PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN TA 2016/2017.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR

SISWA PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA

TEKNIK KELAS X TEKNIK PEMESINAN

SMK NEGERI 2 MEDAN TA 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

WARDIJON SAGALA

5123121030

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

Wardijon Sagala. “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”.

Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe TPS terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknikdi kelas X SMK Negeri 2Medan TP. 2016/2017.Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam bidang keterampilan sosial.

Jenis penelitian ini adalah eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XSMK Negeri 2Medan yang terdiri dari 4 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simplerandomsampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas XTP 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XTP 3 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen berjumlah 32 orang dan kelas kontrol berjumlah 32 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 24 soal. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS dan kelas kontrol dengan model pembelajaran Konvensional.

Hasil pengujian pretest sebelum diberikan perlakuan yang berbeda, yaitu nilai rata-rata pretest kelas eksperimen 26,30 dengan standar deviasi 10,81 dan nilai rata-rata pretest kelas kontrol 26,17 dengan standar deviasi 11,31. Pada pengujian data pretest kedua kelas diperoleh bahwa data kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t post test diperoleh bahwa thitung = 2,96>ttabel =2,0006, sehingga

maka Haditerima yakni ada pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe TPSterhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran mekanika teknik di kelas XSMK Negeri 2 Medan TP. 2016/2017.


(5)

ii ABSTRACT

Wardijon Sagala. “Effects Of Cooperative Learning Model Type Think Pair Share

(Tps) Results Of Student Learning In Mechanical Engineering Subject Class X Smk State Engineering Machining 2 Medan T.A 2016/2017”. Essay. Faculty of Engineering, University of Medan in 2016

This study aimed to determine the effect of cooperative learning model TPS to the type of student learning outcomes in engineering mechanics subjects in class X SMK Negeri 2 Medan TP. 2016 / 2017.Discovery also aims to determine the activity of students in the field of social skills.

This type of research is experimental. The population in the study were all students of class X SMK Negeri 2 Medan consisting of four classes. Sampling was done by simple random sampling by taking two classes of fourth grade were randomly ie class X TP 1 as an experimental class and class X TP 3 as the control class. Experimental class numbered 32 and the control class numbered 32 people. The instrument used to determine student learning outcomes is the achievement test in the form of multiple choice questions with the number 24. Grades given experimental treatment with SMT type cooperative learning model and grade control with conventional learning models.

The test results pretest before being given a different treatment, which is the average value of the experimental class pretest 26.30 with a standard deviation of 10.81 and the average value of the control class pretest of 26.17 with a standard deviation of 11.31. In the second class pretest data testing showed that both classes of data were normally distributed and homogeneous. T test post test results showed that t = 2.96> table = 2.0006, so then H accepted that there is an influence of cooperative learning model TPS to the type of student learning outcomes in engineering mechanics subjects in class X SMK Negeri 2 Medan TP. 2016/2017.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul

“Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Teknik Pemesinan SMK N 2 Medan TA 2016/2017”.Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harus Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNIMED.

4. Bapak Drs.Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin UNIMED.

5. BapakDrs. Selamat Riadi, MT, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin UNIMED.


(7)

iii

6. Bapak Janter P . Simanjuntak, ST, MT, Ph.d, Selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UNIMED.

7. Bapak Drs. Bonaraja Purba, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik saya yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi dan Skripsi saya..

8. Bapak Sukardi, S.Pd, MM selaku kepala sekolah SMK N 2 Medan dan seluruh staff guru pengajar yang turut mendukung selesainya penelitian penulis

9. Teristimewa peneliti ucapkan terimakasih kepada kedua orang tua tersayang, Bapak Alsen Sagala S.Pd dan Ibu E. Saing terimahkasih atas Doa, perhatian, nasihat, kasih sayang, ekonomi dan dorongan yang diberikan sehingga penulis semangat dalam menyelsaikan skripsi.

10.Kepada keliama saudaraku yang terkasih: Mayfin Sagala S.Pd, Tiwira Sagala, Waldo Sagala, Rohot Sagala, Ristio Sagala.

11.Kepada Yosephin Apriani Sitanggang S.Pd yang selalu memberikan semangat dan motivasi dalam pengerjaan skripsi ini.

12.Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat, terkhusus teman-teman S1- Reguler 2012.

13.Buat teman – teman PPLT UNIMED Tahun 2015 SMK Yayasan Soposurung Balige Kabupaten Toba Samosir


(8)

iv

14.Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsiini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk penyempurnaanskripsi ini. Semoga skripsiini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus2016

Wardijon Sagala NIM. 5123121030


(9)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB IPENDAHULUAN A. LatarBelakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Hasil Belajar Mekanika Teknik ... 9

2. Mekanika Teknik ... 13

B. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share ... 15

1. Pembelajaran Kooperatif ... 15

2. Unsur-Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran Kooperatif ... 15

3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 18

4. Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair-Share(TPS) ... 20

5. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Tipe Think- Pair-Share ... 21

6. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) ... 24

7. Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair - Share (TPS) ... 26

C. Model Pembelajaran Konvensional ... 27

D. Penelitian Yang Relevan ... 30


(10)

v

F. Hipotesis Penelitian ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. LokasiPenelitian ... 34

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 34

1. Subjek Penelitian ... 34

2. Objek Penelitian ... 34

C. Populasi dan Sampel ... 34

1. Populasi ... 34

2. Sampel ... 35

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 35

1. Variabel Penelitian ... 35

2. Defenisi Operasional ... 36

E. Desain Penelitian dan Prosedur Penelitian ... 37

1. Desain Penelitian ... 37

2. Prosedur Penelitian ... 38

F. Alat dan Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Uji Validitas tes ... 39

2. Uji Realibilitastes ... 40

3. Daya PembedaTes ... 41

4. Tingkat kesukaran/ Indeks kesukaran tes ... 42

G. Teknik Analisa Data ... 43

1. Nilai Rata-rata ... 43

2. Standar Deviasi ... 43

3. Uji Homogenitas ... 44

4. Uji Hipoptesis ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 46

1. Data Nilai Pre-test dan Post-test ... 46

B. Uji Prasyarat Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas ... 47

2. Uji Homogenitas ... 48


(11)

vi

C. Pembahasan ... 50 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 54 B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Data Nilai Siswa Semester Ganjil T.A 2015/2016 ... 3

Tabel 2 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif ... 19

Tabel 3 Penelitian Yang Relevan ... 30

Tabel 4 Populasi Siswa Kelas X TP SMK N 2 MedanTahun Ajaran 2016/2017 ... 35

Tabel 5 Desain Penelitian Two Group (pretes dan postes) ... 37

Tabel 6 Data hasil post-test siswa ... 47

Tabel 7 Data hasil uji normalitas data pre-test dan pos-test ... 48


(13)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Materi Bahan ajar ... 59

Lampiran 2 : Silabus ... 84

Lampiran 3 : RPP ... 88

Lampiran 4 : Soal Pre test dan Post test ... 104

Lampiran 5 : Kunci Jawaban ... 114

Lampiran 6 : Tabel Uji Validitas Tes ... 115

Lampiran 7 : Perhitungan Uji Validitas Tes ... 116

Lampiran 8 : Tabel Uji Reliabilitas Tes ... 118

Lampiran 9 :Perhitungan Uji Reliabilitas Tes ... 119

Lampiran 10 : Tabel Daya Beda Tes ... 120

Lampiran 11 : Perhitungan Daya Beda Tes ... 121

Lampiran 12 : Tabel Uji Taraf Kesukaran Butir Soal ... 122

Lampiran 13 : Perhitungan Uji Taraf Kesukaran Butir Soal ... 123

Lampiran 14 : Data Hasil Pre test dan Post tes Kelas Eksperimen ... 125

Lampiran 15 : Data Hasil Pre test dan Post tes Kelas Kontrol ... 126

Lampiran 16 : Rata –Rata , Standar Deviasi dan Varians Nilai Pre Tes dan Post Tes Kelas Ekspeimen ... 127


(14)

ix

Lampiran 17 : Uji Normalitas ... 130

Lampiran 18 : Perhitungan Homogenitas Varians ... 133

Lampiran 19 : Uji Hipotesis ... 136

Lampiran 20 : Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ... 138

Lampiran 21 : Tabel Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 139

Lampiran 22 : Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ... 140


(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peran penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat meningkatkan cara berpikirnya. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapakan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu pendidikan harus aktif terhadap perubahan zaman. Kemajuan Ilmu Pendidikan dan Teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan yanglebih modern agar siswa sebagai subjek yang dapat mengikuti kemajuan tersebut. Oleh karen itu , perlu melakukan perubahan – perubahan dalam segala aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan yang meliputi; kurikulum, sarana dan prasarana, guru serta model dan metode pembelajaran.

Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan atau memperluas pendidikan dasar serta menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar serta dapat 2 mengembangkan kemampuannya lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari: (a) pendidikan umum, (b) pendidikan kejuruan, (c) pendidikan luar biasa, (d) pendidikan kedinasan dan (e) pendidikan


(16)

2

agama. Salah satu bentuk pendidikan menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu lembaga pendidikan yang mengemban amanah untuk menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi tenaga kerja tingkat menengah. Kompetensi dimaksud mencakup seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku bagi siswa untuk melaksanakan tugas tertentu. Acuan yang digunakan untuk memenuhi komptetensi siswa ialah kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja baik Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) atau standar kompetensi suatu lembaga internasional yang kredibelitasnya telah diakui secara global. Salah satu indikasi keberhasilan 3 sekolah dalam mewujudkan siswa yang berkualitas adalah ditunjukkan dengan hasil belajar yang tinggi. Mata pelajaran Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terutama Pada Program Keahlian Teknik Pemesinan.

Untuk jenjang SMK pelajaran Mekanika Teknik sangat diperlukan dikarenakan sangat berkaitan dengan bidang kompetensi kejuruan Teknik Pemesinan, selain itu lingkup materi mata pelajaran Mekanika Teknik dibatasi konsep-konsep dasar, juga perlu dilakukan pengembangan dan pendalaman materi tertentu yang dibutuhkan di lingkup program studi keahlian sehingga perlu dialokasikan porsi topik/materi Mekanika teknik dalam mata pelajaran dasar kejuruan Teknik Pemesinan. Sehingga setiap siswa dituntut untuk mampu mempersiapkan diri menghadapi perubahan keadaan di dalam dunia industri dan


(17)

3

dunia usaha yang selalu berkembang baik melalui latihan, bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan juga membina kerjasama yang baik antar sesama siswa.

Akan tetapi ketidaksesuaian antara proses pembelajaran dengan hasil belajar yang diperoleh pada mata pelajaran mekanikan teknik adalah masalah yang dihadapi guru tersebut untuk mencapai visi,misi dan tujuan yang ada pada sekolah tersebut. Hal tesebut diketahui berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terhadap hasil belajar mata pelajaran mekanika teknik. Dimana diperoleh hasil belajar siswa kelas X TP SMK Negeri 2 Medan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar mekanika teknik belum memenuhi target. Hal ini dapat dilihat dari nilai pada ujian semester ganjil.

Berdasarkan hasil pengamatan, peneliti menemukan masih ada beberapa siswa kelas X di SMK Negeri 2 Medan yang memiliki hasil belajar yang rendah atau belum memenuhi KKM. Dimana kriteria ketuntasan minimalnya (KKM) adalah 75.

Tabel 1. Data Nilai Siswa Semester Ganjil T.A 2015/2016 No Kelas Tahun

Ajaran Nilai Tertinggi Nilai Terendah Persentase Nilai Yang Lulus Persentase Nilai Yang Tidak Lulus 1 X TP 2013/

2014

82 71 84,3% 15,7%

2 X TP 2014/ 2015

81 61 73,5% 26,5%

3 X TP 2015/ 2016

88 71 59,4% 40,6%


(18)

4

Berdasarkan data nilai siswa Tahun Ajaran 2015/2016, terlihat bahwa persentase hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanikan Teknik pada kelas X masih rendah, bahkan masih banyak yang belum lulus KKM 75. Ada beberapa faktor yang meyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada kompetensi Mekanika Teknik ini, antara lain bersumber dari guru dan siswa sendiri.Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, ternyata pembelajaran masih berpusat pada guru, metode pembelajaran yang digunakan oleh guru yaitu metode ceramah untuk menjelaskan materi ajar dan pada akhir pertemuan guru memberikan tugas dalam bentuk soal latihan. Jadi, model pembelajaran yang digunakan kurang menarik sehingga siswa merasa bosan dan kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan hasil belajar rendah.

