PERILAKU PEMINUM TUAK ETNIS JAWA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA (STUDI KASUS ETNIS JAWA PEMINUM TUAK DI DESA SEKIP KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG).

(1)

PERILAKU PEMINUM TUAK DALAM KELUARGA

(STUDI KASUSS ETNIS JAWA PEMINUM TUAK DI DESA SEKIP

KECAMATAN LUBUK PAKAM KABUPATEN DELI SERDANG)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MEGA PERMATA SARI 3133322023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017


(2)

(3)

(4)

(5)

i ABSTRAK

Mega Permata Sari. Nim 3133322023. Perilaku Peminum Tuak Etnis Jawa dalam Kehidupan Keluarga (Studi Kasus Etnis Jawa Peminum Tuak Di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang). Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi dan perilaku peminum tuak etnis Jawa di kedai tuak. Mengetahui kehidupan keluarga peminum tuak etnis Jawa. Selain itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak minum tuak sehingga menimbulkan kekerasan dalam rumah tangga. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara secara mendalam kepada peminum tuak etnis Jawa yang memiliki intenstitas waktu yang lama di kedai tuak, observasi tanpa berperan serta, dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Jones dan Daivis tentang kekuatan hubungan sehingga menimbulkan tindakan dan efek. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1). Ada berbagai kegiatan yang dilakukan peminum tuak di kedai tuak diantaranya makan tambul, bercerita, bernyanyi, bermain gitar, main kartu. 2). Intensitas peminum tuak dikedai tuak seperti begadang dan minum secara berlebihan menyebabkan beberapa perilaku menyimpang seperti mabuk-mabukan, perjudian, perkelahian sehingga perilaku tesebut dibawa kedalam kehidupan keluarga sehingga terjadi keributan didalam rumah tangga. 3). Beberapa kasus terlihat di dalam kehidupan rumah tangga peminum tuak etnis Jawa seperti gangguan ekonomi, gangguan kekerasan baik secara verbal,fisik maupun emosional si peminu. Istri sudah menerima kebiasaan suami ke kedai tuak setelah beberapa kali mengalami konflik. Sebab istri terlalu sering mengalami KDRT sehingga mau tidak mau istri harus memahami kebiasaan suami.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur penulis persembahkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dngan berjudul Perilaku Peminum Tuak Etnis Jawa dalam Kehidupan Keluarga (Studi Kasus Peminum Tuak di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih bagi pihak-pihak yang telah memberikan motivasi maupun kontribusi bagi penulis, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom,M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Ibu Dra.Nurmala Berutu,M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

3. Ibu Dr.Rosramadhana,M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dr.Rosramadhana,M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan banyak arahan, masukan, nasehat,dan motivasi yang sangat baik dan membangun kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini dengan baik.

5. Bapak Dr.Erond L. Damanik,M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis yang telah banyak memberikan masukan dan nasehat selama perkuliahan di Universitas Negeri Medan


(7)

iii

6. Bapak Dr.Erond L. Damanik,M.Si,Bapak Drs. Payerli Pasaribu M.Si, Bapak Drs. Tumpal Simarmata M.Si selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak masukan dan perbaikan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Sumardi sebagai Kepala Desa Sekip Lubuk Pakam, beserta para stafnya yang telah mengizinkan dan membantu saya dalam pembuatan skripsi ini.

8. Orangtua terbaik dan keluarga yang telah memberikan motivasi, doa, dan bantuan materil maupun inmateril.

9. Ahmad Ficri Auditya Pratama rekan terbaik saya yang telah memberikan semangat,motivasi,kesabaran dan bantuan dalam pembuatan skripsi ini.

10.Kepada kakak terbaik saya Ayu Febriani M.Si, Ilfi Mawadah, dan sahabat seperjuangan saya Mawadah Safitri, Safaria Utari, Summa yang tidak pernah lelah membantu saya dalam pembuatan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati diharapkan saran dan kritikan yang membangun dari pembaca. Besar harapan penulis skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca.

