Tinjuauan tentang Tari 1. Definisi Tari
7
Desainer informasi digambarkan sebagai “Transformer” informasi baik itu data mentah, mauun serangkaian aksi, dan proses menjadi suatu bentukan visual yang mampu
mengungkapkan inti permasalahan dalam keadaan dimana pembaca mampu memahami dengan baik. Widbur, 1998: 6-7
2.2. Tinjuauan tentang Tari 2.2.1. Definisi Tari
Tari adalah ungkapan perasaan jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak ritmis yang indah dan diiringi musik. Menurut manfaatnya tari dibedakan menjadi 2
yaitu sebagai hiburan dan komunikasi. Sebagai hiburan sifatnyapenikmat saja atau menghibur dan tidak perlu ada persiapan terlebih dahulu yang dapat berupa tarian,
music dan lawakan. Sebagai komunikasi yaitu melalui gerak, ruang dan waktu yan ada padanya membawa pesan-pesan sebuah tarian tertentu untuk bisa di pahami oleh
penikmatnya. Tarian meliputi aspek yakni :
a. Bentuk
Sebuah tari akan menemuan bentuk seninya bila penggalaman batin pencipa penata tari maupun penarinya dapat menyatu dengan penggalaman lahrnya ungkapannya,
yaitu tari yang disajikan bias menggetarkan perasaan atau emosi penontonnya. Dengan kata lain, penonton merasa terkesan setelah menikmati pertunjukan
tari.Berdasarkan bentuknya tari dibedakan menjadi dua, yaitu representasional dan non representasional:
Tari representasional adalah tari yang menggambarkan seorang petani, tari nelayan melukiskan seorang nelayan.
Tari non reprentasional, yaitu tari yag melukiskan sesuatu secara simbolis, biasanya melalui gerak-gerak maknawi. Contohnya adalah tari golek, tari
klana topeng, tari bedaya, tari serimpi, tari monggawa, dan sebagainya. b.
Gerak Tenaga atau energi yang mencakup ruang dan waktu. Gerak dibedakan menjadi 2
yaitu gerak murni dan maknawi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
Gerak murni pure movement atau disebut gerak wantch adalah gerak yang disusun dengan tujuan mendapatkan bentuk artistic keindahan dan tidak
mempunyai maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi gesture atau gerak tidak wantah adalah gerak yang
mengandung arti atau maksut tertentu dan telah distilasi dari wantah menjadi wantah, misalnya gerak ulap-ulap dari tari jawa merupakan stilasi
dari orang yang sedang marah dan sebagainya. c.
Tubuh Alat wahana instrumen dalam tari. keadaan tubuh sangat penting bagi seorang
penari. Sebab, bagi seorang penari tubuh merupakan sarana komunikasi kepada para penontonnya ketika sedang membawakan perannya. Oleh karena itu bagi seorang
penari bentuk tubuh yang khas sering menghadirkan teknik-teknik gerak yang khas pula. Postur tubuh yang tinggi-besar akan mempunyai tenik gerak yang berbeda
dengan postur tubuh yang kecil ketika melakukan sebuah tarian yang sama. d.
Irama Iringan dalam tarian yang bisa membuat tampilan penari tersebut menjadi lebih
bagus.Tiga kepekaan irama yang harus dikuasai oleh seorang penari: Kepekaan terhadap irama iringan lagu atau gending, dalam hal ini
seorang penari harus peka terhadap irama yang ditarikan. Kepekaan terhadap irama gerak yaitu menggerakan anggota tubuh
dengan tempo yang telah ditentukan. Jadi, dalam hal ini seorang penari arus peka terhadap gerakan anggota tubuh menari kepada tempo irama
yang sedang berbunyi. Kepekaan terhadap irama jarak, maksutnya adalah penggambilan jarak
antar anggota tubuh yang digerakan sesuai dengan tata atuaran yang ditetapkan pada suatu tarian tertentu. Dan ditentukan oleh irama atau
tempo dalam tarian. e.
Jiwa Jiwa adalah istilah abstrak. Sedangkan tubuh dalam arti pisik adalah kongkret.
Jiwamerupakan satu kesatuan yang unik dari kesan-kesan, intuinsi-intuinsi dan keyakinan yang menafsir seluruh penggalaman. Kekuatan jiwa bias dikatakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
sebagai tingkat kekuatan proses-proses stimulatif yang mengikuti persepsi tanggapan maupum motivasi pendorongnya, karena penggalaman-penggalaman
yang belum dipahami secara baik tidak akan membantu untuik memunculkan sebuah ungkapan. Dengan kata lain adalah apa yang belum terkesan tidak dapat
terungkapkan.
2.2.2.Tari Remo
Suatu tarian gaya Jawa Timuran yang dilakukan oleh seorang penari atau lebih yang pada gerak dasarnya terdiri dari ragam-ragam gerak tertentu alam susunan yang
dirangkaikan. Tari Remo bisa dibawakan oleh penari pria atau wanita, namun asal mulanya tari ini ialah tari yang mempunyai dua macam gaya yaitu gaya tari putra dan
gaya tari putri.ensiklopedi tari nusantara Remo ialah embrio dari ludruk besutan kesenian khas Jombang yang
didalamnya terdapat sebuah gerak tari, kidungan dan dialog yang kemudian berkembang di Surabaya dan mengalami perpecahan pada gerak tari dan mengalami
pengembangan lalu dinamakanlah Remo. Menurut Bapak Tribroto Wibisono seniman tari remo adanya kesalah artian dari pemahaman Remo di kalangan masyarakat, banyak
yang menganggap bahwa tari remo ialah simbol kepahlawanan, namun sebenarnya Remo ialah simbol kelahiran manusia. Bapak Munali Fatah ialah seniman Remo
mengalihkan pandangan masyarakat yang salah akan tarian Remo dengan membuat tarian yang di namakan Cokro Negoro yang menyimbolkan kepahlawanan. Remo
identik dengan gerakan kaki yang dihentakan ketanah yang di sebut “Gedruk” ialah simbol dari mengingat manusia akan keberadaan bumi.
Remo berdasalkan hasil penyajiannya, dapat di tarik bebebrapa pokok masalah yaitu : Tata pentasnya
Teknik pergerakan gerak tari Penggunaan vocal kidugan
Rasa dari pada tari itu sendiri dan penjiwaannya
Beberapa masalah diatas adalah bahan dalam mempelajari tari remo. Karakteristik yang paling utama dari tari remo adalah gerakan kaki yang rancak
dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng yang dipasang di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan selendang atau sampur,
gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah, dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
Terdiri atas ikat kepala merah, baju tanpa kancing yang berwarna hitam dengan gaya kerajaan pada abad ke-18, celana sebatas pertengahan betis yang dikait dengan
jarum emas, sarung batik Pesisiran yang menjuntai hingga ke lutut, setagen yang diikat di pinggang, serta keris menyelip di belakang. Penari memakai dua selendang, yang
mana satu dipakai di pinggang dan yang lain disematkan di bahu, dengan masing- masing tangan penari memegang masing-masing ujung selendang. Selain itu, terdapat
pula gelang kaki berupa kumpulan lonceng yang dilingkarkan di pergelangan kaki.Wibisono,1981:18-19
Gambar 2.1Busana Tari Remo Surabayan Sumber : buku “NGREMO
2.3. Tinjauan Desain Komunikasi Visual 2.3.1. Studi Warna