18
2.3.4. Studi Tipografi
Tipografi atau typography menurut Roy Brewer 1971 dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman, atau setiap barang cetak.
Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal bertalian pengaturan baris-baris susun huruf typeset, tidak termasuk ilustrasi dan
unsur-unsur lain bukan susun huruf pada pada halaman cetak. Peran dari pada tipografi itu sendiri adalah untuk mengkomunikasikan ide atau
informasi dari halaman tersebut ke pengamat. Terkadang secara tidak sadar, kita selau berhubungan dengan tipografi setiap hari dan setiap saat. Seperti koran atau majalah
yang kita baca, label pakaian yang biasa kita kenakan.kusrianto,2010. Perkembangan tipografi saat ini sudah mengalami perkembangan dari fase
penciptaan dengan tangan hand draw hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu
yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Beberapa jenis huruf yang dilakukan oleh James Craig berdasarkan klasifikasi, antara lain:
a. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki siripkakiserif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada
garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
b. Egyptian
Jenis huruf yang memiliki ciri kakisiripserif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn
adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa siripserif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir
sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
d. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya
adalah sifast pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki
adalah dekoratif dan ornamental.
2.3.4. Studi Layout
Layout adalah tata letak unsur-unsur desain dalam sebuah bidang. Prinsip layout ada empat
yaitu diantaranya
adalah squenceurutan,
emphasispenekanan, balancekeseimbangan, unitykesatuan.
a. Sequence
Sequence merupakan urutan atau jalur dari sebuah desain. Sequence dibutuhkan untuk menentukan arah dari media cetak agar pembaca dapat melihat secara
berurutan, dan tidak tumpang tindih. Sequence juga membantu pembaca untuk mengetahui jalur cerita dari media tersebut, dengan begitu pesan yang
disampaikan dapat dipahami dengan baik bagi pembaca. b.
Emphasis Emphasis merupakan penekanan utama suatu visual dalam bidang tersebut.
Emphasis dapat menentukan perhatian utama dari suatu objek dalam suatu bidang visual. Emphasis merupakan sebuah hierarki dalam desain. Untuk
memberikan penekanan pada sebuah desain dapat dilakukan dengan; Membedakan ukuran suatu objek dengan backgroundnya
Memberi warna yang mencolok dan berbeda dengan lingkungan
sekitar Menaruhnya di tempat yang strategis bagi pembaca.
c. Balance
Balance digunakan untuk memberikan berat yang merata pada suatu bidang. Penggunaan balance sendiri digunakan agar tidak terjadi perbedaan yang terelalu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
mencolok pada sebuah bidang desain, seperti pemberian ruang kosong yang terlalu banyak pada satu sisi, perbedaan yang tidak rata tersebut membuat
pembaca menjadi tidak nyaman dengan ruang kosong yang terlalu besar. d.
Unity Unity digunakan untuk memberikan rasa yang sama pada suatu desain. Unity
digunakan agar ide pokok dari desain tidak terkesan menyebar karena konsep desain yang berbeda. Dalam komik unity dalam sebuah karakter sangat
dibutuhkan agar pembaca tidak bingung dengan pengulangan karakter yang muncul. Tidak adanya kesamaan dalam gaya gambar akan membuat pembaca
semakin bingung dengan karakter yang muncul.
2.4. Studi Kompetitor
2.4.1. Buku pembelajaran dasar “Tari Melayu Tradisional”
Gambar 2.2. Buku pembelajaran dasar “Tari Melayu Tradisional
Sumber : www.adicita.com
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
Nama : Pembelajaran Dasar
Judul : Tari Melayu Tradisional
Penulis : Tengku Mira Sinar
Penerbit : Adicita Karya Nusa
Jumlah Halaman :102 halaman
Buku ini menyajikan teknik dasar dalam mempelajari tari Melayu yang dipaparkan secara runtut disertai gambar-gambar pendukung sehingga dapat dipakai di sekolah-
sekolah sebagai pendukung kurikulum dalam bidang seni dan budaya, serta memiliki relevansi yang signifikan dengan tujuan pendidikan muatan lokal Mulok kepada
peserta didik. Bagi masyarakat luas buku ini sangat bermanfaat sebagai penuntun dalam mempelajari tari Melayu, baik digunakan oleh sanggar-sanggar tari maupun digunakan
secara individu.
