N total Tanah Aplikasi Bahan Organik pada Piringan Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Populasi Cacing Tanahdan Ketersediaan Hara N, P, K.

yaitu sebesar 1,57 dan terendah adalah kontrol B C 3 sebesar 0,96 . T.harzianum menghasilkan hifa yang diduga dapat membantu meningkatkan C organik tanah.Namun, semua perlakuan memiliki kandungan karbon yang termasuk ke dalam kategori rendah.

5. N total Tanah

Nitrogen merupakan unsur hara makro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman dalam proses metabolismenya. N total tanah menunjukkan jumlah unsur nitrogen seluruhnya dalam tanah.N total juga menjadi ukuran untuk ratio CN tanah.Nisbah CN berguna sebagai penanda kemudahan perombakan bahan organik dan kegiatan jasad renik tanah akan tetapi apabila nisbah CN terlalu lebar, berarti ketersediaan C sebagai sumber energi berlebihan menurut bandingannya dengan ketersediaanya N bagi pembentukan mikroba sehingga kegiatan jasad renik akanterhambat. Apabila ketersediaan karbon terbatas nisbah CN terlalu rendah tidak cukup senyawa sebagai sumber energi yang dapat dimanfaatkan mikroorganisme untuk mengikat seluruh nitrogen bebas.Apabila ketersediaan karbon berlebihan CN 40 jumlah nitrogen sangat terbatas sehingga menjadi faktor pembatas pertumbuhan organisme. Hasil analisis awal serasah dan TKKS Lampiran 4. menunjukkan bahwa kandungan C organik pada TKKS lebih rendah daripada serasah tanaman sehingga menyebabkan kandungan Nitrogen pada TKKS lebih rendah daripada serasah tanaman. Aplikasi bahan organik dengan cara aplikasi berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap N total tanah. Berikut adalah grafik yang menggambarkan N total tanah oleh aplikasi bahan organik dan cara aplikasinya. o Gambar 6. Grafik N Total Tanah akibat aplikasi akibat aplikasi berbagai jenis Bahan Organik dan Cara Aplikasi berbeda pada piringan kelapa sawit Pemberian bahan organik dan cara aplikasinya berpengaruh tidak nyata dalam meningkatkan N total tanah di piringan kelapa sawit. Pemberian serasah B 1 memiliki nilai N total tanah paling tinggi yaitu sebesar 0,202 dan terendah pada kontrol B yaitu sebesar 0,188 . Cara aplikasi paling baik yang memiliki nilai N total tanah tertinggi adalah ditumpuk di sekeliling batang C 2 yaitu sebesar 0,197 dan terendah diletakkan di pinggir piringan C 3 sebesar 0,192 . Kombinasi perlakuan serasah dengan T.harzianum yang diletakkan di pinggir piringan B 3 C 3 memiliki nilai N total lebih rendah daripada serasah, begitu juga dengan interaksi TKKS dengan T.harzianum diletakkan di pinggir piringan B 4 C 3 yang memiliki nilai N total lebih rendah daripada TKKS. Hal ini menandakan bahwa inokulum T.harzianum yang diberikan memacu pertumbuhan mikroba tanah sehingga nitrogen yang rendah akan digunakan mikroba ke dalam bentuk protein sebagai sumber penyusunnya. Menurut Damanik et al 2011 pada proses Disebar merata Ditumpuk Diletakkan di pinggir Tanpa B.O Serasah TKKS Serasah + T.harzianum TKKS + T.harzianum dekomposisi bahan organik yang mengandung kadar nitrogen yang rendah diubah menjadi nitrogen organik dan digunakan sebagai penyusun jaringan-jaringan jasad renik. Faktor lain yang menyebabkan rendahnya nilai N total tersebut adalah unsur hara nitrogen yang mudah hilang akibat penguapan dan pencucian. Selain itu, nilai N total serasah lebih tinggi daripada TKKS karena nitrogen pada kadar serasah tanaman lebih besar daripada TKKS Lampiran 4., pada proses dekomposisi bahan organik di lapangan, sersah tanaman lebih cepat mengalami pelapukan daripada TKKS yang mengandung lignin sehingga proses pelapukan berlangsung sangat lama yang berarti serasah tanaman lebih mampu menyumbangkan nitrogen daripada TKKS. Hal ini sesuai literatur Yulnafatmawita et al 2007 bahwadengan semakin lanjut dekomposisi suatu bahan organik maka semakin banyak pula nitrogen yang mengalami mineralisasi sehingga akumulasi nitrogen di dalam tanah semakin besar jumlahnya.

6. P tersedia tanah