Kualitas Pendidikan Faktor-Faktor Efektivitas

19 pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. g. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia sedini mungkin secara terarah, terpadu, dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya. h. Meningkatkan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk teknologi bangsa sendiri dalam dunia usaha, terutama usaha kecil, menengah, dan koperasi.

4. Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan menurut Ace Suryadi dan H.A.R Tilaar merupakan kemampuan lembaga pendidikan dalam mendayagunakan sumber-sumber pendidikan untuk meningkatkan kemampuan belajar seoptimal mungkin. 25 Dalam konteks pendidikan, pengertian kualitas atau mutu mengacu pada proses pendidikan dan hasil pendidikan. Dari konteks proses pendidikan yang berkualitas terlibat berbagai input seperti bahan ajar: kognitif, efektif, dan psikomotorik, metodologi yang bervariasi sesuai dengan kemampuan guru, sarana sekolah, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif. 25 Suryadi, Ace dan Tilaar, H.A.R. 1993. Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal 159 20 Kualitas dalam konteks hasil pendidikan mengacu pada hasil atau prestasi yang dicapai oleh sekolah pada setiap kurun waktu tertentu apakah tiap akhir cawu, akhir tahun, 2 tahun atau 5 tahun, bahkan 10 tahun. Prestasi yang dicapai atau hasil pendidikan student achievement dapat berupa hasil test kemampuan akademis, misalnya ulangan umum, EBTA atau UAN. Dapat pula prestasi di bidang lain seperti di suatu cabang olah raga, seni atau ketrampilan tambahan tertentu. Bahkan prestasi sekolah dapat berupa kondisi yang tidak dapat dipegang intangible seperti suasana disiplin, keakraban, saling menghormati, kebersihan, dan sebagainya. 26 Menurut Syarifuddin ada banyak hal yang menjadi indikator kualitas atau mutu pendidikan, yaitu nilai ujian hasil belajar, tingkat kelulusan, tingkat drop out, lama kelulusan studi, dan tingkat pengangguran. Selain itu juga ada dua faktor yang memprngaruhi kualitas pendidikan, yaitu faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal berupa: kurikulum, sumber daya ketenagaan, sarana dan prasarana, pembiayaan pendidikan, manajemen sekolah, dan kepemimpinan. Kemudian faktor eksternal meliputi: partisipasi masyarakat, ekonomi, sosial budaya, serta sains dan teknologi. 27 Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, menuntut adanya perubahan sikap maupun tingkah laku dari seluruh komponen sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, anak didik, dan tenaga administrasi termasuk 26 Umaedi. 1999. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Direktur Pendidikan Menengah dan Umum 27 Syarifuddin. 2002. Manajemen Mutu Terpadu Dalam Pendidikan. Jakarta: Grasindo. Hal 14 21 orang tua siswa dan masyarakat dalam membantu sekaligus sebagai pemantau yang melaksanakan monitoring dan evaluasi dalam pengelolaan sistem informasi yang presentatif guna untuk mencapai keberhasilan serta untuk menyiapkan pendidikan yang berkualitas untuk masyarakat. Jadi, pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, yaitu lulusan yang memiliki prestasi akademik dan non-akademik yang mampu menjadi pelopor pembaruan dan perubahan sehingga mampu menjawab berbagai tantangan dan permasalahan yang dihadapinya, baik di masa sekarang atau di masa yang akan datang harapan bangsa.

F. DEFINISI KONSEPSIONAL