20
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Penyembuhan Luka Normal
Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomi normal. Luka dikategorikan sebagai luka akut dan luka kronis berdasarkan lamanya waktu
penyembuhan. Luka akut adalah luka dengan proses penyembuhan sesuai jalur penyembuhan luka normal dan berlangsung dalam 8-12 minggu,
sedangkan luka kronis adalah luka dengan proses penyembuhan yang tidak sesuai jalur penyembuhan luka normal dan berlangsung lebih dari 12 minggu
Boateng
et al.
2008. Proses penyembuhan luka pada orang normal terjadi dalam empat
fase, yaitu koagulasi; inflamasi; proliferasi; dan
remodelling
. Fase koagulasi dimulai segera setelah terjadi luka yaitu ketika platelet mengagregasi luka
untuk memfasilitasi pembentukan benang fibrin yang diubah menjadi matriks sementara dengan bergabungnya fibronectin. Agregat platelet akan
mensekresi mediator khusus untuk memanggil makrofag dan fibroblast ke lokasi luka. Fase inflamasi ditandai dengan keluarnya neutrofil dan makrofag
dari pembuluh darah menuju lokasi luka untuk fagositosis jaringan yang rusak dan mikroorganisme oportunistik. Sitokin proinflamasi akan merekrut sel
inflamasi ke lokasi luka dan menginduksi migrasi sel untuk fase selanjutnya Hamed
et al.
2014. Fase proliferasi meliputi epitelisasi, fibroplasia, angiogenesis, dan
kontraksi. Fase ini diawali saat fase inflamasi berlangsung dan berakhir ketika jaringan granulasi terbentuk pada luka.
Growth factor
yang disekresikan oleh makrofag di lokasi luka, merangsang angiogenesis dengan menginduksi
pertumbuhan dan proliferasi sel endotelium. Pembentukan jaringan granulasi memungkinkan terjadinya epitelisasi dan penutupan luka terbuka. Fase
remodelling
meliputi pengakhiran proses inflamasi dan
scarforming
, pemulihan morfologi jaringan normal, dan reorganisasi matriks kolagen
sepanjang garis ketegangan kulit. Pada saat yang sama, sel-sel yang tidak lagi diperlukan untuk penyembuhan luka dihilangkan dengan apoptosis Hamed
et al.
2014.
2.2. Penyembuhan Luka Diabetik