PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP HASIL BELAJAR BUMBU DAN REMPAH SISWA KELAS X SMK SANDHY PUTRA 2 MEDAN.

(1)

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP

HASIL BELAJAR BUMBU DAN REMPAH SISWA KELAS X SMK SANDHY PUTRA 2 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

ROLIZA SUN HONEST SIANIPAR

NIM. 5113342026

PENDIDIKAN TATA BOGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Roliza Sun Honest Sianipar. 5113342026: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Bumbu Dan Rempah Siswa Kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2015.

Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui hasil belajar bumbu dan rempah sebelum diberi penerapan pada siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan (2) Untuk mengetahui hasil belajar bumbu dan rempah yang diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan; (3) Untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar bumbu dan rempah siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan.

Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMK Sandhy Putra 2 Medan yang mendapatkan materi bumbu dan rempah pada mata pelajaran Persiapan Pengolahan yaitu sebanyak 2 kelas yang berjumlah 50 siswa. Sampel penelitan diambil dengan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar bumbu dan rempah sebelum diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (X1) dan tes hasil belajar bumbu dan rempah setelah diberi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (X2). Teknik analisis yang digunakan adalah uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar pada materi bumbu dan rempah pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) diperoleh rata-rata sebesar 75,24 dan standar deviasi 6,46 dengan tingkat kecenderungan nilai yang cukup sebesar 36,0% dan kategori tinggi sebesar 64,0%, sedangkan dikelas kontrol dengan menerapkan model pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata 67,88 dengan standar deviasi 8,63 dengan tingkat kecenderungan nilai yang cukup 60,0% dan kategori tinggi sebesar 32,0%. Dari hasil perhitungan uji hipotesis untuk posttes diperoleh t hitung > t tabel (3,414 > 1,678), maka Ha diterima yang berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar bumbu dan rempah pada siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan dengan judul “ Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Bumbu Dan Rempah Siswa Kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan ”.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan, motivasi, doa serta semangat yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada yang terhormat: 1. Ibu Dra. Nuwairi Hilda, M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan waktu, nasehat, arahan kepada penulis dari awal hingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku wakil Dekan I. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Ibu Dra. Fatma Tresno Ingtyas, M.Si selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

3. Ibu Dra. Lina Pangaribuan, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan selama perkuliahan.

4. Ibu Dra. Adikahriani M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.

5. Ibu Dra. Lelly Fridiarty, M.Pd selaku dosen penguji skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan serta arahan kepada penulis.

6. Ibu Dra. Nurminta Ginting, selaku kepala sekolah SMK Putra Anda Binjai telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba instrumen penelitian di lingkungan SMK Putra Anda Binjai.


(7)

iii

7. Bapak Drs. Robert Sitompul selaku kepala sekolah SMK Sandhy Putra 2 Medan. Ibu Laili Al-Fitarani Nasution, S.Pd selaku guru bidang studi mata pelajaran persiapan pengolahan SMK Sandhy Putra 2 Medan telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di lingkungan SMK Sandhy Putra 2 Medan.

8. Teristimewa kepada Ayahanda L. Sianipar dan Ibunda S. br. Sinaga yang selalu mendukung dengan doa, moril, dan materil selama proses perkuliahan. 9. Terkasih kepada kakak, abang serta keponakan yang telah memberikan

dukungan doa dan motivasi, selama proses perkuliahan.

10. Buat sahabat-sahabat terkasih Dena Yolanda Sinulingga, Fitria Ningsih P, Liana Daeli, Maya Rizkya Tanjung, Nelly Riati Siallagan, Sari Dewi Amd,S.Pd, Wirayanti Amd,S.Pd, Evi Tamala Manik, Marmeflesa, Sihar Manullang, yang telah memberikan dukungan doa dan motivasi, selama penyusunan skripsi ini.

11. Teman-teman seangkatan Tata Boga 2011 Ekstensi, Reguler, teman PPL di SMK N 1 Stabat, Kakanda dan Adinda Prodi Tata Boga, Metho Sihombing, Andre Sembiring, Putri Mayummi Manik, Paskaria Dolok Saribu, Fatwa Riski, Devi Permata Sari, Yuyun Saragih, Efrida, Arnold, Monalisa Silitonga, Dede Mahyudin, dan M.Afandi. Terima kasih banyak atas motivasi dan dukungan doanya.

12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis menyelesaikan skripsi.

Penulis hanya bisa memanjatkan doa semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang sebanding atas jasa dari semua pihak. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, 23 Maret 2016

Roliza Sun Honest Sianipar NIM. 5113342026


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ………... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN..………...vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9

A. Deskripsi Teori ... 9

B. Penelitian yang Relevan ... 31

C. Kerangka Berpikir ... 32

D. Hipotesis Penelitian ... 34

BAB III METODE PENELITIAN ... 35

A. Desain Penelitian ... 35

B. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 36

C. Populasi dan sampel penelitian ... 37

D. Prosedur Penelitian ... 38

E. Instrumentasi dan Teknik Pengumpulan Data ... 40

F. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

A. Deskripsi Data Penelitian ... 50

B. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar ... 53

C. Uji Persyaratan Analisis ... 55

D. Pengujian Hipotesis ... 56

E. Pembahasan Hasil Penelitian ... 57

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN ... 64


(9)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Gambar. Bumbu dan Rempah ………...18

2. Gambar. Bunga Lawang ………...20

3. Gambar. Cengkeh ………...20

4. Gambar. Kecombrang ………...20

5. Gambar. Bawang Merah ………...20

6. Gambar. Bawang Putih ………...21

7. Gambar. Bawang Laki ………...21

8. Gambar. Jahe ………...21

9. Gambar. Lengkuas ………...21

10. Gambar. Kunyit ………...21

11. Gambar. Kencur ………...22

12. Gambar. Temu Kunci ………...22

13. Gambar. Serai ………...22

14. Gambar. Kayu Manis ………...22

15. Gambar. Cabai Merah ………...23

16. Gambar. Cabai Hijau ………...23

17. Gambar. Cabai Rawit ………...23

18. Gambar. Ketumbar ………...23

19. Gambar. Merica ………...23

20. Gambar. Kemiri ………...24

21. Gambar. Jinten ………...24

22. Gambar. Kapulaga ………...24

23. Gambar. Pala ………...24

24. Gambar. Kluwak ………...24

25. Gambar. Daun Salam ………...25

26. Gambar. Daun Pandan ………...25

27. Gambar. Daun Jeruk ………...25

28. Gambar. Daun Ketumbar ………...25

29. Gambar. Daun Bawang ………...26

30. Gambar. Kunyit ………...26

31. Gambar. Kemangi ………...26

32. Gambar. Bumbu Dasar Putih ………...28

33. Gambar. Bumbu Dasar Merah ………...28

34. Gambar. Bumbu Dasar Orange ………...29

35. Gambar. Bumbu Dasar Kuning ………...30

36. Gambar. Perbedaan Nilai Postes antara kelas eksperimen dan kelas kontrol ………...………...54


(10)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Team Assisted

Individualization ...14

2. Bumbu yang berasal bunga ...20

3. Bumbu yang berasal umbi ...20

4. Bumbu yang berasal batang...22

5. Bumbu yang berasal buah dan biji ...23

6. Bumbu yang berasal daun ...25

7. Desain Penelitian ...36

8. Data Jumlah Siswa Kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan ...38

9. Kisi-Kisi Instrumen ...40

10. Deskripsi data Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...50

11. Distribusi Frekuensi Skor Post tes Eksperimen ...51

12. Distribusi Frekuensi Skor Post tes Kontrol ...52

13. Tingkat Kecenderungan Post tes...53

14. Uji Normalitas ...54

15. Uji Homogenitas ...55


(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus ...64

2. RPP Yang Menggunakan Model Pembelajran TAI ...69

3. Skenario Pembelajaran Pertemuan Pertama ...76

4. RPP Yang Menggunakan Model Pembelajran TAI ...85

5. Skenario Pembelajaran Pertemuan Pertama ...94

6. Tes Bumbu dan Rempah ...104

7. Kunci Jawaban ...110

8. Tabulasi Validitas ...111

9. Perhitungan Uji Validitas ...112

10. Tabulasi Reliabilitas ...115

11. Perhitungan Uji Reliabiltas...116

12. Perhitungan Tingkat Kesukaran ...117

13. Perhitungan Daya Beda Item Tes ...120

14. Data Pre tes Kelas Eksperimen ...123

15. Data Pret tes Kelas Kontrol ...124

16. Data Post tes Kelas Eksperimen ...125

17. Data Post tes Kelas Kontrol ...126

18. Rekapitulasi Nilai Pretes dan Post tes ...127

19. Perhitungan rata-rata, simpangan baku, varians ...128

20. Tingkat Kecenderungan ...132

21. Uji Normalitas ...135

22. Uji Homogenitas ...137

23. Uji Hipotesis ...148


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting untuk dibangun dan dikembangkan, mengingat peranan pendidikan dalam usaha pembentukan manusia yang berkualitas, kreatif, dan mempunyai sikap percaya diri. Hal ini sesuai dengan upaya Pembangunan Nasional Sikdiknas (2003) yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), menempah bangsa Indonesia menjadi manusia beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia serta mampu menguasai Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni (IPTEKS), dalam mewujudkan manusia yang maju, adil, makmur, dan beradab berdasarkan pancasila dan UUD 1945 (Sikdiknas, 2003).

Sekolah sebagai wahana lembaga pendidikan formal mempunyai tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru, dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah direvisi menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan siswa. Dalam komunikasi dua arah tersebut guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional (Gandi, 2014).


(13)

2

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan formal dibidang keterampilan yang didirikan oleh pemerintah sebagai wadah untuk menjadikan siswa agar dapat bersaing didunia kerja atau mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bidang keahlian yang dimilikinya. Berbicara mengenai pelaksanaan pembelajaran di sekolah khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) seringkali masih menimbulkan persoalan yaitu kurangnya pemahaman siswa tentang materi yang diajarkan. Hal ini terjadi karena banyaknya siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik tentang materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya siswa tidak mengetahui konsep yang diajarkan.

Mata pelajaran Persiapan Pengolahan dengan kompetensi dasar bumbu dan rempah merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diikuti/dipelajari oleh siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jika siswa belum tuntas dalam kompetensi ini maka siswa tidak diperbolehkan untuk mengikuti mata pelajaran praktik pengolahan makanan Indonesia. Hal ini dikarenakan bumbu dan rempah merupakan ilmu yang mendasari praktik pengolahan makanan Indonesia.

Materi Bumbu dan rempah yang bersifat teoritis membuat siswa sulit memahami pelajaran yang diberikan oleh guru karena siswa dalam kegiatan belajar menjadi bosan, mengantuk serta cenderung pasif. Hal ini mempengaruhi hasil belajar peserta didik, dimana hasil belajar peserta didik tidak memenuhi batas KKM yaitu 75. Berdasarkan hasil wawacara dengan guru mata pelajaran persiapan pengolahan pada tanggal 5 agustus 2015 di SMK Sandhy Putra 2 Medan, didapatkan bahwa nilai pada kompetensi dasar bumbu dan rempah belum


(14)

3

sesuai dengan kriteria nilai ideal ketuntasan belajar rata-rata yang ditetapkan oleh MENDIKBUD untuk setiap indikator, kompetensi dasar, standar kompetensi, dan

mata pelajaran yaitu dengan nilai (skor) ≥ kriteria ideal ketuntasan. Dengan skala kriteria 0-100% dan kriteria ideal ketuntasan belajar adalah 75% untuk kurikulum tingkat satuan pendidikan (Depdiknas, 2013). Berdasarkan daftar nilai ulangan harian siswa kelas X boga-1 dengan jumlah siswa 25 orang terdapat 37% jumlah siswa yang dikategorikan tuntas sedangkan dari kelas X boga-2 dengan jumlah siswa 25 orang terdapat 40% jumlah siswa yang dikategorikan tuntas pada bidang studi Persiapan Pengolahan dengan kompetetnsi bumbu dan rempah. Akan tetapi bagi siswa yang belum tuntas, guru memberikan ujian remedial kepada siswa yang bersangkutan. Ujian remedial ini diberikan untuk memperbaiki nilai siswa yang tidak mencapai nilai batas KKM.

Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor. Hal ini sejalan dengan pendapat Syah (2012), faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu (1) faktor internal atau faktor dari dalam diri siswa, yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, (2) faktor eksternal atau faktor dari luar diri siswa, yakni kondisi lingkungan disekitar diri siswa, (3) faktor pendekatan (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sehingga sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar yang telah ditetapkan.


(15)

4

Untuk mengantisipasi masalah ini, guru perlu menerapkan model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam belajarnya, menumbuhkan kembali motivasi dan minat siswa dalam belajar. Oleh karena itu guru sebagai tokoh utama didalam kelas dituntut untuk dapat mengatur suasana pembelajaran menjadi lebih efektif. Penggunaan metode pembelajaran merupakan suatu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah satu tugas guru dapat diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk membelajarkan siswa, dimana siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran dan memotivasi siswa. Namun kenyataannya masih banyak guru yang menerapkan kegiatan metode pembelajaran konvensional dimana guru menerangkan dan siswa mendengarkan, mencatat, sehingga kurangnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dikelas yang menyebabkan siswa kurang aktif dan lebih banyak menunggu sajian dari guru, dan akan berdampak pada hasil belajar siswa.

Oleh sebab itu, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi pelajaran tentang bumbu dan rempah kepada siswa secara efektif. Penerapan metode-metode mengajar yang bervariasi kemungkinan akan dapat mengurangi kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran. Pada dasarnya, penerapan metode mengajar yang bervariasi berupaya untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar dan sekaligus sebagai salah satu indikator peningkatan kualitas pendidikan.

Selain pembelajaran konvensional, banyak lagi berbagai macam strategi pembelajaran kooperatif berupa model yang dapat membantu siswa untuk mencapai keberhasilan secara optimal. Cooperative Learning merupakan suatu


(16)

5

model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan berbeda. Model pembelajaran kooperatif terbagi menjadi beberapa tipe. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

Menurut Slavin, model pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dibuat dengan beberapa alasan. Pertama, model ini mengkombinasikan keunggulan kooperatif dan program pengajaran individual. Kedua, model ini memberikan tekanan pada efek sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, TAI disusun untuk memecahkan masalah dalam program pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan belajar siswa secara individual. Dari latar belakang masalah ini, penulis akan melakukan penelitian dengan mengangkat judul :

“Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted

Individualization (TAI) Terhadap Hasil Belajar Bumbu Dan Rempah Siswa Kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Hasil belajar bumbu dan rempah masih rendah.

2. Proses belajar mengajar pada kompetensi dasar bumbu dan rempah di SMK Sandhy Putra 2 Medan masih menggunakan model konvensional.


(17)

6

3. Siswa kesulitan dalam mengingat dan memahami materi pelajaran bumbu dan rempah.

4. Metode yang digunakan pada umumnya hanya ceramah dan penugasan sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

5. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi. 6. Kurangnya interaksi antar siswa dan guru saat proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, tenaga, dan sarana serta mengingat luasnya permasalahan yang terdapat di dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi permasalahan dalam pembahasan penelitian agar penelitian ini terarah, ruang lingkup yang diteliti dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang diteliti adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).

2. Hasil belajar siswa yang diteliti adalah hasil belajar kognitif pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.

3. Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan Tahun Pelajaran 2015/2016.


(18)

7

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dipilih, yaitu :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada kompetensi dasar bumbu dan rempah?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi bumbu dan rempah?

3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat mempengaruhi hasil belajar bumbu dan rempah siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.

3. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat mempengaruhi hasil belajar pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.


