Pengertian Angin Proses Terjadinya Angin Jenis

4

BAB II DASAR TEORI

2.1 Angin

Pada bagian ini akan membahas beberapa hal tentang angin yang menjadi bagian penting dalam penelitian dan juga sebagai energi alternatif yang mudah di dapatkan dimana saja. Tentunya akan dimanfaatkan, sehingga menjadi energi listrik yang akan digunakan untuk kebutuhan sehari – hari.

2.1.1 Pengertian Angin

Angin adalah suatu udara yang bergerak diakbiatkan oleh rotasi yang terjadi pada bumi serta perbedaan pada tekanan udara di sekitarnya. Angin tersebut bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke tempat bertekanan udara rendah. Perbedaan tekanan udara yang disebabkan oleh perbedaan suhu udara, yang di akibatkan oleh pemanasan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari.

2.1.2 Proses Terjadinya Angin

Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.

2.1.3 Jenis

– jenis Angin Angin terbagi menjadi beberapa macam jenis, antara lain sebagai berikut : A. Angin Laut dan Angin Darat Angin laut adalah angin yang tiupannya yang berasal dari arah laut ke darat, dimana pada umumnya terjadi disaat siang hari tepatnya pada pukul 09.00 - 16.00. Sedangkan, Angin Darat adalah angin yang tiupannya berasal dari darat ke laut, dimana biasanya terjadi pada malam hari, tepatnya pukul 20.00- 06.00. terjadinya angin laut dan angin darat dapat dilihat pada gambar 2.1. Gambar 2.1 Angin Laut dan Angin Darat. Sumber : http:ALAManginlautangindarat2B3.png.diagses Juli 2016. 1. Angin Laut Angin laut adalah angin yang terjadi pada waktu siang hari di tepian danau dan di sepanjang garis pantai di seluruh dunia. Angin ini bergerak dari laut atau danau menuju daratan. Hal ini terjadi dikarenakan udara diatas daratan mengalami pemanasan lebih cepat dibandingkan udara diatas permukaan air, sehingga tekanan udara diatas daratan lebih rendah dibandingkan di atas permukaan laut atau danau seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.2. Gambar 2.2 Angin Laut. Sumber : https:upload.wikimedia.org22eAnginLaut.png . diakses Juni 2016. 2. Angin Darat Angin darat adalah angin yang terjadi pada waktu malam hari di tepian danau dan di sepanjang garis pantai di seluruh dunia. Angin ini bergerak dari darat menuju laut. Hal ini terjadi dikarenakan udara yang terdapat diatas daratan mengalami pendinginan lebih cepat dibandingkan udara diatas permukaan air, sehingga tekanan udara diatas permukaan laut atau danau menjadi lebih rendah dibandingkan di atas daratan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.3. Gambar 2.3 Angin Darat. Sumber : http:www.bp.blogspot.comAngindarat.jpg. diakses Juni 2016. B. Angin Gunung dan Angin Lembah Angin gunung adalah angin yang arah tiupannya dari puncak gunung ke lembag gunung dan biasanya angin gunung terjadi pada malam hari. Sedangkan, Angin Lembah adalah angin yang tiupannya dari arah lembah ke ke puncak gunung dan biasanya angin lembah terjadi pada siang hari, dapat dilihat pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Angin Gunung dan Angin Lembah. Sumber : http:blogspot.comAnginGununAnginLembah.jpg. diakses Juni 2016. 1. Angin Gunung Angin gunung adalah angin yang terjadi pada waktu malam hari di kawasan pengunungan di seluruh dunia. Angin ini bergerak dari gunung menuju lembah. Hal ini terjadi dikarenakan udara di atas gunung mengalami pendingin lebih cepat dibandingkan di atas permukaan lembah, sehingga tekanan udara di atas permukaan lembah menjadi lebih rendah di atas permukaan gunung seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Angin Gunung. Sumber : http:www.slideplayer.AnginGunungslide43.jpg. diakses Juni 2016. 2. Angin Lembah Angin lembah adalah angin yang terjadi pada waktu siang hari di kawasan pengunungan di seluruh dunia. Angin ini bergerak dari lembah menuju gunung. Hal ini terjadi dikarenakan udara di atas gunung mengalami pemanasan lebih cepat dibandingkan lembah, sehingga tekanan udara di atas permukaan gunung menjadi lebih rendah dibandingkan di atas permukaan lembah seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.6. Gambar 2.6 Angin Lembah. Sumber :http:images.slideplayer.AnginLembahslide44.jpg. diakses Juni 2016. C. Angin Fohn Angin fohn adalah angin terjadi akibat gerakan udara yang menaiki pegunungan. Udara tersebut kemudian mengalami kondensasi dan membentuk awan, lalu terjadi hujan di salah satu sisi lereng gunung. Pada daerah lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang oleh tinggi gunung. Daerah yang tidak mengalami hujan disebut daerah bayangan hujan dapat dilihat pada gambar 2.7. Gambar 2.7 Angin Fohn. Sumber : http : www.Apollo.lsc.vscgraphis,schem.jpg. diakses Juni 2016. D. Angin Muson Angin muson yang terjadi di Indonesia ada dua, yaitu muson barat dan muson timur. Angin ini disebabkan adanya perbedaan tekanan udara dua benua yang mengapit kepulauan Indonesia, yaitu Benua Asia yang kaya perairan dan Australia yang kering. Angin MusimMuson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia musim dingin ke Benua Australia musim panas dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari, dan maksimal pada bulan januari dengan Kecepatan Minimum 3 ms.Angin MusimMuson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia musim dingin ke Benua Asia Musim panas sedikit curah hujan kemarau di Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun Gibson, Australia Besar, dan Victoria. Ini yang menyebabkan indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan juni, juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan juli dapat dilihat pada gambar 2.8. Gambar 2.8 Angin Muson. Sumber : http:www.blogspot.com38.AnginMuson.gif. diakses Juni 2016. 1. Angin Muson Barat Angin muson barat adalah angin yang berhembus dari Benua Asia musim dingin ke Benua Australia musim panas dan mengandung curah hujan yang banyak di indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena ingin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra dapat dilihat pada gambar 2.9. Gambar 2.9 Angin Muson Barat. Sumber : http:www.blogspot.com39.AnginMuson.gif. diakses Juni 2016. 2. Angin Muson Timur Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari benua Australia musim dingin ke Benua Asia musim panas sedikit curah hujan kemarau dibagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun dapat dilihat pada gambar 2.10. Gambar 2.10 Angin Muson Timur. Sumber : http:www.blogspot.com38.AnginMusonTimur.gif. diakses Juni 2016.

