Hasil-hasil Penelitian Terdahulu PEMBANGUNAN PERANGKAT LUNAK PERENCANAAN TEBAL LAPIS PERKERASAN TAMBAHAN METODE FALLING WEIGHT DEFLECTOMETER (FWD) MENGGUNAKAN APLIKASI VBA-EXCEL

10 b. Temperatur perkerasan sangat mempengaruhi modulus lapisan perkerasan yang dihasilkan dari proses back calculation. aktor koreksi temperatur menurut metoda aashto’93 terhadap suhu standar 20 c pada dasarnya dapat digunakan untuk kondisi data lendutan di indonesia. Yang terpenting adalah pengukuran temperatur udara dan temperatur permukaan perkerasan harus selalu diusahakan untuk dilakukan secara teliti di setiap titik survai lendutan fwd. Selain itu, penelitian lanjutan masih diperlukan untuk menurunkan rumus konversi dari temperatur permukaan perkerasan ke temperatur perkerasan rata-rata yang memperhitungkan fungsi loop antara data lendutan dan data temperatur permukaan perkerasan. 2. Silaban, 2008 melakukan penelitian mengenai “program visual basic v 6.0 untuk perencanaan balok dan kolom ” dengan tujuan untuk memperoleh perhitungan luas tulangan, mendapatkan diameter tulangan dan jaraknya, memperoleh dimensi serta meminimalkan kesalahan pada saat perhitungan dilakukan. Hasil analisis sebagai berikut: a. Tulangan memanjang yang diperlukan hasil hitungan dan komputer sama. Gaya geser tidak mempengaruhi tulangan memanjang. Tulangan transversal yang diperlukan dari hitungan manual adalah ϕ8-216 sedangkan hasul hitungan komputer adalah ϕ8-207, perbedaan tersebut diakibatkan jumlah tulangan yang dipergunakan menghitung berbeda. b. Hasil tampilan program dapat dilihat dibawah ini gambar 2.1 : 11 Gambar 2.2 hasil tampilan program Sumber: Silaban, 2008 12 BAB III LANDASAN TEORI

A. Falling Weight Deflectometer FWD

Menurut Pedoman Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan Pd. T-05-2005-B, tebal lapis tambah overlay merupakan lapis perkerasan tambahan yang dipasang di atas konstruksi perkerasan yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan kekuatan struktur perkerasan yang ada agar dapat melayani lalu lintas yang direncanakan selama kurun waktu yang akan datang. Falling Weight Deflectometer FWD merupakan peralatan uji lapangan untuk perkerasan jalan yang telah lama digunakan di berbagai negara, alat untuk mengukur lendutan langsung perkerasan yang menggambarkan kekuatan struktur perkerasan jalan. Gambar 3.1 Rangkaian alat Falling Weight Deflectometer FWD Sumber : Departemen Pekerjaan Umum, 2005 13

B. Perencanaan Tebal Lapis Tambah Metode Pd T-05-2005-B 1. Analisa Lalu Lintas

a. Jumlah Lajur dan Koefisien Distribusi Kendaraan C

Lajur rencana merupakan salah satu lajur lalu lintas dari suatu ruas jalan, yang menampung lalu-lintas terbesar. Jika jalan tidak memiliki tanda batas lajur, maka jumlah lajur ditentukan dari lebar perkerasan sesuai Tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah lajur berdasarkan lebar perkerasan Lebar Perkerasan L Jumlah Lajur L 4,50 m 4,50 m ≤ L 8,00 m 8,00 m ≤ L 11,25 m 11,25 m ≤ L 15,00 m 15,00 m ≤ L 18,75 m 18,75 m ≤ L 22,50 m 1 2 3 4 5 6 Sumber : Bina Marga, 2005 Pd T-05-2005-B Gambar 3.2 Alat Falling Weight Deflectometer FWD