Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube

23

2.4 Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube

Alat penukar kalor jenis shell and tube adalah jenis alat penukar panas yang paling serbaguna dari alat penukar panas lainnya. Alat ini digunakan dalam proses industri, pembangkit listrik konvensional dan pembangkit tenaga nuklir sebagai kondensor, generator uap di reaktor air bertekanan pembangkit tenaga listrik, dan sebagai pemanas air. Alat penukar kalor shell and tube juga dipakai untuk banyak aplikasi energi alternatif, juga digunakan di beberapa ac dan sistem pendingin lainnya. Alat penukar kalor shell and tube memberikan rasio area perpindahan panas yang relatif besar dan juga mudah untuk dibersihkan. Dua cairan, temperatur awal yang berbeda, mengalir melalui penukar panas shell and tube. Satu mengalir melalui tabung sisi tabung dan aliran lain di luar tabung tapi di dalam shell sisi shell. Panas dipindahkan dari satu fluida ke yang lain melalui dinding tabung, baik dari tabung sisi ke sisi shell atau sebaliknya. Cairan dapat berupa cairan atau gas baik pada shell atau sisi tabung. Untuk perpindahan panas secara efisien, besar perpindahan panas daerah harus digunakan, yang mengarah ke penggunaan tabung banyak. Dengan cara ini, panas limbah dapat digunakan. 2.5Konstruksi Alat Penukar Kalor Ditinjau dari segi kosntruksi dari alat penukar kalor jenisshell and tube, maka secara umum dapat dikatakan konstruksinya terdiri dari 4 bagian utama yaitu: 1. Bagian depan yang tetap atau Front Head Stationary Head dalam praktek hanya disingkat stationary head. 2. Shell cangkang yaitu badan alat penukar kalor itu. 3. Bagian ujung belakang atau Rear End Head dalam praktek lebih sering disebut Rear Head. 4. Berkas tube atau tube-bundle, yaitu kumpulan tube yang dimasukkan ke dalam tube apk. Di dalam standart TEMA, masing-masing bagian tersebut kecuali nomor 3 telah diberikan kode masing-masing dengan mempergunakan huruf. Universitas Sumatera Utara 24 Bagian depan yang tetap front head stationary terdiri dari 4 tipe yaitu: tipe A, B, C dan D. Shell alat penukar kalor terdiri dari 6 tipe, yaitu E, F, G, H, J, dan K. Bagian ujung belakang rear end head APK dibuat 8 tipe yaitu tipe L, M, N, P, S, T, U dan W. Ketiga gambar itu dapat dilihat pada gambar 2.18 berikut ini. Gambar 2.18 Standar tipe shell cangkang, kepala depan dan kepala belakang shell kakac, 284 Bagian-bagian alat penukar kalor shell and tube dapat kita lihat pada gambar 2.19 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 2.19 Bagian-Bagian Alat penukar Kalor shell and tube Frank Kreith, 308 Bagian-bagian shell and tube exchanger : 1. Channel fixed tip 18. Head Floating Backing Device 2. Hat fixed tip 19. Split Ring Shear 3. Channel fixed tip 20. Slip - on backing flange 4. Channel cover 21. Floating Head Cover 5. Stationary head nozzles 22. Floating Tube Sheet Skirt 6. Stationary tubes sheet 23. Packing box flange 7. Tubes 24. Packing 8. Shell 25. Packing follower ring 9. Shell Cover 26. Lantern Ring 10. Stationary shell flange head end 27. Tie Rod and Spacer 11. Shell flange - Rear Head End 28. Transverse baffles or Support Plate 12. Shell Nozzle 29. Impingement baffles 13. Shell cover flange 30. Longitudinal baffles 14. Expansion Joint 31. Pass partition 15. Floating Head Cover 32. Vent Connection 16. Floating Head Cover 33. Connection 17. Floating Head Flange a. Jenis-Jenis Shell cangkang Seperti diketahui bahwa bentuk konstruksi shell alat penukar kalor terdiri dari 7 jenis, yaitu E, F, G, H, J, K dan X. masing-masing jenis kontruksi mempunyai karakteristik sendiri, untuk itu diperlukan pertimbangan dalam menentukan pemilihan penggunaannya. Universitas Sumatera Utara 26 Shell tipe E merupakan salah satu jenis shell yang paling ekonom is, efisiensi termalnya baik, terdiri dari satu pass. Factor koreksi selisih temperatur rata-rata Log mean temperature difference- F factor tinggi. Sesuai kebutuhan operasi, apabila terdapat aliran multi pass dalam shell, perlu dipertimbangkan apakah menggunakan 1 shell tipe E F. Dalam hal ini pilihan mungkin akan lebih ekonomis. Tetapi sebaliknya supaya dipikirkan apakah tidak terjadi kesulitan lain dengan pilihan itu, seperti masalah perbaikan memasukkan dan mengeluarkan tube bundle, dan kerugian panas. Segi lain yang