Medan, April 2017 Penulis

Mega Permata Sari 3133322023


(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Pembatasan Masalah... 5

1.4Rumusan Masalah ... 5

1.5Tujuan Penelitian ... 5

1.6Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 LandasanTeori ... 10

2.2.1 Teori Perilaku ... 10

2.2.2 Teori Interaksi... 12

2.3 Kerangka Konsep ... 14

2.3.1 Perilaku ... 14

2.3.2 Etnis Jawa ... 15

2.3.3 Kehidupan Kedai Tuak ... 17

2.3.4 Keluarga ... 19

2.3.5 Fungsi dan Tujuan Keluarga... 20

2.4 Kerangka Berpikir ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Jenis Penelitian ... 26

3.2 Lokasi Penelitian ... 27

3.3 Subjek & Objek Penelitian... ... 27

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29


(9)

v

3.4.2 Wawancara ... 31

3.4.3 Dokumentasi... 32

3.5 Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV PEMBAHASAN ... 36

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 36

4.1.1 Keadaan Geografis ... 36

4.1.2 Keadaan Demografis ... 37

4.2 Gambaran Umum Kedai Tuak ... 41

4.2.1 Sejarah Kedai Tuak ... 41

4.2.2 Kondisi Kedai Tuak ... 42

4.3 Profil Informan ... 44

4.4 Proses Interaksi Peminum Tuak ... 46

4.4.1 Pelanggan dengan Penjual... 46

4.4.2 Pelanggan dengan Pelanggan ... 49

4.4.3 Penjual dengan Penjual ... 53

4.5 Perilaku Peminum Tuak Etnis Jawa di Kedai Tuak ... 56

4.5.1 Begadang Sampai Pagi ... 56

4.5.2 Makan Tambul ... 58

4.5.3 Mabuk dan Berkelahi ... 61

4.6 Kehidupan Peminum Tuak Etnis Jawa ... 64

4.6.1 Disharmonisasi Keluarga ... 64

4.6.2 Gangguan Ekonomi ... 66

4.6.3 Gangguan Kekerasan ... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 : Komposisi Penduduk Desa Sekip...37

Tabel 4.3 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ...39

Tabel 4.4 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Etnis ...39


(11)

vii DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Kerangka Berfikir ...23

Gambar 4.1 : Pelanggan dengan Penjual ...48

Gambar 4.2 : Pelanggan dengan Pelanggan ...50

Gambar 4.3 : Fasilitas di Kedai Tuak...54

Gambar 4.4 : Begadang sampai Pagi...58


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Lingkungan sangat mempengaruhi tindakan seseorang dalam masyarakat. Lingkungan yang baik akan mendorong individu untuk bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat begitu juga sebaliknya. Individu yang memiliki lingkungan dan masyarakat yang memiliki suatu kebiasaan atau budaya tertentu dengan intensitas waktu yang cukup lama tidak jarang akan membaur dan ikut memiliki kebiasaan tersebut. Begitu juga dengan masyarakat Desa Sekip etnis Jawa memiliki kebiasaan minum tuak di kedai tuak. Fenomena ini sudah mendarah daging atau menjadi kebiasaan sejak lama bagi masyarakat etnis Jawa di Desa Sekip. Mengkonsumsi minuman beralkohol pada beberapa daerah di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam sudah menjadi kebiasaan. Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam merupakan daerah dimana sebagian besar penduduknya mayoritas etnis Jawa adalah peminum tuak dengan pola konsumsi yang berlebihan. Etnis Jawa di Desa Sekip mempunyai kebiasaan minum tuak.

