Ekstraksi Ciri Normalisasi Gambaran Umum Sistem

karena pada tahapan sebelumnya, hasil ukuran matriks citranya berbeda, sehingga nantinya lebih mudah dalam melakukan proses ekstraksi ciri. 3. Grayscaling Tahap selanjutnya, data citra aksara Lampung yang telah di- crop diubah skala warnanya menjadi citra dengan skala keabuan dengan menggunakan fungsi matlab rgb2gray . 4. Binerisasi Setelah didapat citra aksara Lampung dengan skala warna keabuan, diperlukan tahap binerisasi yang mengubah intensitas nilai piksel citra menjadi 0 dan 1 saja, dimana 0 direpresentasikan sebagai warna hitam dan 1 direpresentasikan sebagai warna putih pada citra. Dalam hal ini, digunakan fungsi dari MATLAB yaitu im2bw . 5. Thinning Tahap thinning atau penipisan merupakan tahap akhir preprocessing . Pada tahap ini, citra biner aksara Lampung akan diubah ketebalan pikselnya sehingga untuk setiap data citra aksara Lampungnya menjadi citra kerangka dengan ketebalan 1 piksel. Hasil proses thinning ini nantinya yang digunakan untuk melakukan ekstraksi ciri. Thinning dilakukan dengan menggunakan metode Rosenfeld.

3.2.1.3 Ekstraksi Ciri

Setelah didapat kerangka citra aksara, maka dilakuakn ekstraksi ciri. Metode ekstraksi ciri yang digunakan adalah modified direction feature. Metode ini dipilih karena banyak digunakan dalam proses ekstraksi ciri terkait dengan citra huruf yang memiliki banyak lengkungan. Proses ekstraksi ciri dalam tahap pelatihan dilakukan pada semua data citra aksara Lampung dengan menentukan nilai arah tiap piksel berdasarkan segmen garisnya yang kemudian di normalisasi berdasarkan nilai dominan tiap segmennya. Nilai arah ini kemudian digunakan untuk menentukan nilai DT dan LT yang merupakan hasil ekstraksi ciri tiap citranya. Untuk setiap inputnya, ciri yang dihasilkan sebanyak 120. Jumlah ini ditentukan dari persamaan 2.10.

3.2.1.4 Normalisasi

Tahap selanjutnya yaitu tahap normalisasi. Metode normalisasi yang digunakan pada penelitian ini adalah normalisasi z-score dan min-max. 1. Normalisasi Z-score Dari data hasil ekstraksi ciri yang ada, maka dilakukan normalisasi dengan metode z-score. Normalisasi dilakukan pada data yang dominan paling banyak muncul dari seluruh data hasil ekstraksi ciri. Berikut merupakan tahapan normalisasi z-score : a. Dari data hasil ekstraksi ciri di bawah ini Dicari nilai rata-rata dan standar deviasi semua data. Gambar 3.5 Contoh hasil ekstraksi ciri MDF Gambar 3.6 Hasil ekstraksi ciri awal Gambar 3.6 Hasil mean dan standar deviasi b. Setelah didapatkan nilai mean dan standar deviasinya, maka normalisasi ini diterapkan pada data yang bersifat dominan dengan menggunakan persamaan 2.10. Berikut hasil data yang telah dinormalisasi. 2. Normalisasi m in-max Dari data hasil ekstraksi ciri yang ada, maka dilakukan normalisasi dengan metode min-max . Normalisasi dilakukan pada data yang dominan paling banyak muncul dari seluruh data hasil ekstraksi ciri. Berikut merupakan tahapan normalisasi min-max : a. Dari data hasil ekstraksi ciri pada Gambar 3.5, dicari nilai maksimum dan minimum dari semua data yang ada. Gambar 3.8 Nilai minimum dan maksimum data Gambar 3.7 Hasil setelah dinormalisasi z-score b. Setelah didapatkan nilai minimum dan maksimumnya, maka normalisasi ini diterapkan pada data hasil ekstraksi ciri dengan menggunakan persamaan 2.11. Berikut hasil data yang telah dinormalisasi. Dalam penelitian ini, kedua metode normalisasi dilakukan. Dari hasil kedua metode normalisasi tersebut akan dibandingkan metode mana yang akan menghasilkan tingkat akurasi yang lebih tinggi.

3.2.1.5 Jaringan Syaraf Tiruan