Uji Validitas dan Reliabilitas

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukan kevalidan suatu instrumen, sehingga instrumen memiliki nilai validitas yang tinggi dan uji validitas tersebut dapat dilakukan pada sasaran yang sama dengan responden penelitian Arikunto, 2006. Penelitian ini dilakukan uji validitas menggunakan Content Validity Index CVI dengan mengarah ke tiga pakar yaitu ibu Falasifah Ani Yuniarti, S.Kep., Ns., MAN., HNC dari departemen anak, bapak Al Afik S.Kep,.Ns.,M.kep dari departemen gawat darurat dan bapak Santo Tri WahyudiS.Kep,. Ns. dariUGD RSUP Dr Sarjito. CVI didapatkan dengan cara masing-masing pakar memberikan skor 1-4 1 tidak relevan, 2 cukup relevan, 3 relevan, 4 sangat relevan pada setiap item. Masing-masing item akan ditotal dengan cara total skor tiap item dibagi skor tertinggi yaitu 4. Skor CVI dikatakan valid jika menghasilkan rentang nilai antara 0,86 sampai 1,00 setelah uji validitas pada instrumen mencapai nilai akhir tersebut maka instrumen bisa dikatakan valid Polit Beck, 2012. Akumulasi skor CVI lembar observasi = � �ℎ �� � � � �ℎ � � ��� ��� = + + ��� = , 6 + + , ��� = , Uji validitas pada instrument lembar ceklist prosedur penanganan cedera balita di rumah tangga yang dilakukan oleh 3 pakar mendapatkan hasil yaitu dari Bapak Afik adalah 0,86 untuk hasil dari Ibu Falasifah adalah 1 untuk hasil dari Bapak Santo adalah 0,94 dengan hasil akhir CVI adalah 0,93 yang berarti instrument tersebut valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrumen penelitian. Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut menunjukan hasil yang konsisten sehingga dapat digunakan dengan baik. Notoadmodjo, 2010. Penelitian ini mengunakan Intereter Realibilitas Observer dimana ada 5 observer yang sudah di uji kesesuaian persepsinya dengan peneliti dalam menilai ceklist penilaian keterampilan pada responden.

I. Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan Data Menurut Hidayat 2007 pengolahan data adalah cara untuk mengolah data agar dapat disimpulkan dan ditransformasikan menjadi sebuah informasi. Dimana sebelum pengolahan data ini diperlukan analisa data terlebih dahulu. Tahap pengolahan data sebagai berikut: a. Editing Editing merupakan usaha untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Peneliti memriksa kembali data-data, serta kelengkapan data yang sudah diperoleh dari responden dan dikumpulkan oleh asisten. b. Coding Coding merupakan pemberian kode angka terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini digunakan apabila pengolahan dan analisa data menggunakan computer. Dalam coding ini peneliti memberikan tanda dan memilah antara responden kelompok intervensi dan kelompok kontrol. c. Data entry Data entry merupakan kegiatan memasukkan data yang telah decoding kedalam master tabel atau database computer.Peneliti memasukkan data keterampilan penanganan cedera dari responden ke Microsoft excel dan selanjutkan di lakukan olah data dengan SPSS 2. Analisis Data Setelah data dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan data. Pengolahan data menggunakan bantuan program computer. Penelitian ini menggunakan analisa data: a. Univariat Analisa univariat dilakukan untuk menghitung distribusi frekuensi sehingga diketahui gambaran karakteristik responden.Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan usia, pekerjaan dan pengalaman penanganan cedera. b. Bivariat Analisa bivariat untuk menganalisa 2 data yang saling berhubungan. Uji normalitas data menggunakan Shapiro-wilk. Apabila hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0,05 p0,05 maka data berdistribusi normal. Sedangkan apabila hasil uji normalitas didapatkan nilai signifikansi 0,05 p0,05 maka data tidak berdistribusi normal Dahlan, 2013. Hasil data penelitian ini menunjukkan nilai pre-test intervensi 0,961 untuk nilai post-test intervensi 0,093 untuk nilai pre-test kontrol 0,381 dan untuk post-test kontrol 0,290 seluruhnya terdistribusi normal. Karena data terdistribusi normal maka menggunakan tes parametrik, untuk mengetahui perbedaan nilai pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan intervensi menggunakan uji Paired T-Test. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan intervensi menggunakan uji Independent T-Test Dahlan, 2013.

J. Etika Penelitian