3.2. Prosedur Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder, yaitu data yang dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain. Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh tidak secara langsung dari obyek penelitian. Data yang diperoleh dalam
bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan, dan telah diolah oleh pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi, meliputi harga saham dan
data laporan keuangan perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009.
3.3.3. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan cara pengumpulan literatur-literatur yang diperlukan sebagai landasan teoritis dan dari data laporan keuangan
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007-2009.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Teknik Analisis
Sesuai dengan tujuan dan hipotesis penelitian yang dilakukan, maka keterkaitan antara variabel penelitian dapat digambarkan secara
spesifik dalam modl regresi linier berganda. Analisis ini dapat digunakan untuk menerangkan tingkat ketergantungan satu variabel terikat dengan
satu atau lebih variabel bebas. Dalam analisis ini juga dapat diukur derajat keeratan hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih
varibel bebas. Adapun model regresi linier berganda secara umum adalah : Y = b0 + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e ....... Di mana : Y
= Kesejahteraan Pemegang Saham b0
= Konstanta
b1 =
Koefisien Regresi
Dividend Per Share b2
= Koefisien
Regresi Retained Earning Per Share
b3 =
Koefisien Regresi
Price Earning Ratio X1
= Dividend Per Share
X2 =
Retained Earning Per Share X3
= Price Earning Ratio
e = Variabel Penggangu
3.4.2. Uji Normalitas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data
tersebut mengikuti sebaran normal dapat dilakukan dengan berbagai metode di antaranya adalah metode Kolmogorov-Smirnov, dengan
menggunakan program SPSS 13 Ghozali, 2001:77.
Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi
data mengikuti distribusi normal adalah :
a. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka
distribusi adalah tidak normal. b.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.
3.4.3. Uji Asumsi Klasik
Regresi linier berganda dengan persamaan Y = b0 + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator artinya pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak boleh bias. Untuk
menghasilkan pengambilan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi di antaranya tiga asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh model regresi
linier berganda tersebut adalah sebagai berikut : a.
Tidak terdapat multikolinieritas b.
Tidak terjadi heteroskedastisitas c.
Tidak ada autokorelasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga
pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. Di bawah ini asumsi dasar dari BLUE sebagai berikut :
a. Multikolinieritas
Merupakan suatu keadaan di mana satu atau lebih variabel bebas berkorelasi sempurna dengan variabel bebas lainnya. Multikolinieritas
dapat dilihat dengan menggunakan nilai VIF Variance Inflation Factor
. Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah Santoso, 2002:203 :
1 Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1
2 Mempunyai angka tolerance mendekati 1
3 Koefisien antara variabel bebas haruslah lemah di bawah 0,5.
Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikolinieritas. b.
Heteroskedastisitas 1
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau
pengamatan ke pengamatan lainnya. Kebanyakan data cross section mengandung situasi heteroskedastisitas, karena ini
menghimpun data yang terwakili berbagai ukuran kecil, sedang, dan besar. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan cara menggunakan uji Rank Spearman yaitu dengan membandingkan antara residual dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
seluruh variabel bebas. Mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah sebagai berikut Gujarati, 1999:177 :
1. Nilai probabilitas 0.05 berarti bebas dari heteroskedastitas.
2. Nilai probabilitas 0.05 berarti terkena heteroskedastitas.
c. Autokorelasi
Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Panduan untuk
mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W Durbin Watson. Deteksi adanya autokorelasi sebagai berikut :
1 Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
2 Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
3 Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.4.4. Uji Hipotesis
3.4.4.1.Uji secara Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
terikat. Bentuk pengujian: H0: b1=b2=b3= 0, artinya variabel Dividend Per Share, Retained
Earning Per Share dan Price Earning Ratio yang terdapat pada model ini
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
secara serempak tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham.
H1: b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, artinya variabel Dividend Per Share,
Retained Earning Per Share dan Price Earning Ratio yang terdapat pada
model ini secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham.
Pada penelitian ini nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikan
α = 5. Kriteria penilaian hipotesis pada uji-F ini adalah : Terima H0 bila F hitung
≤ F tabel, tolak H0 terima H1 bila F hitung F tabel
3.4.4.2.Uji Secara Parsial Uji t
Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah setiap variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat.
Bentuk pengujian: H0: b1=b2=b3= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel Dividend Per Share, Retained Earning Per Share dan Price Earning Ratio
terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham. H1: b1
≠ b2 ≠ b3≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel variabel Dividend Per Share, Retained Earning Per Share dan
Price Earning Ratio terhadap Kesejahteraan Pemegang Saham.
Pada penelitian ini nilai thitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat signifikan
α = 5. Kriteria pengambilan keputusan pada
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
53
uji-t ini adalah: H0 diterima jika : t hitung ≤ t tabel, H1 diterima jika :
t hitung t tabel.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN