Harga, Pelayanan, Kualitas, dan Lingkungan Fisik

xxxix e. Memberi pelayanan extra pada pelanggan. Misalnya dengan memberikan TV mobil jika telah membeli mobil di suatu show room 3 kali dalam setahun.

F. Harga, Pelayanan, Kualitas, dan Lingkungan Fisik

1. Harga a. Pengertian Harga Harga adalah jumlah uang kemungkinan ditambah beberapa barang yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya Angipora, 2002:268. Arti lain harga adalah jumlah uang yang telah disepakati oleh calon pembeli dan penjual untuk ditukar dengan barang atau jasa dalam transaksi bisnis normal Tandjung, 2004:78. Masalah harga sebenarnya merupakan variabel yang harus dikendalikan secara serasi, selaras dengan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan. Segala keputusan yang berhubungan dengan harga akan sangat mempengaruhi beberapa aspek kegiatan perusahaan, baik menyangkut kegiatan penjualan maupun aspek keuntungan yang ingin dicapai okeh perusahaan. Dengan demikian, semua keputusan yang berkaitan dengan harga hendaknya harus xl dipertimbangkan secara sungguh-sungguh dan mendalam serta memperhatikan aspek intern dan ekstern perusahaan. Harga dapat memberikan pengaruh yang tidak sedikit di dalam perekonomian maupun di dalam perusahaan. Pengaruh tersebut dapat diuraikan sebagai berikut Angipora, 2002:270 : 1 Dalam Perekonomian Harga dari sebuah barang dapat mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga, dan laba atas pembayaran faktor-faktor produksi seperti, tenaga kerja, tanah, modal dan skill . Dalam metode tersebut sebenarnya harga menjadi suatu pengatur dasar pada suatu system perekonomian secara keseluruhan karena mempengaruhi alokasi sumber-sumber yang ada. Suatu tingkat upah yang tinggi dapat menarik tenaga kerja yang lebih banyak dan skill yang lebih baik. Penetapan tingkat bunga yang tinggi akan menarik modal yang lebih besar. 2 Dalam Perusahaan Dalam penetapan harga sesuatu barang atau jasa oleh perusahaan memberikan pengaruh yang tidak sedikit bagi perusahaan karena : a Harga merupakan penentu bagi permintaan pasarnya. b Harga dapat mempengaruhi posisi persaingan perusahaan dan mempengaruhi market share nya. xli c Harga akan memberikan hasil maksimal dengan menciptakan sejumlah pendapatan dan keuntungan bersih. d Harga barang juga dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan. 2. Pelayanan Pelayanan atau jasa adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible tidak berwujud fisik dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu Tjiptono, 2002:6. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun non fisik. Menurut Raharjani 2005:5, pelayanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk keperluan orang lain. Pelayanan merupakan suatu kinerja penampilan tidak berwujud dan cepat hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki serta pelanggan lebih dapat berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Fasilitas pelayanan pasar yang baik, kemudahan pengambilan barang, penyerahan, kredit dan pelayanan barang secara menyeluruh merupakan pertimbangan-pertimbangan yang mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen terhadap pasar swalayan. Sikap pramuniaga yang sopan dan ramah merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan oleh konsumen. Pada umumnya produk dapat diklasifikasikan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang digunakan adalah klasifikasi berdasarkan daya xlii tahan atau berwujud tidaknya suatu produk. Berdasarkan kriteria ini, ada tiga kelompok produk yaitu Tjiptono, 2002:5: a. Barang Tidak Tahan Lama Nondurable Goods Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau dalam beberapa hal pemakaianya atau dengan kata lain umur ekonomisnya kurang dari satu tahun, contohnya sabun, minuman dan makanan ringan, garam, gula, dll. b. Barang Tahan Lama Durrable Goods Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tahan lama dan memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun, contohnya mobil, computer, mesin cuci, dll. c. Jasa Service Jasa merupakan