Xc memiliki jumlah bit yang lebih sedikit dibanding X. Kedua, teknik Kompresii yang mengambil X sebagai masukan dan menghasilkan Y sebagai
keluaran, dimana X dan Y identik. Teknik Kompresiipertama disebut sebagai teknik Kompresi lossy dan teknik Kompresii kedua disebut sebagai
teknik Kompresii loseless.
2.2 Karakteristik Video Digital
Video digital pada dasarnya tersusun atas serangkaian frame. Rangkaian frame tersebut ditampilkan pada layar dengan kecepatan tertentu, bergantung
pada laju frame yang diberikan dalam frame detik . Jika laju frame cukup tinggi, mata manusia tidak dapat menangkap gambar per frame, melainkan
menangkapnya sebagai rangkaian yang kontinyu. Masing - masing frame merupakan gambar citra image digital. Suatu image digital direpresentasikan
dengan sebuah matriks yang masing - masing elemennya merepresentasikan nilai intensitas. Jika I adalah matriks dua dimensi, I x,y adalah nilai intensitas yang
sesuai pada posisi baris x dan kolom y pada matriks tersebut. Titik - titik dimana image disampling disebut sebagai picture elements atau sering dikenal sebagai
pixel. Karakteristik video digital ditentukan oleh resolusi resolution atau dimensi frame frame dimension , kedalaman pixel pixel depth , dan laju
frame frame rate . Karakteristik – karakteristik ini yang akan menentukan kualitas video dan jumlah bit yang dibutuhkan untuk menyimpan atau
mentransmisikannya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.3 Resolusi
Resolusi resolution atau dimensi frame frame dimension adalah ukuran sebuah frame pada video digital. Resolusi dinyatakan dalam pixel x pixel.
Semakin tinggi resolusi, semakin baik kualitas video tersebut, dalam arti bahwa dalam ukuran fisik yang sama, video dengan resolusi tinggi akan lebih detil.
Namun, resolusi yang tinggi akan mengakibatkan jumlah bit yang diperlukan untuk menyimpan atau mentransmisikannya meningkat.
2.4 Dekomposisi Pada Video
Untuk proses Dekomposisi frame digunakan untuk proses Kompresii pada video. Hal ini digunakan untuk memprosedur Dekomposisi level tunggal terdiri
dari video satu dimensi yang di-filter pada arah mendatar kemudian diikuti oleh video satu dimensi yang di-filter pada arah tegak yang diutilisasi dengan
menggunakan filter tapis rendah dan filter tapis tinggi.
Gambar 2.1 Dekomposisi Citra
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Video Kompresi biasanya beroperasi pada kelompok-kelompok berbentuk persegi-pixel, sering disebut macroblocks. Kelompok-kelompok pixel atau blok
pixel dibandingkan dari satu frame ke depan dan codec Kompresi video encode decode skema hanya mengirim perbedaan dalam blok-blok. Bingkai masih teks,
misalnya, dapat diulang dengan sangat sedikit data yang dikirimkan. Di daerah video dengan gerakan, lebih banyak piksel perubahan dari satu frame ke yang
berikutnya. Bila beberapa piksel berubah, skema Kompresi video harus mengirim lebih banyak data untuk bersaing dengan jumlah yang lebih besar dari piksel yang
berubah. Jika konten video termasuk sebuah ledakan, api, kawanan ribuan burung, atau gambar lainnya dengan sangat detail frekuensi tinggi, kualitas akan
menurun, atau variabel bitrate harus ditingkatkan untuk memberikan informasi ini ditambah dengan sama tingkat detail.
Penghilangan redundancy temporal
temporal interframe Kompresiion dilakukan dengan mengirimkan dan mengenkode frame yang berubah saja sedangkan data yang sama masih disimpan.
Kompresi video dapat dilakukan dengan memanfaatkan redundansi yang terdapat pada data video, baik redundansi spasial maupun temporal.
1 Redundansi spasial Redundansi spasial adalah redundansi yang terdapat di dalam suatu
frame. Hal ini disebabkan karena adanya korelasi antara sebuah piksel dengan piksel di sekitarnya. Redundansi ini dimanfaatkan untuk melakukan Kompresi
intraframe.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2 Redundansi temporal Redundansi temporal adalah redundansi yang terdapat di antara
sebuah frame dengan frame sebelum atau sesudahnya. Hal ini disebabkan karena adanya makroblok-makroblok yang berkorelasi di antara frame-frame
tersebut. Redundansi ini terjadi karena banyak bagian frame yang tidak berubah dibandingkan dengan frame sebelum dan sesudahnya. Redundansi
ini dimanfaatkan untuk melakukan kompresi interframe.
2.5 Rekontruksi Pada Video