Pengumpulan dan Pengolahan Data Penelitian
91
b. Penelitian Uji
Tujuan penelitian ini adalah menguji satu atau beberapa hipotesis yang telah dirumuskan terlebih dahulu. Penelitian ini didasarkan atas
suatu naskah penelitian yang mempersoalkan langkah-langkah teknis dan metodis yang akan diambil untuk menguji hipotesis. Sampel yang
akan diambil harus benar-benar mewakili populasi. Dasar yang paling tepat untuk melakukan penelitian uji adalah eksperimen guna
mengetahui hubungan sebab akibat.
c. Penelitian Deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan masalah atau keadaan sebagaimana adanya atau berdasarkan fakta-fakta yang ada.
Dalam penelitian deskriptif dibutuhkan interpretasi atau analisis.
3. Berdasarkan Bentuk dan Metode Pelaksanaannya
Berdasarkan bentuk dan metode pelaksanaannya, penelitian dibagi tiga, yaitu sebagai berikut.
a. Studi Kasus
Studi kasus adalah suatu bentuk penelitian yang intensif, terintegrasi, dan mendalam. Subjek yang diteliti terdiri atas satu unit atau satu
kesatuan unit yang dipandang sebagai kasus. Tujuan studi kasus adalah memperkembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai
objek yang diteliti yang berarti bahwa studi ini bersifat sebagai satu penelitian yang eksploratif. Penelitian ini bersifat mendalam sehingga
menghasilkan gambaran peristiwa tertentu. Dalam studi kasus, ada istilah menghasilkan gambaran longitudinal, yakni pengumpulan
dan analisis data dalam satu jangka waktu tertentu.
Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu keluarga, atau kelompok masyarakat pada satu lembaga, satu desa atau wilayah,
atau satu kelompok objek lainnya yang cukup terbatas, tetapi dipandang sebagai satu kesatuan. Segala aspek dalam suatu
kasus harus mendapat perhatian sepenuhnya dari peneliti. Hal- hal yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah segala sesuatu
yang mempunyai arti dalam riwayat kasus, misalnya peristiwa terjadinya, perkembangannya, dan perubahan-perubahannya.
Dengan demikian, studi kasus dapat memperlihatkan kebulatan dan keseluruhan kasus.
Teknik umum yang digunakan dalam studi kasus adalah observasi langsung, observasi partisipasi, dan teknik wawancara
bebas. Di samping itu, dapat pula dilakukan melalui buku harian, surat menyurat, dan sebagainya. Meskipun demikian, wawancara
sangat memainkan peranan besar dalam studi kasus. Dua hal yang sangat memainkan peranan penting dalam studi kasus, yakni
generalisasi dan realitas.
Studi kasus umumnya dipakai dalam rangka studi eksploratif saja, artinya bukan menguji hipotesis, melainkan memperkembangkan
hipotesis. Studi kasus memiliki keuntungan sebagai berikut. 1 Dapat meneliti kehidupan sosial ekonomi ataupun hal-hal yang
bersifat fisik atau eksakta secara mendalam. 2 Dapat memanfaatkan berbagai teknik pengumpulan data,
seperti observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan alat-alat pengumpulan data lainnya.
3 Dapat dipakai untuk menguji kebenaran suatu teori.
Jendela Info
Erikson 1976 mengadakan penelitian tentang akibat-akibat
bencana banjir dan pecahnya dam tahun 1972 di Buffalo Creek, Virginia
Barat, mewawancarai yang selamat dan membaca semua bukti yang
tercatat.
Sumber: Sosiologi jilid 1,1999 Sumber: Tempo, Januari 2002
Gambar 4.1 Tawuran Antarpelajar
Tawuran antarpelajar dapat diteliti dengan menggunakan analisis deskriptif.
Di unduh dari : Bukupaket.com
92
Sosiologi: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas XII
Adapun kelemahan studi kasus adalah sebagai berikut. 1 Kemungkinan untuk membuat generalisasi sangat terbatas karena
hanya mempelajari atau meneliti aspek-aspek yang spesifik. 2 Biaya relatif lebih banyak karena memerlukan waktu lebih lama
daripada survei.
b. Survei