perlu diperhatikan dalam pemilihan shell adalah penurunan tekanan atau pressure drop. Jika pressure drop pada sisi shell dibatasi , apakah tidak lebih baik menggunakan shell dengan tipe J, walaupun pada tipe ini terjadi kerugian panas faktor koreksi F rendah. Masalah pressure drop juga dapat diatasi oleh shell tipe G dan H, dimana terjadi pemisahan aliran dan sedikit mengorbankan faktor koreksi F. Alat penukar kalor dengan satu laluan cangkangadalah tipe yang paling banyak digunakan karena konstruksinya sederhana dan harganya pun murah. Dalam tipe ini, cairan masuk disalah satu ujung shell, dan keluar pada ujung yang lain. Tabung mungkin mempunya satu laluan atau dua laluan dan dapat didukung oleh baffle melintang. Jenis cangkang ini adalah yang paling banyak digunakan untuk aplikasi fluida satu fasa. Pada gambar 2.20 dibawah ini dapat dilihat aliran tiap-tiap shell. Gambar 2.20 Sket skematik dari beberapa tipe cangkang yang sering digunakan kakac, 286 Universitas Sumatera Utara 27 b. Tube dan Jumlah Aliran Tube Pemilihan yang menyangkut tube antara lain adalah jenis bahan tube sesuai dengan suhu, tekanan dan sifat korosi fluida yang mengalir, dan ukuran tube diameter dan panjangnya. Ukuran tuba biasa nya 38 sampai 2 inci O.D. apabila dipergunakan tube dengan fin sirip, maka harus dipilih apakah tube dengan sirip kecil 0,05 inci = 1,27 mm atau sirip tinggi high fin biasanya 0,63 sampai 0,75 inci atau 1,6 mm sampai 19,05 mm dan jumlah sirip berkisar antara 16 sampai 19 sirip per inci. Jumlah lintasan aliran pada tube berkisar antara 1-16 pass. Semakin banyak pass aliran akan menimbulkan penurunan efisiensi pada alat penukar kalor sebagai akibat dari pola alirannya. c. Susunan dan Jumlah Tube Kemampuan melepas dan menerima panas suatu alat penukar kalor dipengaruhi oleh besarnya luas permukaan heating surface. Besarnya luas permukaan itu tergantung dari panjang, ukuran dan jumlah tubes yang dipergunakan pada alat penukar kalor. Dibawah ini terdapat beberapa susunan tubes alat penukar kalor, yaitu tube dengan susunan segitiga triangular pitch, tube dengan susunan segitiga diputar 30 o rotated triangular pitch, tube dengan susunan bujur sangkar in- line square pitch dan tube dengan susunan belah ketupat atau bentuk bujur sangkar yang diputar 45 o diamond square pitch. Susunan tabung dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.21 berikut ini. Gambar 2.21 Sudut susunan tabung kakac, 292 Universitas Sumatera Utara 28 Susunan tube yang membentuk 45 o atau susunan tube diamond seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas merupakan jenis kondisi menengah. Dan susunan tube ini lebih mudah dirancang daripada susunan tube yang membentuk sudut 30 o . pembersihan bagian luar tube dilakukan dengan pembersihan mekanik seperti pada bujur sangkar. Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Jenis-Jenis Susunan Tabung NO Susunan Tube Kelebihan Kekurangan 1 Bujur Sangkar Mudah dibuat dan bagus untuk kondisi yang memerlukan jatuh tekanan rendah. Baik untuk pembersihan luar tube secara mekanik serta baik untuk fluida yang kotor. Koefisien perpindahan panas rata- ratanya rendah 2 Susunan Diamond Bujur sangkar diputar 45 o Mudah dibuat dan jumlah tube yang lebih banyak daripada susunan bujur sangkar serta koefisien perpindahan panas rata- ratanya lebih baik dari bujur sangkar, tetapi tidak sebaik susunan segitiga dan segitiga yang diputar. Mudah untuk pembersihan secara mekanis dan baik untuk fluida yang kotor. Koefisien perpindahan panas rata- ratanya relative rendah Universitas Sumatera Utara 29 3 Susunan Segitiga Koefisen perpindahan panas rata-ratannya paling tinggi diantara semua susunan tube. Dapat dibuat jumlah tube yang lebih banyak sebab susunannya lebih kompak. Tidak baik untuk fluida yang kotor, dan pembersihan yang dilakukan secara kimia chemical cleaning. Cukup rumit untuk dibuat. 4 Susunan Segitiga Yang diputar Koefisien perpindahan panas rata-ratanya yang tinggi tapi tidak sebesar susunan segitiga. Dapat digunakan untuk fluida kotor Pembersihan yang dilakukan secara kimia chemical cleaning Secara teoritis dapat dihitung berapa jumlah tube yang diperlukan suatu alat penukar kalor pada beban tertentu. Hasil perhitungan itu tidak selalu cocok apabila di konstruksikan. Hal ini lebih nyata pada alat penukar kalor yang multi pass. Jumlah tube secara teoritis dapat dihitung dengan rumus: �� = 0,785� ��� �� �� 2 �� 2 �� 2 .......................................... 