Strength:
Menggunakan teknik fotografi sehingga mudah bagi si pembaca untuk mengikuti gerakan yang dicontohkan.
Buku ini dominan pada gambarnya, teks hanya untuk keterangan dan sedikit memperjelas maksud gambar yang disajikan.
Tata letak pada gambar dan teks tertata rapi.
Weakness:
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa baku sehingga kurang tepat jika buku ini mempunyai segmen remaja.
Cover yang digunakan terkesan terlalu formal. Ukuran buku tebal sehingga kurang efisien jika untuk dibawa kemana-
mana. Isi buku tidak berwarna sehingga masyarakat kurang tertarik untuk
membacanya.
Opportunity:
Masih jarang ditemui buku grafis info yang menjelaskan secara detail tarian-tarian budaya lokal.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
Threat:
Kurangnya minat baca para remaja untuk membaca buku, di karenakan kemudahan untuk mengakses informasi melalui media elektronik yang
lebih memudahkan mereka untuk mencari informasi
2.4.2.Buku Ilustrasi “KASEPUHAN CIPTAGELAR ”
Gambar 2.3 Buku ilustrasi “Kesepuhan Ciptagelar”
Sumber: paparkarya.blogspot.com
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
Nama :Buku Ilustrasi
Judul :Kesepuhan Ciptagelar
Perancang : Ricky Rinaldi
Penerbit : Jagad Pustaka
Jumlah Halaman :150 halaman
Buku ilustrasi berjudul “Kasepuhan Ciptagelar” menceritakan tokoh mayoritas
penduduk Jawa Barat adalah masyarakat Sunda. Adapun salah satu contoh masyarakat Sunda yang masih memegang teguh kebudayaan peninggalan leluhur adalah masyarakat
di Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. Masyarakat Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar merupakan salah satu dari Komunitas Adat Banten Kidul yang terletak di
Gunung Halimun. informasi mengenai Nilai - nilai hidup yang luhur di Kasepuhan Ciptagelar masih sedikit diketahui oleh masyarakat luas khususnya masyarakat
perkotaan.Sedangkan pada hakekatnya pelestarian kebudayaan diperlukan sebagai penguat integrasi Bangsa, maka dari itu hadirlah buku ilustrasi yang disampaikan
dengan pendekatan infografis, membahas nilai-nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar. Kegunaan ilustrasi dengan pendekatan infografis bertujuan untuk mengemas informasi
agar lebih mudah dicerna dan informatif.Diharapkan dengan hadirnya buku ilustrasi yang menjelaskan nilai - nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar di mayoritas penduduk
Jawa Barat adalah masyarakat Sunda. Adapun salah satu contoh masyarakat Sunda yang masih memegang teguh kebudayaan peninggalan leluhur adalah masyarakat di
Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar. Masyarakat Kampung Gede Kasepuhan Ciptagelar merupakan salah satu dari Komunitas Adat Banten Kidul yang terletak di
Gunung Halimun. informasi mengenai Nilai - nilai hidup yang luhur di Kasepuhan Ciptagelar masih sedikit diketahui oleh masyarakat luas khususnya masyarakat
perkotaan. Sedangkan pada hakekatnya pelestarian kebudayaan diperlukan sebagai penguat integrasi bangsa, maka dari itu hadirlah buku ilustrasi yang disampaikan
dengan pendekatan infografis, membahas nilai-nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar. Kegunaan ilustrasi dengan pendekatan infografis bertujuan untuk mengemas informasi
agar lebih mudah dicerna dan informatif.Diharapkan dengan hadirnya buku ilustrasi yang menjelaskan nilai - nilai hidup di Kasepuhan Ciptagelar dapat menumbuhkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
minat dan sikap masyarakat terhadap kebudayaan Sunda yang ada di Jawa Barat khususnya di Kasepuhan Ciptagelar.apat menumbuhkan minat dan sikap masyarakat
terhadap kebudayaan Sunda yang ada di Jawa Barat khususnya di Kasepuhan Ciptagelar. Analisis SWOT Buku ilustrasi
“Kasepuhan Ciptagelar”karya Ricky Rinaldi
Strength:
Pendekatan ilustrasi yang digunakan sangat informatif sehingga pembaca mudah mengerti yang dimaksud dalam buku.