(19)

8

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran persiapan pengolahan kompetensi dasar bumbu dan rempah.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang lebih baik dan lebih tepat dalam mengajar mata pelajaran persiapan pengolahan kompetensi dasar bumbu dan rempah.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk memperluas wawasan tentang pengajaran yang menyenangkan dan membangkitkan minat belajar siswa. 4. Sebagai bahan masukan, untuk memberikan informasi bagi mahasiswa yang

ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

5. Sebagai bahan referensi bagi UNIMED serta sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.


(20)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran konvensional cenderung cukup (60,0%) dengan rata-rata hitung sebesar 67,88 dan standar deviasi 8,63.

2. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) cenderung tinggi (64,0%) dengan rata-rata hitung sebesar 75,24 dan standar deviasi 6,46.

3. Ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar bumbu dan rempah pada siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan model konvensional. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh nilai thitung 3,414 dan ttabel 1,678. thitung > ttabel ngan (3,414 > 1,678).

B.Saran

1. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) cenderung tinggi, maka diharapkan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ini bisa menjadi salah satu alternatif


(21)

61

model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa sehingga diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas dengan model pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik.


(22)

62

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara, Cet. XIII.

Dharmayanti. (2013). http://imanfaat.blogspot.com./2013/08/ Bumbu dan Rempah. Diakses pada 10 Agustus 2015.

Djamarah, dkk. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyanti dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Ekaningsihwati, dkk. (2013). Restoran jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Ekaningsihwati, Prihastuti, dkk. (2013). Restoran Jilid III. Departemen Pendidikan Nasional.

Fridiarty, Lelly dan Nila Handayani. 2013. Bahan Ajar Pengetahuan Bahan Makanan. UNIMED. Fakultas Teknik.

Gandi. (2014). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Isnaini, Muhammad. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli Serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Jauhar, Muhammad. 2011. Implementasi Paikem dari Behaviouristik Sampai Kontruktivistik. Jakarta: Pustaka Karya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.

Kholik, Muhammad. Metode Pembelajaran Konvensional. h.2. (online). Tersedia: http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode pembelajaran konvensional. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.

Lie, Anita. 2010. Cooperative learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT.Grasindo.


(23)

63

Panjaitan, Thoga.(2014). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rina, Ningsih. 2010. Bumbu dan Rempah Indonesia. http://oneparmo.wordpress.com. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.

Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya. (2011). Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sibarani. (2010). Metode Pembelajaran Konvensional. Tersedia: http://sibarani.wordpress.com. Metode pembelajaran konvensional. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.

Sudjana. (2010). Metoda Statistika (Rev. ed). Bandung: PT. Tarsito Bandung. Sudjana. (2012). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar (Rev.ed). Bandung:

Rosdakarya.

Sugiyono, 2010 . Statistika untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sunarto. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Suryitno, Amin. (2007). Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya

di Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Slavin, R. E. 2011. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Terj. Bandung: Nusa Media

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 10 Agustus 2015 dari http://www.depdiknas.go.id.


(1)

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dipilih, yaitu :

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada kompetensi dasar bumbu dan rempah?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi bumbu dan rempah?

3. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat mempengaruhi hasil belajar bumbu dan rempah siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.

3. Untuk mengetahui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dapat mempengaruhi hasil belajar pada kompetensi dasar bumbu dan rempah.


(2)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran persiapan pengolahan kompetensi dasar bumbu dan rempah.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran yang lebih baik dan lebih tepat dalam mengajar mata pelajaran persiapan pengolahan kompetensi dasar bumbu dan rempah.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk memperluas wawasan tentang pengajaran yang menyenangkan dan membangkitkan minat belajar siswa. 4. Sebagai bahan masukan, untuk memberikan informasi bagi mahasiswa yang

ingin mengadakan penelitian yang relevan dengan penelitian ini.

5. Sebagai bahan referensi bagi UNIMED serta sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

1. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran konvensional cenderung cukup (60,0%) dengan rata-rata hitung sebesar 67,88 dan standar deviasi 8,63.

2. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) cenderung tinggi (64,0%) dengan rata-rata hitung sebesar 75,24 dan standar deviasi 6,46.

