Sarana Infrastruktur Dampak Keberadaan Pelabuhan Terhadap Peningkatan Kesejahteraan

tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana transportasi yang telah tersedia sudah cukup baik, namun bila dilihat dari sarana – sarana lainnya seperti halte masih jauh dari harapan. Untuk itu masyarakat Kecamatan Medan Belawan berharap kepada pemerintah Kota Medan untuk dapat meningkatkan sarana transportasi menjadi lebih baik lagi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.14. Tabel 4.14 Tanggapan Responden tentang Sarana Transportasi No. Tanggapan Responden Jumlah Responden orang Persentase 1 Sangat Mudah 3 7,5 2 Mudah 23 57,5 3 BiasaSedang 9 22,5 4 Susah 5 12,5 5 Sangat Susah - - Total 40 100 Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015

4.4.3 Sarana Infrastruktur

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang dilaksanakan di daerah tentu harus mendapat perhatian serius, karena faktor terbesar yang dihadapai pembangunan selama ini adalah buruknya kualitas pembangunan infrastruktur khususnya di daerah. Berbagai upaya untuk mengatasi kondisi tersebut terus dilakukan, salah satunya adalah dengan akselerasi pembangunan infrastruktur daerah guna mengejar ketertinggalan daerah dengan pusat dan daerah yang tertinggal dengan daerah lain. Daerah tertinggal dimaknai sebagai daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional yang penentuannya menggunakan enam kriteria dasar, yaitu: perekonomian masyarakat, sumberdaya manusia, prasarana infrastruktur, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas, dan karakteristik khusus daerah bencana alam, konflik, dan perbatasan negara. Ada beberapa indikator daerah tertinggal. Pertama, pertumbuhan ekonomi dengan acuan penghasilannya belum layak. Kedua, infrastruktur dasar meliputi, jalan, irigasi, dan listrik. Ketiga, kualitas SDM terdiri dari tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat yang masih di bawah standar rata-rata. Selain itu, daya beli masyarakat terhadap pasar masih rendah. Untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal, pemerintah membutuhkan fokus pembangunan, tentunya tetap dengan pendekatan pembangunan yang holistik atau menyeluruh. Hal ini penting mengingat disparitas antara daerah non-tertinggal dan daerah tertinggal yang relatif besar. Secara umum, kondisi infrastruktur daerah tertinggal masih menghadapi berbagai kendala, di antaranya belum optimalnya pelayanan infrastruktur dasar sesuai standar pelayanan minimal SPM, seperti rendahnya tingkat keselamatan transportasi dan akses terhadap pelayanan transportasi untuk masyarakat miskin dan masyarakat di kawasan terpencil dan perbatasan. Kemudian, rendahnya akses masyarakat terhadap informasi dan teknologi lainnya, banyaknya penduduk yang belum memiliki hunian yang layak, serta terjadinya krisis listrik di berbagai daerah dan masih rendahnya rasio elektrifikasi nasional maupun pedesaan. Dalam kebijakan pembangunan infrastruktur, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional 2010-2014, disebutkan tiga hal, yakni pertama, peningkatan pelayanan sarana dan prasarana sesuai dengan SPM, antara lain melalui peningkatan aksesibilitas jangkauan pelayanan sarana dan prasarana di daerah terpencil, pedalaman, perbatasan, dan wilayah terdepan. Kedua, mendukung peningkatan daya saing sektor riil dengan mengoptimalkan sumber daya terbatas dalam pengembangan sarana dan prasarana. Ketiga, meningkatkan kerjasama pemerintah dan swasta dengan menyempurnakan peraturan perundangan terkait dengan KPS dan menajamkan pembagian wewenang antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan sarana dan prasarana yang dikerjasamakan. Pembangunan sarana infrastruktur di Kecamatan Medan Belawan tidak ada perubahan yang signifikan, hanya pembangunan infrastruktur seperti jalan raya yang telah dibangun selama ± 2 tahun telah mengalami perubahan. Hal ini terlihat berdasarkan jawaban responden. Responden yang menjawab baik sekitar 50 , yang menjawab biasasedang sekitar 30 , yang menjawab buruk sekitar 12,5 , kemudian yang menjawab sangat baik sekitar 5 sedangkan yang menjawab sangat buruk hanya sekitar 2,5 . Berdasarkan jawaban responden, maka dapat disimpulkan peningkatan sarana infrastruktur yang ada di Kecamatan Medan Belawan sudah cukup baik bila dilihat dari tahun – tahun sebelumnya. Akan tetapi masyarakat masih menilai bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Medan masih terkesan setengah – setengah atau belum sepenuhnya seperti pembangunan jalan umum. Untuk itu masyarakat sekitar berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan dan meningkatkan sarana prasarana infrastruktur yang ada di Kecamatan Medan Belawan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.15. Tabel 4.15 Tanggapan Responden tentang Sarana Infrastruktur No. Tanggapan Responden Jumlah Responden orang Persentase 1 Sangat Baik 2 5 2 Baik 20 50 3 BiasaSedang 12 30 4 Buruk 5 12,5 5 Sangat Buruk 1 2,5 Total 40 100 Sumber : Diolah dari Data Primer, 2015

4.4.4 Kesempatan Kerja Masyarakat