Berfikir orisinil Beretos kerja tinggi

Buku Si swa Kela s X I I 144 membangun, mengarang, mendesain, merancang, mengubah ataupun menambah. Oleh karena itu kreatif sering digambarkan dengan kemampuan berfikir kritis dan banyak ide serta gagasan. Orang kreatif adalah orang yang melihat sesuatu yang sama, tetapi dengan cara pandang yang berbeda. Selain itu orang kreatif adalah orang yang memiliki kemampuan menggabungkan sesuatu yang belum pernah tergabung sebelumnya. Kreatif juga bisa berarti kemampuan menemukan atau mendapatkan ide dan pemecahan masalah baru. Dalam perspektif Islam kreatif dapat diartikan sebagai kesadaran keimanan seseorang, untuk menggunakan keseluruhan daya dan kemampuan diri yang dimiliki sebagai wujud syukur akan nikmat Allah guna menjadikan atau menghasilkan sesuatu yang terbaik dan bermanfat bagi kehidupan sebagai wujud pengabdian yang tulus kehadirat Allah. Allah Dzat yang Maha kreatif, hasil karya-Nya merupakan karya yang sangat besar, indah, dan sempurna. Semua makhluk memanfaatkan karya Allah tersebut. Allah Pencipta jagat raya dan segala isinya memberikan kekaguman dahsyat bagi seluruh makhlukNya. Keserasian yang kita lihat pada setiap makhluk, keterpautan organ-organ tubuh satu sama lainnya, keterpautan warna dengan organ-organ tersebut, keterpautan langit dan jagat raya, bumi dan isinya tersebut menjadikan Allah Swt sebagai Dzat Yang Maha Sempurna.. Allah Swt berfirman: اوُرَفَك َنيِ َ لا َمُث َروُناَو ِتاَمُل ُظلا َلَعَجَو َضْرلاَو ِتاَواَم َسلا َقَلَخ يِ َ لا ِ َ ِل ُدْمَ ْ لا َنوُلِدْعَي ْمِهِّبَرِب “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Mengadakan gelap dan terang, Namun orang-orang yang kafir mempersekutukan sesuatu dengan Tuhan mereka”.QS. al­An’am6:1

2. Nilai positif kreatif

a. Berfikir orisinil

Manusia selalu menghadapi berbagai persoalan dan peristiwa dalam kehidupannya. Semua persoalan yang yang tidak diketahui jawabannya dianggap sebagai masalah. Biasanya seseorang akan berusaha mengkaji problem yang dihadapinya dari berbagai aspek agar dapat memahaminya dengan baik. Setelah itu ia menghimpun berbagai data dan informasi yang berkaitan dengannya. Penghimpunan data dan informasi yang relevan dengan problem yang ada membantunya memperjelas, memahami dan membatasi problem itu dengan teliti dan mengantarkannya menyusun berbagai hipotesa sebagai langkah pemecahan. Di unduh dari : Bukupaket.com 145 Akidah Akhlak Kurikulum 2013 Dalam hal ini Allah Swt berfirman: َ ل اَهَنِإَف اَهِب َنوُعَمْسَي ٌناَذٓ ْو َ أ اَهِب َنو ُلِقْعَي ٌبوُلُق ْمُهَل َنوُكَتَف ِضْرلا ِف اوُرِسَي ْمَلَفَأ ِرْوُد ُصلا ِف ِتَلا ُبوُلُقْلا َمْعَت ْنِكَلَو ُرا َصْبلا َمْعَت “Maka Apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? karena Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. QS. Al­Hajj : 46

b. Beretos kerja tinggi

Adanya etos kerja yang kuat memerlukan kesadaran pada orang bersangkutan tentang kaitan bekerja dengan pandangan hidupnya yang lebih menyeluruh. Etos kerja dalam Islam adalah hasil suatu kepercayaan seorang Muslim bahwa bekerja mempunyai kaitan dengan tujuan hidupnya, yaitu memperoleh ridha dari Allah SWT. Berkaitan dengan ini penting untuk ditegaskan bahwa pada dasarnya, Islam adalah agama amal atau kerja. Inti ajarannya ialah bahwa hamba Alalh akan mendekati dan berusaha memperoleh ridha Allah melalui bekerja atau amal shalih serta dengan memurnikan sikap penyembahan hanya kepada-Nya. Alalh Swt berfirman: ىَرُي َفْوَس ُهَيْعَس َن َ أَو َعَس اَم لِإ ِنا َس ْ نلِل َسْيَل ْنَأو “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasannya usaha itu kelak akan diperlihatkan kepadanya”. QS. Al­Najm53 : 39­40 َناَدْعَم ِنْب ِ ِداَخ ْنَع ٍرْو َث ْنَع َسُنوُي ُنْب َسيِع اَنَ َبْخَأ َسوُم ُنْب ُميِهاَرْبِإ اَنَثَدَح ٌدَح َ أ َلَك َ أ اَم َلاَق َمَلَسَو ِهْيَلَع ُ َلا َل َص ِ َلا ِلوُسَر ْنَع ُهْنَع ُ َلا َ ِضَر ِماَدْقِم ْ لا ْنَع َن َك مل َسلا ِهْيَلَع َدُواَد ِ َلا َ ِبَن َنِ ِهِدَي ِلَمَع ْنِم َلُك ْ أَي ْن َ أ ْنِم اً ْرَخ ُطَق اًماَع َط ِهِدَي ِلَمَع ْنِم ُلُكْأَي “Ibrahim Ibnu Musa menceritakan hadits kepada kami. Isa Ibnu Yunus mengabarkan kepada kami dari Nur dari Khalid bin Ma’dan dari al Miqdam r.a. dari rasululalh Saw bersabda:“Tidak ada seorang pun yang memakan makanan lebih baik dari memakan hasil usahanya sendiri. Dan sesungguhnya nabi Daud a.s. memakan sesuatu dari hasil tangannya” HR. Muslim Di unduh dari : Bukupaket.com Buku Si swa Kela s X I I 146

c. Berhasil karya