k = banyaknya butir pertanyaan
Σσb
2
= jumlah varians butir
2 t
s = varians total
Dikatakan reliabel apabila nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 Sekaran, 2000: 173.
2. Analisa Regresi Linier Berganda
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ ei Keterangan :
Y : Kepuasan nasabah
X
1
: Tangibles X
2
: Reliability X
3
: Responsiveness X
4
: Assurance X
5
: Emphaty a
: Konstanta b
1
, b
2,
b
3
, b
4
, b
5
: Koefisien regresi ei
: faktor error Hasil persamaan regresi berganda tersebut kemudian dianalisis
dengan menggunakan beberapa uji yaitu :
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolinieritas
Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antar variabel x independen tidak boleh saling berkorelasi. Hal ini dapat
dilihat dari nilai VIF varian inflation factor yang mayoritas variabel disekitar angka 1 dan mempunyai nilai tolerance mendekati 1.
b. Uji heteroskedastisitas
Gejala heterokedastisitas terjadi sebagai akibat dari variasi residual yang tidak sama untuk semua pengamatan. Pada bagian ini,
cara mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat Zpred
dengan residualnya Sdresid. Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot. Dasar
pengambilan keputusan
dalam analisis
heterokedastisitas adalah sebagai berikut: 1 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang
teratur bergelombang,
melebar kemudian
menyempit, maka sudah menunjukkan telah terjadinya gejala heterokedastisitas.
2 Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
c. Uji Autokolerasi
Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan
menurut waktu time series atau secara ruang cros sectional. Hal ini mempunyai arti bahwa hasil suatu tahu tertentu dipengaruhi tahun
sebelumnya atau tahun berikutnya. Terdapat korelasi atas data cros section apabila data di suatu tempat dipengaruhi atau mempengaruhi di
tempat lain. untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin–Watson.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan melihat gambar grafik Normal P-P Plot, dimana terjadinya gejala tersebut dideteksi dengan melihat
titik-titik yang mengikuti arah garis linier dari kiri bawah ke kanan atas. Bila titik-titik mengikuti arah garis linier berarti terjadi adanya
gejala normalitas.
4. Uji Statistik