Tuak adalah minuman tradisional hasil fermentasi mengandung alkohol dengan kadar bergantung proses fermentasinya. Menurut peminum tuak etnis Jawa di Desa Sekip, pada umumnya peminum tuak berasal dari kalangan kelas bawah seperti petani, kuli bangunan, tukang becak dan supir angkot. Pekerja-pekerja berat merasa badannya lemas saat lupa meminum tuak sebelum bekerja. Peminum tuak menganggap bahwa tuak adalah candu, ketika tidak minum tuak badan rasanya sakit.


(13)

2

Khusus untuk tambul (makanan yang selalu dihidangkan saat minum tuak), penulis melihat bahwa banyak kumpulan-kumpulan beberapa menu yang menurut sebagaian masyarakat dianggap sebagai makanan yang tidak layak atau haram untuk dikonsumsi seperti sate daging anjing, biawak, ular, dan bekicot.

Selain sebagai tempat untuk minum tuak, dikedai tuak adalah tempat pertemuan yang sangat kekeluargaan bagi sesama peminum tuak di Desa Sekip. Tali pertemanan antar peminum tuak ini cukup tinggi saat di tempat yang sama dan pada penjual tuak yang sama. Dampak yang kemungkinan terlihat dari kegiatan yang dilakukan oleh peminum tuak ini menjadi semacam kekompakan di dalamnya, seperti misal saat salah satu peminum diganggu oleh orang lain, maka peminum lain yang ada dalam satu kelompok di kedai tuak.

Adapun kecenderungan peminum tuak etnis Jawa menjadi hal positif yang sekaligus menjadi hal negatif bagi masyarakat di Desa Sekip. Berdasarkan hasil pengamatan, tuakdalam hal positif bagi penilaian sebagian orang bahwa kedai tuak adalah tempat berkumpulnya etnis Jawa untuk membicarakan tentang adat, kondisi sosial, permasalahan kehidupan sehari-hari dan bahkan juga permasalahan politik yang sedang terjadi.

Penulis melihat beberapa hal yang terjadi ketika peminum etnis Jawa minum tuak secara berlebihan maka seseorang dapat mengalami rasa mabuk. Rasa mabuk ini, ditimbulkan oleh alkohol dari tuak, dimana semakin banyak dikonsumsi maka semakin mabuk. Kondisi saat seseorang mabuk, berbeda-beda tergantung kondisi suasana hatinya (mood) apabila seseorang mempunyai beban berat, maka seseorang itu bisa berteriak-teriak meneriaki masalahnya, maupun


(14)

3

marah-marah, merusak barang, memukul orang yang berada di hadapannya, muntah-muntah, tidak bisa fokus, serta diam mapun tertidur .

Berdasarkan cerita masyarakat yang dituturkan oleh informan penulis, Sri Wati (41 Tahun), etnis Jawa di Desa Sekip adalah orang yang suka bermalas-malasan dan gemar mabuk minuman tradisional yang disebut tuak, sehingga banyak masyarakat sekitar yang resah dengan adanya kedai tuak tersebut, bahkan sering beberapa kali masayarakat mencoba menghentikan untuk menutup kedai tuak tersebut. Namun demikian, cara-cara tersebut tidak bisa menghilangkan tuak dari kehidupan masyarakat Desa Sekip.

Berdasarkan ungkapan masyarakat yang dituturkan oleh informan penulis, Suyatno (55 Tahun) efek dari sering minum tuak yang dilakukan setiap harinya juga menimbulkan hal yang negatif yaitu kurangnya waktu dengan keluarga. Karena dalam kehidupan dikedai tuak, aktivitas yang dilakukan tiap harinya seperti bernyanyi, bercerita, membicarakan hal tentang politik serta kegiatan lainnya sehingga dampak yang kemungkinan terjadi menyebabkan para peminum tuak jarang langsung pulang kerumah ketika selesai bekerja. Penulis juga melihat beberapa hal yang terjadi ketika suami dan istri bertengkar di kedai tuak menyebabkan terjadinya KDRT.

Terlepas dari berbagai pro dan kontra, berbagai macam keperluan dan kepentingan dibawa dan dibicarakan dalam kedai tuak, sehingga kegiatan ini tidak lagi menjadi ajang untuk sekedar membeli secangkirtuak. Perilaku yang terkandung di dalamnya akan lebih dalam dan kompleks bila mau diteliti lebih lanjut. Perilaku etnis Jawa dalam kehidupan kedai tuak inilah yang membuat


(15)

4

penelitian ini menjadi sangat penting dalam perspektif sosiologis. Bagaimana cara berinteraksi etnis Jawa di kedai tuak, bagaimana perilaku etnis Jawa di kehidupan kedai tuak, dan bagaimana kehidupan etnis Jawa dalam rumah tangga juga menjadi hal menarik untuk diteliti lebih dalam. Analisa yang mungkin untuk dilakukan adalah menggunakan teori perilaku dan teori interaksi.

Hal inilah yang kemudian menarik minat penulis untuk membuat sebuah studi kasus dengan judul “Perilaku peminum tuak dalam Keluarga (Studi Kasus Etnis Jawa Peminum Tuak di Desa Sekip Kecamatan Kecamatan Lubuk Pakam

Kabupaten Deli Serdang)”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, antara lain :

a. Minum tuak adalah candu bagi etnis Jawa di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam

b. Khusus untuk tambul terdapat beberapa menu yang menurut sebagian masyarakat dianggap sebagai makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi seperti sate daging anjing, kodok, siput (bekicot), ular,kodok, dan biawak. c. Peminum tuak etnis Jawa di desa sekip berasal dari kelas menengah

kebawah

d. Mengkonsumsi tuak berlebihan menyebabkan mabuk-mabukan, judi, perkelahian.

e. Saat minum tuak, waktu yang dihabiskan sangat lama sehingga mengurangi waktu untuk kumpul dengan keluarga


(16)

5

f. Di kedai tuak sering terjadi keributan antara suami dan istri sehingga menyebabkan KDRT

1.3Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih terarah dan tidak meyimpang dari fokus penelitian. Selain itu pembatasan masalah diperlukan aagar pembahasan tidak terlalu luas. Untuk itu peneliti membatasi masalah yang akan

dibahas dalam penelitian ini yaitu “Perilaku Peminum Tuak Etnis Jawa Dalam

Keluarga di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam”. 1.4 Rumusan Masalah

Agar penulis memiliki panduan dan fokus penelitian dalam mengumpulkan data maka perlu disusun rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana cara berinteraksi peminum tuak etnis Jawa di kedai tuak? 2. Bagaimana perilaku peminum tuak etnis Jawa di kehidupan kedai

tuaksehari-hari?

3. Bagaimana kehidupan peminum tuak etnis Jawa didalam rumah tangga? 1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui cara berinteraksi etnis Jawa yang berada di kedai tuak. 2. Untuk mengetahui perilaku kehidupan etnis Jawa yang berada di kedai

tuak.


(17)

6

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini,adalah : a. Secara Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu kajian yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam konteks kajian sosiologi keluarga

2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi cakrawala berfikir peneliti dalam mengembangkan ide-ide untuk mengaitkan antara teori dengan masalah-masalah yang ada di keluarga.

b. Secara Praktis

1. Untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang perilaku etnis Jawa yang berada dikedai tuak

2. Sebagai sumber referensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang ada hubungannya dalam penelitian ini


(18)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1. Interaksi peminum yang sering bertemu dan lebih sering berkomunikasi di kedai tuak memiliki suatu kekuatan hubungan satu sama lain. Terbentuknya kekuatan hubungan ini melalui proses. Hal ini dimiliki oleh para peminum, karena mereka saling membantu satu sama lain bila dibutuhkan tanpa pamrih. Bantuan yang diberikan bisa berupa tenaga, barang maupun uang. Hubungan antar peminum ini berkembang seperti hubungan dengan keluarga sendiri.