2.2 Kincir Angin

Dokumen yang terkait

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

5 26 88

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros.

0 0 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu berbahan komposit dengan diameter 1 m lebar maksimum 13 cm pada jarak 12,5 cm.

0 1 90

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal enam sudu, bahan PVC, diameter 1 m, lebar maksimum 14 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros.

7 15 86

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu berbahan komposit berdiameter 100 cm lebar maksimum 13 cm dengan jarak 20 cm dari pusat poros.

0 2 121

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal 2 sudu diameter 1 meter berbahan komposit dengan lebar maksimal 10 sentimeter dari pusat poros.

0 0 99

Unjuk kerja kincir angin poros horizontal empat sudu, berbahan PVC 8 inchi, diameter 1 m, lebar maksimal sudu 14 cm berjarak 20 cm dari sumbu poros

0 2 98

Unjuk kerja kincir angin poros horisontal empat sudu, berbahan komposit, berdiameter 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari pusat poros

2 24 86

Kincir angin poros horisontal tiga sudu berbahan komposit, diamater 100 cm, lebar maksimum 13 cm pada jarak 20 cm dari sumbu poros

0 1 87

Unjuk kerja kincir angin tipe propeler desain kelengkungan sudu PVC 8 inchi berbahan komposit, lebar maksimum 11 cm pada posisi 20 cm dari pusat poros, dengan tiga variasi jumlah sudu - USD Repository

0 0 103