2. Keberadaan Mikoriza di Akar Pada Tanaman Tembakau Deli
Data pengamatan keberadaan mikoriza di akar pada pengamatan 9 mst diperoleh bahwa pemberian dosis mikoriza dengan tingkat yang berbeda
menunjukkan hasil yang berbeda nyata, sedangkan cara aplikasi menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata terhadap Keberadaan Mikoriza di Akar Pada
Tanaman Tembakau Deli. Hal ini dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini : Tabel 4. Keberadaan mikoriza di akar pada tanaman Tembakau Deli pada
pengamatan 9 mst pengamatan terakhir
Perlakuan Ulangan
I II
III 1
2 3
4 1
2 3
4 1
2 3
4 A1D1
- -
- -
- -
- -
- -
- -
A1D2 -
- -
- -
- -
- -
- -
- A1D3
- -
- -
- -
- -
- -
- -
A2D1 -
+ -
- +
+ -
- -
+ +
- A2D2
+ -
- +
- -
- +
+ -
+ -
A2D3 +
- +
- -
+ +
- +
+ -
+ A3D1
- +
+ +
+ +
+ +
- +
+ -
A3D2 -
+ +
+ +
- +
+ +
+ +
+ A3D3
+ +
+ +
+ +
- +
- +
+ +
Keterangan : + : Ada Mikoriza
- : Tidak Ada Mikoriza
Universitas Sumatera Utara
Pembahasan 1. Persentase Serangan
a. Pengaruh dosis mikoriza terhadap persentase serangan P. Nicotianae pada
tanaman Tembakau Deli Dari data pengamatan ke 3-9 mst pada tabel 1, diperoleh bahwa A1
1grtanaman dan A2 3grtanaman berbeda nyata dengan A3 5grtanaman pada pengamatan pada pengamatan 5 mst. Pada pengamatan 7-9 mst, A1
1grtanaman berbeda sangat nyata dengan A2 3grtanaman dan A3 5grtanaman dimana persentase serangan terendah dari pengamatan 3-9 mst
terdapat pada A3 5grtanaman sebesar 22.95, diikuti A2 3grtanaman sebesar 46.67, dan tertinggi terdapat pada A1 1grtanaman sebesar 90.00.
Dari data pengamatan 9 mst tabel 1, diperoleh bahwa A1 1grtanaman berbeda sangat nyata terhadap A2 3grtanaman dan A3 5grtanaman dimana
persentase serangan terendah terdapat pada A3 5grtanaman sebesar 22.95, diikuti A2 3grtanaman sebesar 46.67, dan tertinggi terdapat pada A1
1grtanaman sebesar 90.00. Hal ini disebabkan karena mikoriza sangat efektif untuk mencegah infeksi dari patogen tular tanah seperti P. nicotianae. Hal ini
sesuai dengan literatur Soenartiningsih dan Talaca 1997 yang menyatakan bahwa jamur MVA mempunyai pengaruh fisiologis pada inang juga dapat
melindungi akar serabut yang tidak bersuberin terhadap serangan patogen. Umumnya mikoriza dapat menekan penyakit akar jika mikoriza tersebut sudah
terbentuk dan berfungsi sebelum invasi patogen Linderman, 1996. Selanjutnya Rompas 1997. menyatakan sifat tahan pada tanaman terbentuk sebelum patogen
menginfeksi inang, artinya mikoriza sudah terlebih dahulu mengkolonisasi akar.
