2.3 Grafik Hubungan Antara Cp Terhadap TSR
Menurut Albert Betz adalah seorang Ilmuan Jerman bahwa koefisien daya maksimal dari Kincir Angin adalah sebesar 59 seperti yang terlihat pada
Gambar 2.15 Albert Betz menamai batas maksimal tersebut dengan Betz limit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.15:
Gambar 2.15 Grafik Hubungan Antara Koefisien Daya Cp dengan Tips Speed Ratio TSR dari beberapa jenis Kincir Angin.
Sumber :http: www.gunturcuplezt.com diakses Juni 2016
2.4 Rumus
– Rumus Perhitungan
Rumus – rumus digunakan dalam melakukan perhitungan da analisis data
yang di dapat selama atau setelah pengujian dilakukan. Dalam penelitian unjuk kerja Kincir Angin Poros Horizontal adalah sebagai berikut :
2.4.1 Daya Angin
Energi yang terdapat pada angin adalah energi kinetik, energi kinetik ialah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak dan dapat dirumuskan
sebagai berikut :
E
k
= m v
2
1 dengan E
k
adalah energi kinetik J, m adalah massa udara kg, dan v adalah kecepatan angin ms.
Daya merupakan energi persatuan waktu, maka dari persamaan diatas dapat dituliskan :
P
in
= ½ . m . v
2
2 dengan P
in
adalah daya yang dihasilkan angin Js watt, m adalah massa udara yang mengalir persatuan waktu kgs, dan v adalah kecepatan angin ms.
massa udara yang mengalir persatuan waktu adalah : m = ρ . A . v
3 dengan
ρ adalah massa jenis udara kgm
3
, dan A adalah luas penampang yang membentuk sebuah lingkaran m
2
.
Dengan menggunakan persamaan 3, maka daya angin P
in
dirumuskan menjadi :
P
in
= ½ ρ .A .vv
2
, Disederhanakan menjadi :
P
in
= ½ ρ .A .v
3
4
2.4.2 Torsi Kincir Angin
Torsi adalah gaya yang bekerja pada poros yang dihasilkan oleh gaya dorong pada sumbu kincir, dimana gaya dorong ini memilki jarak terhadap sumbu
poros yang berputar, dengan persamaan sebagai berikut : T = F l,
5 dengan T adalah torsi dinamis yang dihasilkan dari putaran poros Nm, F adalah
gaya pembebanan N, dan l adalah jarak lengan torsi ke poros m.
2.4.3 Tip Speed Ratio TSR
Tip Speed Ratio TSR adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu
Kincir Angin yang berputar dengan kecepatan angin.
Kecepatan diujung sudu V
t
dapat dirumuskan sebagai : V
t
= ωr,
6 dengan V
t
adalah kecepatan ujung sudu, ω adalah kecepatan sudut rads, dan r
adalah jari – jari kincir m.
Sehingga TSRnya dapat dirumuskan sebagai berikut : =
� �
7 dengan r adalah jari
– jari kincir m, n adalah putaran poros kincir tiap menit rpm, dan v adalah kecepatan angin ms.
2.4.5 Daya Kincir Angin Mekanis