Gangguan Pada Kehamilan TINJAUAN PUSTAKA

7 b. Trimester kedua 12 – 28 minggu Dari bulan keempat sampai usia kehamilan enam bulan. c. Trimester ketiga 28 – 40 minggu Dari bulan ketujuh sampai usia kehamilan sembilan bulan.

2.2 Gangguan Pada Kehamilan

Walaupun kehamilan merupakan proses yang membahagiakan, namun terkadang bukan suatu hal yang mudah untuk dijalani. Sebab, selama 9 bulan menjalani proses ini, volume rahim akan meningkat sebanyak 1000 kali. Jadi, kehamilan tidak akan luput dari keluhan ringan yaitu Musbikin, 2005: a. Mual dan Muntah Adanya perubahan hormon di dalam tubuh menyebabkan timbulnya rasa mual dan muntah pada pagi hari morning sickness.Biasanya terjadi pada bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan pertama. b. Sakit Kepala Penyebab sakit kepala bisa karena perubahan hormon yang terjadi pada tubuh yang kemudian memicu timbulnya perubahan tekanan darah.Pada umumnya, keluhan ini banyak muncul pada trimester pertama.Namun, beberapa ibu hamil cenderung lebih mudah terserang sakit kepala ketika mengalami kelelahan, tekanan stress, hidung tersumbat dan lapar. c. Kaki Bengkak Adanya hambatan aliran cairan tubuh dan juga darah di dalam tubuh, akibat tekanan oleh rahim yang membesar serta adanya gaya gravitasi, akan menyebabkan terjadinya pembengkakan pada kaki. Biasanya, ketika bangun pagi, Universitas Sumatera Utara 8 pembengkakan pada kaki akan hilang dengan sendirinya. Tangan dan wajah juga ikut sedikit membengkak. d. Nyeri Bagian Tubuh Memasuki trimester ketiga, tubuh mulai merasakan nyeri pada bagian belakang, terutama bagian bawah punggung atau seputar panggul.Rasa nyeri dikarenakan berat tubuh janin yang terus bertambah, mulai menekan tulang panggul serta sistem persarafan yang ada di sekitarnya.Rasa nyeri ini juga timbul di seluruh punggung, daerah sekitar bokong serta paha. e. Anemia Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah eritrosit dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan Wasnidar, 2007. Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit- penyulit yang dapat timbul akibat anemia adalah: keguguran abortus, kelahiran prematur, persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi inersia uteri, perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot rahim atonia uteri, syok, infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin, serta anemia yang berat 4 gr dapat menyebabkan dekompensasi kordis. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan Saifudin, 2006. Defisiensi zat besi akan mengakibatkan anemia sehingga menurunkan jumlah maksimal oksigen yang dibawa oleh darah. Wanita yang mengalami anemia biasanya tampak sangat letih, kehilangan selera makannya dan merasa Universitas Sumatera Utara 9 tidak mampu untuk mengatasi berbagai masalah.Bila tidak diobati, anemia dapat berlanjut pada keadaan gagal jantung.Oleh sebab itu, kita harus menyadari bahwa gejala sesak napas dan takikardia dapat disebabkan oleh anemia dan tidak selalu berhubungan dengan kehamilan ibu Jordan, 2004. f. Sering Berkemih Miksi Sering berkemih merupakan gejala umum pada kehamilan trimester pertama dan ketiga.Hal ini terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan hilang pada trimester kedua. Dan gejala ini kembali pada trimester ketiga kehamilan karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin Mochtar, 2004. g. Preeklampsia Preeklampsia ialah penyakit dengan tanda-tanda edema, hipertensi dan proteinuria yang timbul karena kehamilan.Penyakit ini umunya terjadi pada trimester ketiga kehamilan, tetapi bisa terjadi sebelumnya, misalnya pada molahidatidosa.Preeklampsia yang terjadi pada ibu hamil dapat menjadi eklampsia yaitu dengan tambahan gejala kejang dan diikuti dengan koma Prawiroharjo, 2010. Preeklampsia menyebabkan perubahan anatomi-patologik yang terjadi pada plasenta dan uterus yaitu cairan darah ke uterus menurun dan menyebabkan gangguan pada plasenta sehingga terjadi gangguan pertumbuhan janin karena kekurangan oksigen dan dapat pula terjadi gawat janin. Plasenta yang tidak baik akan berdampak pada gangguan pertumbuhan janin sehingga berat badan janin yang dilahirkan rendah. Preeklamsia juga dapat menyebabkan peningkatan tonus Universitas Sumatera Utara 10 uterus dan kepekaannya terhadap rangsang sehingga terjadi partus prematurus Prawiroharjo, 2010.

2.3 Pemeriksaan Kehamilan