Universitas Sumatera Utara
Ketahanan ini berupa perubahan struktur akar dan terbentuknya penghalang infeksi patogen. Akar terselimuti oleh hifa eksternal, terjadi pada epidermis, dan
terbentuknya lignifikasi atau berubahnya struktur kimia lapisan eksodermis akar. Untuk melihat perbedaan yang nyata diantara tiga perlakuan terhadap persentase
serangan P. nicotianae dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini :
Gambar 5. Histogram pengaruh dosis mikoriza terhadap persentase serangan P. nicotianae pada tanaman Tembakau Deli dari pengamatan 3-9 mst
b. Pengaruh cara aplikasi mikoriza terhadap persentase serangan P. nicotianae pada tanaman Tembakau Deli
Dari data pengamatan 3-9 mst pada tabel 2, diperoleh bahwa antara D1 ditabur, D2 drencing, dan D3 ditugal tidak berbeda nyata dimana serangan
terendah terdapat pada D3 ditugal sebesar 50.43 dan tertinggi terdapat pada D1 ditabur sebesar 55.43. Dari hasil dapat disimpulkan bahwa cara aplikasi
tidak begitu berpengaruh dalam pengendalian penyakit P. nicotianae karena cara aplikasi mikoriza dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Hal ini sesuai
dengan literatur Hardiatmi 2008 yang menyatakan bahwa dalam teknik pemberian mikoriza dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain : dengan
menggunakan tanah yang sudah mengandung mikoriza, dengan menggunakan akar yang sudah mengandung mikoriza, dengan menggunakan miselia cendawan
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
3 4
5 6
7 8
9 P engamatan ms t
A 1 A 2
A 3
Universitas Sumatera Utara
atau spora mikoriza yang sudah dikemas dalam bentuk kapsul, dengan cara menaburkannya pada lubang tanam sebelum penanaman, dan dengan cara
menaburkan tanah yang terinfeksi mikoriza disekitar akar tanaman. Untuk melihat pengaruh diantara ke tiga perlakuan terhadap serangan P. nicotianae dapat dilihat
pada gambar 6 dibawah ini.
Gambar 6. Histogram pengaruh cara aplikasi mikoriza persentase serangan P. nicotianae pada tanaman Tembakau Deli dari pengamatan 3-9 mst
c. Pengaruh dosis dan cara aplikasi mikoriza terhadap persentase serangan P. nicotianae pada tanaman Tembakau Deli
Pada pengamatan 9 mst pada tabel 3, diperoleh persentase serangan terendah terdapat pada perlakuan A3D2 5grtan dengan cara drencing dan A3D3
5grtan dengan cara ditugal sebesar 21.28 dan tertinggi terdapat pada perlakuan A1D1 1grtan dengan cara ditabur, A1D2 1grtan dengan cara
drencing, dan A1D3 1grtan dengan cara ditugal, sebesar 90.00. Tingginya persentase serangan pada perlakuan A1D1 1grtan dengan cara ditabur, A1D2
1grtan dengan cara drencing, dan A1D3 1grtan dengan cara ditugal dibandingkan perlakuan A3D2 5grtan dengan cara drenching dan A3D3
5grtan dengan cara ditugal disebabkan karena pengaruh tingkat dosis yang berbeda.
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00
3 4
5 6
7 8
9 P engamatan ms t
D1 D2
D3
Universitas Sumatera Utara
Data pengamatan menunjukkan semakin banyak jumlah mikoriza yang diberikan akan menyebabkan semakin kecil persentase serangan P. nicotianae.
Hal ini sesuai dengan literatur Bagyarajaj 1984 yang menyatakan bahwa semakin banyak jumlah mikoriza yang diberikan telah menyebabkan semakin
kecil persentase serangan penyakit. Hal ini disebabkan karena hifa-hifa mikoriza menyelubungi akar tanaman sehingga berfungsi menghalangi penetrasi patogen
tersebut. Disamping itu tanaman yang bermikoriza umumnya mempunyai sistem vascular yang kuat sehingga mampu memberikan kekebalan mekanik guna
mengurangi efek suatu patogen. MVA mempunyai korelasi positif terhadap beberapa aspek fisiologis tanaman inang diantaranya dalam menurunkan serangan
penyakit. MVA dapat menghalangi atau menurunkan penyakit yang disebabkan oleh “soil borne-pathogen” Simanungkalit, 1994 Dalam Nurhayati, dkk, 1997.
Kelebihan CMA justru berperan sebagai pengendali hayati yang aktif terutama
terhadap serangan patogen akar Huang et al., 1983 Dalam Octavitani, 2009 .
Pengaruh persentase serangan Phytophthora nicotianae dari interaksi antara dosis dan cara aplikasi mikoriza dapat dilihat pada gambar 7 dibawah ini.
Gambar 7. Histogram pengaruh dosis dan cara aplikasi mikoriza persentase serangan P. Nicotianae pada tanaman Tembakau Deli dari pengamatan 3-9 mst
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00 90.00
100.00
A1D1 A1D2
A1D3 A2D1
A2D2 A2D3
A3D1 A3D2
A3D3
Pengamatan mst 3 Pengamatan mst 4
Pengamatan mst 5 Pengamatan mst 6
Pengamatan mst 7 Pengamatan mst 8
Pengamatan mst 9
Universitas Sumatera Utara
2. Keberadaan Mikoriza di Akar