Kondisi Kesehatan terhadap Penyakit

seiring perubahan waktu ke waktu, kondisi lingkungan Kecamatan Medan Belawan semakin lama semakin berangsur membaik, meski terkadang perselisihan antar warga sering kerap terjadi kembali dikarenakan masalah utama ialah tentang kepemilikan lahan. Hal ini dapat terlihat dari tanggapan responden terhadap keamanan dan ketertiban lingkungan. Untuk lebih jelas dapat di lihat dalam tabel 4.17. Tabel 4.17 Tanggapan Responden tentang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat di Kecamatan Medan Belawan No. Tanggapan Responden Jumlah Responden orang Persentase 1 Sangat Aman - - 2 Aman 29 72,5 3 BiasaSedang 9 22,5 4 Rusuh 2 5 5 Sangat Rusuh - - Total 40 100 Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015 Jawaban responden terbanyak pertama yang menjawab aman sekitar 72,5 , dan jawaban terbanyak kedua menjawab biasasedang sekitar 22,5 dan yang menjawab kondisi rusuh hanya sekitar 5 . Berdasarkan jawaban responden dapat disimpulkan bahwa keamanan dan ketertiban di Kecamatan Medan Belawan telah mengalami perubahan yang positif, atau dengan kata lain keamanan lingkungan dimasyarakat telah membaik.

