diserahkan kepada bagian administrasi penjualan, dan lembar ke 3,4 sebagai arsip bagian salesman menurut nomor urut faktur.
8. Kasir kemudian mencatat penerimaan kas dari penjualan kredit sesuai dengan jumlah yang tertera pada dokumen bukti penyetoran penjualan ke dalam buku
besar kas. 9. Bagian kasir menyetorkan seluruh jumlah kas yang diterima dari penjualan
tersebut ke bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan atau hari kerja berikutnya. Kasir kemudian mengisi bukti setor bank rangkap tiga dan
mendistribusikannya sebagai berikut: lembar ke-1 diserahkan kepada bagian administrasi penjualan, lembar ke-2 sebagai arsip bagian kasir berdasarkan
nomor urut dokumen, dan lembar ke-3 diterima oleh bank. Bagan alir dokumen sistem penerimaan kas dari piutang dapat dilihat pada
lampiran 3.
3. Sistem Pengendalian Intern Penjualan dan Penerimaan Kas
Untuk menghindari tindakan penyelewengan dan ketidakefektifan aktivitas PT Jasa Harapan Barat, maka perusahaan melakukan pengendalian terhadap
bagian-bagian yang terkait dan seluruh transaksi yang berhubungan dengan sistem penjualan dan penerimaan kas. Resiko atau masalah yang biasanya terjadi dalam
sistem penjualan dan penerimaan kas antara lain: 1. Pengiriman tidak tercatat atau terdaftar
2. Kesalahan dalam pengisian faktur penjualan
Universitas Sumatera Utara
3. Pencurian dan penggelapan barang jadi di gudang atau di pangkalan pengiriman.
4. Pencurian uang yang diterima dari pelanggan oleh pihak yang terlibat dalam sistem pemrosesan.
5. Bencana alam atau karena ulah manusia mengakibatkan kehilangan atau kerusakan uang tunai, persediaan barang jadi, catatan akuntansi dan
sebagainya. PT Jasa Harapan Barat telah menerapkan sistem pengendalian intern
penjualan dan penerimaan kas untuk menghindari semua ancaman dan resiko- resiko yang mengganggu aktivitas kelangsungan perusahaan. Sistem pengendalian
intern yang diterapkan perusahaan antara lain: 1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
Pada struktur organisasi PT Jasa Harapan Barat, telah terlihat adanya pemisahan tugas dan tanggung jawab fungsional kepada masing-masing
bagian dalam melakukan kegiatan pokok perusahaan. Pemisahan tugas dan tanggung jawab yang telah dilakukan oleh perusahaan dalam sistem penjualan
dan penerimaan kas antara lain: a.
Bagian penjualan telah terpisah dari bagian kasir b.
Transaksi penjualan dilaksanakan oleh bagian penjualan, bagian pengiriman, dan kasir.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang memadai terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya
Universitas Sumatera Utara
Pada PT Jasa Harapan Barat, setiap transaksi hanya akan terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya
transaksi tersebut, oleh karena itu dalam organisasi dibuat suatu sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap
transaksi. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan yang berkaitan dengan sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas yang dilaksanakan perusahaan
antara lain: a.
Penerimaan order dari pelanggan terlebih dahulu harus diotorisasi oleh salesman dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.
b. Penerimaan kas diotorisasi oleh kasir dengan membubuhkan tanda tangan
pada dokumen bukti penyetoran penjualan. c.
Pencatatan ke dalam catatan akuntansi buku besar kas diotorisasi oleh bagian akuntansi kasir yang didasarkan atas dokumen sumber yang
dilampiri dengan dokumen pendukung lainnya. 3. Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur
pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam
pelaksanaannya. Adapun yang ditempuh oleh perusahaan dalam praktik yang sehat adalah:
a. Penggunaan faktur penjualan tuani bernomor urut tercetak dan
pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
Universitas Sumatera Utara
b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke bank
pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari kerja berikutnya.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktek yang sehat, seluruhnya sangat tergantung kepada manusia yang
melaksanakannya. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektif dan
efisien, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian intern yang mendukungnya. Untuk mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat
dipercaya, perusahaan telah melakukan seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut untuk pekerjaannya.
B. Analisis Hasil Penelitian 1. Sistem Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Kas
Sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas pada perusahaan dilaksanakan secara manual dimana tanggung jawab dan pelaksanaan sistem
sangat tergantung pada tanggung jawab setiap personel karyawan yang melaksanakannya. Sistem akuntansi penjualan dan penerimaan kas secara
keseluruhan belum terlaksana dengan efektif, yang diakibatkan oleh terbatasnya sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan.
Universitas Sumatera Utara