Pilar Seiton pada Nomor Kegiatan 7

86

5.2.2. Kegiatan SeitonSet In OrderPenataan

Tahap kedua adalah pilar Seiton. Seiton adalah kegiatan penataan. Barang- barang yang sudah dipilah kemudian ditata dengan baik. Penataan tidak hanya menyimpan barang, namun harus mencari cara penyimpanan yang optimal. Tabel 5.4. adalah masalah yang ditemukan pada pilar Seiton. Tabel 5.4. Pilar Kegiatan Seiton No. Kegiatan Pilar Score Hasil Temuan Usulan Implementasi 7 Seiton 0 Tidak adanya wadah untuk meletakkan cat-cat yang digunakan, sehingga cat menjadi tidak tersusun rapi dan menjadi berantakan. Memberikan wadah untuk semua cat dan memilah penggunaan warna yang sering digunakan. Warna yang tidak dipakai atau jarang ditempatkan pada wadah yang lain. 8 Seiton 2 Beberapa tempat penyimpanan peralatan tidak memiliki label penamaan. Memberikan tempat penyimpanan yang memiliki label dan diletakan sesuai dengan area kerjanya agar lebih mudah untuk dijangkau pekerja. 10 Seiton 0 Beberapa tools seperti manikin kaki yang tidak memiliki tempat sehingga seringkali tidak beraturan dan terkadang hilang. Meletakkan manikin kaki pada rak yang sudah disediakan. 11 Seiton 0 Tidak adanya label penomoran pada cetakan ukuran sandal. Cetakan sandal sering menyatu dengan ukuran sandal lainnya. Seringkali pekerja harus mencari terlebih dahulu ukuran cetakan yang akan dipakai. Memberikan label penomoran ukuran sandal dan menata sandal pada rak gantung. 16 Seiton 0 Area kerja yang kotor dan banyaknya tools yang tidak diletakkan sesuai dengan tempatnya. Area kerja belum ditata dengan benar. Membenahi area kerja dengan menata setiap stasiun kerja dan meletakkan tools sesuai dengan stasiun kerjanya.

a. Pilar Seiton pada Nomor Kegiatan 7

Area kerja mewarnai batik sebelum diimplementasi 5S, cat-cat diletakkan pada tempat yang tidak ada wadah yang dapat menampung cat-cat tersebut. Cat-cat yang digunakan pada umumnya mudah untuk diidentifikasi oleh pekerja karena warna pada wadah cat tersebut digunakan pada satu warna sehingga pekerja tidak sulit untuk menentukan warna, namun karena peletakkannya yang tidak 87 sesuai sehingga pekerja sering mencari terlebih dahulu warna yang akan digunakan. Peletakan cat yang tidak menentu mengakibatkan pemborosan waktu karena pekerja harus mencari terlebih dahulu warna yang akan digunakan. Gambar 5.12. adalah tempat cat pada area mewarnai sebelum diimplementasi 5S. Tindakan yang dilakukan pada area mewarnai adalah memilah warna-warna yang sering digunakan kemudian diletakkan pada wadah keranjang berukuran 47,5 cm x 34 cm x 15,5 cm, kemudian setiap warna yang sering digunakan ditata agar kelihatan tempat cat-cat warnanya. Warna yang sering digunakan adalah warna biru, hijau, coklat, merah, merah muda, jingga, hitam, ungu dan air. Wadah cat dapat menampung kurang lebih 8 cat warna. Gambar 5.13. adalah wadah untuk cat-cat setelah diimplementasi 5S. Gambar 5.12. Tempat Cat sebelum Implementasi 5S Gambar 5.13. Tempat Cat setelah Implementasi 5S b. Pilar Seiton pada Nomor Kegiatan 8 Beberapa peralatan kerja sudah memiliki tempat penyimpanan. Menyimpan peralatan sudah dilakukan oleh pekerja setiap selesai kerja dengan rapi, namun karena tempat penyimpanan yang tidak memadai dan pekerja sering kesulitan 88 mencari, hal tersebut dikarenakan tempat penyimpanan peralatan kerja tidak diberi label. Tempat penyimpanan peralatan yang digunakan sebelumnya berukuran 20 cm x 20 cm. Implementasi 5S setelah diterapkan penyimpanan peralatan yang digunakan menggunakan box dengan ukuran 20 cm x 27,5 cm. Tempat peralatan kerja pada box yang digunakan setelah implementasi 5S pada Gambar 5.14. Box penyimpanan peralatan tersebut diberikan label agar tidak tertukar dengan peralatan kerja di area kerja lainnya. Gambar 5.14. Tempat Peralatan Kerja setelah Implementasi 5S c. Pilar Seiton pada Nomor Kegiatan 10 Proses setting sandal salah satunya adalah aktivitas memasang selop dan bunga dimana pada saat penempelan bunga harus disesuaikan dengan tinggi kaki dengan menggunakan manikin kaki. Manikin kaki hanya diletakkan di bawah kursi dan tidak ada tempat lain sebelum dilakukan implementasi 5S. Gambar 5.15. adalah manikin kaki yang diletakkan pada lantai kerja sebelum implementasi 5S. Tindakan yang dilakukan adalah memilah manikin kaki yang sering digunakan, kemudian diletakan pada rak. Ukuran sandal yang sering digunakan untuk wanita adalah untuk manikin kaki wanita untuk ukuran 36, 37, dan 38 memiliki manikin kaki yang sama, kemudian ukuran 39 dan 40. Ukuran manikin kaki wanita berjenis klom atau untuk sandal hak ukuran yang sering digunakan adalah 39 dan 40. Ukuran kaki laki-laki yang sering digunakan adalah ukuran 40, 41, 42 dan 43. Manikin kaki wanita diletakkan pada rak paling atas dan manikin kaki laki-laki diletakkan pada rak nomor 2, sisanya adalah untuk manikin kaki yang jarang digunakan maupun model yang jarang dibuat. Setiap manikin kaki diberi label nomor agar pekerja dapat mengambil maupun meletakkan kembali ketika sudah digunakan. Rak yang digunakan berukuran 100 cm x 25 cm x 120 cm setiap tinggi rak 60 cm. 1 rak dapat memuat 5 pasang manikin kaki. Gambar 5.16. adalah rak untuk manikin kaki setelah implementasi 5S. 89 Gambar 5.15. Tempat Manikin Kaki sebelum Implementasi 5S Gambar 5.16. Manikin Kaki Diletakkan dalam Rak setelah Implementasi 5S d. Pilar Seiton pada Nomor Kegiatan 11 Nomor kegiatan 11 adalah perabotanfasilitas diidentifikasi dengan jelas. Area yang menjadi pilar Seiton adalah area finishing. Area finishing adalah aktivitas dimana pembuatan sandal batik model selop bunga berada pada tahap jadi, sandal akan disesuaikan dengan ukurannya dan dipress oleh mesin press. Area finishing sandal terdapat mesin press dengan ukuran 51cm x 29cm x 100cm dengan berat 50 kg. Sebelah kiri mesin press terdapat cetakan sandal dengan berbagai ukuran namun tidak ditata dengan benar. Cetakan sandal diletakkan di rak gantungan sandal. Gantungan sandal tersebut memiliki ukuran 106cm x 60cm. Sandal yang sudah jadi tidak diletakkan pada rak penyimpanan. Sandal jadi diletakkan pada lantai dan ditumpuk. Gambar 5.17. adalah area finishing a dan area sandal jadi b sebelum implementasi 5S. 90 a b Gambar 5.17. Area Finishing a; Area Sandal Jadi b sebelum Implementasi 5S Tindakan yang dilakukan pada area finishing adalah cetakan sandal yang memiliki ukuran berbeda-beda kemudian dipilih dan diberi label penomoran pada sandal. Cetakan kaki pada wanita dan laki-laki juga dibedakan pada peletakan rak gantungan. Setiap rak gantungan diberi label nomor agar pekerja dapat mengambil dan meletakkan langsung ukuran sandal yang digunakan. Gambar 5.18. adalah gantungan sandal besi setelah impelementasi 5S, cetakan-cetakan sandal tersebut diletakkan dengan menggunakan fasilitas yang sama, yaitu gantungan cetakan sandal. Gambar 5.18. Gantungan Sandal Besi setelah Implementasi 5S Cetakan sandal digantung sesuai dengan label penomorannya. Mulai dari nomor terkecil yaitu, 36 sampai nomor 42. Pekerja tetap menjangkau terlebih dahulu untuk mengambil cetakan sandal namun, pekerja tidak harus mencari ukuran yang akan digunakan karena sudah ada label penomoran. 91 Gambar 5.19. Rak Sandal Jadi setelah Implementasi 5S Sebelumnya, sandal-sandal yang sudah jadi diletakkan di lantai dan ditumpuk di lantai setelah diimplementasi 5S sandal tersebut diletakkan di rak yang sudah ada, namun tidak difungsikan dengan baik. Ukuran rak tersebut adalah 153cm x 80cm x 300cm, rak terdiri dari 3 sak, setiap sak memiliki tinggi 100 cm. Gambar 5.19. adalah rak untuk sandal jadi setelah implementasi 5S. Sandal yang sudah jadi kemudian ditata sesuai dengan ukurannya. Rak paling bawah adalah tempat untuk kulit warna sebagai bahan baku tas.

e. Pilar Seiton pada Nomor Kegiatan 16