4.4.6 Kondisi Kesehatan terhadap Penyakit

Kesehatan masyarakat Kecamatan Medan Belawan mengalami kondisi situasi yang berbeda – beda mulai dari KelurahanDesa Belawan I, KelurahanDesa Belawan II, KelurahanDesa Belawan Sicanang, KelurahanDesa Bagan Deli, KelurahanDesa Belawan Bahari sampai kepada KelurahanDesa Belawan Bahagia. Kelurahan P.Sicanang saat ketika dilakukan wawancara mengatakan kondisi lingkungan tempat tinggal masih diselimuti oleh banyaknya tumpukan – tumpukan sampah serta limbah. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan masyarakat disekitar yang buruk dengan masih membuang sampah dan limbah dengan sembarangan. Sehingga saat air pasang naik, sampah dan limbah tersebut terbawa hanyut. Dengan demikian masyarakat disekitar sangat mudah terserang berbagai macam penyakit seperti DBD, Tipes dan sebagainya. Terlihat berbeda bila dibandingkan dengan kelurahan lainnya yang masyarakatnya jarang terserang penyakit. Melihat situasi seperti ini, maka tanggapan responden terhadap kondisi kesehatan masyarakat terhadap penyakit di Kecamatan Medan Belawan terbanyak pertama adalah menjawab jarang sakit sekitar 45 , yang terbanyak kedua menjawab biasasedang sekitar 30 , yang menjawab sering sakit sekitar 17,5 dan yang menjawab sangat jarang sakit sekitar 7,5 . Untuk lebih jelas dapat di lihat dalam tabel 4.18. Tabel 4.18 Tanggapan Responden tentang Kondisi Kesehatan terhadap Penyakit Tertentu No. Tanggapan Responden Jumlah Responden orang Persentase 1 Sangat Sering - - 2 Sering 7 17,5 3 BiasaSedang 12 30 4 Jarang 18 45 5 Sangat Jarang 3 7,5 Total 40 100 Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015 Berdasarkan jawaban responden maka dapat disimpulkan bahwa kondisi kesehatan masyarakat Kecamatan Medan Belawan adalah jarang terserang penyakit meski masih terdapat beberapa masyarakat yang masih rentan terserang penyakit. 4.4.7 Corporate Social Responsibility CSR PT. Pelindo I dalam Merealisasikan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Bagi Masyarakat Kecamatan Medan Belawan Dalam rangka meningkatkan partisipasi BUMN melalui program kemitraan dengan usaha kecil dan program bina lingkungan serta untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dengan pengelolaannya, Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. 236MBU103 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan dengan Usaha kecil dan Program Bina Lingkungan Junto Surat Edaran Menteri badan Usaha Milik Negara republic Indonesia No. SE-433MBU2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk Pelaksanaan Program Kemitraan. Setiap tahun PT Pelabuhan Indonesia I Persero mengembalikan sebagian laba bersih perusahaan kepada masyarakat khususnya komunitas di sekitar wilayah perusahaan PT Pelabuhan Indonesia I Persero sebagai wujud kepedulian perusahaan dalam bentuk dana Kemitraan dan Bina Lingkungan. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang senantiasa menjalin hubungan mutualisme dengan masyarakat sekitar, sehingga pertumbuhan yang dialami perusahaan bisa dinikmati tidak hanya oleh karyawan perusahaan tapi juga oleh masyarakat yang lebih luas, dimana anggaran Kemitraan dan Bina Lingkungan diperoleh dari laba setelah pajak yaitu sebesar 1- 2 atau ketetapan di Kementerian BUMN. Tabel 4.19 Laporan Realisasi Program Bina Lingkungan Cabang Pelabuhan Belawan Tahun 2010 – 2014 dalam jutaan No. URAIAN Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 1. Korban Bencana Alam - - - - - 2. Pendidikan dan atau Pelatihan 25.000 - 19.365 30.818 - 3. Pengembangan SaranaPrasaranan Umum 55.000 3.100 - - - 4. Bantuan Sarana Ibadah 106.307 127.705 163.674 20.351 - 5. Peningkatan Kesehatan - - - - - 6. Pelestarian Alam, Seni dan Budaya - - - 24.310 - 7. Peningkatan Prestasi Olah Raga - - - - - 8. Peningkatan Keamanan Lingkungan - - - - - Total 186.307 130.805 183.039 75.479 - Sumber Data : Laporan Keuangan PT. Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan Tujuan Program Bina Lingkungan adalah sebagai cerminan tanggung jawab sosial ekonomi perusahaan guna mendukung perkembangan mitra binaan dan juga masyarakat serta stakeholder perusahaan. Hal tersebut ditujukan kepada 8 delapan sasaran yaitu : bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, dan bantuan pelestarian alam, peningkatan prestasi olahraga dan peningkatan keamanan lingkungan. Penyaluran dana CSR PT Pelabuhan Indonesia I Persero dikemas dalam bentuk Program Pelindo I Peduli yang meliputi : bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan atau pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, peningkatan prestasi olahraga dan peningkatan keamanan lingkungan. Bantuan CSR PT Pelabuhan Indonesia I Persero diberikan dan dianggarkan disetiap tahunnya. Pada tahun 2010 sebesar Rp186.307.000 diantaranya dalam bentuk beasiswa pendidikan sebesar Rp25.000.000, pengembangan sarana prasarana umum sebesar Rp55.000.000 dan bantuan sarana ibadah sebesar Rp106.000.000. Ditahun 2011 sebesar Rp130.805.000 diantaranya dalam bentuk pengembangan sarana umum sebesar Rp3.100.000 dan bantuan sarana ibadah sebesar Rp127.705.000. Pada tahun 2012 sebesar Rp183.039.000 diantaranya dalam bentuk bantuan pendidikan sebesar Rp19.365.000 dan bantuan sarana ibadah sebesar Rp163.674.000. Sedangkan ditahun 2013 sebesar Rp75.479.000 diantaranya bantuan pendidikan sebesar Rp30.818.000, bantuan sarana ibadah sebesar Rp20.351.000 dan Pelestarian Alam, Seni dan Budaya sebesar Rp24.310.000. Namun ditahun 2014 PT. Pelindo I cabang Pelabuhan Belawan tidak mengalokasikan dana BL apapun dikarenakan adanya kebijakan yang dilakukan oleh PT. Pelindo I pusat yang lansung mengalokasikan dana bantuan BL kepada masyarakat Kecamatan Medan Belawan. Bantuan beasiswa diberikan kepada 30 siswaI tingkat SD kelas II s.d VI yang kurang mampu namun berprestasi dan diberikan dalam bentuk tabungan sebesar Rp. 1.200.000 per orang. Pemberian bantuan pendidikan ini merupakan komitmen bahwa Pelindo I peduli terhadap pengembangan pendidikan yang ada di Kecamatan Medan Belawan. Sedangkan Pelaksanaan Program Kemitraan dengan Usaha Kecil oleh PT Pelabuhan Indonesia I Persero bertujuan agar usaha kecil maupun menengah menjadi tangguh dan mandiri. PT Pelabuhan Indonesia I Persero cabang Pelabuhan Belawan dalam tahun 2014 juga menyalurkan pinjaman modal untuk Usaha Kecil dan Mikro UKM melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL sebesar Rp5.275.000.000 yang diterima sebanyak 63 usaha mitra binaan. Jumlah pinjaman modal yang disalurkan ini melampaui target yang sudah ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP tahun 2014 sebesar Rp2.944.125.000. Tabel 4.20 Penyaluran Tahapan Dana Mitra Binaan Cabang Pelabuhan Belawan Tahun 2014 di Kecamatan Medan Belawan No. Penyaluran Tahapan Mitra Binaan orang Jumlah 1. Tahap I 4 237.000.000 2. Tahap II 8 633.500.000 3. Tahap III 6 502.500.000 4. Tahap IV 5 174.000.000 5. Tahap V 8 698.000.000 6. Tahap VI 9 760.000.000 7. Tahap VII 23 2.270.000.000 Total 63 5.275.000.000 Sumber Data : Laporan Keuangan PT. Pelindo I Cabang Pelabuhan Belawan Pinjaman modal ini disalurkan dalam 7 tahap, di mana tahap I Pelindo I Cabang Belawan menyalurkan pinjaman sebesar Rp237.000.000 kepada 4 usaha mitra binaan pada bulan Maret, di tahap ke-II sebesar Rp633.500.000 kepada 8 usaha mitra binaan pada bulan Juni, tahap ke-III 502.500.000 kepada 6 orang mitra pada bulan Juni. Tahap ke-IV sebesar Rp 174.000.000 kepada 5 orang mitra pada bulan Juli, dan tahap ke-V sebesar Rp 698.000.000 kepada 8 orang mitra pada bulan September. Tahap ke-VI sebesar Rp760.000.000 kepada 9 orang mitra binaan pada bulan November. Dan di Tahap ke-VII sebesar Rp2.270.000.000 kepada 23 orang mitra binaan pada bulan Desember. Penyaluran pinjaman modal ini diberikan kepada 63 mitra binaan yang berada di sekitar lingkungan kerja Pelabuhan Belawan untuk mendukung dan meningkatkan potensi pengembangan, pengelolaan usaha dan kompetensi UKM agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Penyaluran pinjaman lunak dana PKBL ini merupakan tindak lanjut dari Keputusan Menteri BUMN No. PER-08MBU2013 tanggal 10 September 2013 tentang perubahan keempat atas peraturan Menteri BUMN No. PER- 05MBU2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, dan Surat Direksi PT Pelindo I Persero No.KU.65225PI-13 tanggal 04 Nopember 2013 tentang Penyaluran Dana Program Kemitraan. Penyaluran pinjaman modal ini juga merupakan suatu perwujudan dan bentuk kepedulian kepada masyarakat daerah sekitar kerja operasional perusahaan. Pinjaman modal dengan bunga yang lebih rendah, yaitu hanya sebesar 6 persen per tahun karena PKBL tidak berorientasi pada bisnis semata, tetapi juga memiliki peran sosial untuk mendorong pemberdayaan masyarakat. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan