97
Gambar 5.27. Visual Control 5S di Marlan Collection setelah Implementasi 5S
a. Pilar Seiso pada Nomor Kegiatan 18
Permasalahan yang ditemukan pada kegiatan nomor 18 adalah tidak adanya tempat atau wadah yang dapat menyimpan alat-alat pola sandal dan selop pada
area menggambar pola. Pola sandal dan selop hanya disimpan pada plastik berukuran 45cm x 28cm. Gambar 5.28. adalah sebelum impementasi 5S
dilakukan.
Gambar 5.28. Plastik sebagai Wadah untuk Menyimpan Pola Sandal dan Pola Selop sebelum Implementasi 5S
Tindakan yang dilakukan dengan melakukan perbaikan pada pola-pola sandal yang dipilah berdasarkan pola kaki wanita dan laki-laki. Pola-pola sandal tersebut
disimpan pada map bening. Map yang digunakan berukuran 24,5cm x 36cm. Pola selop yang digunakan tidak ada ukurannya hanya bentuk yang berbeda,
pola selop disimpan pada wadah kotak agar pola selop tidak mudah cepat robek dan tidak terpisah. Wadah kotak persegi berukuran 27,5cm x 20cm. gambar
5.29. adalah wadah yang digunakan untuk menyimpan pola selop a, wadah untuk menyimpan pola sandal b setelah implementasi 5S dilakukan.
plastik
alat-alat pola sandal dan selop
98 a
b
Gambar 5.29. Wadah untuk Pola Selop a; Wadah untuk Pola Sandal b setelah Implementasi 5S
b. Pilar Seiso pada Nomor Kegiatan 19
Peralatan perkakas di area kerja setting sandal sebelumnya tidak memiliki tempat untuk disimpan. Wadah yang digunakan sering tercampur pada satu
area. Beberapa alat yang besar seperti palu diletakkan pada wadah dengan menggunakan wadah kecil, hal ini membuat peralatan menjadi tidak tertata
dengan benar. Alat-alat tersebut kemudian dipindah ke box dengan ukuran 27,5 cm x 20 cm. Gambar 5.30. adalah wadah atau tempat untuk peralatan perkakas
untuk area setting sandal setelah implementasi 5S.
Gambar 5.30. Peralatan Perkakas untuk Area Setting Sandal setelah Implementasi 5S
c. Pilar Seiso pada nomor kegiatan 22
Area kerja yang sering kotor adalah area kerja mewarnai. Proses mewarnai kulit yang sudah diwarnai membutuhkan banyak cat warna yang digunakan. Sering
kali pekerja tidak sengaja menumpahkan cat sehingga lantai menjadi kotor.
Gambar 5.31. Lantai Kerja pada Area Mewarnai sebelum Implementasi 5S
lantai kerja
99 Gambar 5.31. adalah lantai kerja pada area mewarnai sebelum implementasi 5S.
Perbaikan yang dilakukan adalah lantai pada area kerja mewarnai diberi triplek sehingga jika ada cat yang tumpah akan lebih mudah untuk dibersihkan,
perbaikan diilustrasikan pada Gambar 5.32. lantai area kerja mewarnai dilapisi oleh triplek setelah implementasi 5S. Triplek berukuran 200cm x 50cm diletakkan
sepanjang area mewarnai kulit.
Gambar 5.32. Lantai Kerja pada Area Mewarnai setelah Implementasi 5S d. Pilar Seiso pada Nomor Kegiatan 25
Penyimpanan peralatan pembersih belum diletakkan dengan rapi dan benar. Alat-alat pembersih sebelumnya diletakkan dekat dengan storage atau
penyimpanan bahan baku. Gambar 5.33. adalah tempat untuk menyimpan alat pembersih setelah implementasi 5S. Bahan baku selalu bertambah dan membuat
alat-alat pembersih sapu menjadi tidak terlihat dan tertutupi oleh kulit-kulit tersebut. Alat-alat pembersih diletakkan di dekat tempat pembuangan sampah
agar pekerja mudah untuk mengambilnya. Sapu dan alat-alat pembersih diletakkan secara berdekatan dengan tempat sampah.
Gambar 5.33. Penyimpanan Alat Pembersihan setelah Implementasi 5S
100
5.2.4. Kegiatan SeiketsuStandardizePemantapan
Pilar Seitsuke atau Standardize merupakan aktivitas yang dilakukan mulai dari SeiriSort, SeitonSet In Order dan SeisoShine yang dilakukan secara berulang-
ulang dan menjadi kesadaran bagi setiap pelaku yang melakukan agar kegiatan 5S dapat tercapai dan terpelihara. Pilar Seiketsu sama halnya dengan pilar
pemantapan untuk pencapaian 5S. Tabel 5.6 adalah pilar kegiatan Seiketsu sebelum implementasi 5S.
Tabel 5.6. Pilar Kegiatan Seiketsu
No. Kegiatan
Pilar Score
Hasil Temuan Usulan Implementasi
28 Seiketsu
Beberapa masih ditemukan alat yang tidak diletakkan pada
tempatnya. Penerapan program 5S
dan lembar audit 5S untuk kontrol perbaikan.
32 Seiketsu
Tempat sampah
yang berukuran kecil.
Menambahkan fasilitas
tempat sampah.
Perbaikan pada kegiatan Seiketsu atau Standardize jika terjadi keadaan perusahaan yang tidak normal dapat memberikan cara seperti visual control
sehingga pekerja menjadi ingat dan melakukannya saat bekerja, fungsi dari visual control adalah sebagai salah satu cara keberlanjutannya dalam
pencapaian kegiatan 5S. Pengontrolan menggunakan worksheet audit control untuk peralatan dan perlengkapan dilakukan sekali dalam seminggu.
a. Pilar Seiketsu pada Nomor Kegiatan 28
Gambar 5.34. Visual Control setelah Implementasi 5S
Setiap area kerja diberikan visual control seperti poster agar pekerja melakukan kegiatan menyimpan kembali peralatan maupun perlengkapan pada tempatnya.
Himbauan seperti ini akan membuat pekerja menjadi mengingat dan melakukannya setiap selesai kerja. Alat-alat yang digunakan disimpan di area
masing-masing. Gambar 5.34. adalah ilustrasi pada visual control 5S pada area kerja Marlan Collection setelah implementasi 5S.
101
b. Pilar Seiketsu pada Nomor Kegiatan 32