Lahirnya Nama Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA Timbulnya SAMSAT

Purwokerto. Perkembangan ini diikuti pula dengan bertambahnya personil serta target pendapatan yang harus meningkat. Adanya Kokar Mendagri serta untuk merintis kepentingan organisasi dinas, maka pada tahun 1967 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah tanggal 15 Juli 1967 No. Ku GA.36115 status Seksi Penghasil Daerah ditingkatkan menjadi Direktorat Pendapatan Daerah iuran daerah. Dengan berdasar hukum ini mulailah sedikit Direktorat Pendapatan Daerah berdiri sendiri otonom dan lepas dari bagian Keuangan Sekretariat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah.

1. Lahirnya Nama Dinas Pendapatan Daerah DIPENDA

Dengan adanya keputusan DPRGR Provinsi Jawa Tengah tanggal 2 Juli 1968 No. 2511DPRGR, tentang penetapan pola pemikiran Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah untuk mencetuskan Modernisasi Desa sebagai pola proses pembangunan Jawa Tengah, maka untuk meningkatkan pendapatan daerah, status Direktorat Pendapatan Daerah ditingkatkan menjadi Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah, secara formal Dinas Pendapatan Daerah dibentuk dengan dasar hukum surat keputusan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah tanggal 11 Oktober 1957 hingga 11 Oktober 1988. Selama masa ini Dipenda terus mengalami peningkatan dan pengembangan dalam berbagai aspek.

2. Timbulnya SAMSAT

Seperti diketahui sejak pemungutan pajak kendaraan bermotor diserahkan kepada Pemerintah Daerah Tingkat I, maka untuk pelaksanaannya yaitu berdasarkan pada Peraturan Daerah Tingkat I. Peraturan Daerah Tingkat I tersebut tidak seragam. Hal ini mengakibatkan besarnya penetapan pajak kendaraan bermotor serta sistim pemungutannya tidak seragam sehingga terjadi keresahan dari pemilik kendaraan bermotor. Disamping itu pengurusan terhadap kendaraan bermotor mengalami hambatan-hambatan, karena pemilik harus harus datang ke berbagai kantor, yaitu untuk mengurus pajak harus datang ke kantor Dipenda, untuk mengurus STNK dan BPKB harus datang ke kantor polisi, untuk membayar jasa raharja harus ke kantor perwakilan jasa raharja. Hal ini mengakibatkan banyak waktu, tenaga, dan biaya yang terbuang. Dengan adanya hal-hal tersebut di atas maka pada tanggal 28 Desember 1976 diterbitkan Surat Keputusan bersama Menhankam Pangab, Menkeu dan Mendagri No. Kep13XII1976, Kep 1693MKIV76, No.311 tahun 1976. Yang dimaksud yaitu mengatur adanya penyederhanaan pembayaran Pajak Kendaraaan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, SWDKLLJ, yang dikaitkan dengan pengurusan STNK dan dilakukan dalam SAMSAT serta menciptakan adanya keseragaman. Tahun 1973 – 1978 terus dirintis usaha intensifikasi sampai timbulnya Sistim Administrasi Manunggal di Bawah Satu Atap SAMSAT. Keuntungan adanya SAMSAT yaitu : a. Organisasi kerja sama instansi-instansi yang tergabung dalam pelaksanaan SAMSAT Dipenda, Polri dan Jasa Raharja terdapat keseragaman. b. Adanya pengurusan STNK, PKB, BBNKB, dan SWDKLLJ yang seragam. c. Pengenaan pajak dan SWDKLLJ disesuaikan dengan masa berlakunya STNK dan setiap tahun wajib melakukan pengesahan STNK. d. Pembayaran PKB, BBNKB, dan SWDKLLJ dapat dibayar sekaligus. e. STNK diteliti setiap tahun sekali terhitung sejak tanggal pendaftaran. f. Pelayanan dilakukan secara open service. g. Wajib Pajak yang datang pertama diselesaikan lebih dahulu sesuai dengan azas FIFO First In First Out .

3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja UP3AD

Dokumen yang terkait

Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor Yang Kadaluarsa Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan

9 108 87

Mekanisme Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Pematangsiantar

10 99 68

Mekanisme Penetapan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) UPTD Pematangsiantar

2 35 76

Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Sebagai Sumber Pendapatan Asli Daerah Pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Di Bawah Satu Atap (SAMSAT) Pematang Siantar

19 128 57

UPAYA PENINGKATAN KINERJA PELAYANAN PADA MASYARAKAT WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAN PEMBERDAYAAN ASET DAERAH (UP3AD) KABUPATEN SUKOHARJO

1 8 80

PENGARUH PELAYANAN SISTEM PEMBAYARAN SECARA ON LINE TERHADAP PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA DINAS PENDAPATAN DAN PEMBERDAYAAN ASET DAERAH UP3AD KOTA SURAKARTA BESERTA UNIT PELAYANAN SISTEM ADMINISTRASI MANUNGGAL

1 22 73

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI WAJIB PAJAK TERHADAP PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DI UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI.

0 0 14

ANALISIS PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA UPTD SURABAYA TIMUR - Perbanas Institutional Repository

0 0 14

MEKANISME PEMUNGUTAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR PADA UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAN PEMBERDAYAAN ASET DAERAH (UP3AD) KABUPATEN PURBALINGGA

0 4 13

PENERAPAN PAJAK PROGRESIF KENDARAAN BERMOTOR PADA UNIT PELAYANAN PENDAPATAN DAN PEMBERDAYAAN ASET DAERAH KABUPATEN DEMAK - Unika Repository

0 0 16