2. Perilaku minum tuak bersama bagi etnis Jawa di kedai tuak benar-benar sudah mendarah daging di dilakukan di Desa Sekip. Tuak oleh beberapa orang pekerja berat seperti supir angkot, petani, kuli bangunan sebagai suplemen energi atau semacam minuman berenergi yang membantu memberikan energi tambahan dalam aktifitas mereka sehari-hari. Apabila mereka tidak minum tuak sebelum atau sesudah bekerja, maka badan mereka akan lemas dan tidak bertenaga. Khususnya para petani yang pagi harus berangkat ke sawah dan baru pulang sore hari. Perilaku yang dihasilkan pun seperti makan tambul, dan begadang sampai pagi. Bahkan


(19)

74

ketika peminum tuak minum secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk hingga perkelahian.

3. Perilaku peminum tuak yang sering menghabiskan waktu di kedai tuak hingga larut malam menyebabkan keresahan warga dan para ibu rumah tangga. Mabuk-mabukan, perkelahian, begadang di kedai tuak, dan hal negatif lainnya bisa dibawa hingga ke dalam rumah tangga sehingga hal tersebut menimbulkan efek seperti keharmonisan keluarga dan kekerasan rumah tangga. Tak jarang dijumpai suami yang mabuk ketika sampai rumah langsung memukuli istrinya dan tidak menafkahi istri secara lahir dan batin.

5.2 Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan dan melihat bagaimana kondisi yang dialami oleh para informan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang maka peneliti memberikan saran, diantaranya :

1. Bagi Kepala Keluarga (pemium tuak) Perlu dihindari tingkah laku di kedai tuak seperti mabuk-mabukan, perkelahian, bahkan begadang sampai pagi perlu diberantas sehingga kedai tuak tidak menjadi pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar. Selain itu harus disesuaikan dengan waktu bekerja dan istirahat maupun kebersamaan dengan keluarga. Hal ini bertujuan demi terwujudnya harmonisasi keluarga agar tidak tidak terjai kemabukan akibat efek minum tuak yang berlebihan sehingga tidak ada anggota keluarga yang dirugikan seperti istri dan anak.


(20)

75

2. Ibu rumah tangga diharapkan supaya lebih memotivasi dan memberikan kesadaran bagi suami akan tanggung jawab dalam keluarga. Ibu rumah tangga diharapkan agar lebih memotivasi para suami agar nanti suami tergerak dan mulai berubah dengan menunjukkan perubahan sikap yang lebih mengutamakan keluarga daripada ke kedai tuak.

3. Kepada pemilik kedai tuak, untuk membuat jadwal buka dan tutup kedai tuak sesuai dengan standart usaha atau tidak buka 24 jam. Kedai tuak seharusnya tidak menyediakan makanan atau minuman yang haram, apalagi mayoritas penduduk adalah Islam.

4. Kepada Masyarakat, nasehatilah dan tegurlah orang lain bila hal tersebut dapat memberikan perubahan, seperti halnya suami para ibu rumah tangga. Agar suatu saat nanti mereka dapat berubah akan perilaku yang mereka lakukan selama ini kurang pantas.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Rajawali Pers. Black, A. James dan Dean J. Champion. 2009. Metode & Masalah Penelitian

Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Bungin, M.B. 2008. Penelitian Kualitatitf : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta : Kencana.

Budiono Herusatoto . Simbolisme Jawa. Yogyakarta : Ombak, 2008

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara

Hakim, Khairul. 2013. “Keluarga Melayu yang Harmonis dalam Telisik Antropologi”. Dalam Bungaran Antonius Simanjuntak (editor).

Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Herdiansyah,Haris, 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta : PT Rajawali Pers.Iskandar.(2009).Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta : Gaung Persada Press.

Katz, Daniel. 1960. The Funcional Approach to the Study of Attitudes. Public Opinion Quarterly

Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Jambatan, 1976.

