Perkembangan Kompresi Video TINJAUAN PUSTAKA

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perkembangan Kompresi Video

Video pada hakekatnya adalah gambar dinamis moving pictures yang terdiri atas beberapa gambar yang ditayangkan secara bergilir dengan kecepatan sekitar 25 gambar frame perdetik. Kompresi video adalah bentuk Kompresi data yang berhubungan dengan data video digital. Kompresi video diperlukan agar penulisan data video dalam file menjadi lebih efisien. Kompresi juga diperlukan dalam streaming video agar transmisi data menjadi lebih cepat dan tidak memakan terlalu banyak bandwidth. Kompresi adalah pengubahan data kedalam bentuk yang memerlukan bit yang lebih sedikit, biasanya dilakukan agar data dapat disimpan atau dikirimkan dengan lebih efisien. Jika kebalikan dari proses ini, yaitu Kompresi , menghasilkan data yang sama persis dengan data aslinya, maka Kompresi tersebut disebut lossless Kompresiion. Sebaliknya, deKompresi tersebut menghilangkan sebagian data, maka disebut loosy Kompresiion. Loosy Kompresiion biasanya diterapkan dalam Kompresi data berupa gambar. Walaupun tidak dapat menghasilkan data yang sama persis dengan aslinya, namun dianggap lebih efisien. Video pada dasarnya merupakan array tiga dimensi. Dua dimensi digunakan untuk menggambarkan ruang pergerakan gambar, dan satu dimensi menggambarkan waktu. Sebuah frame adalah kumpulan pixel pada suatu waktu. Pada dasarnya, frame sama dengan gambar. Data video mengandung redundancy pengulangan. Kesamaan tersebut dapat Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dikodekan dengan mencatat perbedaan dalam sebuah frame atau antara frame. Kompresii video pada umumnya mengurangi pengulangan tersebut dengan loosy Kompresiion. Pada video, kompresi bekerja dengan cara mentransmisikan hanya gambar yang berubah, tidak gambar yang sama terus menerus. Sebagai contoh, pada sebuah pertemuan video konferensi dengan orang yang mendengarkan, tidak ada yang ditransmisikan setelah gambar awal berupa orang yang diam mendengarkan sampai orang tersebut bergerak atau berbicara. Objek tetap, seperti tembok, meja, dan latar tidak ditransmisikan secara berulang-ulang. Cara lain bekerjanya Kompresiivideo adalah dengan tidak mentransmisikan seluruh gambar. Sebagai contoh, peralatan yang mengerjakan Kompresii, atau pengkode, mengetahui bahwa dengan menghilangkan perubahan-perubahan kecil pada gambar tidak akan merusak gambar yang dilihat dan dapat diperhatikan. Perbaikan pada pertengahan 1980-an di Kompresiivideo menelurkan keberadaan sistem konferensi video berjenis ruangan. Perbaikan ini berarti penggunaan video secara ekonomis karena diperlukan bandwidth yang lebih kecil, yang berarti juga jalur telepon yang lebih murah. Sistem Kompresiiyang lebih lama memerlukan sebuah T-1 secara penuh untuk video. Ini menghalangi penjualan sistem video berjenis ruangan sampai akhir 1980-an. Teknik-teknik Kompresiiyang lebih baru pada tahun 1980-an dari perusahaan seperti PictureTel memerlukan hanya 56 Kbps sampai 128 Kbps untuk kualitas gambar yang dapat diterima. Terdapat dua teknik Kompresiiyang umum digunakan berdasarkan ada atau tidaknya penghapusan bit. Pertama, teknik Kompresii yang mengambil X sebagai masukan dan menghasilkan Xc sebagai keluaran, dimana Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Xc memiliki jumlah bit yang lebih sedikit dibanding X. Kedua, teknik Kompresii yang mengambil X sebagai masukan dan menghasilkan Y sebagai keluaran, dimana X dan Y identik. Teknik Kompresiipertama disebut sebagai teknik Kompresi lossy dan teknik Kompresii kedua disebut sebagai teknik Kompresii loseless.

2.2 Karakteristik Video Digital