aktifitas, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual, contohnya salon kecantikan, rumah sakit, bengkel, hotel, dll. Apabila pelayanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima atau dirasakan melampaui harapan pelanggan, maka pelayanan dipersepsikan sebagai pelayanan yang ideal. Sebaliknya jika pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan maka pelayanan dipersepsikan sebagai pelayanan yang buruk. xliii 3. Kualitas Produk Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan Tjiptono, 2005:110. Sedangkan menurut Purnama 2006:9, kualitas adalah keseluruhan ciri-ciri dan karakteristik dari suatu produk atau layanan menyangkut kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau yang bersifat laten. Kualitas merupakan ukuran relatif kesempurnaan atau kebaikan sebuah produkjasa, yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah ukuran seberapa besar tingkat kesesuaian antara sebuah produkjasa dengan persyaratan atau spesifikasi kualitas yang ditetapkan sebelumnya. Dalam siatuasi persaingan global yang kompetitif, persoalan kualitas produk menjadi isu sentral bagi setiap perusahaan. Kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk yang berkualitas akan menjadi senjata untuk memenangkan persaingan, karena dengan memberika produk yang berkualitas, kepuasan konsumen akan tercapai. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan definisi yang tepat dan pemahaman yang akurat tentang kualitas yang tepat. Menurut Purnama 2006:14, terdapat definisi kualitas yang berorientasi konsumen yaitu : a. Kecocokan dengan harapan konsumen xliv b. Menyenangkan konsumen c. Komunikasi dengan konsumen yang tepat d. Menyediakan layanan yang kompetitif kepada konsumen dengan tepat waktu e. Komitmen untuk memahami persyaratan yang ditentukan konsumen secara akurat f. Mengerti dan memahami konsumen g. Layanan konsumen secara total dan kepuasan 4. Lingkungan Fisik Lingkungan fisik adalah segala sesuatu yang berbentuk fisik disekeliling konsumen, termasuk di dalamnya adalah beragam produk, toko, maupun lokasi toko dan produk didalam toko Suwarman, 2003:273. Misalnya, rumah adalah lingkungan mikro fisik bagi konsumen. Rumah akan mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen secara langsung. Lingkungan fisik bisa menempati ruang spatial element atau tidak menempati ruang nonspatial . Lingkungan fisik yang menempati ruang meliputi semua objek yang berbentuk fisik : produk, merek, toko, pusat perbelanjaan, negaraa, dan letak geografis. Lingkungan fisik yang tidak menempati ruang adalah semua objek yang tidak bersifat fisik, seperti waktu, cuaca, kelembaban dan tingkat kebisingan. Lingkungan fisik dari sebuah toko eceran bisa berbentuk lingkungan fisik informasi maupun lingkungan toko Suwarman, xlv 2003:278. Lingkungan informasi dari sebuah toko menggambarkan semua data atau informasi produk yang tersedia bagi konsumen. Informasi produk adalah sangat penting karena dibutuhkan oleh konsumen untuk mengambil keputusan pembelian. Oleh karena itu para pengelola toko harus melakukan hal-hal berikut ini: a. Ketersediaan informasi Informasi mengenai produk harus tersedia di toko. Informasi harga sering kali dibutuhkan konsumen agar bisa membandingkan berbagai merek sehingga mengambil keputusan yang cepat. Misalnya : cara pembayaran. b. Formasi informasi Pengelola harus merancang bagaimana informasi disampaikan kepada konsumen. Misalnya : label harga harus ditempel di masing-masing produk. c. Bentuk informasi Pengelola harus merancang bagaimana informasi disampaikan kepada konsumen. Misalnya : informasi kualitas produk A, B dan C. Jika diamati, banyak konsumen yang membeli produk yang tidak direncanakan sebelumnya. Keinginan membeli suatu merek produk bisa datang tiba-tiba karena berbagai alas an situasional. Walaupun perilaku pembelian karena tekanan situasional tidak berlangsung terus menerus pada setiap individu, namun bisa dipastikan bahwa setiap orang pernah xlvi melakukan pembelian suatu produk karena tekanan situasional Sutisna, 2003:156.

E. Penelitian Terdahulu