Kusmiati dan Desminiarti. 1990. Dasar-Dasar Perilaku. Edisi I. Jakarta : Pusdiknakes.

Mufiadah Ch.2004.Paradigma Gender.Malang : Bayumedia Publishing Miftahul Jannah,Dkk. 2014. “Aspek Sosial Budaya pada Konsumsi Minuman

Beralkohol (Tuak) di Kabupaten Toraja Utara”. Fakultas Kesehatan

Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015. Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros


(22)

di Dikarya

Marbangun Hardjowirogo, Adat Istiadat Jawa. Bandung : Penerbit Patma, 1980. Notoatmodjo, S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Pertama, Penerbit

Rineka Cipta. Jakarta

Putri Miftakhul Khusnaini. 2016 . “Pandangan Tokoh Agama dan Tokoh

Masyarakat Terhadap Peredaran Jual Beli Tuak di Kabupaten Tuban

Jawa Timur”. Fakultas Syariah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Ibrahim Malang. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Purwadi, Penghayatan Keagamaan Orang Jawa, Refleksi atas Regioditas Serat Bima Suci. Yogyakarta :Penerbit Media Presindo, 2002.

Rahmawati.2007.”upaya istri yang bekerja di pabrik dalam menciptakan

harmonisasi keluarga (Studi di Desa Ringinpitu Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung)”. Skripsi di publikasikan. Jurusan Al-Ahwal As-Syakhsiyyah Fakultas Syari’ah Universitas Sumatera Utara.

Ritzer, George & Godman, J.Douglas.2005.Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media.

Simanjuntak, Bungaran Antonius.2011. Pemikiran Tentang Batak, Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sri Lestari Samosir. 2014. “Lapo Tuak Sebagai Ruang Publik dalam Perspektif Jurgen Hubermas (Studi Deskriptif Terhadap Lapo Tuak Di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu) ”. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015.

Sukma Mardiyah Panggabean. 2015. “Analisis Konsumsi Tuak pada Peminum Tuak di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Tahun 2015”. Fakultas Kedokteran dan


(23)

Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015.

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Refika Aditama. Sugiyono,. 2007. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sarwono S, 2004. Sosiologi Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Wibawa, Heru Kustriyadi.2002.Perencanaan Keuangan Keluarga (Sebuah Langkah Menuju Keluarga Sejahtera. Jakarta : Selemba Empat. Yigibalom,Leis.2013.”Peranan Interaksi Anggota Keluarga Dalam Upaya

Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga Di Desa Kumuluk Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya”. Journal Volume II. No.4. Zaitunah Subhan,2005. Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta : LKIS Pelangi

Aksara. Website :

Arlinton Hutagalung, “Pemahaman Tentang Tuak”,

http://arlinton-hutagalung.blogspot.co.id/2014/01/pemahaman-tentang

-tuak.html ,

Diakses pada Selasa 1 November 2016

Bahas Ranperda Miras, Minuman “Tuak” Khas Tuban Terancam Punah “, Bangsa Online.com, Sabtu 20 Agustus 2016

Puspareni,“ATRIBUT”,

http://puspareni.blogspot.co.id/2012/05/atribusi.html?m=1 , diakses pada Selasa 1 November 2016


(1)

73 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1. Interaksi peminum yang sering bertemu dan lebih sering berkomunikasi di kedai tuak memiliki suatu kekuatan hubungan satu sama lain. Terbentuknya kekuatan hubungan ini melalui proses. Hal ini dimiliki oleh para peminum, karena mereka saling membantu satu sama lain bila dibutuhkan tanpa pamrih. Bantuan yang diberikan bisa berupa tenaga, barang maupun uang. Hubungan antar peminum ini berkembang seperti hubungan dengan keluarga sendiri.

2. Perilaku minum tuak bersama bagi etnis Jawa di kedai tuak benar-benar sudah mendarah daging di dilakukan di Desa Sekip. Tuak oleh beberapa orang pekerja berat seperti supir angkot, petani, kuli bangunan sebagai suplemen energi atau semacam minuman berenergi yang membantu memberikan energi tambahan dalam aktifitas mereka sehari-hari. Apabila mereka tidak minum tuak sebelum atau sesudah bekerja, maka badan mereka akan lemas dan tidak bertenaga. Khususnya para petani yang pagi harus berangkat ke sawah dan baru pulang sore hari. Perilaku yang dihasilkan pun seperti makan tambul, dan begadang sampai pagi. Bahkan


(2)

74

ketika peminum tuak minum secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk hingga perkelahian.

3. Perilaku peminum tuak yang sering menghabiskan waktu di kedai tuak hingga larut malam menyebabkan keresahan warga dan para ibu rumah tangga. Mabuk-mabukan, perkelahian, begadang di kedai tuak, dan hal negatif lainnya bisa dibawa hingga ke dalam rumah tangga sehingga hal tersebut menimbulkan efek seperti keharmonisan keluarga dan kekerasan rumah tangga. Tak jarang dijumpai suami yang mabuk ketika sampai rumah langsung memukuli istrinya dan tidak menafkahi istri secara lahir dan batin.

5.2 Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan dan melihat bagaimana kondisi yang dialami oleh para informan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang maka peneliti memberikan saran, diantaranya :

1. Bagi Kepala Keluarga (pemium tuak) Perlu dihindari tingkah laku di kedai tuak seperti mabuk-mabukan, perkelahian, bahkan begadang sampai pagi perlu diberantas sehingga kedai tuak tidak menjadi pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar. Selain itu harus disesuaikan dengan waktu bekerja dan istirahat maupun kebersamaan dengan keluarga. Hal ini bertujuan demi terwujudnya harmonisasi keluarga agar tidak tidak terjai kemabukan akibat efek minum tuak yang berlebihan sehingga tidak ada anggota keluarga yang dirugikan seperti istri dan anak.


(3)

75

2. Ibu rumah tangga diharapkan supaya lebih memotivasi dan memberikan kesadaran bagi suami akan tanggung jawab dalam keluarga. Ibu rumah tangga diharapkan agar lebih memotivasi para suami agar nanti suami tergerak dan mulai berubah dengan menunjukkan perubahan sikap yang lebih mengutamakan keluarga daripada ke kedai tuak.

3. Kepada pemilik kedai tuak, untuk membuat jadwal buka dan tutup kedai tuak sesuai dengan standart usaha atau tidak buka 24 jam. Kedai tuak seharusnya tidak menyediakan makanan atau minuman yang haram, apalagi mayoritas penduduk adalah Islam.

4. Kepada Masyarakat, nasehatilah dan tegurlah orang lain bila hal tersebut dapat memberikan perubahan, seperti halnya suami para ibu rumah tangga. Agar suatu saat nanti mereka dapat berubah akan perilaku yang mereka lakukan selama ini kurang pantas.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Rajawali Pers. Black, A. James dan Dean J. Champion. 2009. Metode & Masalah Penelitian

Sosial. Bandung : PT Refika Aditama

Bungin, M.B. 2008. Penelitian Kualitatitf : Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Lainna. Jakarta : Kencana.

Budiono Herusatoto . Simbolisme Jawa. Yogyakarta : Ombak, 2008

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta : Bumi Aksara

Hakim, Khairul. 2013. “Keluarga Melayu yang Harmonis dalam Telisik Antropologi”. Dalam Bungaran Antonius Simanjuntak (editor).

Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Herdiansyah,Haris, 2013. Wawancara, Observasi, dan Focus Groups Sebagai Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Jakarta : PT Rajawali Pers.Iskandar.(2009).Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta : Gaung Persada Press.

