Kurang efisien dalam waktu karena memerlukan waktu untuk pencatatan
secara manual.
Karena factor diatas maka pihak PLN mencatat data total pemakaian listrik yang baru berdasarkan data sebelumnya. Hal ini dapat menimbulkan kerugian bagi
PLN jika pencatatan lebih sedikit dari pada pemakaian dan merugikan konsumen jika pencatatan lebih besar dari pemakaian yang sebenarnya.
Berdasarkan perkembangan dan beberapa masalah yang sering dialami oleh PLN dan konsumen tersebut maka penulis mencoba untuk membuat suatu alat dan
penelitian Tugas Akhir dengan judul “ PERANCANGAN TEKNIK TRANSFER DATA DARI METERAN LISTRIK PLN DENGAN MENGGUNAKAN
TRANSMITTER DAN RECEIFER RF”.
1.2 Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada serta keterbatasan waktu yang penulis miliki , maka penulis membatasi ruang lingkup masalah :
Alat yang dirancang untuk membaca data meter listrik analog yang beredar di masyarakat, menampilkan data dalam bentuk digital dan dilengkapi dengan bagian
pengirim penerima data berupa rangkaian RF transmitter dan receifer yang dapat mengirimkan data 9 meter.
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan penulisan dan penelitian Tugas Akhir ini adalah:
1. Merancang sebuah alat yang dapat mengirimkan data kwh secara jarak jauh. 2. Merancang sebuah alat yang dapat menampilkan nilai Kwh dalam data digital.
3. Mengetahui jarak efektif pengiriman data.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
Mengurangi kerugian PLN atau konsumen atas terjadinya selisih pemakaian dengan pencatatan yang dilakukan petugas PLN. Mempermudah pihak PLN mencatat data
total pemakaian listrik setiap rumah serta mengurangi anggaran PLN untuk tenaga kerja pencatat meter listrik.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari alat ini sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori pendukung yang digunakan untuk pembahasan dan cara kerja dari rangkaian.Teori pendukung ini antara
lain tentang alat pengukur energi arus bolak-balik, mikrokontroler AT89S8253 serta AT89S51, seven segmen, syarat dasar sistem
telekomunikasi, sistem radio, serta rangkaian penguat.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang tahapan-tahapan perancangan sistem, sampai diperoleh suatu diagram blok yang merupakan gambaran dari keseluruhan sistem
sehingga dapat menjalankan fungsi yang kita inginkan.
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM
Berisi tentang pengujian rangkaian pada penelitian ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini merupakan penutup yang meliputi tentang kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan dari tugas akhir ini serta saran yang
tujuannya untuk membuat rangkaian ini lebih efisien dan dikembangkan perakitannya pada suatu metode lain yang mempunyai
sistem kerja yang sama
Universitas Sumatera Utara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Alat-alat Ukur Yang Mengintegrasikan Kebesaran-kebesaran Listrik
Suatu alat ukur untuk mengintegrasika dan mengukur arus, daya reaktif atau sebangsanya, yang diberikan kepada suatu beban untuk suatu jangka waktu tertentu,
sisebut alat ukur yang mengintegrsikan suatu kebesaran listrik. Untuk menyingkatnya maka akan dipakai istilah alat ukur integrasi. Diantara alat-alat ukur dalam kategori
ini, maka alat ukur pengukur energi listrik adalah salah satu alat ukur yang terpenting dan mendapatkan pemakaiannya yang terluas, karena ia dipergunakan sebagai
pengukur-pengukur energi dalam transaksi daya listrik.
2.2 Alat Pengukur Energi Arus Bolak Balik
2.2.1 Prinsip-prinsip kerja
Untuk penggunaan-penggunaan yang paling umum dari alat pengukur energi pada arus bolak balik, maka alat ukur dari type induksi mendapatkan pemakaian yang
paling luas. Alat ukur dari type ini mempunyai peralatan gerak yang prinsip kerjanya adalah sama dengan alat ukur dari type induksi seperti diperlihatkan dalam gambar 2.1
jadi dalam gambar tersebut maka C
p
adalah inti besi dari kumaparan-kumparan tegangan, W
p
adalah kumparan-kumparan tegangan, C
c
adalah inti kumparan- kumparan arus dan W
c
adalah kumparan-kumparan arus. Arus beban I mengalir melalui Wc dan menyebabkan terjadinya fluksi magnetic
Φ
1.
Wp mempunyai sejumlah lilitan yang besar dan cukup besar untuk dianggap sebagai reaktansi murni,
sehingga arus I
p
yang mengalir melalui W
b
akan tertinggal dalam fasanya terhadap
Universitas Sumatera Utara
tegangan beban dengan sudut sebesar 90 , dan menyebabkan terjadinya fluksi
magnetic sebesar Φ
2.
pesamaan ini diperlihatkan dalam gambar 2.2. dengan demikian maka terhadap kepingan aluminium D, momen gerak T
D
yang berbanding lurus terhadap daya yang diperlihatkan dalam persamaan
ωΦ1Φ2 sin α = cos φ akan diperkenakan.Misalnya bahwa oleh pengaruh momen gerak ini, kepingan aliminium
ini akan berputar dengan kecepatan n. Sambil berputar ini, D akan memotong baris- garis fluksi mahnetis
Φm dari mahnet yang permanen dan akan menyebabkan terjadinya arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap n
Φm didalam kepingan aluminium tersebut. Arus-arus putar ini akan pula memotong garis-garis fluksi
Φm sehingga kepingan D akan mengalami suatu momen redaman Td yang berbanding
lurus terhadap n Φm
2
.
GAMBAR 2.1 Prinsip suatu meter penunjuk Gambar 2.2 Arus arus
energi listrik arus B-B jenis Eddy suatu piring induksi
Universitas Sumatera Utara
2.3 Fotodioda