Kompetensi mengajar guru sudah seharusnya menguasai model pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru memecahkan masalah permasalahan –permasalahan pembelajaran tersebut adalah dengan menerapakan Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).TPS merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas dengan asumsi bahwa semua resitasi atau dskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan dalam TPS dapat memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, untuk


(19)

5

merespon dan saling membantu serta guru menginginkan siswa mempertimbangkan lebih banyak apa yang telah dijelaskan.( Trianto, 2012: 81).

TPS memiliki keunggulan yaitu memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan dan memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan, siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat dan pemikiran dengan temannya untuk mendapat kesempatan dalam memecahkan masalah, siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan tugasnya dalam kelompok dan mempresentasikan hasil diskusinya kepada seluruh siswa sehingga idenya menyebar dan memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam proses pembelajaran.

Jadi, Model pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share memiliki keunggulan yaitu optimalisasi partisipasi siswa baik dalam bertanya maupun menjawab. Karena model pembelajaran ini memberi kesempatan lebih banyak kepada setiap siswa untuk dikenali dan untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain dalam bertanya dan memberi jawaban .

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ulfatun (2013), menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar dengan menggunakan model kooperatif Think-Pair-Share dan pembelajaran konvesional dengan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada hasil belajar siswa kelas kontrol. Hal tersebutjugadidukungdenganhasilpenetian yang dilakukan olehMiftakul (2013), yang menyatakan bahwa model kooperatif tipe Think Pair Share berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan lebih baik dari tipe pembelajaran tipe


(20)

6

STAD.Dengan demikian, pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair Share sebagai suatu model pembelajaran dalam proses belajar mengajar diharapkan dapat mengubah keadaan lebih baik, yang akhirnya dapat memacu siswa untuk lebih aktif untuk membuat suatu garis hubungan antar semua pengetahuan yang dimilikinya dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Berhubungan dengan uraian diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran KooperatifThink Pair

Share Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas

XI SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka identifikasi masalah yang dapat diperoleh adalah :

1. Masih rendahnya aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar memberikan pengaruh terhadap hasil belajar mengganbar teknik.

2. Siswa kurang termotivasi dalam proses belajar mekanika teknik, karena guru masih menggunakan model pembelajaran konvesional. Sehingga, menyebabkan siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru sehingga hasil belajar siswa belum mencapai kriteria yang diinginkan. 3. Dalam proses belajar mengajar, proses belajar mengajar belum banyak

melibatkan siswa. Sehingga, siswa kurang berminat dan kurang aktif dalam mengikuti pelajaran mekanika teknik.

4. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share belum pernah diterapkan di sekolah.


(21)

7

5. Aktifitas belajar siswa lebih cenderung kepada mendengar dan menerima informasi dari guru. Sehingga, selama proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang membuat kesibukan masing-masing.

6. Siswa cenderung tidak aktif, malas, dan menganggap Pembelajaran Mekanika teknik merupakan pelajaran yang membosankan

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang diteliti maka perlu adanya batasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Mekanika Teknik. 2. Pengaruh model pembelajarankooperatif Think Pair Share

3. Siswa kuarang aktif dalam mengikuti pelajaran teori perhitungan, salah satunya adalah Mekanika Teknik sehingga meneyebabkan hasil belajar pada Mekanika Teknik rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share terhadap hasil belajar Mekanika Teknik oleh siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun pembelajaran2016/2017.


(22)

8

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XSMK Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 dalam mekanika teknik dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat praktis

Penelitian ini bermanfaat untuk:

a. Mengungkap secara empirik adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar

b. Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru – guru SMK agar lebih memperhatikan faktor – faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

c. Memberikan informasai secara langsung kepada gur –guru SMK Negerei 2 Medan, khususnya yang mengajar bidang studi Mekanika Teknik agar menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam usaha penelitian lanjutan degan melibatkan lebih lengkap model- model pembelajaran yang lain untuk mengungkap dan memnbuktikan secra empirik model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share masih lebih unggul.


(23)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model TPS pada mata pelajaran mekania teknik di kelas X SMK Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 adalah 85,02 dan standar deviasi sebesar 7,16.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode Konvensional pada mata pelajaran mekania teknik di kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 adalah 80,20 dan standar deviasi sebesar 5,89

3. Perbedaan nilai hasil belajar siswa untuk kelas Eksperimen dengan Kontrol adalah sebesar 4,82 dengan perbandingan rata-rata hasil belajar TPS (85,02) : Konvensional (80,20 ) = 1 : 1,06. Berdasarkan perhitungan uji t pada taraf siginifikansi 0,05 dinyatakan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara

hasil belajar siswa yang diajar dengan model TPS pada mata pelajaran mekania teknik di kelas X SMK Negeri 2 Medan T.P. 2016/2017.


(24)

55

B. Saran

1. Guru juga harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan digunakan dalam agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

2. Dalam pelaksanaannya guru juga bisa menampilkan fenomena (dokumentasi) yang dapat membantu siswa lebih tertarik dalam belajar dan juga menambah pemahaman siswa dalam belajar.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif juga harus diperhatikan dalam pengaturan waktu agar pelaksanaan modelnya maksimal dan mendapatkan hasil yang lebih baik.


(25)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – Dasar Evaluiasi Pendiidkan. Jakarta :

Bumi Aksara.

Djamarah,Syaiful Bahri.(2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Hamdani.(2013). Pengembangan Sistem Pendidikan Di Indonesia. Bandung : Pustaka Setia

Hasanah, Zulfa.(2013). Pengaruh Model Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share)

Dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah Siswa Kelas VII SMPN 10 Jember. Jurnal Universitas Jember.Vol.2/No.2/September/2013 (238-243)

Lahey.(2012). Psychology as An Introduction. Newyork : McGrawHill Nababan,Goklas. (2010). ”Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) Terhagap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMK N 1 Siborong-borong Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Pane, Arif Rahman. (2006). “Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair share (TPS) Terhadap Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Statis Di Kelas IX SMP Negeri 5 Binjai T.P 2006/2007”. Skripsi.

Medan: Universitas Negeri Medan .

Pangestia,Rizky Maulia .(2014). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS

(Think-Pair-Share) Dengan Teknik Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kalor di Kelas X SMA Nergeri 1 Bangkalan. Jurnal

Universitas Negeri Surabaya. Vol. 03 No. 03 (27-31)

Sabriono. (2004). “Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PendidikanKeterampilan Elektronika Kelas II SMP PAB 2 Helvetia”.Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(26)

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Trianto . (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Prenada Media : Jakarta

Ulfatun.(2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS disertai

Media CD Interakif pada Permeblajaran Fisika di SMA Negeri 1 Kencong Jember. Jurnal Universitas Jember. ISSN 2301-9794

Wikipedia, Mekanika Teknik https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_teknik ( 07 Mei 2016)

Wulandari,Rika.(2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think

Pair Share( TPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X MIA SMA N 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal STKIP-PGRI.


(1)

5. Aktifitas belajar siswa lebih cenderung kepada mendengar dan menerima informasi dari guru. Sehingga, selama proses pembelajaran berlangsung banyak siswa yang membuat kesibukan masing-masing.

6. Siswa cenderung tidak aktif, malas, dan menganggap Pembelajaran Mekanika teknik merupakan pelajaran yang membosankan

C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang diteliti maka perlu adanya batasan masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran Mekanika Teknik. 2. Pengaruh model pembelajarankooperatif Think Pair Share

3. Siswa kuarang aktif dalam mengikuti pelajaran teori perhitungan, salah satunya adalah Mekanika Teknik sehingga meneyebabkan hasil belajar pada Mekanika Teknik rendah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share terhadap hasil belajar Mekanika Teknik oleh siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan Tahun pembelajaran2016/2017.


(2)

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XSMK Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 dalam mekanika teknik dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Manfaat praktis

Penelitian ini bermanfaat untuk:

a. Mengungkap secara empirik adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share terhadap hasil belajar

b. Memberikan informasi secara tidak langsung kepada guru – guru SMK agar lebih memperhatikan faktor – faktor yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa

c. Memberikan informasai secara langsung kepada gur –guru SMK Negerei 2 Medan, khususnya yang mengajar bidang studi Mekanika Teknik agar menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan dalam usaha penelitian lanjutan degan melibatkan lebih lengkap model- model pembelajaran yang lain untuk mengungkap dan memnbuktikan secra empirik model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share masih lebih unggul.


(3)

54

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model TPS pada mata pelajaran mekania teknik di kelas X SMK Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 adalah 85,02 dan standar deviasi sebesar 7,16.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan metode Konvensional pada mata pelajaran mekania teknik di kelas X SMA Negeri 2 Medan tahun pembelajaran 2016/2017 adalah 80,20 dan standar deviasi sebesar 5,89

3. Perbedaan nilai hasil belajar siswa untuk kelas Eksperimen dengan Kontrol adalah sebesar 4,82 dengan perbandingan rata-rata hasil belajar TPS (85,02) : Konvensional (80,20 ) = 1 : 1,06. Berdasarkan perhitungan uji t pada taraf siginifikansi 0,05 dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model TPS pada mata pelajaran mekania teknik di kelas X SMK Negeri 2 Medan T.P. 2016/2017.


(4)

B. Saran

1. Guru juga harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan digunakan dalam agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

2. Dalam pelaksanaannya guru juga bisa menampilkan fenomena (dokumentasi) yang dapat membantu siswa lebih tertarik dalam belajar dan juga menambah pemahaman siswa dalam belajar.

3. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif juga harus diperhatikan dalam pengaturan waktu agar pelaksanaan modelnya maksimal dan mendapatkan hasil yang lebih baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar – Dasar Evaluiasi Pendiidkan. Jakarta : Bumi Aksara.

Djamarah,Syaiful Bahri.(2013). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Hamdani.(2013). Pengembangan Sistem Pendidikan Di Indonesia. Bandung : Pustaka Setia

Hasanah, Zulfa.(2013). Pengaruh Model Pembelajaran TPS (Think-Pair-Share) Dengan Metode Eksperimen Terhadap Hasil Belajar dan Sikap Ilmiah

Siswa Kelas VII SMPN 10 Jember. Jurnal Universitas

Jember.Vol.2/No.2/September/2013 (238-243)

Lahey.(2012). Psychology as An Introduction. Newyork : McGrawHill Nababan,Goklas. (2010). ”Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Think Pair Share (TPS) Terhagap Hasil Belajar Memahami Pengukuran Komponen Elektronika Siswa Kelas X SMK N 1 Siborong-borong Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Pane, Arif Rahman. (2006). “Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair share (TPS) Terhadap Hasil Belajar siswa Pada Pokok Bahasan Listrik Statis Di Kelas IX SMP Negeri 5 Binjai T.P 2006/2007”. Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan .

Pangestia,Rizky Maulia .(2014). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS (Think-Pair-Share) Dengan Teknik Power Of Two Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Kalor di Kelas X SMA Nergeri 1 Bangkalan. Jurnal Universitas Negeri Surabaya. Vol. 03 No. 03 (27-31)

Sabriono. (2004). “Pengaruh model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PendidikanKeterampilan Elektronika Kelas II SMP PAB 2 Helvetia”.Skripsi. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sagala, Syaiful. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Slameto.(2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya


(6)

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Trianto . (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Prenada Media : Jakarta

Ulfatun.(2013). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS disertai Media CD Interakif pada Permeblajaran Fisika di SMA Negeri 1 Kencong Jember. Jurnal Universitas Jember. ISSN 2301-9794

Wikipedia, Mekanika Teknik https://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_teknik ( 07 Mei 2016)

Wulandari,Rika.(2015). Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share( TPS) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X MIA SMA N 2 Lubuklinggau Tahun Pelajaran 2014/2015. Jurnal STKIP-PGRI.


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

11 75 34

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR AND SHARE (TPS) DENGAN MEMPERATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 20

1 11 92

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

1 25 62

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KLASIFIKASI BENDA

1 15 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 RUKTI HARJO

1 12 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTs THAMRIN YAHYA RAMBAH HILIR

0 0 5

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

0 0 16

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 20132014

0 0 8