Bulk Density Aplikasi Bahan Organik pada Piringan Kelapa Sawit untuk Meningkatkan Populasi Cacing Tanahdan Ketersediaan Hara N, P, K.

Pembahasan Sifat Fisik - Kimia Tanah

1. Bulk Density

Bulk Density atau berat isi tanah merupakan sifat fisik tanah yang menunjukkan suatu massa tanah per satuan volume tertentu. Nilai bulk density menggambarkan adanya lapisan padat tanah.Tanah yang lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar dari tanah yang sama tetapi kurang padat. Berdasarkan analisis tanah pada piringan kelapa sawit diperoleh bahwa nilai BD tanah terendah setelah aplikasi bahan organik dengan cara apliaksi berbeda adalah 1,08 gcm 3 . Tolaka et al 2013 menyatakan nilai BD 1,46 sampai 1,60 grcm 3 akanmenghambat pertumbuhan akar karenatanahnya memadat dan oksigen kurang tersedia sebagai akibat berkurangnyaruangpori tanah. Pemberian berbagai jenis bahan organik dan cara aplikasi yang berbeda menyebabkan penurunan dari BD tanah awal 1,25 gcm 3 menjadi 1,08 gcm 3 yakni pada bahan organik TKKS ditambahkan inokulum T.harzianum yang diaplikasikan dengan cara diletakkan di pinggir piringan. Salah satu faktor yang mempengaruhi BD tanah adalah bahan organik dan mikroba tanah.T.harzianum yang diaplikasikan dengan TKKS mampu menurunkan nilai BD tanah dibandingkan dengan bahan organik lainnya yang tidak diaplikasikan inokulum T.harzianum. Hal ini membuktikan bahwa T.harzianum yang diaplikasikan juga berperan dalam menstimulus pertumbuhan mikroba lainnya pada bahan organik yang diaplikasikan ke piringan kelapa sawit dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik sehingga dapat memperbaiki sifat fisik tanah. Semakin tinggi nilai BD suatu tanah maka populasi mikroba tanah akan semakin sedikit karena tanah Disebar merata Diletakkan di pinggir Ditumpuk Tanpa B.O Serasah TKKS Serasah + T.harzianum TKKS + T.harzianum yang terlalu padat. Seperti hasil temuan Sakiah 2012 bahwa penempatan tandan kosong kelapa sawit berpengaruh terhadap penurunan bulk density. Pada perlakuan interaksi bahan organik dan cara apliaksi yang berbeda menyebabkan peningkatan nilai BD tanah dari BD tanah awal yakni pada perlakuan serasah yang ditambah inokulum T.harzianum dengan cara disebar merata selapis yakni dari BD tanah awal 1,25 gcm 3 menjadi 1,26 dan TKKS yang ditumpuk di sekeliling batang menjadi 1,27 gcm 3 . Artinya penempatan bahan organik dengan cara yang tidak tepat justru dapat meningkatkan BD tanah sehingga kepadatan tanah meningkat dan akan berpengaruh pada sifat-sifat tanah lainnya. Gambar 2. Grafik BD Tanah akibat aplikasi berbagai jenis Bahan Organik dan Cara Aplikasi berbeda pada piringan kelapa sawit Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan terbaik berada pada interaksi TKKS dengan inokulum T.harzianum dan cara aplikasi diletakkan di pinggir piringan B 4 C 3 dengan nilai BD tanah akhir 1,08 gcm 3 .Cara aplikasi terbaik untuk menurunkan BD tanah tergantung dengan jenis bahan organik yang akan diaplikasikan. Serasah tanaman dapat menurunkan BD tanah dengan cara ditumpuk di sekeliling batang kelapa sawit begitu juga dengan serasah yang ditambah dengan inokulum T.harzianum. Namun, TKKS dapat menurunkan BD tanah dengan cara aplikasi yang berbeda yakni dengan diletakkan di pinggir piringan, begitu juga dengan TKKS yang ditambah dengan T.harzianum.

2. Kadar Air Tanah