2.14 Dimana CTP adalah jumlah perhitungan tabung konstan yang mewakili diameter dalam cangkang terhadap tabung. Satu laluan tabung, CTP = 0,93 Dua laluan tabung, CTP = 0,90 Tiga laluan tabung, CTP = 0,85 CL adalah layout tabung yang konstan: CL = 1 untuk susunan bujur sangkat dan susunan diamond CL = 0,87 untuk susunan segitiga dan segitiga yang diputar Dan PR adalah pitch ratio. Universitas Sumatera Utara 30 d. Jarak Tube Tube Pitch Jarak tube pitch ini erat hubungannya dengan ukuran tube, susunan tube layouts dan sistem pembersihan yang dilakukan pada bagian luar tube. Biasanya jarak antar tube tube pitch ini adalah berkisar 1,25 untuk fluida bersih sampai 1,5 untuk fluida kotor dikali diameter luar tube. e. Baffel Baffel atau sekat-sekat yang dipasang pada alat penukar kalor mempunyai beberapa fungsi, yaitu: 1. Struktur untuk menahan tube-bundel. 2. Damper untuk menahan atau mencegah terjadinya getaran pada tabung. 3. Sebagai alat untuk mengontrol dan mengarahkan aliran fluida yang mengalir diluar tubes shell side. Fungsi tersebut selalu menyatu pada setiap pemasangan baffle, namun adakalanya satu sama lainnya harus diperketat persyaratannya untuk tujuan- tujuan yang khusus. Kadang-kadang para perencana sering melupakan adanya getaran pada tubes bundel, karena dalam prakteknya kerusakan karena akibat getaran itu sangat sedikit sekali. Pada gambar 2.17 nomor 31 terdapat pass- partitionyang dipasang pada front-end alat penukar kalor. Bagian ini juga berfungsi sebagai baffel atau sekat aliran fluida yang masuk kedalam front end itu, yang selanjutnya membelok masuk kedalam tube penukar kalor. Dengan memasang plat-partition pada penukar kalor dapat menambah jumlah pass aliran fluida di dalam tube. Sedangkan pemasangan baffel pada sisi shell tidak menambah jumlah aliran di shell tersebut. Ditinjau dari segi konstruksi, baffel dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu: 1. Sekat pelat berbentuk segmen segmental baffles plate. 2. Sekat batang rod baffles. 3. Sekat mendatar longitudinal baffles. 4. Impingement baffles. Universitas Sumatera Utara 31 Biasanya jenis sekat ini dipergunakan secara sendiri-sendiri, namun dalam hal eperluan khusus, dapat dikombinasikan jenis yang satu dengan yang lainnya. Hal ini jarang sekali dilakukan. Plat baffel berbentuk segmen yang sering digunakan ditunjukkan pada gambar 2.22 dibawah ini. Gambar 2.22 Jenis Plat Baffel kakac, 297 Sekat plat berbentuk segmen dipasang dengan posisi tegak lurus terhadap tubes. Disamping membelokkan aliran, sekat ini juga berfungsi untuk menyangga tubes agar tidak terjadi getaran tubes akibat aliran di luar dan di dalam tubes. Konstruksi sekat ini terdiri dari bahan plat yang dilubangi untuk memasukkan tube kedalamnya. Pada setiap alat penukar kalor dipergunakan lebih dari satu baffel. Universitas Sumatera Utara 32

2.6 Aliran di Dalam Alat Penukar Kalor

Dokumen yang terkait

Analisis Kefektifan Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pendinginan Oli dengan Fluida Pendingin Air

2 26 95

Analisis Kefektifan Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pendinginan Oli dengan Fluida Pendingin Air

0 0 11

Analisis Kefektifan Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pendinginan Oli dengan Fluida Pendingin Air

0 0 1

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pemanas Air Untuk Air Mandian Dengan Fluida Panas Air Belerang

0 0 13

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pemanas Air Untuk Air Mandian Dengan Fluida Panas Air Belerang

1 1 2

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pemanas Air Untuk Air Mandian Dengan Fluida Panas Air Belerang

0 0 4

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pemanas Air Untuk Air Mandian Dengan Fluida Panas Air Belerang

2 3 37

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pemanas Air Untuk Air Mandian Dengan Fluida Panas Air Belerang

0 2 2

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Dua Laluan Tabung Sebagai Pemanas Air Untuk Air Mandian Dengan Fluida Panas Air Belerang

0 0 5

Rancang Bangun Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube Satu Laluan Cangkang Empat Laluan Tabung

0 0 13