Pengujian Variasi Arsitektur Jaringan

Gambar 4. 18 Data hasil normalisasi z-score Berikut data hasil setelah dilakukan normalisasi.

4.2 Hasil dan Analisis Hasil

Dalam peneliian yang telah dilakukan, data yang digunakan merupakan 20 jenis huruf aksara Lampung yang didapat dari tulisan tangan 10 orang berbeda. Pada penelitian ini akan dicari model arsitektur jaringan syaraf tiruan yang mampu menghasilkan akurasi terbaik dalam proses pengenalannya. Untuk mendapatkan model jaringan syaraf yang terbaik, dilakukan berbagaim macam percobaan dengan melakukan variasi jumlah hidden layer, jumlah neuron, dan metode training jaringannya. Setelah didapat model jaringan yang terbaik, maka model jaringan tersebut akan digunakan untuk melakukan pengujian data tunggal untuk menunjukkan hasil dari pengenalan yang dilakukan.

4.2.1 Pengujian Variasi Arsitektur Jaringan

Dalam percobaan variasi arsitektur jaringan, digunakan sebanyak 200 data citra aksara. Sebelum dilakukan proses pengenalan, dilakukan terlebih dahulu ekstraksi ciri untuk semua data tersebut, sehingga menghasilkan 120 ciri untuk tiap citranya, sehingga total data yang digunakan untuk percobaan sebanyak 200 x 120 data. Dalam percobaan ini dilakukan beberapa kali percobaan dengan melakukan variasi model arsitektur jaringan syaraf tiruan, jumlah neuron pada hidden layer dan variasi metode normalisasi. Gambar 4. 19 Grafik menunjukkan pencapaian akurasi dengan menggunakan variasi jumlah neuron pada hidden layer dan metode training dengan menggunakan normalisasi min-max. 1. Percobaan 1 Pada percobaan ini, data yang digunakan merupakan data hasil normalisasi min-max . Percobaan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu percobaan dengan dan tanpa menggunakan proses penipisan thinning. A. Percobaan dengan penggunaan thinning Percobaan ini dilakukan dengan mengolah data ekstraksi ciri yang dinormalisasi dengan metode min-max dan dalam preprocessing -nya melalui proses penipisan thinning . Berikut grafik yang menunjukkan hasil dari percobaan tersebut Berikut rincian hasil akurasi yang telah dipaparkan sebelumnya pada gambar 4.19. Tabel 4. 1 Tabel akurasi 1 Jumlah Neuron Variasi Metode Training traingd m traingd x traingd a traincg f traincg p traincg b trainl m trainr p 5 6.25 17.5 16.25 7.5 16.25 18.75 46.25 17.5 10 3.75 52.5 41.25 41.25 40 45 65 33.75 15 5 33.75 20 32.5 50 20 60 77.5 20 11.25 61.25 40 63.75 66.25 80 66.25 72.5 25 11.25 61.25 33.75 51.25 50 48.75 73.75 76.25 30 11.25 65 38.75 51.25 51.25 43.75 75 67.5 35 10 72.5 48.75 71.25 72.5 76.25 90 68.75 40 10 73.75 45 57.5 58.75 63.75 91.25 66.25 45 7.5 66.25 41.25 73.75 57.5 80 90 86.25 50 11.25 61.25 43.75 65 70 71.25 82.5 81.25 55 16.25 65 41.25 61.25 63.75 60 85 77.5 60 13.75 68.75 37.5 63.75 63.75 71.25 90 78.75 Tabel 4.1 merupakan hasil akurasi yang dicapai dengan melakukan variasi arsitektur jaringan, jumlah neuron, serta metode pelatihannya. Dari tabel 4.1 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi adalah 91,25 dengan menggunakan metode training trainlm Levenberg-Marquardt dan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 40. Tahap percobaan selanjutnya adalah menambahkan 1 hidden layer. Penambahan jumlah hidden layer dilakukan pada arsitektur jaringan yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini, ditambah dengan hidden layer ke-2 dengan variasi jumlah neuron dan hasilnya ditunjukkan seperti pada gambar berikut. Gambar 4. 20 Grafik akurasi dengan menggunakan kombinasi hidden layer 1 dengan neuron sebanyak 40 dan variasi jumlah neuron pada hidden layer 2. Berikut rincian hasil akurasi yang dicapai yang ditunjukkan pada Gambar 4.21. Tabel 4. 2 Tabel akurasi 2 Jumlah Neuron Akurasi Hidden Layer 1 Hidden Layer2 40 5 46.25 40 10 51.25 40 15 77.5 40 20 61.25 40 25 87.5 40 30 73.75 40 35 67.5 40 40 71.25 40 45 86.25 40 50 88.75 40 55 87.5 40 60 85 Dari tabel 4.2 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi dicapai dengan menggunakan kombinasi neuron pada hidden layer 1 sebanyak 40 dan neuron pada Gambar 4. 21 Grafik menunjukkan pencapaian akurasi dengan menggunakan variasi jumlah neuron pada hidden layer dan metode training dengan menggunakan normalisasi min-max. hidden layer 2 sebanyak 25. Akurasi tertinggi mencapai 88,75. Ini berarti penggunaan hidden layer ke-2 tidak diperlukan karena hasil akurasi yang didapat justru lebih rendah dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 hidden layer saja. B. Percobaan tanpa menggunakan thinning Percobaan ini dilakukan tanpa melakukan proses penipisan terhadap citra. Hasil dari percobaan ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Berikut rincian hasil akurasi yang telah dipaparkan sebelumnya pada gambar 4.21 Tabel 4. 3 Tabel akurasi 3 Jumlah Neuro n Variasi Metode Training traingd m traingdx traingda traincgf traincgp traincgb trainlm trainrp 5 1.25 7.5 17.5 10 7.5 7.5 42.5 5 10 2.5 42.5 35 20 43.75 41.25 56.25 48.75 15 8.75 43.75 16.25 60 61.25 30 77.5 61.25 20 12.5 73.75 28.75 63.75 63.75 75 91.25 72.5 Jumlah Neuro n Variasi Metode Pelatihan traingd m traingdx traingda traincgf traincgp traincgb trainlm trainrp 25 12.5 72.5 33.75 67.5 65 68.75 71.25 75 30 7.5 51.25 31.25 36.25 46.25 47.5 82.5 68.75 35 15 67.5 41.25 61.25 63.75 65 85 78.75 40 13.75 83.75 45 83.75 80 68.75 92.5 85 45 10 76.25 30 82.5 82.5 81.25 91.25 90 50 18.75 72.5 50 72.5 72.5 72.5 85 62.5 55 20 77.5 36.25 80 76.25 82.5 83.75 85 60 15 67.5 40 61.25 60 63.75 78.75 61.25 Tabel 4.3 merupakan hasil akurasi yang dicapai dengan melakukan variasi arsitektur jaringan, jumlah neuron, serta metode pelatihannya dan tanpa dilakukannya penipisan terhadap data citranya. Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi adalah 92,5 dengan menggunakan metode training trainlm Levenberg-Marquardt dan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 40. Tahap percobaan selanjutnya adalah menambahkan 1 hidden layer. Penambahan jumlah hidden layer dilakukan pada arsitektur jaringan yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini, ditambah dengan hidden layer ke-2 dengan variasi jumlah neuron dan hasilnya ditunjukkan seperti pada gambar berikut. Gambar 4. 22 Grafik akurasi dengan menggunakan kombinasi hidden layer 1 dengan neuron sebanyak 40 dan variasi jumlah neuron pada hidden layer 2. Berikut rincian hasil akurasi yang dicapai yang ditunjukkan pada Gambar 4.22 Tabel 4. 