27
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang berjudul “Optimasi Konsentrasi Hidroksipropil Metilselulosa HPMC sebagai Polimer
Hydrocolloid Matrix Diabetic Wound Healing
dengan Zat Aktif Piroksikam” ini termasuk penelitian eksperimental
murni. 3.2.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.2.1.
Variabel penelitian
a. Variabel bebas: variasi konsentrasi HPMC sebagai polimer
hydrocolloid matrix diabetic wound healing
piroksikam.
b. Variabel tergantung: sifat dan stabilitas fisikokimia
hydrocolloid matrix diabetic wound healing
.
c.
Variabel pengacau:
1 Variabel pengacau terkendali: produsen obat dan bahan
kimia untuk formula
hydrocolloid matrix
, prosedur pembuatan dan pengujian sediaan, kondisi penyimpanan
sediaan, serta wadah penyimpanan sediaan. 2
Variabel pengacau tak terkendali: suhu dan kelembaban udara ruangan selama pembuatan dan pengujian sediaan.
3.2.2. Definisi Operasional
a.
Hydrocolloid matrix
piroksikam: sediaan yang mengandung HPMC, aseton, propilen glikol, gliserol, dan akuades sebagai basis
yang ditambahkan zat aktif piroksikam lalu dibentuk
hydrocolloid matrix
. b.
HPMC: polimer yang ditambahkan ke dalam
hydrocolloid matrix
piroksikam dengan 3 konsentrasi berbeda yaitu 8,75, 11 dan 13,25.
c. Sifat fisikokimia
hydrocolloid matrix
piroksikam: parameter kualitas fisik sediaan yang meliputi organoleptis, keseragaman
bobot sediaan, ketebalan sediaan, pH, persen
moisture content
, persen
moisture absorption
,
folding endurance
, keseragaman kandungan obat dalam sediaan, pelepasan obat dari sediaan, dan
iritabilitas sediaan. d.
Stabilitas fisikokimia sediaan: parameter kestabilan
hydrocolloid matrix
piroksikam meliputi perubahan fisik dan kandungan obat setelah diberi perlakuan suhu yang berbeda selama penyimpanan.
e. Sterilitas
hydrocolloid matrix
piroksikam: uji mikrobiologi yang menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat steril.
28 f.
Organoleptis: uji penampakan fisik
hydrocolloid matrix
piroksikam yang memiliki warna seragam, jernih, dan halus.
g. Keseragaman bobot sediaan: uji terkait variasi bobot
hydrocolloid matrix
piroksikam yang menunjukkan hasil homogen dengan nilai CV 10.
h. Ketebalan sediaan: uji terkait variasi ketebalan
hydrocolloid matrix
piroksikam yang menunjukkan hasil homogen dengan target ketebalan 0,5 mm.
i. pH larutan sediaan: uji terkait pH larutan
hydrocolloid matrix
piroksikam yang berada pada range pH 4-7 atau kurang dari 7,6. j.
Persen
moisture content
: uji terkait penyerapan kelembaban oleh
hydrocolloid matrix
piroksikam sampai mencapai titik jenuh. Formula dengan nilai persen
moisture content
terendah dipertimbangkan sebagai formula optimal.
k. Persen
moisture absorption
: uji terkait kandungan lembab yang terdapat dalam sediaan
hydrocolloid matrix
piroksikam. Formula dengan nilai persen
moisture absorption
tertinggi dipertimbangkan sebagai formula optimal.
l.
Folding endurance
sediaan: uji untuk mengetahui fleksibilitas
hydrocolloid matrix
piroksikam ditunjukkan oleh formula dengan nilai ketahanan pelipatan sampai 300 kali.
m. Keseragaman kandungan obat: uji untuk mengetahui keseragaman
dan dispersi obat dalam sediaan, ditunjukkan dengan nilai
recovery
yang seragam. n.
Pelepasan obat dari
hydrocolloid matrix
piroksikam: uji untuk mengetahui pelepasan obat dari sediaan, ditunjukkan oleh formula
optimal dengan nilai
dissolution efficieny
tertinggi. o.
Iritabilitas sediaan: uji untuk mengetahui bahwa sediaan tidak mengiritasi kulit yang ditunjukkan dengan nilai indeks iritasi
primer 0,5. p.
Formula optimal sediaan:
hydrocolloid matrix
piroksikam yang memenuhi kriteria semua sifat dan stabilitas fisikokimia.
q. Tikus putih galur Wistar jantan terinduksi aloksan: merupakan tikus
putih galur Wistar jantan yang menderita diabetes dengan kadar glukosa darah 250 mgdL akibat diinduksi aloksan sebanyak 150
mgkgBB.
r. Uji aktivitas
hydrocolloid matrix
piroksikam: uji yang menunjukkan bahwa sediaan memiliki aktivitas
diabetic wound healing
, dilihat dari penyembuhan luka dengan nilai
wound closure
100 dan kecepatan waktu penyembuhan pada luka eksisi tikus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 diabetes setelah diaplikasikan sediaan
hydrocolloid matrix
piroksikam dibandingkan dengan tikus yang tidak diinduksi
aloksan dan diberi perlakuan yang sama dengan tikus diabetes. s.
Uji histopatologi: pengamatan morfologi kulit bekas luka dan kulit tikus kontrol secara mikroskopik menggunakan mikroskop cahaya
dengan bantuan zat pewarna.
3.3. Subjek dan Bahan Penelitian