3. Ada pengaruh yang signifikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar bumbu dan rempah pada siswa kelas X SMK Sandhy Putra 2 Medan. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa tanpa menggunakan model konvensional. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh nilai thitung 3,414 dan ttabel 1,678. thitung > ttabel ngan (3,414 > 1,678).

B.Saran

1. Hasil belajar siswa pada materi bumbu dan rempah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) cenderung tinggi, maka diharapkan model kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) ini bisa menjadi salah satu alternatif


(4)

model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Tingkat kecenderungan hasil belajar siswa rata-rata masih banyak dalam kategori cukup, oleh karena itu sebaiknya guru dapat membuat variasi mengajar yang menarik perhatian dan dapat memotivasi siswa sehingga proses belajar mengajar akan lebih baik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Dari hasil penelitian ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap hasil belajar siswa sehingga diharapkan guru dapat menggunakan model pembelajaran sesuai dengan materi pelajaran yang akan dibahas dengan model pembelajaran yang lebih bervariatif sehingga siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya dengan baik.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara, Cet. XIII.

Dharmayanti. (2013). http://imanfaat.blogspot.com./2013/08/ Bumbu dan Rempah. Diakses pada 10 Agustus 2015.

Djamarah, dkk. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimyanti dan Mudjiono. (2010). Belajar dan Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Ekaningsihwati, dkk. (2013). Restoran jilid I. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka.

Ekaningsihwati, Prihastuti, dkk. (2013). Restoran Jilid III. Departemen Pendidikan Nasional.

Fridiarty, Lelly dan Nila Handayani. 2013. Bahan Ajar Pengetahuan Bahan Makanan. UNIMED. Fakultas Teknik.

Gandi. (2014). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Isnaini, Muhammad. (2011). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Membaca Dan Mengidentifikasi Komponen Elektronika Pada Siswa Kelas X Teknik Audio Vidio SMK Swasta Bandung Kab. Deli Serdang Tahun Ajaran 2010/2011”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Jauhar, Muhammad. 2011. Implementasi Paikem dari Behaviouristik Sampai Kontruktivistik. Jakarta: Pustaka Karya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Jakarta: Balai Pustaka.

Kholik, Muhammad. Metode Pembelajaran Konvensional. h.2. (online). Tersedia: http://muhammadkholik.wordpress.com/2011/11/08/metode pembelajaran konvensional. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.

Lie, Anita. 2010. Cooperative learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas. Jakarta: PT.Grasindo.


(6)

63

Panjaitan, Thoga.(2014). “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK N 2 Siatas Barita T.A 2013/2014”. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rina, Ningsih. 2010. Bumbu dan Rempah Indonesia. http://oneparmo.wordpress.com. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.

Sanjaya. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sanjaya. (2011). Pembelajaran Dan Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sibarani. (2010). Metode Pembelajaran Konvensional. Tersedia: http://sibarani.wordpress.com. Metode pembelajaran konvensional. Diakses tanggal 10 Agustus 2015.

Sudjana. (2010). Metoda Statistika (Rev. ed). Bandung: PT. Tarsito Bandung. Sudjana. (2012). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar (Rev.ed). Bandung:

Rosdakarya.

Sugiyono, 2010 . Statistika untuk penelitian. Bandung : CV. Alfabeta Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sunarto. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Suryitno, Amin. (2007). Pemilihan Model-Model Pembelajaran dan Penerapannya

di Sekolah. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Slavin, R. E. 2011. Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik. Terj. Bandung: Nusa Media

Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada. Trianto. 2011. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi, dan

Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Diakses tanggal 10 Agustus 2015 dari http://www.depdiknas.go.id.


Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MTS NEGERI 2 SEMARANG

1 7 128

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN ALAT-ALAT UKUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) PADA SISWA KELAS X SMK IMMANUEL MEDAN.

1 5 22

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 1 PARANGINAN.

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KISARAN.

0 1 36

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN MEDIA ISIS DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA.

0 0 11

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (Team Assisted Individualization) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 1 17