Menggunakan teknik ilustrasi realistis dan jelas sehingga memudahkan pembaca untuk memahami.
Menggunakan teknik pewarnaan full color dan menggunakan warna- warna asli dari benda yang digambarkan.
Buku ini dominan pada gambarnya, teks hanya untuk keterangan dan sedikit memperjelas maksud gambar yang disajikan.
Tata letak pada gambar dan teks tertata rapi.
Weakness:
Gaya bahasa yang digunakan adalah bahasa baku sehingga kurang tepat jika buku ini mempunyai segmen remaja.
Cover yang digunakan terlihat elegan sehimgga terkesan buku ini terlalu formal.
Ukuran buku tebal sehingga kurang efisien jika untuk dibawa kemana- mana.
Opportunity:
Buku ilustrasi bersifat infografik, masih jarang ditemui di pasaran yang membahas tentang budaya lokal yang dikemas menggunakan teknik
ilustrasi, kebanyakan menggunakan teknik fotografi saja dan dominan pada teks, sehingga masyarakat kurang tertarik untuk membacanya.
Threat:
Kurangnya minat baca para remaja untuk membaca buku, di karenakan kemudahan untuk mengakses informasi melalui media elektronik yang
lebih memudahkan mereka untuk mencari informasi yang di butuhkan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25 2.4.3
. Buku panduan balet bergambar “Ayo Berlatih Balet”
Gambar 2.4. Buku Panduan Bergambar “Ayo Berlatih Balet ”
Sumber : pribadi
Nama : Buku Panduan Bergambar
Judul : Ayo Berlatih Balet
Penulis : Lidyawati Setiawan Wijaya
Buku yang berjudul “Ayo berlatih Balet ” ini adalah buku panduan untuk para penari balet pemula. Dibuat buku ini bertujuan untuk meningkatkan minat anak-
anak khususnya ballerina pemula agar meningkatkan kompetensi saat berlatih balet secara mandiri Baha yang dipakai menggunakan bahasa Indonesia,
memakai jilidan softcover. Buku ini terkesan santai sesai target segmen adalah anak-anak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Strength:
Menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia sehingga mudah dimengerti oleh anak-anak.
Buku dikemas ringan maka, tidak membebani pembaca. Presentase teks dan gambar seimbang sehingga tidak rancuh saat
membaca. Menggunakan warna-warna cerah sehingga dapat membuat menarik anak-
anak untuk membaca.
Weakness:
Menggunakan teknik fotografi dan ilustrasi,kurang tepat untuk target anak-anak karena anak-anak belum bias sempurna membayangkan sebuah
gambar.
Opportunity:
Belum ada buku yang mengulas tentang tari balet secara detail dan menggunakan bahasa pengantar bahasa Indonesia, kebanyakan yang
beredar di pasar menggunakan bahasa asing.
Threat:
Sudah banyak buku yang menggunakan teknik ilustrasi yang lebih informatif dan menggunakan warna-warna cerah, sehingga dapat lebih
menyenangkan ketika dibaca.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
2.5. Studi Komparator