51
3. Prinsip CBT
CBT tidak berada pada tataran bagaimana pariwisata dapat memberikan manfaat yang lebih bagi komunitas, tetapi lebih pada
bagaimana pariwisata dapat berkontribusi pada proses pembangunan masyarakat. CBT bukanlah bisnis wisata yang sederhana dan merujuk
pada pemaksimalan profit untuk para investor. CBT lebih memfokuskan pada dampak pariwisata itu sendiri terhadap masyarakat komunitas dan
sumberdaya lingkungan. CBT muncul dari suatu strategi pembangunan masyarakat, menggunakan wisata sebagai alat untuk memperkuat
kemampuan organisasi masyarakat mengatur sumberdaya wisata yang ada melaui partisipasi langsung masyarakat tersebut. Berikut adalah prinsip-
prinsip dalam CBT menurut Rest 1997: 1.
Mengakui, mendukung dan mengembangkan kepemilikan komunitas dalam industri pariwisata.
2. Mengikutsertakan anggota komunitas dalam memulai setiap
aspek. 3.
Mengembangkan kebanggaan komunitas. 4.
Mengembangkan kualitas hidup komunitas. 5.
Menjamin keberlanjutan lingkungan. 6.
Mempertahankan keunikan karakter dan budaya di area lokal. 7.
Membantu berkembangnya pembel ajaran tentang per-tukaran budaya pada komunitas.
8. Menghargai perbedaan budaya dan martabat manusia.
52 9.
Mendistribusikan keuntungan secara adil pada anggota komunitas.
10. Berperan dalam menentukan prosentase pendapatan.
4. Indikator Pengembangan CBT
Rest 1997 menyampaikan poin-poin yang merupakan aspek utama pengembangan CBT berupa 5 dimensi, yaitu:
§ Dimensi ekonomi, dengan indikator berupa adanya dana untuk
pengembangan komunitas, terciptanya lapangan pekerjaan di sektor pariwisata, timbulnya pendapatan masyarakat lokal dari
sektor pariwisata. §
Dimensi sosial dengan indikator meningkatnya kualitas hidup, peningkatan kebanggaan komunitas, pembagian peran yang
adil antara laki -laki perempuan, generasi muda dan tua, membangun penguatan organisasi komunitas.
§ Dimensi budaya dengan indikator berupa mendorong
masyarakat untuk menghormati budaya yang berbeda, membantu
berkembangnya pertukaran
budaya, budaya
pembangunan melekat erat dalam budaya lokal. §
Dimensi lingkungan, dengan indikator mempelajari
carrying capacity area,
mengatur pembuangan sampah, meningkatkan kepedulian akan perlunya konservasi.
53 §
Dimesi politik, dengan indikator: meningkatkan partisipasi dari penduduk lokal, peningkatan kekuasaan komunitas yang lebih
luas, menjamin hak-hak dalam pengelolaan SDA.
Gambar II.2 Aspek Utama Pengembangan CBT
Sumber : Rest 1997
5. Perbedaan Konsep CBT dengan Konsep Wisata Lainnya