Katz, Daniel. 1960. The Funcional Approach to the Study of Attitudes. Public Opinion Quarterly

Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta : Jambatan, 1976.

Kusmiati dan Desminiarti. 1990. Dasar-Dasar Perilaku. Edisi I. Jakarta : Pusdiknakes.

Mufiadah Ch.2004.Paradigma Gender.Malang : Bayumedia Publishing Miftahul Jannah,Dkk. 2014. “Aspek Sosial Budaya pada Konsumsi Minuman

Beralkohol (Tuak) di Kabupaten Toraja Utara”. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015. Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Ros


(5)

di Dikarya

Marbangun Hardjowirogo, Adat Istiadat Jawa. Bandung : Penerbit Patma, 1980. Notoatmodjo, S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Pertama, Penerbit

Rineka Cipta. Jakarta

Putri Miftakhul Khusnaini. 2016 . “Pandangan Tokoh Agama dan Tokoh

Masyarakat Terhadap Peredaran Jual Beli Tuak di Kabupaten Tuban Jawa Timur”. Fakultas Syariah. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Purwadi, Penghayatan Keagamaan Orang Jawa, Refleksi atas Regioditas Serat Bima Suci. Yogyakarta :Penerbit Media Presindo, 2002.

Rahmawati.2007.”upaya istri yang bekerja di pabrik dalam menciptakan

harmonisasi keluarga (Studi di Desa Ringinpitu Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung)”. Skripsi di publikasikan. Jurusan Al-Ahwal As-Syakhsiyyah Fakultas Syari’ah Universitas Sumatera Utara.

Ritzer, George & Godman, J.Douglas.2005.Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media.

Simanjuntak, Bungaran Antonius.2011. Pemikiran Tentang Batak, Yayasan Pustaka Obor Indonesia. Jakarta

Simanjuntak, Bungaran Antonius. 2013. Harmonious Family Upaya Membangun Keluarga Harmonis. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Sri Lestari Samosir. 2014. “Lapo Tuak Sebagai Ruang Publik dalam Perspektif Jurgen Hubermas (Studi Deskriptif Terhadap Lapo Tuak Di Kelurahan Beras Basah Kecamatan Pangkalan Susu) ”. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015.

Sukma Mardiyah Panggabean. 2015. “Analisis Konsumsi Tuak pada Peminum Tuak di Desa Lumban Siagian Jae Kecamatan Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Sumatera Utara Tahun 2015”. Fakultas Kedokteran dan


(6)

Ilmu Kesehatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Diakses pada Jumat, 10 Juni 2015.

Silalahi, Ulber. 2009. Metode Penelitian Sosial. Bandung : PT Refika Aditama. Sugiyono,. 2007. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sarwono S, 2004. Sosiologi Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Wibawa, Heru Kustriyadi.2002.Perencanaan Keuangan Keluarga (Sebuah Langkah Menuju Keluarga Sejahtera. Jakarta : Selemba Empat. Yigibalom,Leis.2013.”Peranan Interaksi Anggota Keluarga Dalam Upaya

Mempertahankan Harmonisasi Kehidupan Keluarga Di Desa Kumuluk Kecamatan Tiom Kabupaten Lanny Jaya”. Journal Volume II. No.4. Zaitunah Subhan,2005. Membina Keluarga Sakinah. Yogyakarta : LKIS Pelangi

Aksara. Website :

Arlinton Hutagalung, “Pemahaman Tentang Tuak”,

http://arlinton-hutagalung.blogspot.co.id/2014/01/pemahaman-tentang

-tuak.html ,

Diakses pada Selasa 1 November 2016

Bahas Ranperda Miras, Minuman “Tuak” Khas Tuban Terancam Punah “, Bangsa Online.com, Sabtu 20 Agustus 2016

Puspareni,“ATRIBUT”,

http://puspareni.blogspot.co.id/2012/05/atribusi.html?m=1 , diakses pada Selasa 1 November 2016