38
Gambar 2.27 Grafik faktor koreksi alat penukar kalor untuk dua laluan cangkang dengan empat, dan delapan laluan tabung Holman, 534
Dalam mencari faktor koreksi pada tabel diatas, terlebih dahulu menghitung R dan P dengan rumus:
� =
�1−�2 �2−�1
............................................................................................2.30 � =
�2−�1 �1−�1
.............................................................................................2.31
2.8 Isolasi Panas
Isolasi berfungsi untuk mencegah kehilangan panas alat penukar kalor, pipa-pipa steamgas yang bersuhu tinggi ke sekeliling yang suhunya lebih rendah
atau sebaliknya. Untuk alat penukar kalor dengan suhu rendah, isolasi berfungsi untuk
mencegah masuknya panas karena suhu sekitarnya yang lebih tinggi. Isolasi juga berfungsi mencegah bahaya yang dapat timbul bila orang menyentuh permukaan
benda yang sangat panas. Makin tebal isolasi, maka makin sedikit panas yang hilang. Bahan isolasi yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Daya hantar panas rendah
2. Dapat menahan arus konveksi
3. Disesuaikan dengan suhu
Material dibawah ini adalah beberapa jenis material non logam yang biasa digunakan sebagai bahan isolasi beserta konduktivitas termalnya:
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 2.3 Konduktivitas Termal Bahan Isolasi
Bahan Konduktivitas Termal Wm
˙K
Magnesit 4.15
Marmar 2.08-2.94
Batu pasir 1.83
Kaca, jendela 0.78
Kayu, maple atau ek
0.17 Serbuk gergaji
0.059 Wol kaca
0.038 Aluminium foil
kraft paper 0,037
Dari tabel diatas dapat dilihat konduktivitas termal material yang digunakan sebagai bahan isolasi adalah material yang memiliki konduktivitas
termal yang rendah. Ini dilakukan untuk meminimalisir kalor yang keluar ataupun masuk ke dalam alat penukar kalor.
2.9 Faktor Pengotoran dalam Alat Penukar Kalor
Performansi alat penukar kalor biasanya semakin menurun dengan bertambahnya waktu pemakaian sebagai akibat terjadinya penumpukan kotoran
pada permukaan alat penukar kalor. Lapisan kotoran tersebut menimbulkan hambatan tambahan pada proses perpindahan panas dan mengakibatkan
penurunan laju perpindahan panas pada alat penukar kalor. Penumpukan kotoran pada alat penukar kalor disebut faktor kotoran R
f
yang menjadi ukuran dalam tahanan termal.
Faktor kotoran adalah nol untuk alat penukar kalor yang baru dan meningkat dengan meningkatnya lama pemakaian sehingga kotoran menempel
pada permukaan alat penukar kalor. Faktor kotoran bergantung pada temperatur operasi dan kecepatan fluida, dan sebanding dengan panjang alat penukar kalor.
Kotoran akan meningkat dengan meningkatnya temperatur dan menurunnya kecepatan.
A
i
= D
i
L dan A
o
= D
o
L adalah luas area permukaan dalam dan luar alat penukar kalor. R
f,i
dan R
f,o
adalah faktor kotoran permukaan dalam dan luar alat penukar kalor.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 2.4 Faktor Pengotoran untuk berbagai fluida incropera, 709 Fluid
R
f,
m
2
. °CW Distiled water, sea water, river water, boiled
feedwater : Below 50 °C
0.0001 Above 50 °C
0.0002 Fuel oil
0.0009 Steam oil-free
0.0001 Refrigerants liquid
0.0002 Refrigerants vapor
0.0004 Alcohol vapors
0.0001 Air
0.0004
2.10 Manfaat Mandi Air Panas Belerang Belerang atau sulfur adalah unsur kimia yang memiliki lambing S pada
table periodik dan memiliki nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Dalam bentuk aslinya berupa zat padat kristalin kuning. Penggunaan
komersilnya terutama dalam fertilizer, bubuk mesiu, korek api, insektisida, dan fungisida. Belerang juga dapat membunuh kuman atau bakteri tertentu yang
menyerang kulit. Oleh karena itu banyak kita jumpai pemandian air panas belerang di berbagai tempat wisata. Mandi air panas belerang juga dipergunakan
sebagai terapi kesehatan karena terbukti menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Dengan berendam di pemandian air panas, penyakit seperti rematik, gatal-gatal
bisa sembuh. Air belerang juga bermanfaat membantu mengatasi timbulnya jerawat
pada kulit tubuh, terutama pada kulit wajah. Perlu diketahui belerang mmempunyai kandungan anti bakteri yang dapat menghindarkan bakteri pada
kulit wajah. Oleh karena banyak manfaat dari mandi air belerang, pemandian air belerang banyak dijadikan sebagai tempat wisata. Contohnya saja di daerah
Sumatera Utara,terdapat pemandian air belerang di desa Semangat Gunung, Tanah Karo. Banyak pengunjung lokal maupun wisatawan asing berkunjung ke tempat
ini untuk relaksasi menikmati pemandian air panas ditengah dinginnya udara pegunungan.
Universitas Sumatera Utara
41
Akan tetapi pada saat selesai mandi air panas, pengunjung akan membasuh membersihkan diri dengan air dingin dengan suhu sekitar 25
o
C oleh karena tidak tersedianya air hangat untuk membasuh tubuh pengunjung. Hal ini tidak baik pada
kesehatan, pada saat mandi air belerang yang bersuhu konstan sekitar 45
o
C menyebabkan pori-pori kulit lebih terbuka, sehingga apabila dengan tiba-tiba
membasuh tubuh dengan air dingin akan dapat menyebabkan masuk angin dan bahkan tubuh akan meriang dan demam.
Oleh karena itu perlunya disediakannya air hangat untuk membasuh tubuh oleh pihak pengelola pemandian air panas di desa Semangat Gunung, Tanah
Karo.Selain untuk menjaga kesehatan para pengunjung, juga dapat meningkatkan pelayanannya. Hal ini juga dapat meningkatkan pengunjung pemandian oleh
karena pelayanan yang baik dari pihak pengelola.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang