

yaitu bahasa Inggris dan Indonesia.

2. Langkah Tourist Information Centre dalam memberikan pelayanan adalah memberikan informasi yang akurat, tepat, cepat dan tidak mengecewakan para wisatawan, penulis dalam memberikan informasi kepada wisatawan, tidak membeda-bedakan wisatawa yang bertanya. Penulis juga merasa senang apabila memberikan informasi kepada wisatawan baik wisatawan lokal maupun internasional.


(4)

commit to user

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Mengingat pentingnya Tourist Information Centre, maka Tourist Officer perlu untuk lebih mengefektifkan kinerja serta meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait.

2. Untuk mempermudah dan memperlancar dalam memberikan pelayanan dan berkomunikasi maka Tourist Officer sebaiknya lebih meningkatkan kemampuan dalam menguasai bahasa asing.


(5)

commit to user


(6)

commit to user

43

DAFTAR PUSTAKA

Kusmadi, Endar Sugiarto. 2000. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Gramedia.

Ridjal, D. Samsul. 1997. Peluang Pariwisata Mutiara Sumber Widya. Bandung: Benih Kecerdasan.

Soekardijo, R.G. 1997. Anutomi Pariwisata (Memahami Pariwisata Sebagai

"Systemic Lingkage "). Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Sofield, H.B. Trevor. 1995. The Nature of Tourism and Planning for Ecologically

Sustainable Tourism Development. James Cook University.

Tim Kamus Universitas Peking. 2006. Kamus Praktis Indonesia-Tionghoasiu.

Jakarta : Dian Rakyat.

Xian Guo, Zheng. 2007. Kamus Praktis Tionghoa Indonesia. Jakarta Media Edukasi Lestari.

Yoeti, Oka. A. 1994. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung : Angkasa... 29 juni 2007. Wisata Kab. Boyolali. Boyolali : Republik Indonesia.