4 Tabel akurasi 4 Jumlah Neuron Akurasi Hidden Layer 1 Hidden Layer2 40 5 36.25 40 10 61.25 40 15 77.5 40 20 87.5 40 25 67.5 40 30 88.75 40 35 85 40 40 91.25 40 45 85 40 50 87.5 40 55 90 40 60 81.25 Gambar 4. 23 Grafik menunjukkan pencapaian akurasi dengan menggunakan variasi jumlah neuron pada hidden layer dan metode training dengan menggunakan normalisasi z-score dan dengan menggunakan thinning . Dari tabel 4.4 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi dicapai dengan menggunakan kombinasi neuron pada hidden layer 1 sebanyak 40 dan neuron pada hidden layer 2 sebanyak 40. Akurasi tertinggi mencapai 91,25. Ini berarti penggunaan hidden layer ke-2 tidak diperlukan karena hasil akurasi yang didapat justru lebih rendah dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 hidden layer saja. 2. Percobaan 2 Pada percobaan ini, dari data yang digunakan dilakukan normalisasi z-score . Percobaan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu percobaan dengan dan tanpa menggunakan proses penipisan thinning. A. Percobaan dengan penggunaan thinning Percobaan ini dilakukan dengan mengolah data ekstraksi ciri yang telah dinormalisasi dengan metode z-score dan dalam preprocessing -nya melalui proses penipisan thinning . Berikut grafik yang menunjukkan hasil dari percobaan tersebut Berikut rincian hasil akurasi yang telah dipaparkan sebelumnya pada gambar 4.21. Tabel 4. 5 Tabel akurasi 5 Jumlah neuron Variasi Metode Training traingdm traingdx traingda traincgf traincgp traincgb trainlm trainrp 5 3.75 35 31.25 18.75 65 23.75 37.5 13.75 10 3.75 37.5 40 37.5 37.5 40 38.75 17.5 15 7.5 56.25 42.5 60 60 57.5 48.75 48.75 20 7.5 61.25 33.75 57.5 58.75 57.5 68.75 42.5 25 11.25 62.5 41.25 63.75 62.5 61.25 75 57.5 30 6.25 57.5 47.5 60 55 56.25 70 58.75 35 7.5 42.5 43.75 35 37.5 33.75 72.5 56.25 40 12.5 77.5 47.5 70 61.25 61.25 86.25 67.5 45 10 67.5 50 50 43.75 48.75 70 62.5 50 6.25 70 52.5 68.75 65 76.25 68.75 67.5 55 13.75 73.75 60 71.25 65 71.25 77.5 80 60 10 77.5 56.25 76.25 68.75 73.75 80 63.75 Tabel 4.5 merupakan hasil akurasi yang dicapai dengan melakukan variasi arsitektur jaringan, jumlah neuron, serta metode pelatihannya. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi adalah 86,25 dengan menggunakan metode training trainlm Levenberg-Marquardt dan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 40. Tahap percobaan selanjutnya adalah menambahkan 1 hidden layer. Penambahan jumlah hidden layer dilakukan pada arsitektur jaringan yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini, ditambah dengan hidden layer ke-2 dengan variasi jumlah neuron dan hasilnya ditunjukkan seperti pada gambar berikut. Gambar 4. 24 Grafik akurasi dengan menggunakan kombinasi hidden layer 1 dengan neuron sebanyak 40 dan variasi jumlah neuron pada hidden layer 2 pada percobaan normalisasi z-score. Berikut rincian hasil akurasi yang dicapai yang ditunjukkan pada Gambar 4.24. Tabel 4. 6 Tabel akurasi 6 Jumlah Neuron pada Hidden Layer Akurasi 1 2 40 5 20 40 10 40 40 15 52.5 40 20 60 40 25 68.75 40 30 67.5 40 35 70 40 40 66.25 40 45 72.5 40 50 77.5 40 55 78.75 40 60 72.5 Gambar 4. 