Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 penelitian ini menjadi sangat penting dalam perspektif sosiologis. Bagaimana cara berinteraksi etnis Jawa di kedai tuak, bagaimana perilaku etnis Jawa di kehidupan kedai tuak, dan bagaimana kehidupan etnis Jawa dalam rumah tangga juga menjadi hal menarik untuk diteliti lebih dalam. Analisa yang mungkin untuk dilakukan adalah menggunakan teori perilaku dan teori interaksi. Hal inilah yang kemudian menarik minat penulis untuk membuat sebuah studi kasus dengan judul “Perilaku peminum tuak dalam Keluarga Studi Kasus Etnis Jawa Peminum Tuak di Desa Sekip Kecamatan Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, antara lain : a. Minum tuak adalah candu bagi etnis Jawa di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam b. Khusus untuk tambul terdapat beberapa menu yang menurut sebagian masyarakat dianggap sebagai makanan yang tidak layak untuk dikonsumsi seperti sate daging anjing, kodok, siput bekicot, ular,kodok, dan biawak. c. Peminum tuak etnis Jawa di desa sekip berasal dari kelas menengah kebawah d. Mengkonsumsi tuak berlebihan menyebabkan mabuk-mabukan, judi, perkelahian. e. Saat minum tuak, waktu yang dihabiskan sangat lama sehingga mengurangi waktu untuk kumpul dengan keluarga 5 f. Di kedai tuak sering terjadi keributan antara suami dan istri sehingga menyebabkan KDRT

1.3 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih terarah dan tidak meyimpang dari fokus penelitian. Selain itu pembatasan masalah diperlukan aagar pembahasan tidak terlalu luas. Untuk itu peneliti membatasi masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu “Perilaku Peminum Tuak Etnis Jawa Dalam Keluarga di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam”. 1.4 Rumusan Masalah Agar penulis memiliki panduan dan fokus penelitian dalam mengumpulkan data maka perlu disusun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana cara berinteraksi peminum tuak etnis Jawa di kedai tuak? 2. Bagaimana perilaku peminum tuak etnis Jawa di kehidupan kedai tuaksehari-hari? 3. Bagaimana kehidupan peminum tuak etnis Jawa didalam rumah tangga?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang dikemukakan diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui cara berinteraksi etnis Jawa yang berada di kedai tuak. 2. Untuk mengetahui perilaku kehidupan etnis Jawa yang berada di kedai tuak. 3. Untuk mengetahui kehidupan etnis Jawa di dalam rumah tangga. 6

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini,adalah : a. Secara Teoritis 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu kajian yang dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam konteks kajian sosiologi keluarga 2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi cakrawala berfikir peneliti dalam mengembangkan ide-ide untuk mengaitkan antara teori dengan masalah-masalah yang ada di keluarga. b. Secara Praktis 1. Untuk memberikan pemahaman masyarakat tentang perilaku etnis Jawa yang berada dikedai tuak 2. Sebagai sumber referensi bagi peneliti berikutnya dalam melakukan penelitian yang ada hubungannya dalam penelitian ini 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni : 1. Interaksi peminum yang sering bertemu dan lebih sering berkomunikasi di kedai tuak memiliki suatu kekuatan hubungan satu sama lain. Terbentuknya kekuatan hubungan ini melalui proses. Hal ini dimiliki oleh para peminum, karena mereka saling membantu satu sama lain bila dibutuhkan tanpa pamrih. Bantuan yang diberikan bisa berupa tenaga, barang maupun uang. Hubungan antar peminum ini berkembang seperti hubungan dengan keluarga sendiri. 2. Perilaku minum tuak bersama bagi etnis Jawa di kedai tuak benar-benar sudah mendarah daging di dilakukan di Desa Sekip. Tuak oleh beberapa orang pekerja berat seperti supir angkot, petani, kuli bangunan sebagai suplemen energi atau semacam minuman berenergi yang membantu memberikan energi tambahan dalam aktifitas mereka sehari-hari. Apabila mereka tidak minum tuak sebelum atau sesudah bekerja, maka badan mereka akan lemas dan tidak bertenaga. Khususnya para petani yang pagi harus berangkat ke sawah dan baru pulang sore hari. Perilaku yang dihasilkan pun seperti makan tambul, dan begadang sampai pagi. Bahkan 74 ketika peminum tuak minum secara berlebihan dapat menyebabkan mabuk hingga perkelahian. 3. Perilaku peminum tuak yang sering menghabiskan waktu di kedai tuak hingga larut malam menyebabkan keresahan warga dan para ibu rumah tangga. Mabuk-mabukan, perkelahian, begadang di kedai tuak, dan hal negatif lainnya bisa dibawa hingga ke dalam rumah tangga sehingga hal tersebut menimbulkan efek seperti keharmonisan keluarga dan kekerasan rumah tangga. Tak jarang dijumpai suami yang mabuk ketika sampai rumah langsung memukuli istrinya dan tidak menafkahi istri secara lahir dan batin.

5.2 Saran

Setelah peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan dan melihat bagaimana kondisi yang dialami oleh para informan di Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang maka peneliti memberikan saran, diantaranya : 1. Bagi Kepala Keluarga pemium tuak Perlu dihindari tingkah laku di kedai tuak seperti mabuk-mabukan, perkelahian, bahkan begadang sampai pagi perlu diberantas sehingga kedai tuak tidak menjadi pengaruh buruk bagi lingkungan sekitar. Selain itu harus disesuaikan dengan waktu bekerja dan istirahat maupun kebersamaan dengan keluarga. Hal ini bertujuan demi terwujudnya harmonisasi keluarga agar tidak tidak terjai kemabukan akibat efek minum tuak yang berlebihan sehingga tidak ada anggota keluarga yang dirugikan seperti istri dan anak.