1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat di Ayer Keroh, Melaka
tentang penggunaan obat anti nyeri yang dijual secara bebas.
1.3.2. Tujuan Khusus Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di Ayer Keroh, Melaka tentang pengertian obat anti nyeri.
2. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di Ayer Keroh, Melaka tentang jenis- jenis obat anti nyeri.
3. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di Ayer Keroh, Melaka tentang indikasi penggunaan obat anti nyeri yang dijual bebas.
4. Untuk mengetahui pengetahuan masyarakat di Ayer Keroh, Melaka tentang efek- efek samping yang dapat timbul dari pemakaian obat anti nyeri yang dijual bebas dari
segi dosis dan lama penggunaan.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1. Memberi masukan kepada institusi pemerintah untuk mengedukasi
masyarakat tentang penggunaan obat anti nyeri yang dijual bebas dengan benar.
2. Memberikan informasi kepada penderita tentang penggunaan obat anti nyeri yang dijual bebas dengan benar sekaligus bisa memperoleh pengobatan yang
efektif dengan efek samping yang seminimal mungkin. 3. Sebagai bahan masukan bagi pihak lain untuk melanjutkan penelitian ini
ataupun penelitian yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Nyeri
2.1.1 Definisi Nyeri Menurut International Association for the Study of Pain IASP, nyeri adalah
suatu sensasi yang tidak mengenakkan dan biasanya diikuti oleh pengalaman emosi tertentu yang erat kaitannya dengan derajat kerusakan.
2.1.2 Jenis-jenis Nyeri Terdapat dua jenis rasa nyeri yaitu rasa nyeri lambat dan cepat. Rasa nyeri
cepat dapat dirasakan 0,1 detik setelah stimulus nyeri dikenakan, manakala rasa nyeri lambat dirasakan hanya setelah 1 detik stimulus diberikan dan sensasinya terasa
semakin meningkat setelah beberapa detik atau menit. Dalam erti kata lain, nyeri cepat juga bisa disebut sebagai nyeri tajam, nyeri akut dan nyeri listrik. Sensasi ini
dapat dirasakan apabila kulit tertusuk jarum, dibelah pisau atau dibakar. Rasa nyeri lambat pula disebut dalam nama lain sebagai nyeri kronis, nyeri berdenyut dan lain-
lain. Rasa nyeri ini biasanya berhubung rapat dengan destruksi jaringan kulit, jaringan dalam atau organ dan bisa menyebabkan seseorang pasien itu menderita
kesakitan dalam waktu jangka masa yang panjang Guyton dan Hall, 2006.
2.1.3 Kategori Reseptor Nyeri Reseptor nyeri nosiseptor merupakan tipe reseptor ujung saraf terbuka yang
berada di pada kulit dan sebagian jaringan interna seperti periosteum, dinding arteri, permukaan persendian dan tentorium Guyton dan Hall, 2006. Reseptor ini dapat
dieksitasi oleh tiga jenis stimulus yaitu mekanik, termal suhu, dan kimiawi yang secara tidak langsung membahagi tipe-tipe reseptor nyeri kepada tiga kategori
mengikut stimulus masing-masing. Nosiseptor- nosiseptor berikut merupakan nosiseptor mekanikal, nosiseptor termal dan nosiseptor polimodal Sherwood, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Nosiseptor mekanikal berespon terhadap kerusakan mekanikal seperti luka potong, tekanan atau cubitan, manakala nosiseptor termal berespon terhadap suhu yang
ekstrim terutama haba dan nosiseptor polimodal pula berespon terhadap semua tipe rangsangan dari kerusakan jaringan seperti zat-zat kimiawi iritan yang dilepaskan dari
jaringan yang telah rusak Sherwood, 2007.
2.1.4 Zat-zat Kimiawi yang Merangsang Nyeri Secara umumnya, nyeri tipe cepat dirangsang oleh stimulus tipe mekanik dan
termal manakala nyeri tipe lambat pula dirangsang oleh ketiga-tiga stimulus tersebut mekanik, suhu dan kimiawi. Terdapat beberapa jenis zat kimiawi yang mengeksitasi
terjadinya sensasi nyeri seperti bradikinin, serotonin, histamin, ion kalium, asam, asetilkolin dan enzim proteolitik. Selain itu, ada juga zat yang disebut sebagai
prostaglandin dan substansi P yang dapat meningkatkan sensitivitas nyeri tetapi tidak mengeksitasinya secara langsung Guyton dan Hall, 2006.
Menurut Sherwood 2007, semua tipe nosiseptor bisa disensitisasi oleh prostaglandin di mana prostaglandin meningkatkan respon reseptor terhadap stimulus
noxious artinya, nyeri lebih dirasakan dengan kehadiran prostaglandin. Prostaglandin merupakan suatu kelompok derivat asam lemak hasil pecahan dari
dwilapisan lipid membran plasma yang bertindak sebaik sahaja dilepaskan. Ia dihasilkan dalam semua jaringan dari asam arakidonat yang berasal dari pecahan
membran plasma yang dikonversi oleh enzim-enzim siklooksigenase COX-1 dan COX-2. Prostaglandin kemudiannya akan bertindak pada hujung perifer nosiseptor
untuk menurunkan ambang rasa nyeri.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Obat Anti Nyeri