Pranata dan Penyimpangan Sosial

Indonesia. Langkah selanjutnya yang ditempuh setelah proklamasi kemerdekaan yakni segera membentuk landasan kehidupan bernegara. Hal ini dimaksudkan untuk menata tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara secara lebih baik. Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI mengadakan rapat pleno yang membahas penetapan alat kelengkapan bernegara. Rapat pertama PPKI tersebut dilaksanakan di Jalan Pejambon, Jakarta. Rapat dipimpin Soekarno dan Mohammad Hatta yang dihadiri oleh 27 anggota PPKI. Hasil rapat ini menghasilkan dua keputusan penting sebagai syarat terbentuknya sebuah negara dan pemerintahan. Keputusan tersebut adalah: ฀ Mengesahkan UUD 1945. ฀ Mengangkat Soekarno dan Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Sehari setelah rapat pertama, kemudian PPKI pada tanggal 19 Agustus 1945 mengadakan rapat pleno kedua. Keputusan yang dihasilkan saat itu, antara lain sebagai berikut. a Menetapkan Susunan Kementerian Hasil rapat dari Panitia Kecil yang terdiri dari Ahmad Subardjo, Kasman Singodimedjo, dan Sutardjo Kartohadikusumo tentang susunan kemen-terian akhirnya dibahas dalam rapat pleno kedua tersebut. Rapat pleno berhasil menyusun kementerian kabinet presidensil dengan 12 menteri yang memimpin departemen dan 4 menteri negara. b Menetapkan Pembagian Wilayah Propinsi Wilayah Indonesia berdasarkan hasil sidang PPKI kedua tanggal 19 Agustus 1945 ditetapkan menjadi delapan propinsi. Setiap propinsi diketuai seorang gubernur. Delapan propinsi yang dibentuk, yakni : Provinsi Gubernur Sumatra Teuku Muhammad Hasan Jawa Barat Sutarjo Kartohadikusumo Jawa Tengah R. Panji Soeroso Jawa Timur R.A. Soerjo Sunda Kecil I Gusti Ketut Pudja Maluku J. Latuharhary Sulawesi G.S.S.J Ratulangi Kalimantan Pangeran Mohammad Noor c Pada tanggal 23 Agustus 1945, Presiden Soekarno menyampaikan pidato radionya yang menyatakan berdirinya Badan Keamanan Rakyat BKR, PNI, dan KNIP. BKR ditugaskan untuk memelihara keselamatan dan keamanan rakyat Indonesia. Ketua Umum BKR pusat dipimpin oleh Kaprawi. Sementara untuk BKR daerah dipimpin tokoh daerah, seperti di Jawa Barat oleh Aruji Kartawinata dan Jawa Tengah oleh Soedirman.

b. Pranata dan Penyimpangan Sosial

Manusia pada dasarnya selalu hidup di dalam suatu lingkungan yang serba berpranata. Artinya segala tindak tanduk atau perilaku manusia senantiasa akan diatur menurut cara-cara tertentu yang telah disepakati bersama. Bilamana manusia 320 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL menciptakan asosiasi, maka mereka juga menciptakan peraturan-peraturan dan cara- cara untuk mengatur pelaksanaan kepentingan anggota-anggotanya satu sama lain. Bentuk aturan-aturan inilah yang disebut institusi lembaga, yang berbeda dengan asosiasi. 1 Pengertian Lembaga Sosial Lembaga-lembaga sosial terdapat di dalam setiap masyarakat tanpa memperdulikan apakah masyarakat tersebut mempunyai taraf kebudayaan sederhana atau modern. Hal itu disebabkan oleh karena setiap masyarakat tentu mempunyai kebutuhan-kebutuhan pokok yang apabila dikelompok-dikelompokan, terhimpun menjadi lembaga kemasyarakatan. Untuk memberikan suatu batasan, dapatlah dikatakan bahwa lembaga kemasyara-katan merupakan himpunan daripada norma-norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Wujud yang konkret daripada lembaga kemasyarakatan tersebut adalah association. Contoh: Bila kita memandang sebuah sekolah sebagai suatu badan yang terdiri dari guru-guru dan para siswa. Maka kita melihat aspek assosiasi-nya. Sedangkan kalau kita memandangnya sebagai suatu sistem pendidikan, maka kita melihat sifat kelembagaannya. Assosiasi menunjukkan keanggotaan, sedangkan institusi menunjukkan cara berbuat atau bentuk prosedur. Beberapa definisi lembaga sosial menurut para sosiolog : 1 Robert MacIver dan C.H. Page: Lembaga Sosial adalah prosedur atau tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang tergabung dalam suatu kelompok masyarakat. 2 Leopold Von Wiese dan Becker: Lembaga Sosial adalah jaringan proses hubungan antar manusia dan antarkelompok yang berfungsi memelihara hubungan itu serta pola-polanya sesuai dengan minat dan kepentingan individu dan kelompoknya. 3 Koentjaraningrat: Lembaga Sosial adalah suatu sistem tata kelakukan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan khusus dalam kehidupan manusia. 4 Soerjono Soekanto: Lembaga Sosial adalah himpunan norma dari segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan masyarakat. 2 Macam-Macam PranataLembaga Sosial a Domestic Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan hidup kekerabatan. ฀ Perkawinan, pelamaran, perceraian. b Economic Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan pencaharian hidup. ฀ Pertanian, industri, peternakan, koperasi. c Educational Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan akan pendidikan. ฀ TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi, Pesantren. d Scientific Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah. ฀ Penelitian, LIPI, LAPAN. PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 321 e Aesthetic and Recreational Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan menyatakan rasa keindahan dan rekreasi. ฀ Kesusasteraan, seni rupa, seni suara. f Religius Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan untuk berhubungan dengan Tuhan. ฀ Masjid, Gereja, Pura, Vihara. g Political Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan mengatur kehidupan berkelompok atau bernegara. ฀ Partai, Kehakiman, Kepolisian, Parlementer, Presidensil. h Cosmetic Institution ฀ Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan jasmaniah manusia. ฀ Olahraga, Pemeliharaan kecantikan, Kesehatan, Kedokteran 3 Tipe-Tipe Lembaga Sosial a Berdasarkan Sudut Perkembangan ฀ Cresive institution yaitu institusi yang tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Contoh institusi agama, pernikahan dan hak milik. ฀ Enacted institution yaitu institusi yang sengaja dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya institusi pendidikan. b Berdasarkan Sudut Nilai yang diterima oleh Masyarakat ฀ Basic institutions yaitu institusi social yang dianggap penting untuk memlihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contohnya keluarga, sekolah, Negara dianggap sebagai institusi dasar yang pokok. ฀ Subsidiary institutions yaitu institusi social yang berkaitan dengan hal-hal yang dianggap oleh masyarakat kurang penting dan berbeda di masing- masing masyarakat. c Berdasarkan Sudut Penerimaan Masyarakat ฀ Approved atau social sanctioned institutions yaitu institusi sosial yang diterima oleh masayarakat misalnya sekolah atau perusahaan dagang. ฀ Unsanctioned institutions yaitu institusi yang ditolak masyarakat meskipun masyarakat tidak mampu memberantasnya. Contoh organisasi kejahatan. d Berdasarkan Sudut Penyebarannya ฀ General institutions yaitu institusi yang dikenal oleh sebagian besar masyarakat. Contohnya institusi agama ฀ Restricted institutions intitusi sosial yang hanya dikenal dan dianut oleh sebagian kecil masyarakat tertentu, contoh islam, protestan, katolik dan budha. e Berdasarkan Sudut Fungsinya ฀ Operative institutions yaitu institusi yang berfungsi menghimpun pola-pola atau cara-cara yang diperlukan dari masyarakat yang bersangkutan. Contoh institusi ekonomi 322 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ฀ Regulative institutions yaitu institusi yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tatakelakuan dalam masyarakat. Contoh institusi hukum dan politik seperti pengadilan dan kejaksaan. 4 Fungsi Lembaga Sosial Suatu lembaga sosial bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok dari manusia, pada dasarnya mempunyai beberapa fungsi, antara lain: ฀ Memberikan pedoman pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku atau bersikap di dalam usaha untuk memenuhi segala kebutuhan- kebutuhan hidupnya. ฀ Menjaga keutuhan masyarakat dari ancaman perpecahan atau disintegrasi masyarakat. ฀ Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial sosial-control. Secara umum lembaga kemasyarakatanpranata berfungsi sebagai berikut. a Fungsi Manifes nyata. Fungsi manifes adalah fungsi pranata sosial yang disadari dan menjadi harapan banyak orang. Contoh : Pranata keluarga berfugsi sebagai tempat sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat b Fungsi Laten. Pranata sosial yang tidak disadari dan bukan menjadi tujuan utama banyak orang. Fungsi laten adalah fungsi yang tidak nampak dipermukaan dan tidak diharapkan masyarakat namun ada. Contoh : Dalam pranata keluarga perkawinan dijadikan sarana untuk menutup rasa malu dari anggapan tidak menikah berarti tidak laku. 5 Proses Pertumbuhan Lembaga Sosial Proses tumbuhnya sebuah norma dalam masyarakat berawal dari sejumlah nilai-nilai yang menjadi cita-cita masyarakat. Nilai-nilai tersebut kemudian disosialisasikan dalam perilaku warga masyarakat dan membentuk norma. Norma- norma yang ada dalam masyarakat tersebut mula-mula terbentuk secara tidak terencana. Namun lama kelamaan norma-norma tersebut dibuat secara terencana. Misalnya, di dalam jual-beli seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan, akan tetapi lama-kelamaan terjadi kebiasaan bahwa perantara tersebut harus mendapat bagiannya [komisi], dimana sekaligus ditetapkan siapa yang menanggung itu yaitu pembeli atau penjual. Contoh lain adalah perjanjian tertulis yang menyangkut pinjam-meminjam uang yang dahulu tidak pernah dilakukan. Secara sosiologis dibedakan kekuatan mengikat daripada norma- norma. a Cara Usage Menunjuk pada suatu bentuk perbuatan. Biasanya di dalam hubungan antarindividu dalam masyarakat. Suatu penyimpangan terhadapnya tidak mengakibatkan hukuman yang berat tetapi hanya celaan dari individu yang dihubunginya. Norma ini mempunyai kekuatan yan sangat lemah. b Kebiasaan Folkaways Mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara. Kebiasaan yang diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 323 yang sama, merupakan suatu bukti bahwa orang menyukai perbuatan tersebut. Apabila perbuatan tadi tidak dilakukan dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat. Menurut MacIver dan C.H Page kebiasaan merupakan perilaku yang diakui dan diterima oleh masyarakat. c Tata kelakuan Mores Selanjutnya dikatakan kebiasaan-kebiasaan tidak semata-mata dianggap sebagai cara berperikelakuan saja. Akan tetapi diterima sebagai norma pengatur uang disebut sebagai Mores atau Tata kelakuan. Tata kelakuan tersebut disatu pihak memaksakan suatu perbuatan dan dilain pihak melarangnya, sehingga secara langsung merupakan suatu alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan tersebut. d Adat Istiadat Custom Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perikelakuan masyarakat kekuatan mengikatnya menjadi adat istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi yang keras. Norma-norma tersebut diatas setelah mengalami suatu proses pada akhirnya akan menjadi bagian tertentu dari lembaga kemasyarakatan. Proses tersebut dinamakan Proses Institutionalization pelembagaan yaitu suatu proses yang dilewati oleh Suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga kemasyarakatan. Sehingga norma kemasyara-katan itu oleh masyarakat dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupan sehari-hari. Lembaga Sosial dibedakan : ฀ Lembaga Sosial sebagai peraturan Regulative Sosial Institution. Norma- norma tersebut membatasi serta mengatur perilaku orang-orang. Misalnya: Lembaga perkawinan, lembaga kewarisan ฀ Lembaga Sosial yang sungguh-sungguh berlaku Operative Sosial Institution. Norma-norma sepenuhnya membantu pelaksanaan pola-pola kemasyarakatan. Perikelakuan perseorangan merupakan hal yang sekunder bagi lembaga kemasyarakatan yang dianggap sebagai peraturan. Norma- norma kemasyarakatan tidak akan melembaga Institutionalized apabila belum melewati proses Institutionalization atau pelembagaan. Norma- norma kemasyarakatan diharapkan menjadi Internalized bagi perilaku anggota masyarakatnya. 7 Ciri-ciriKarakteristik Umum Lembaga Sosial Karakteristik umum dari lembaga sosial menurut J.P. Gillin J.L Gillin : ฀ Pranata sosial terdiri dari sekumpulan norma-norma sosial dan peranan sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Norma-norma sosial merupakan unsur abstrak dari pranata sosial, sedangkan sekumpulan dari peranan sosial merupakan perwujudan konkret dari pranata sosial. ฀ Pranata sosial itu relatif mempunyai tingkat kekekalan tertentu. Artinya, pranata sosial itu pada umumnya mempunyai daya tahan tertentu tidak lekas lenyap dalam kehidupan bermasyarakat. ฀ Pranata sosial mempunyai tujuan sebagai pedoman serta arah yang ingin dicapai. 324 PENDALAMAN MATERI ILMU PENGETAHUAN SOSIAL ฀ Pranata sosial memiliki alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuannya. ฀ Pranata sosial pada umumnya dilakukan dalam bentuk lambang-lambang atau simbol. ฀ Pranata sosial itu mempunyai dokumen baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis.

c. Pranata Sosial dalam Kehidupan Masyarakat