24 Piroksikam memiliki bobot molekul sebesar 331,35 gmol dan titik
leleh sebesar 198-200
o
C DrugBank 2013, serta memiliki nilai pKa 5,3 dan pKb 1,86 sehingga memungkinkan piroksikam bertindak sebagai obat
zwitterionic
pada nilai pH tertentu Abdulkarim
et al.
2010 Kelarutan piroksikam dalam etanol sebesar 5 mgmL Santa Cruz Biotechnology 2016.
Sebagai asam lemah, piroksikam dapat terionisasi pada pH 7,4. Piroksikam memiliki nilai logP sebesar 3,06 DrugBank 2013. Berdasarkan sifat-sifat
kimia tersebut, piroksikam termasuk dalam
Biopharmaceutics Classification System
BCS kelas II dimana absorpsi obat dibatasi oleh kecepatan disolusi karena kelarutannya dalam air rendah, yaitu 23 mgL Mirza
et al.
2010, DrugBank 2013. Piroksikam memiliki nilai LD
50
dermal dan oral berturut- turut pada tikus sebesar 5000 mgkg dan 216 mgkg United State
Pharmacopeial 2013, sedangkan nilai ED
50
topikal piroksikam pada manusia sebesar 5 mg Juel-Friis
et al.
2014.
2.5. Sediaan Penyembuh Luka
Wound dressing
adalah penggunaan beragam bahan untuk melindungi luka Food and Drug Association 2009. Tujuan dari
wound dressing
adalah untuk mempromosikan penyembuhan luka dalam waktu sesingkat mungkin,
dengan rasa sakit minimal, dan harus terjadi dalam lingkungan fisiologis yang kondusif untuk perbaikan jaringan dan regenerasi Esimone
et al.
2008. Pada luka kronis seperti ulkus diabetik, fase inflamasi berkepanjangan seringkali
menghambat fase proliferasi. Oleh karena itu, kunci untuk penyembuhan luka kronis bukan hanya menyeimbangkan tingkat kelembaban di area luka, tetapi
juga eksekusi senyawa-senyawa di eksudat luka kronis yang menghambat penyembuhan luka Okan
et al.
2007. Sediaan penyembuh luka dikatakan ideal dalam penggunaannya
apabila sediaan tersebut dapat melindungi luka dari invasi bakteri, mencegah dehidrasi, menyerap eksudat luka dan mempercepat penyembuhan luka Sun
et al.
2011. Selain itu, sediaan penyembuh luka yang ideal harus mampu memelihara lingkungan luka secara seimbang, memungkinkan terjadinya
pertukaran udara dan uap air, serta mengurangi rasa sakit. Sediaan penyembuh luka untuk ulkus kaki diabetik harus memperhatikan beberapa
hal, antara lain kenyamanan, kesesuaian, fleksibilitas apabila digunakan di area kaki; kemudahan untuk dihilangkan sehingga tidak menimbulkan trauma
baru; kemudahan penggunaan oleh pasien; efektivitas, dan biaya relatif murah Chadwick
et al.
2013.
2.6. Hydrocolloid
Hydrocolloid dressing
terbuat dari lapisan bahan pembentuk gel yang melekat pada
semipermeable film
atau
foam
Fletcher
et al.
2011. Ketika
hydrocolloid dressing
diaplikasikan pada permukaan ulkus, terjadi interaksi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25 antara substansi
hydrocolloid
dan cairan ulkus menghasilkan massa agar-agar berwarna kuning. Substansi
hydrocolloid
mengabsorpsi bahan nekrotik dan cairan ulkus, sedangkan massa agar-agar ini berkontribusi pada pembentukan
lingkungan yang lembab, memfasilitasi autolisis
debridement
, pembentukan jaringan granulasi, dan epitelisasi. Adanya massa agar-agar melindungi
jaringan granulasi dan epitel baru ketika
hydrocolloid dressing
dilepas atau diganti Shai and Maibach 2005.
Hydrocolloid dressing
diganti setiap 3-7 hari. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan kulit sekitar ketika melepas perekat Fletcher
et al.
2011. Dalam kasus tertentu, frekuensi penggantian
dressing
bergantung pada penampakan ulkus. Apabila ulkus tidak bersih, perlu dilakukan pengawasan
dan penggantian
dressing
setiap 48 jam bahkan 24 jam Shai and Maibach 2005.
Hydrocolloid dressing
mempunyai beberapa keuntungan, yaitu: a.
Menciptakan lingkungan luka yang
lembab untuk
mempromosikan angiogenesis, meningkatkan jumlah fibroblas, menstimulasi produksi jaringan granulasi, dan meningkatkan
jumlah sintesis kolagen;
b. Melembutkan dan merehidrasi jaringan nekrosis supaya terjadi
autolisis
debridement
; c.
Sifat adhesif dan anti-air
hydrocolloid
berfungsi sebagai
barrier
terhadap bakteri, virus, dan kontaminasi senyawa asing; d.
Sifat licin dari
backing
mengurangi koefisien friksi sehingga melindungi kulit regenerasi;
e. Pembentukan gel selama penyembuhan luka memudahkan
penggantian sediaan tanpa meninggalkan trauma dan melindungi ujung saraf nyeri sehingga mengurangi rasa sakit pada luka
Fletcher
et al.
2011.
2.7. Hidroksipropil Metilselulosa HPMC