Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM IMUN PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI H
8
B. Indikator Ketercapaian Kompetensi
1.
Menjelaskan pengertian sistem kekebalan tubuh.
2.
Menjelaskan jenis-jenis kekebalan tubuh pada manusia
3.
Menjelaskan mekanisme sistem kekebalan tubuh pada manusia
4.
Menjelaskan cara mempertahankan sistem kekebalan tubuh manusia
5.
Menjelaskan kelainangangguan pada sistem kekebalan tubuh manusia.
C. Uraian Materi
1. Mekanisme Pertahanan Tubuh
Tubuh mempunyai dua lapisan kekebalan, yaitu kekebalan nonspesifik dan kekebalan spesifik. Bakteri, virus, dan zat asing harus melalu sistem kekebalan
nonspesifik terlebih dahulu. Jika kekebalan nonspesifik tidak mampu menghancurkannya, berikutnya zat penginfeksi tersebut akan menghadapi
sistem kekebalan spesifik.
a. Kekebalan Nonspesifik Bawaan
Sistem kekebalan bawaan dimiliki oleh seseorang sejak lahir. Kekebalan bawaan bersifat nonspesifik, artinya sistem kekebalan ini selalu bersiap untuk
menghadapi infeksi apapun yang masuk ke dalam tubuh. Mekanisme kekebalan ini efektif terhadap mikroorganisme tanpa terjadinya pengalaman kontak
sebelumnya dengan organisme tersebut. Kekebalan nonspesifik ada yang bersifat eksternal, ada pula yang bersifat
internal. Kekebalan eksternal disebut juga sebagai perlindungan permukaan, karena melindungi di bagian luar tubuh. Kekebalan internal lebih bersifat
perlindungan seluler dan kimiawi. 1 Kekebalan Eksternal
Kekebalan eksternal terdiri dari jaringan epitelium yang melindungi tubuh kita kulit dan jaringan mukus beserta sekresi yang dihasilkannya. Selain sebagai
penghalang masuknya penyakit, epitelium tersebut menghasilkan zat-zat pelindung. Misalnya, hasil sekresi kulit bersifat asam sehingga beracun bagi
bakeri. Air ludah saliva dan air mata juga dapat membunuh bakteri. Mukus lendir menjebak mikroorganisme sehingga tidak dapat masuk ke dalam saluran
pencernaan dan pernapasan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM IMUN PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI H
Mata Pelajaran Biologi SMA
9
2 Kekebalan Internal Kekebalan internal akan melawan bakteri, virus, atau zat-zat asing yang mampu
melewati kekebalan eksternal. Kekebalan internal berupa rangsangan kimia dan melibatkan sel-sel fagositik, sel natural killer, protein anti mikroba yang melawan
zat asing yang telah masuk dalam tubuh, serta peradangan inflamasi dan demam.
Sel-sel fagositik yang berperan dalam kekebalan internal antara lain neutrofil, makrofag, dan eosinofil. Neutrofil akan bersifat fagositik memakan jika bertemu
dengan materi penginfeksi di dalam jaringan. Makrofag akan berlekatan dengan polisakarida di permukaan tubuh mikroba dan kemudian menelan mikroba
tersebut. Eosinofil bertugas untuk menyerang parasit yang berukuran besar, misalnya cacing.
Sel natural killer menyerang sel parasit dengan cara mengeluarkan senyawa penghancur yang disebut perforin. Sel natural killer dapat melisiskan dan
membunuh sel kanker serta virus sebelum sistem kekebalan adaptif diaktifkan. Protein antimikroba meningkatkan pertahanan tubuh dengan cara menyerang
mikroorganisme secara langsung maupun dengan cara menghambat reproduksi mikroorgnisme. Salah satu protein antimikroba yang penting untuk melindungi sel
dari serangan virus adalah interferon. Kekebalan internal lainnya adalah respons peradangan inflamasi dan demam.
Peradangan dipicu oleh trauma fisik, panas yang berlebihan, infeksi bakteri, dan lain-lain. Peradangan bersifat lokal atau hanya muncul pada daerah terinfeksi
sedangkan demam menyebar ke seluruh tubuh.
b. Kekebalan Spesifik Adaptif