umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah misalnya hiburan, kenyamanan, atau
kesenangan bagi konsumen. b. Klasifikasi jasa
Griffin dalam
Lupiyodi dan
Handani, 2006:7
mengklasisikasikan jasa sebagai berikut: 1 Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen
a Sistem Kontak Tinggi
High contact system
: konsumen harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa
pendidikan dan rumah sakit. b Sistem kontak rendah
Low Contact System
: konsumen tidak harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh:
jasa reparasi mobil dan jasa perbankan. 2 Berdasarkan kesamaan dengan operasi manufaktur
a Jasa murni
pure service
: jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa persediaan atau dengan kata lain sangat berbeda dengan
manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan. b Jasa semimanufaktur
quasimanufacturing service
: jasa yang tergolong
kontak rendah,
memiliki kesamaan
dengan manufactur dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari
proses produksi jasa. Contoh: jasa perbankan dan kantor pos. c Jasa campuran
mixed service
: kelompok jasa yang tergolong kontak menengah
moderate contact
, gabungan beberapa sifat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jasa murni dan jasa semimanufaktur. Contoh: jasa bengkel,
dry cleaning
dan pemadam kebakaran. 3 Berdasarkan klasifikasi organisasi perdagangan dunia dalam
Lupiyoadi dan Handani, 2006:7 ruang lingkup bisnis jasa meliputi: a Jasa bisnis
b Jasa komunikasi c Jasa konstruksi dan jasa teknik
d Jasa distribusi e Jasa pendidikan
d Jasa lingkungan hidup e Jasa keuangan
f Jasa kesehatan dan jasa sosial g Jasa kepariwisataan dan jasa perjalanan
h Jasa rekreasi, budaya dan olahraga i Jasa transportasi
Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang penting dan harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi
kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama dari strategi prusahaan dalam rangka
meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar maupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.
c. Karakteristik Jasa
Menurut Kotler 1997:126, jasa memiliki karakteristik
sebagai berikut:
1 Tidak berwujud Jasa tidak dapat dilihat, dirasakan, didengar atau dicium sebelum
membeli. 2 Tidak terpisahkan
Salah satu sifat utama dari jasa adalah diproduksi pada waktu yang bersamaan dan tidak dapat dipisahkan dari penyedia.
Penyedia dapat berupa manusia ataupun mesin. 3 Keanekaragaman
Mutu jasa tergantung dari siapa yang menyediakan jasa, disamping tempat, waktu dan bagaimana jasa tersebut disediakan.
4 Tidak tahan lama Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau dipakai kemudian. Hal
ini tidak menjadi masalah bila permintannya tetap karena mudah untuk menyiapkan pelayanan untuk permintaan tersebut
sebelumnnya. 5 Tidak menghasilkan kepemilikan
Jasa yang sudah dibeli hanya dapat digunakan sekali pada saat itu juga.
6 Pengukuran Pengukuran terhadap mutu jasa pada umumnya sangat sulit
ditentukan, karena menyangkut aspek psikologis individu pengguna jasa.
d. Kualitas Jasa
Menurut Pasuraman dan kawan-kawan dalam Fandy Tjiptono, 2000:70:, ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas
jasa, kelima dimensi tersebut adalah: 1
Tangibles
bukti langsung, yaitu bukti fisik dari jasa, yang meliputi fasilitas dan kondisi fisik sekitar, perlengkapan, pegawai
dan saran komunikasi. 2
Reliability
dapat dipercaya, yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.
Pelayanan yang reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti bahwa pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara
yang sama dan tanpa kesalahan. 3
Responsiveness
daya tangkap, yaitu keinginan dan kesediaan para staf atau pegawai untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap. 4
Assurance
jaminan, merupakan jaminan yang diberikan perusahaan
untuk konsumennya
mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.
5
Emphaty
empati, yaitu kemampuan untuk peduli dan peka, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi
yang baik, perhatian pribadi dam memahami kebutuhan para pelanggan.
3. Wisatawan Domestik
Wisatawan domestik adalah wisatawan yang berasal dari dalam negeri atau wisatawan yang hanya pindah di dalam lingkungan wilayah
di negerinya sendiri untuk sementara waktu. Pendit:2006.
4. Alasan Wisatawan
Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk
mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak Rangkuti,2002:44. Berdasarkan survei pendahuluan pada tanggal 24
Oktober 2016, ditemukan bahwa alasan wisatawan berkunjung ke pantai Nglambor Yogyakarta adalah:
a. Ingin Rekreasi Rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyegarkan
kembali jasmani dan rohani seseorang. Rekreasi adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang
umum dilakukan untuk rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi.
http:id.wikipedia.org PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI