Ujian Sekolah US Standar Kelulusan

mempertanggungjawab-kan penyelengga-raan pendidikan di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, sampai tingkat sekolah. UN berfungsi sebagai alat pengendalian mutu pendidikan secara nasional, pendorong peningkatan mutu pendidikan secara nasional, bahan dalam menentukan kelulusan peserta didik, dan sebagai bahan pertimbangan dalam seleksi penerimaan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. UN merupakan salah satu bentuk evaluasi belajar pada akhir tahun pelajaran yang diterapkan pada beberapa mata pelajaran yang dianggap penting.

2.2.1.2 Ujian Sekolah US

US adalah ujian yang dilaksanakan oleh sekolah, dan mata pelajaran yang diujikan dtentukan oleh sekolah sendiri. Untuk dinyatakan lulus, bukan hanya lulus UN berarti dinyatakan lulus. Tetapi harus US juga dinyatakan lulus. Hasil lulus UN dan UAS ini sangat penting dalam kelulusan siswa. Jika salah satunya tidak lulus sama dengan tidak lulus.

2.2.1.3 Standar Kelulusan

Sistem penilaian biasa digunakan, yakni penilai acuan norma PAN dan penilaian acuan patokan PAP. Batas kelulusan hasil penilaian mempunyai kaitan dengan kedua sistem penilai tersebut. Dengan demikian, ada batas kelulusan yang berorientasi pada PAN, yakni batas lulus aktual dan batas lulus ideal. Di samping itu ada batas kelulusan yang berorientasi kepada sistem PAP, yakni batas lulus purposif. Deskripsi ketiga batas kelulusan di atas sebagai berikut. 1. Batas lulus aktual. Batas lulus aktual didasarkan atas nilai rata-rata yang dapat dicapai oleh kelompok siswa. Unsur yang diperlukan untuk menentukan batas lulus actual adalah nilai rata-rata aktual dan simpangan baku aktual. Biasanya skor yang dinyatakan lulus adalah skor di atas X + 0,25 SD dimana X adalah nilai rata-rata kelas dan SD adalah simpangan baku. Misalnya siswa kelas III SMA diberi tes bahasa Inggris dengan menggunakan bentuk pilihan ganda sebanyak 60 pertanyaan. Setiap pertanyaan yang dijawab benar diberi skor satu, sehingga skor maximal yang mungkin dicapai adalah siswa sebanyak 60. kemudian dihitung nilai rata-ratanya X dari semua siswa yang ada di kelas tersebut, misalnya 25 dan simpangan bakunya SD adalah 8,0. dengan demikian, skor yang dinyatakan lulus adalah 25 + 0,25 8,0 = 27, Skor-skor di atas 27 dinyatakan lulus sedangkan skor di bawah 27 dinyatakan gagal atau tidak lulus. 2. Batas lulus ideal Batas lulus ideal sama dengan batas lulus aktual, yaitu menentukan batas lulus dengan menggunakan nilai rata-rata dan simpangan baku ideal. Nilai rata-rata dan simpangan baku dalam batas lulus ideal mudah dihitung menggunakan aturan sebagai berikut: Nilai rata-rata ideal adalah setengah dari maksimum skor. Simpangan baku ideal adalah sepertiga dari nilai rata-rata ideal. Misalnya, kembali pada contoh dalam batas lulus aktual. Skor maksimum yang mungkin dicapai dari tes bahasa Inggris adalah 60. rata-rata idealnya adalah setengah dari 60, yakni 30, sedangkan simpangan bakunya adalah sepertiga dari rata-rata ideal, yakni 10. batas lulusan idealnya adalah 30 + 0,25 10 = 32,50. skor dia atas 32,50 dinyatakan lulus, sedangkan skor di bawah 32,50 dinyatakan gagal atau tidak lulus. 3. Batas lulus purposif Batas lulus purposif mengacu pada PAP sehingga tidak perlu menghitung nilai rata-rata dan simpangan baku. Dalam hal ini ditentukan kriteria-nya, misalnya 75. Artinya skor yang dinyatakan lulus adalah skor di atas 75 dari skor maksimum. Pada contoh di atas maka batas lulusnya adalah 75 dari 60, yakni 45. skor yang besarnya di atas 45 dinyatakan lulus dan yang berada di bawahnya dinyatakan gagal atau tidak lulus. Makin tinggi kriteria kelulusannya, maka makin tinggi pula kualitas hasil belajar yang dituntutnya. Sebaliknya, makin rendah kriterianya, makin rendah pula kualitas hasil belajar yang dihasilkannya Sudjana, 2001:106-107. Standar kriteria kelulusan dalam UAN sudah ditetapkan dalam POS kelulusan UN yaitu 5,5. Artinya skor di atas 5,5 dinyatakan lulus, sedangkan skor di bawah 5,5 dinyatakan gagal atau tidak lulus. Batas kelulusan yang digunakan dalam UN adalah menggunakan sistem penilaian acuan patokan PAP, yakni batas lulus purposif. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk PerMenDikBud No.32013: 1. Pemetaan mutu satuan danatau program pendidikan 2. Seleksi masuk jenjang berikutnya 3. Penentuan kelulusan peserta didik dari suatu satuan pendidikan 4. Akreditasi satuan pendidikan 5. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.

2.2.2 Knowledge Discovery in Database KDD