25 Grafik menunjukkan pencapaian akurasi dengan menggunakan variasi jumlah neuron pada hidden layer dan metode training dengan menggunakan normalisasi z-score dan dengan tanpa menggunakan thinning . Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi dicapai dengan menggunakan kombinasi neuron pada hidden layer 1 sebanyak 40 dan neuron pada hidden layer 2 sebanyak 55. Akurasi tertinggi mencapai 78,75. Ini berarti penggunaan hidden layer ke-2 tidak diperlukan karena hasil akurasi yang didapat justru lebih rendah dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 hidden layer saja. B. Percobaan tanpa proses thinning Percobaan ini dilakukan dengan mengolah data ekstraksi ciri yang telah dinormalisasi dengan menggunakan metode z-score dan dalam preprocessing -nya tidak melalui proses penipisan thinning . Berikut grafik yang menunjukkan hasil dari percobaan tersebut. Berikut tabel yang menunjukkan detail dari grafik pada Gambar 4.25. Tabel 4. 7 Tabel akurasi 7 Jumlah Neuron Variasi Metode Pelatihan traingdm traingd x traingda traincg f traincg p traincg b trainlm trainrp 5 2.5 36.25 30 18.75 15 15 38.75 21.25 10 7.5 30 27.5 23.75 26.25 37.5 45 30 15 13.75 58.75 50 48.75 48.75 48.75 46.25 43.75 20 11.25 61.25 47.5 52.5 52.5 61.25 55 40 25 16.25 67.5 41.25 58.75 55 55 71.25 60 30 7.5 55 42.5 53.75 58.75 62.5 70 72.5 35 12.5 60 35 40 38.75 47.5 67.5 57.5 40 13.75 81.25 61.25 73.75 71.25 75 71.25 46.25 45 6.25 68.75 38.75 58.75 52.5 66.25 67.5 71.25 50 16.25 67.5 51.25 57.5 60 60 72.5 63.75 55 16.25 78.75 58.75 77.5 76.25 73.75 72.5 68.75 60 18.75 72.5 40 67.5 67.5 66.25 75 61.25 Tabel 4.7 merupakan hasil akurasi yang dicapai dengan melakukan variasi arsitektur jaringan, jumlah neuron, serta metode pelatihannya. Dari tabel 4.6 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi adalah 81,25 dengan menggunakan metode training traingdx dan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 40. Tahap percobaan selanjutnya adalah menambahkan 1 hidden layer. Penambahan jumlah hidden layer dilakukan pada arsitektur jaringan yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini, ditambah dengan hidden layer ke-2 dengan variasi jumlah neuron dan hasilnya ditunjukkan seperti pada gambar berikut. Gambar 4. 26 Grafik akurasi dengan menggunakan kombinasi hidden layer 1 dengan neuron sebanyak 40 dan variasi jumlah neuron pada hidden layer 2 pada percobaan normalisasi z-score. Berikut rincian hasil akurasi yang dicapai yang ditunjukkan pada Gambar 4.26. Tabel 4. 8 Tabel akurasi 8 Jumlah Neuron pada Hidden Layer Akurasi 1 2 40 5 10 40 10 15 40 15 53,75 40 20 33,75 40 25 51,25 40 30 48,75 40 35 51,25 40 40 47,5 40 45 61,25 40 50 68,75 40 55 67,5 40 60 65 Gambar 4. 27 Grafik menunjukkan pencapaian akurasi dengan menggunakan variasi jumlah neuron pada hidden layer dan metode training tanpa menggunakan normalisasi. Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi dicapai dengan menggunakan kombinasi neuron pada hidden layer 1 sebanyak 40 dan neuron pada hidden layer 2 sebanyak 50. Akurasi tertinggi mencapai 68,75. Ini berarti penggunaan hidden layer ke-2 tidak diperlukan karena hasil akurasi yang didapat justru lebih rendah dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 hidden layer saja. 3. Percobaan 3 Pada percobaan ini, dari data yang digunakan langsung dilakukan pelatihan ke dalam jaringan saraf tiruan tanpa adanya normalisasi. Percobaan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu percobaan dengan dan tanpa menggunakan proses penipisan thinning. A. Percobaan dengan penggunaan thinning Percobaan ini dilakukan dengan mengolah data ekstraksi ciri yang dalam preprocessing -nya melalui proses penipisan thinning . Berikut grafik yang menunjukkan hasil dari percobaan tersebut. Berikut rincian hasil akurasi yang telah dipaparkan sebelumnya pada gambar 4.27. Tabel 4. 9 Tabel akurasi 9 Jumlah Neuron Variasi Metode Training traingd m traingd x traingd a traincg f traincg p traincg b trainl m Trainr p 5 6.25 17.5 16.25 7.5 16.25 18.75 46.25 17.5 10 3.75 52.5 41.25 41.25 40 45 65 33.75 15 5 33.75 20 32.5 50 20 60 77.5 20 11.25 61.25 40 63.75 66.25 80 66.25 72.5 25 11.25 61.25 33.75 51.25 50 48.75 73.75 76.25 30 11.25 65 38.75 51.25 51.25 43.75 75 67.5 35 10 72.5 48.75 71.25 72.5 76.25 90 68.75 40 10 73.75 45 57.5 58.75 63.75 91.25 66.25 45 7.5 66.25 41.25 73.75 57.5 80 90 86.25 50 11.25 61.25 43.75 65 70 71.25 82.5 81.25 55 16.25 65 41.25 61.25 63.75 60 85 77.5 60 13.75 68.75 37.5 63.75 63.75 71.25 90 78.75 Tabel 4.9 merupakan hasil akurasi yang dicapai dengan melakukan variasi arsitektur jaringan, jumlah neuron, serta metode pelatihannya. Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi adalah 91,25 dengan menggunakan metode training trainlm Levenberg-Marquardt dan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 40. Tahap percobaan selanjutnya adalah menambahkan 1 hidden layer. Penambahan jumlah hidden layer dilakukan pada arsitektur jaringan yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini, ditambah dengan hidden layer ke-2 dengan variasi jumlah neuron seperti pada gambar berikut. Gambar 4. 28 Grafik akurasi dengan menggunakan kombinasi hidden layer 1 dengan neuron sebanyak 40 dan variasi jumlah neuron pada hidden layer 2. Berikut rincian hasil akurasi yang dicapai yang ditunjukkan pada Gambar 4.28 Tabel 4. 10 Tabel akurasi 10 Jumlah Neuron Akurasi Hidden Layer 1 Hidden Layer 2 40 5 46,25 40 10 51,25 40 15 76,25 40 20 61,25 40 25 88,75 40 30 73,75 40 35 68,75 40 40 71,25 40 45 86,25 40 50 87,5 40 55 86,25 40 60 85 Gambar 4. 29 Grafik menunjukkan pencapaian akurasi dengan menggunakan variasi jumlah neuron pada hidden layer dan metode training tanpa menggunakan normalisasi. Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi dicapai dengan menggunakan kombinasi neuron pada hidden layer 1 sebanyak 40 dan neuron pada hidden layer 2 sebanyak 25. Akurasi tertinggi mencapai 88,75. Ini berarti penggunaan hidden layer ke-2 tidak diperlukan karena hasil akurasi yang didapat justru lebih rendah dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 hidden layer saja. B. Percobaan tanpa proses thinning Percobaan ini dilakukan dengan mengolah data ekstraksi ciri yang dalam preprocessing -nya tidak melalui proses penipisan thinning . Berikut grafik yang menunjukkan hasil dari percobaan tersebut. Berikut rincian dari grafik akurasi pada Gambar 4.29. Tabel 4. 11 Tabel akurasi 11 Jumlah Neuro n Variasi Metode Pelatihan traingd m traingd x traingda traincg f traincgp traincgb trainlm trainrp 5 1.25 7.5 17.5 7.5 10 8.75 45 11.25 10 2.5 42.5 33.75 41.25 42.5 37.5 55 51.25 15 8.75 43.75 16.25 61.25 61.25 30 77.5 61.25 20 12.5 73.75 28.75 65 65 66.25 91.25 68.75 25 12.5 67.5 32.5 67.5 70 62.5 72.5 77.5 30 7.5 51.25 27.5 48.75 41.25 50 82.5 66.25 35 15 67.5 41.25 61.25 63.75 65 85 78.75 40 13.75 85 42.5 83.75 80 70 91.25 78.75 45 10 76.25 30 81.25 81.25 82.5 91.25 78.75 50 20 72.5 50 72.5 72.5 71.25 85 56.25 55 20 77.5 37.5 76.25 83.75 82.5 85 80 60 15 67.5 40 61.25 60 63.75 78.75 61.25 Tabel 4.11 merupakan hasil akurasi yang dicapai dengan melakukan variasi arsitektur jaringan, jumlah neuron, serta metode pelatihannya. Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi adalah 91,25 dengan menggunakan metode training trainlm Levenberg-Marquardt dan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 20. Tahap percobaan selanjutnya adalah menambahkan 1 hidden layer. Penambahan jumlah hidden layer dilakukan pada arsitektur jaringan yang menghasilkan akurasi tertinggi pada percobaan sebelumnya. Dalam percobaan ini, ditambah dengan hidden layer ke-2 dengan variasi jumlah neuron seperti pada gambar berikut. Tabel 4. 12 Tabel akurasi percobaan tanpa menggunakan penipisan dan normalisasi Jumlah Neuron Akurasi Hidden Layer 1 Hidden Layer2 20 5 38,75 20 10 75 20 15 60 20 20 77,5 20 25 85 20 30 85 20 35 81,25 20 40 78,75 20 45 81,25 20 50 63,75 20 55 67,5 20 60 85 Dari tabel 4.12 dapat diketahui bahwa akurasi tertinggi dicapai dengan menggunakan kombinasi neuron pada hidden layer 1 sebanyak 20 dan neuron pada hidden layer 2 sebanyak 25. Akurasi tertinggi mencapai 85. Ini berarti penggunaan hidden layer ke-2 tidak diperlukan karena hasil akurasi yang didapat justru lebih rendah dibandingkan dengan hanya menggunakan 1 hidden layer saja. Percobaan dengan melakukan variasi preprocessing menggunakan penipisan atau tidak, jumlah hidden layer pada arsitektur jaringan syaraf tiruan, jumlah neuron pada masing-masing hidden layer serta variasi metode training akan sangat mempengaruhi akurasi yang dicapai dalam alat uji yang telah dibuat. Dalam penelitian ini, akurasi tertinggi yang dicapai sebesar 92,5. Hasil tersebut dicapai pada percobaan dengan menggunakan 1 hidden layer dengan jumlah neuron sebanyak 40 dengan menggunakan metode pelatihan trainlm dan normalisasi min-max. Sedangkan hasil akurasi tertinggi dengan menggunakan normalisasi z-score sebesar 86,25 dengan menggunakan arsitekur jaringan syaraf 1 hidden layer dengan neuron sebanyak 40. Untuk percobaan penggunaan 2 hidden layer akurasi tertinggi Gambar 4. 30 Tampilan menu ekstraksi ciri dan pelatihan keseluruhan data aksara sebesar 91,25 dengan menggunakan neuron sebanyak 40 pada hidden layer 1 dan 40 pada hidden layer 2 tanpa proses penipisan dan tanpadengan normalisasi min-max .

4.2.2 Implementasi User Interface